Queensha Jovanka

By Iyouyaa

2.6M 216K 17.1K

Kesepian yang selalu menemaninya. Ketakutan yang selalu menghantuinya. Beribu pertanyaan dan kebingungan yang... More

Prolog
❄1❄
❄2❄
❄3❄
❄4❄
❄5❄
❄6❄
❄7❄
❄8❄
❄9❄
❄10❄
❄11❄
❄12❄
❄13❄
❄14❄
❄15❄
❄16❄
❄17❄
❄18❄
❄19❄
❄20❄
❄21❄
❄22❄
❄23❄
❄24❄
❄25❄
❄26❄
❄27❄
❄28❄
❄29❄
❄30❄
❄31❄
❄️33❄️
❄️34❄️
❄️35❄️
❄️36❄️
❄️37❄️
❄️38❄️
❄️39❄️
❄️40❄️
❄️41❄️
❄️42❄️
❄️43❄️
BUKAN UPDATE
❄️44❄️
❄️45❄️
❄️46❄️
❄️47❄️
❄️48❄️
❄️49❄️
❄️50❄️
❄️51❄️
❄️52❄️
❄️Biodata and pics of the cast❄️
❄️53❄️
❄️54❄️
❄️55❄️
❄️56❄️
❄️57❄️
❄️58❄️
❄️59❄️
❄️WAJIB BACA❄️
Update
ACCOUNT SI PLAGIAT

❄️32❄️

34.9K 2.8K 71
By Iyouyaa

Happy Reading...









Follow










Comment










Vote








Share

❄️❄️❄️

"Kalau begitu kita mulai permainannya"

Mereka berjaga diposisi masing-masing. Bola-bola salju sudah mereka pegang dikedua tangan.

"Ingat rencananya" Tegur Aiden pada Ezra, Arion dan juga Kenzie.

Terlihat Adele sudah berlari untuk menyerang, dan ia melemparkan bola-bola salju nya sampai mengenai tepat dimuka Ezra.

"Hei aku belum siap" Teriak Ezra sambil mengusap wajahnya.

Tanpa memperdulikan teriakan Ezra, mereka saling menyerang dan melempar bola-bola salju.

"Sudah waktunya" Ucap Aiden yang diangguki oleh tim nya.

Mereka menyebar dengan Kenzie ke sebelah kanan, Arion ke sebelah kiri, Aiden menyerang lurus dan Ezra menjaga dibelakang.

Tim Biru yang melihat itu tak tinggal diam. Mereka berpencar dan mengikuti kemana lawan pergi.

Kyra menghadang Kenzie karena jarak mereka dekat, begitupun dengan Adele yang menghadang Arion. Serta Mr. Devan mencegah Aiden yang terus menerobos, dan Leta yang terus berlari mendekati bendera yang dijaga Ezra.

Suara Adele melengking ketika Arion tak memberinya kesempatan untuk menyerang.

"Rasakan ini" Adele melempar bola-bola salju yang bentuknya lumayan besar.

Arion terus menghindar ketika Adele melempari nya. "Maaf tapi sayangnya tim Merah yang akan__"

Pukk... Pukk..

Adele melempar tepat mengenai wajah Arion yang belum sempat menyelesaikan ucapannya.

"Hahahaha"

"Dasar kau ini"

Sementara itu, Aiden terus berusaha untuk meloloskan diri dari kejaran Mr. Devan. Dan juga Kenzie yang bersembunyi untuk menghindari serangan Kyra. Leta bergerak mundur ketika Ezra terus melemparinya tanpa henti.

"Aku kesulitan, bantu aku" Ujar Leta.

"Biarkan, Ezra dia hanya menjaga bendera, kau bantu Adele untuk melepas name tag milik Arion" Balas Mr. Devan.

Leta mengangguk dan berlari kearah Adele yang tengah menyeret Arion. Posisi Arion tengah terlentang, karena ia berusaha melindungi name tag yang ada dipunggungnya.

"Sudahlah kak nyerah saja" Ucap Leta yang berusaha merubah posisi Arion.

