Revenge Of Uzumaki Naruto

By U_Ardi

348K 17.6K 1.4K

Seorang anak yang menginginkan suatu keadilan karena ia sudah lama mengalami penindasan bukan hanya keluarga... More

PRAKATA
PENINDASAN
HIDUP SENDIRI
BERLATIH UNTUK KEKUATAN
KEBANGKITAN NARUTO
PERTEMUAN KEMBALI
AWAL DAN UJIAN
MISSION PASSED
FOR HIM LIFE YOU MUST LIVE
FOR HIM LIFE YOU MUST LIVE 2
FOR HIM LIFE YOU MUST LIVE 3
MISI DAN PERANG
MISI DAN PERANG 2
MISI DAN PERANG 3
CHUNIN
CHUNIN 2
BEAUTIFUL
SELAMAT
CHUNIN 5
CHUNIN 6
CHUNIN 7
KESEDIHAN DESA KONOHA
RAIN
END GAME
MENJADI HERO
MENJADI HERO 2
PERKEMBANGAN LUAR BIASA
PERMUSUH-AN
LEBIH CEPAT
PENYESALAN MU
MAAF, UNTUK SEMUA
SEBELUM PERANG
SEBELUM PERANG 2
WAR? NO FOR THIS TIME
BELIEVE
TOO HARD TO WIN
JANGAN PUTUS ASA
WE CAN
KEBANGKITAN KEKUATAN
BERJUANG
LAGI?
UNTUK APA DAN SIAPA?

MUNGKIN

6.6K 356 51
By U_Ardi

Naruto

Rin

Uchiha Sasuke

Haruno Sakura

Namikaze Khusina

+ + + + + + +
- - - - - -
= - - - - =
°°°°

Setelah Penyerangan

Desa Konoha

Konoha yang sekarang telah hancur, bangunan bangunan yang berdiri sudha rata dengan tanah.

Sebuah cekungan besar tergambar di pusat desa, meluas hingga kepinggir desa.

Team 11 place

'Naruto, Sasuke kalian langsung saja mencari yang terluka lalu membawa mereka ke pusat kesehatan' ucap Rin tegas.

'Baiklah Rin, Ayo Naruto' ajak Sasuke.

'Baiklah' ucap Naruto tak bersemangat.

Letak pusat kesehatan Konoha ada di 4 titik, 2 di dalam desa dan 2 lainya di luar desa, hal seperti ini sudah di ajarkan ketika di akademi, sehingga Naruto Rin dan Sasuke tidak bingung mengenai pusat kesehatan.

Namun tentu saja jika 4 pusat kesehatan hancur maka para medical-nin akan mencari tempat yang dirasa bisa dijadikan pusat kesehatan sementara, tentu dengan mempertimbangkan aspek evaluasi mencapai tkp mudah, area bebas perang, dan keamanan terjaga.

Back to Naruto

Naruto berpisah dengan Sasuke agar korban yang dapat mereka tolong lebih banyak dan pencarian korban lebih menyebar.

Baru beberapa menit berjalan, Naruto mendengar isak tangis anak anak yang melihat ibunya mati mengenaskan.

Bukan hanya anak itu saja, melainkan banyak pula ninja yang menangisi keluarganya yang terbunuh saat itu.

Naruto mencoba menghampiri anak iti terlebih dahulu.

'Hey dik, mari kita menuju ke tempat aman saja yuk' ajak Naruto.

'Aku tidak mau kak, aku mau bersama ibu' ucap anak tersebut.

'Jangan berkata seperti itu, nanti ibumu tidak tenang di alam sana' ucap Naruto.

'Apa kau punya ayah?' tanya Naruto.

'(Dengan tangis) Ayahku sudah meninggal dua tahun lalu kak, aku sekarang hanya punya ibu' ucap anak tersebut.

'Keparat kau Akatsuki, aku bersumpah akan membunuh kalian semua' ucap batin Naruto.

'Uhuk uhuk' batuk anak tersebut.

'Hey kau kenapa?' tanya Naruto.

'Aku punya penyakit Paru paru' ucap anak tersebut semakin pelan.

Naruto langsung bergegas membopong anak tersebut sekaligus membuat bunsin untuk mengurus mayat ibu anak tersebut.

Hiraishin

Pusat Kesehatan

'Sakura bagaimana keadaan disini?' tanya Rin.

'Sungguh parah Rin, Terlalu banyak korban, hingga kami kualahan, lebih baik kau segera membantu yang terluka, kumohon' ucap Sakura.

Belum sempat Rin menjawab, perawat bawahan Sakura menyela pembicaraan mereka.