"Tidak-tidak mau, Ezra bantu aku!!" Teriak Arion.

Ezra langsung berlari kearah Arion dengan sebelah tangan yang memegang name tag dipunggungnya, dan sebelah lagi melempari Leta dengan bola-bola salju.

Leta yang tengah berusaha merubah posisi Arion agar telungkup pun harus berpindah kesamping Adele karena lemparan bola salju yang ia terima.

"Ish pakai dua tangan Ezra!" Sentak Arion karena ia terus terbawa oleh Adele dan juga Leta.

"Aku tidak mau lepas dengan name tag ini"

"Tidak ada siapapun dibelakang mu bodoh, cepat pakai dua tangan!"

"Baiklah-baiklah" Ezra menarik tangan Arion dengan sekuat tenaga, sedangkan kaki Arion ditarik oleh Adele dan juga Leta.

Dan terjadilah tarik menarik dengan Arion sebagai obyek nya.

'Tarik sekuat tenaga, dan saat hitungan ketiga kita lepaskan'

Leta melirik kearah Adele bingung. Adele yang mengerti arti lirikan itu langsung menjelaskan rencananya melalui Mind-link.

'Lakukan saja! Tunggu aba-aba ku, ketika aku mengatakan kata sekarang, tarik sekuat yang kau bisa, dan ketika hitungan ketiga kita lepaskan pegangan kita dikaki Kak Arion'.

Leta mengangguk patuh.

'Sekarang!'

Adele dan Leta menarik kaki Arion sekuat yang mereka bisa. Dan Ezra juga melakukan hal yang sama, ia menarik tangan Arion semakin kuat.

"Astaga sakit hei!" Teriak Arion karena badannya ditarik dari dua sisi yang berlawanan.

'1...2...3!'

Tepat hitungan ketiga Adele dan Leta melepaskan pegangan mereka dikaki Arion. Ezra yang menarik Arion dengan sekuat tenaga pun harus rela terpelanting kebelakang bersama Arion.

"Cepat kita ambil name tag mereka" Adele dan Leta bergerak ke arah Arion dan Ezra yang tengah telungkup.

"Hei-hei jangan!" Mereka berdua sontak merubah posisi menjadi terlentang agar name tag yang ada dipunggung mereka tidak dapat diambil oleh gadis-gadis itu.

"Kalian keras kepala sekali" Dengan sekuat tenaga Adele membalikkan tubuh Arion menjadi telungkup dan langsung mengambil name tag dengan nama Arion.

"Kak Arion keluar hahaha"

"Tenaga mu kuat sekali" Arion membaringkan tubuhnya di atas dinginnya salju.

"Adele bantu aku!" Tegur Leta yang terus menghindar dari cengkraman tangan Ezra yang memberontak.

"Aku pegang tangannya, kau balikkan tubuhnya"

Adele menampar tangan kakaknya itu yang terus menerus memberontak. "Diam kak!"

Leta dengan tenaganya berhasil membalikkan tubuh Ezra. Tanpa menunggu lama ia langsung mencabut name tag yang menempel kuat dipunggung kakak dari sahabatnya itu.

"Kak Ezra keluar" Ucap kedua gadis itu kompak.

Mereka bertos ria dan saling menertawakan kejadian tarik menarik tadi hingga mereka tidak sadar ada lawan yang tengah menuju ke arah mereka.

Arion dan Ezra yang sadar tim nya mendekat segera meladeni obrolan kedua gadis didepannya itu.

"Ckk. Aku seperti barang diskonan yang kalian perebutkan" Decak Arion yang membuat kedua gadis itu tertawa.

Aiden terus berlari kearah Adele dan Leta walaupun ia sedang dikejar oleh Mr. Devan. Untuk menghambat Mr. Devan, ia melempar bola-bola salju. Saat ia melempar dua bola salju, Mr. Devan akan membalasnya dengan empat bola salju. Saat ia melempar tiga, Mr. Devan membalasnya dengan enam. Sungguh bukan menghambat lawan, tapi dirinya yang dihambat lawan.

"Sedikit lagi" Gumam Aiden.

"Adele Leta! Aiden dibelakang kalian!" Seru Mr. Devan karena jarak Aiden semakin dekat.

Aiden melempar semua bola salju yang ada ditangannya, Mr. Devan membalasnya juga dengan semua bola salju miliknya.

Pukk..pukk..pukk..

Bola-bola salju mengenai wajah Leta dan Adele yang berbalik setelah mendengar teriakkan Mr. Devan.

Aiden yang menjadi sasaran Mr. Devan berhasil lolos dan menghindar hingga bola salju tidak mengenainya.

Tanpa menunggu lama Aiden langsung mengambil kedua name tag gadis itu. "Jangan terlalu berbangga diri, kalian tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya".

Kedua gadis itu melongok tak percaya. Bahkan Adele masih mencerna apa yang terjadi, dan...

"Huwaaaaa" Teriak mereka keras.

Tinggal tersisa dua pemain dari masing-masing tim. Tim Merah Aiden dengan Kenzie, dan Tim biru Mr. Devan dengan Kyra.

Aiden menghampiri Kenzie yang bersembunyi dibalik bangku taman. Dan Mr. Devan bergabung dengan Kyra yang tengah mengumpulkan dan membuat bola salju.

"Kita fokuskan untuk mengambil bendera" Bisik Kenzie.

Aiden mengangguk. "Kita ubah strategi penyerangan, kau lawan Mr. Devan, dan aku melawan Kyra"

Kenzie sempat menaikkan alisnya, namun ia tetap mengangguk.

"Bagaimana dengan Kyra? Ia terus menyerang atau bagaimana?" Tanya Aiden.

"Ya dia terus menyerang. Bagaimana dengan Mr. Devan?" Tanya Kenzie balik.

"Kau harus punya banyak bola salju, ia akan membalasnya dengan dua kali lipat" Aiden mengumpulkan bola-bola salju yang sudah ia buat. "Ayo kita akhiri permainan ini"

"Permainan ini bisa menjadi latihan kelincahan untuk menyerang dan menghindari serangan lawan" Mr. Devan menatap Kyra dengan senyumannya.

"Eum iya Mr. Devan" Jawab Kyra kikuk.

Kenzie dan Aiden sudah bergerak maju dan berpisah menjadi dua arah. Kyra mengikuti Aiden dan Mr. Devan mengikuti Kenzie.

"Aiden ayo serang! Kenzie semangat!" Teriak Ezra dipinggir taman.

"Ckk. Kakak mu bukan?" Tanya Arion pada Adele yang ada disampingnya.

"Bukan Kak" Adele menggeleng melihat kelakuan Ezra yang menari-nari tak jelas.

Benar apa yang dikatakan Aiden, Mr. Devan membalasnya dengan dua kali lipat.

Kenzie terus menerus membatin menghadapi wali kelasnya itu. Cadangan bola salju pun sudah menipis.

Kenzie berlari semakin cepat kearah bangku taman. Ia melempar bola salju yang tersisa tepat dimata Mr. Devan untuk mengecohnya. Dan ketika jarak nya sudah dekat dengan bangku tersebut, ia menaikinya dan melompat keatas Mr. Devan yang tengah lengah. Kenzie mendarat tepat dibelakang Mr. Devan dan tanpa menunggu lama ia segera mengambil name tag lawan dihadapannya itu.

"Anda lengah" Ucap pria itu datar.

"Aku padamu Kenzie!!" Teriak Ezra yang dihadiahi jitakan Arion.

Sekarang tersisa Kyra seorang ditim biru. Ia dikepung didua arah oleh Aiden dan juga Kenzie.

'Kau ambil benderanya bodoh!' Kenzie berdecak setelah mendengar Mind-Link dari Aiden, tetapi ia tetap mengangguk karena memang jaraknya yang lebih dekat.

Kyra kebingungan. Ia akan terus berlari dan mengambil bendera tim merah atau mencegah Kenzie merebut bendera milik tim nya.

Dengan perhitungannya, Kyra berlari kencang kearah bendera tim merah. Jika ia mencegah Kenzie, yang ada ia akan dikepung oleh kedua pria itu. Satu-satunya jalan agar menang ia harus berlari cepat kearah bendera tim merah.