'Nona Sakura, apa ada dokter oprasi lain?' tanya dokter ninja yang lain.

'Huh ada yang perlu di oprasi lagi?' tanya Sakura.

'Benar Nona, Korban menderita luka fatal di bagian otak' ucap sang perawat.

Sakura bingung karena di pusat kesehatan saat ini tengah kekurangan dokter, apalagi dalam hal bedah, dirinya bisa namun melihat kesibukannya yang sekarang sungguh tidak mungkin.

Cahaya Kebaikan datang

'Aku bisa melakukannya, aku adalah dokter terbaik ke 2 di tim ku, untuk hal bedah aku sangat sanggup' ucap Rin.

'Apa kau yakin Rin?' tanya Sakura.

'Tentu, jadi perawat dimana pasien itu sekarang' tanya Rin.

Sang perawat bukannya bilang melainkan langsung menunjukkan jalannya.

Setelah sampai di tenda operasi

Betapa terkejutnya Rin, ternyata yang menjadi korban adalah Shikamaru.

Kondisinya sungguh buruk, rambutnya terbakar, tulang tempurung sudah ada yang lepas, otak mengalami pendarahan namun tidak parah.

Rin segera berganti pakaian untuk melakukan operasi, ia membutuhkan bantuan perawat, beruntung perawat yang tadi bersedia membantu dirinya, walau hanya satu, Rin merasa itu sudah cukup.

Sebelum operasi

Rin mengingat bagaimana operasi yang Naruto lakukan untuk membuat dirinya bisa berbicara.

Naruto hanya sendirian, tanpa ada yang membantu, Rin sungguh mengagumi Naruto, bukan hanya dari aspek pemimpin ideal, tetapi dari aspel idola ideal.

Operasi di mulai.

Naruto tiba di Pusat Kesehatan

Naruto sungguh terkejut melihat Pusat Kesehatan.

'Ternyata di medan pertempuran banyak korban, disini banyak korban juga, bahkan sampai tempatnya tidak cukup' ucap Naruto pelan.

Pusat kesehatan sebenarnya hanya terdiri dari tenda tenda biasa, hanya bermodalkan terpal tenda dan besi penyangga, yang membuat berbeda hanya di situ ada peralatan medis.

Yang Naruto lihat sekarang banyak korban tidak mendapat pelayanan baik, korban harus duduk di lantai karena tenda tenda telah penuh.

Menurut pembicaraan yang Naruto dengar dari perawat, korban disini hanya 1/10 dari total warga di Konoha.

Artinya masih banyak korban dan mayat yang berada di medan pertempuran.

Naruto melihat para perawat berjalan kesana kemari, keluar masuk gudang penyimpanan obat sementara.

'Obat obatan mungkin sudah hampir habis' pikirnya.

Naruto segera melemparkan jubahnya di tanah dan membaringkan anak yang ia bopong.

'Bertahanlah sedikit lagi dik' ucap Naruto berbisik ketelinga anak itu.

Sang anak tidak bisa menjawab, hanya bisa bernafas dengan mulut tak bisa bicara lagi, namun sang anak ingin sekali menjawab 'Ya' setelah mendapat perkataan hangat dari Naruto.

Naruto membuat segel tangan

Mokuton : jyukaikoutan (membuat pilar bangunan dari kayu)

Mokuton : mokujoheki (membuat dinding bangunan)

Mokuton : home relase (Tercipta lah bangunan mergah walau dari kayu)

Rumah sakit kayu sudah terbentuk, di dalam sudah ada ranjang kayu, setiap kamar telah di sekat dan lain lain hanya kurang peralatan medis.

Semua yang melihat penciptaan bangunan dari Naruto sungguh terkejut.

'Apa yang terjadi' ucap salah satu perawat yang mendengar suara dentuman tanah.

'Itu' tunjuk perawat lain sambil memunjuk bangunan yang Naruto ciptakan.

Bukanya mendekat perawat yang ada malah melamun melihat keajaiban yang baru saja terjadi, tentu Naruto segera mengkode mereka untuk mendekat dan membantunya.

'Kalian perawat yang longgar bantu aku mengambil peralatan' teriak Naruto lalu membuka portal dimensi miliknya.

Perawat segera menghampiri Naruto dan bertanya apa yang harus mereka lakukan.

Di Dalam Dimensi

Rumah Megah, Gudang berada di belakangnya.

Naruto memerintahkan untuk mengambil semua barang medis yang ada di gudang rumah miliknya.

Sebanyak 2000 paket alat medis, 25 paket alat operasi tersedia di gudang milik Naruto.