Kyra tak mengurangi kecepatan larinya walaupun Aiden terus melemparinya dengan bola salju. Ia menangkis, mengelak, dan sesekali hampir terpeleset karena licinnya salju.

Jaraknya dengan bendera semakin dekat, begitu juga dengan Kenzie. Arion dan yang lainnya nampak berdiri dan teriak-teriak tak karuan. Apalagi untuk Ezra dan Adele, kakak beradik yang satu itu memang memiliki sifat yang sama.

"KYRA LARI LEBIH CEPAT!" Teriak Adele.

"KENZIE SEDIKIT LAGI! SEMANGAT!" Teriakan yang satu ini sudah tentu milik Ezra.

"Menyerahlah Kyra" Ucap Aiden disela lemparannya.

"Heh? Tidak akan"

Kyra sudah semakin dekat namun...

BUKK...

Lemparan Aiden berhasil mengenai Kyra dan menghilangkan keseimbangannya hingga ia terjatuh dengan posisi telungkup.

"KYRA!!!" Teriak Adele dan Leta bersamaan.

"Aku tak apa" Balas Kyra, ketika ia hendak berdiri namun sepertinya kaki kirinya terkilir dan ia jatuh kembali.

"Queen!!" Kini Arion yang teriak. Teriakan Arion berhasil menghentikan Kenzie dan Aiden yang tengah berlari.

Kyra melirik kebelakang, Kenzie berhenti berlari, dan Aiden masih jauh dengannya. Sedangkan bendera sudah ada lima langkah didepannya.

"Kesempatan yang bagus" Gumam Kyra. Ia memaksa berdiri walau kaki kirinya terasa sakit. Healing nya juga entah kenapa nampak lamban untuk sekarang, hingga membuatnya berlari dengan menyeret sebelah kakinya yang terasa sakit.

Kenzie dan Aiden yang melihat Kyra segera melanjutkan kegiatan berlari mereka. Tinggal beberapa langkah lagi menuju bendera, dan kembali terdengar suara orang terjatuh.

Kyra terjatuh lagi, dengan tangan yang menggapai-gapai bendera tim merah. Aiden juga nampak tinggal beberapa langkah lagi untuk mengambil name tag milik Kyra.

Arion sudah berlari menuju Kyra yang terjatuh diikuti Adele dan Leta.

"Sedikit lagi" Gumam Kyra. Dan...

CAPP...CAPP

Kedua bendera tercabut secara bersamaan. Semuanya berhenti dari kegiatan mereka.

"JADI SIAPA YANG MENANG?" Teriak Ezra sembari menyusul Arion.

"Kita tanyakan pada para Maid, mereka tepat diposisi yang strategis, jadi akan terlihat siapa yang mencabutnya lebih cepat" Ucap Aiden sembari menuju beberapa orang Maid yang tadi mempersiapkan pertandingan.

Arion menghampiri Kyra yang tengah tertidur di atas salju.

"Queen? Kau tak apa?" Tanya Arion cemas.

"Tak apa Kak. Entah kenapa Healing ku tak bekerja seperti biasanya" Jawab Kyra dan merubah posisinya menjadi duduk.

Kenzie, Ezra dan Mr. Devan menyusul Aiden. Sedangkan Leta serta Adele menghampiri Kyra dan juga Arion.

"Biar Ezra gunakan Healing nya untuk menyembuhkanmu Queen, ayo kita ketempat mereka" Ucap Arion.

Kyra mengangguk dan mencoba berdiri namun kaki kirinya terasa sakit.

"Bisa berjalan tidak? Atau mau kakak gendong?" Tanya Arion.

"Aku bisa berjalan Kak" Jawab Kyra.

"Lebih baik digendong saja Kyra, kakimu sudah bengkak. Ishh maaf Kyra aku tidak bisa membantu, Healingku belum sepenuhnya bekerja pada orang lain" Balas Adele karena tidak dapat membantu Kyra.

"Tak apa Adele" Kyra tersenyum memaklumi.