Untuk obat Naruto tidak memilikinya namun ia memiliki stok bahan kering untuk membuat obat, jumlahnya tentu sangat banyak.


'Kalian ambilah bahan tersebut, aku akan menunggu disini' ucap Naruto dari luar gudang.

Perawat yang mengikuti Naruto segera masuk ke gudang untuk mengambil peralatan dan bahan pembuat obat.

Naruto juga membuat bunsin untuk membantu para perawat.

Naruto telah mempersiapkan itu alat medis dan bahan obat dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, bahkan ia rela menghabiskan 2 juta ryu nya untuk membeli peralatan dan bahan obat tersebut.

Setelah selesai dan keluar dari Dimensi, Naruto memerintah lagi

'Segara bawa pasien yang tidak mendapat kamar untuk masuk ke bangunan ku itu dan tolong juga rawat anak ini' ucap Naruto.

'Kau harus kuat ya dik' ucap Naruto sambil mengelus rambutnya.

'Baaaaaiikkkk' ucap anak tersebut dengan susah payah.

'Teeeriiimmaa..' ucap anak itu lagi namun di cegah Naruto.

'Sudah tidak apa, itu memang sudah tugasku' ucap Naruto.

Sebelum pergi Naruto bertanya kepada salah satu perawat.

'Disini apa perlu dokter tambahan?' tanyanya.

Sang perawat menjawab dengan anggukan.

Naruto segera memanggil Sanbi(isobu) keluar, dengan air penyembuhannya Naruto berharap banyak pada Isobu.

'Isobu kuharap kau dapat menjalankan tugas dengan baik' ucap Naruto.

'Baik boss' balas Isobu.

Naruto tidak bisa membuat bunsin untuk menjadi dokter, hal ini di sebabkan kepekaan perasan yang berbeda, tentu Naruto tak ingin membuat para korban ketakutan dengan cara perawatan bunsin miliknya.

Naruto hanya membuat bunsin untuk membantu meracik obat obatan serta membantu mengamankan lokasi Pusat Kesehatan.

Setelah selesai urusanya di sini

Naruto langsung kembali lagi menuju lokasi bekas pertempuran, sebenarnya ia ingin menyapa Sakura, namun melihat kondisi yang sekarang ini.

'Mungkin nanti saja' ucap Naruto.

Sakura place

Sakura sebenarnya telah mengetahui keberadaan Naruto, dirinya pun juga telah mengira Naruto juga akan membantu, ya walau melampaui eksepetasi Sakura sendiri.

Sakura akan mengucapkan terimakasih kepada Naruto nanti.

Naruto place

Naruto menggunakan teleport untuk segera kembali ke pusat desa, Naruto sengaja tidak melihat bagaimana keadaan korban yang lain di pusat kesehatan, sebab Naruto telah percaya dengan Rin, Sakura serta perawat yang lain.

Hiraishin

Pusat Desa

Sasuke telah mengumpulkan para ninja yang selamat dan para warga yang berada di bunker, Sasuke meminta mereka untuk membawa mayat ke suatu tempat yang cukup lebar untuk dijadikan satu yang dinamakan tempat pertemuan.

Para warga yang tersisa hanyalah warga yang bersembunyi di bunker, sementara warga dan ninja yang ada di lokasi pertempuran bisa dipastikan hampir semuanya meninggal, yang hidup? Mereka sekarat contohnya saja Shikamaru yang tadi berada di Pusat Kesehatan.

Sasuke place

Sasuke menemukan mayat namun masih di tunggu oleh keluarganya.

'Sudah buanglah rasa sedih mu tuan' bentak Sasuke.

'Tapi dia keluargaku' balasnya.

'Hemmm, dengarkan aku, jika kau ingin arwahnya tenang maka kau harus cepat menguburkannya' ucap Sasuke.

'Roh Muko telah di ambil secara langsung' ucap tuan tersebut.

'Hah maksudnya?' tanya Sasuke bingung.

'Patung mengerikanlah yang telah mengambil nyawanya' ucap tuan itu lagi.

Sasuke langsung terfikirkan bahwa Naruto juga bisa memanggil patung, namun Sasuke belum bisa memastikan apa patung yang Naruto panggil sama dengan patung yang tuan tadi sebutkan.

'Mungkin saja Naruto bisa berbuat sesuatu' ucap Sasuke.

Sasuke berfikir tentang suatu rencana namun dirinya belum yakin seratus persen apa bisa berhasil.

'Semoga rencana ku berjalan lancar' ucap Sasuke di hati.

Sasuke berucap kepada tuan tadi

'Jika dia beruntung dia akan hidup kembali, aku bersumpah' ucap Sasuke.

'Apa kau yakin nak?' tanya sang tuan.

'Maaf jika berjanji aku tidak bisa memastikan, namun itu bisa saja di coba, jadi mari kita bawa dia ketempat pertemuan' ucap Sasuke.

Naruto sampai di tempat pertemuan

Sasuke dan para ninja lain mengumpulkan sebanyak 24000 mayat dan 4200 korban terluka dari yang ringan sampai yang berat.

Naruto sungguh tak mengira akan sebanyak ini korban yang meninggal, dirinya sungguh merasa amat menyesal karena lalai.

Sebanyak lebih dari 24000 mayat terkumpul, namun masih banyak lagi mayat yang belum mereka kumpulkan, itulah yang Naruto dengar dari perkataan Sasuke.

Naruto segera menggunakan jutsu Hiraishinnya untuk memindahkan korban yang terluka dahulu daripada sang mayat.

Setelah selesai Naruto diajak berunding oleh Sasuke mengenai mayat yang bisa sampai puluhan ribu tersebut.

Sasuke place

Sasuke memberitahu Naruto informasi tentang bagaimana orang orang terbunuh.

Naruto mendengarkan Sasuke bercerita dengan seksama, setelah mendengarkannya, Naruto memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya, Naruto agak tersenyum dengan penuh kemenangan.


'Bagus Sasuke kau telah mengingatkan ku mengenai jutsu terlarang ini' ucap Naruto.

Mendengar kata terlarang Sasuke lantas ingin menegur Naruto.

'Hey Naruto apa jutsu itu tidak ada efek samping?' tanya Sasuke.

Naruto berbohong dengan menjawab itu tidak akan berpengaruh apa apa, namun yang sebenarnya terjadi yaitu umur Naruto akan berkurang, tidak di ketahui berapa umurnya yang terhapus, namun karena dia pengguna motagan sekaligus keturunan Uzumaki, Naruto secara otomatis memiliki umur panjang.

Naruto segera mengaktifkan dojutsu motagannya, dengan membuat segel tangan seperti pemanggilan kuchiyose.

Jigokudo

Muncullah Patung Dewa Neraka namun hanya kepala.

Setalah jutsunya aktif Naruto segera berunding dengan Dewa Neraka di suatu dimensi, mereka berunding apa imbalan yang akan diterima dewa neraka jika dia mau mengembalikan roh dari nerakanya.

'Dewa, berapa banyak orang yang telah kau ambil' tanya Naruto.

'Sebanyak 15000 orang lebih' jawabnya.

Naruto sungguh bingung dibuatnya, padahal total mayat yang terkumpul hampir 24000 orang namun yang sang dewa katakan kurang dari itu.

Deg

'Apa mungkin mereka mati bukan karena jigokudo, berarti mereka mati dengan cara yang lain' batin Naruto.

Naruto berfikir sejenak untuk menjernihkan pikirannya.

'Baiklah berapa umur yang setimpal untuk menebus 15000 nyawa tersebut' tanya Naruto.

'40 tahun' ucap sang Dewa.

'Apa, sebanyak itukah?' tanya Naruto.

'50 tahun' ucap Sang Dewa Neraka.

'Hey kenapa bertambah' tanya Naruto.

'60 tahun' ucap Sang Dewa lagi.

Naruto memikirkan sungguh sia sia jika mengajak berunding dengan sang Dewa Neraka ini.

'70 tahun' ucap Sang Dewa.

'Baiklah 70 Tahun, namun aku punya persyaratan, kau boleh mengambil umur ku namun bukan di dimensi ini, melainkan di dimensi milik ku' ucap Naruto cerdik.

'Kuterima' ucap Sang Dewa.

Naruto membuka portal dimensi setelah berada di dalamnya bersama dengan Sang Dewa Neraka.

Kurama yang mendapat kunjungan lagi dari Naruto agak bingung, namun melihat Naruto di buntuti oleh Sang Dewa Neraka, Kurama berkata.

'Semoga kau tidak mendapat karma karena membodohi dewa Naruto' ucap Kurama.

Naruto memfokuskan pikirnya untuk mengatur ulang waktu di dimensinya.

Awalnya 4 jam = 30 menit di bumi, sekarang ia atur menjadi 1 tahun = 1 hari di bumi.

'Baiklah sekarang mulailah prosesnya' ucap Naruto.

Sang Dewa Neraka mengangkat tangan kirinya, lalu dengan sekali jentikan butiran butiran umur milik Naruto berjatuhan lalu terbang menuju ke Sang Dewa.