"Ayo dek" Timpal Arion yang tengah berjongkok.

Kyra segera naik ke gendongan dan melingkarkan tangannya dileher Arion. Mereka segera beranjak kearah Aiden dan yang lainnya.

"Kau tahu dek? Tadi kakak seperti barang diskonan yang diperebutkan oleh kedua temanmu dan juga Ezra" Gurau Arion disela perjalanan mereka. Adele dan Leta langsung tertawa karena hal itu

"Wah benarkah?"

"Iya Kyra, kau tidak melihatnya ya? Sayang sekali" Balas Leta.

"Kami menarik kedua kaki Kak Arion, dan Kak Ezra menarik bagian tangan" Timpal Adele dengan tawanya.

Kyra yang hanya mendengarnya saja ikut tertawa, apalagi jika ia sempat melihatnya.

"Ezra tolong obati Adikku" Titah Arion sembari mendudukkan Kyra dikursi.

"Bagaimana? Siapa yang menang?" Tanya Adele tak sabar.

"Tim Biru" Jawab Aiden.

"Wah benarkah?" Tanya Leta tak percaya.

"Ya, Kyra lebih cepat beberapa detik dari kakakmu" Jawab Aiden lagi, ia kemudian beralih menatap Kyra yang tengah duduk di kursi dengan Ezra dihadapannya.

"Wah sudah membengkak dan berwarna keunguan" Ezra mengusap dan melihat seberapa parah kaki Kyra yang terkilir. "Tahan sebentar"

Cahaya hijau muda bersinar dari telapak tangan Ezra. Ia menyentuhkannya pada kaki Kyra yang bengkak.

Kyra meringis merasakan sakit dikakinya, tapi tak lama kemudian rasa sakit itu tergantikan dengan rasa dingin yang menyelimuti seluruh kakinya.

"Nah coba berdiri" Titah Ezra sembari membantu Kyra. "Bagaimana?"

"Terimakasih Kak, sudah tidak terasa sakit lagi" Kyra berjalan sembari menghentakkan kakinya yang sudah tidak terasa sakit.

Ezra mengangguk dan tersenyum tapi tak lama kemudian ia teringat tentang kekalahan timnya. "Huwa tim ku kalah"

"Besok kita akan makan sepuasnya, kalian sudah berusaha keras" Ucap Mr. Devan disertai kekehannya.

"Aku akan memesan semua menu" Timpal Adele dengan senyum kemenangan.

"Huh padahal sedikit lagi tim ku menang" Keluh Ezra.

Kenzie menepuk pundak Ezra. "Terima kekalahan"

"Uangku besok pasti habis" Arion ikut mengeluh.

"Maaf mengganggu Pangeran, yang Mulia Raja dan Ratu sudah menunggu anda serta teman-teman anda untuk melaksanakan makan malam bersama" Ucap salah satu Maid, ia membungkukkan badan hormat.

"Baiklah kami akan ke sana" Balas Aiden yang dijawab anggukan sopan oleh Maid itu. Para Maid pun beranjak dari tempat mereka berdiri.

"Ah kebetulan yang menyenangkan, aku lapar sekali" Adele menepuk perutnya yang keroncongan.

"Badanku terasa sakit semua akibat tarik menarik tadi" Sahut Arion sambil merenggangkan badannya.

"Yasudah ayo orangtuaku sudah menunggu" Aiden berjalan didepan diikuti oleh yang lainnya.

❄️❄️❄️



























Ikuti terus kisah Kyra😘
Mohon maaf jika terdapat banyak Typo🙏
Ditunggu Vote dan Commentnya😁
See you again❤

Continue Reading

You'll Also Like

265K 802 11
CERITA DEWASA KARANGAN AUTHOR ❗ PLIS STOP REPORT KARENA INI BUKAN BUAT BACAAN KAMU 🤡 SEKALI LAGI INI PERINGATAN CERITA DEWASA 🔞
3.6M 358K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
222K 310 17
Kumpulan cerita dewasa part 2 Anak kecil dilarang baca
179K 11.4K 19
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...