Naruto awalnya mengira itu akan sakit namun yang ia rasakan biasa saja.

Setelah mengambil umur Naruto, sang dewa otomatis menghilang.

Naruto membuka portal untuk kembali ke pusat desa.

Patung Dewa Neraka mulai membuka mulutnya, satu persatu roh biru keluar dari mulutnya.

Roh roh terbang ke langit untuk mencari dimana tubuhnya berada, setelah menemukannya, roh langsung masuk ke tubuhnya.

Para mayat yang terkumpul mulai membuka matanya, namun ada juga yang tidak bisa membuka mata lagi.

'Oh jadi tidak semuanya ya yang dapat kau selamatkan' ucap Sasuke pada Naruto.

'Maafkan aku, hanya bisa membantu sebagian saja' ucap Naruto.

Sang tuan yang memberitahu Sasuke tadi senang melihat anaknya kembali hidup, Sasuke latas pemit pada Naruto untuk menghampiri mereka.

Di Pusat Kesehatan

Para Perawat dan dokter sungguh bingung bagaimana mayat yang dibawa ninja ninja yang lain bisa hidup lagi.

Sakura lantas menghampiri mayat yang kembali hidup tersebut.

Sakura mencoba memeriksa apa ada yang aneh dengan mereka, mulai pengecekan mata, tangan, detak jantung.

'Segera rawat mereka yang kembali hidup' teriak Sakura kepada para dokter dan perawat.

Naruto place

Naruto menyerahkan para mayat yang tidak bisa hidup lagi ke Sasuke, sementara untuk dirinya menyusui kembali puing puing bangunan yang ada.

'Rambut merah?' ucap Naruto saat melihat seseorang yang melompat ala ninja dengan pandangan kebingungan.

Naruto menghampiri dia, namun saat Naruto melihat wajahnya.

'Hey Nak, apa kau tau dimana Hokage berada?' tanya Khusina.

Naruto ingin menangis saat mendengar sang ibu memanggil dirinya nak, ia tak mengira bahakan sang ibu tidak mengenali dirinya.

'Apa di Pusat kesehatan dan tempat pertemuan tidak ada nyonya?' tanya Naruto.

'Aku tidak menemukannya' ucap Khusina sedih.

'Baiklah akan kubantu, anda' ucap Naruto.

Naruto mencoba dengan menggunakan cakra senjutsu namun hasilnya nihil.

Naruto mencoba dengan pandangan dojutsunya, Naruto memandang di dalam desa tidak ada yang penampilannya mirip dengan Minato.

Naruto mencoba melihat keluar desa, dilihatnya ada seseorang yang tergeletak disana dengan besi yang menancap di dada.

Deg deg deg.

Naruto langsung mengajak Khusina untuk ketempat dimana Minato terbunuh.

Hiraishin

Di Lokasi

Pecahlah kekhawatiran Khusina selama ini

Khusina langsung pergi kearah sumainya dengan pandangan tak percaya bahwa suaminya telah meninggal.

'Hey nak, ayo gunakan jutsu mu untuk menghidupkan Sang Hokage' ucap Khusina dengan tangisan.

'Maaf nyonya, aku tidak bisa seperti itu' ucap Naruto.

'Jangan berbohong kau anak muda' bentak Khusina.

'Maaf' ucap Naruto pelan.

'Pembohong'

'Pembohong'

'Pembohong'

Naruto memilih pergi karena tak mau mendengar tangisan sang ibu, dirinya meninggalkan bunsinya untuk menunggu Khusina dan sang ayah yang telah meninggal.

Hiraishin

Naruto berpindah tempat menuju ke pusat kesehatan untuk membantu yang disana.

'Akhirnya kau datang bodoh' ucap Rin saat melihat Naruto.

'Hehe maaf maaf, tugas ku disana juga berat' ucap Naruto.

'Hemmm baiklah, sekarang kau urusan bangunan mu dan isianya sekarang juga' ucap Rin.

'Siap laksanakan komandan' ucap Naruto.

Naruto segera berganti pakaian layaknya dokter, memakai peralatannya pun tak ia lupakan.

Naruto membuat bunsin untuk dijadikan pembantunya.

Bangunan Naruto berisi sekitar 500 ruangan dengan 10 bilik kamar setiap ruangan.

Naruto segera memasuki kamar pasien yang belum mendapat perawatan, dengan bantuan cakra medisnya Naruto hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk setiap kamar yang korbanya terluka parah, untuk yang luka ringan Naruto hanya sekitar 1 menit karena untuk luka ringan Naruto hanya memberi mereka obat biasa.

Beberapa jam berlalu

Bunsin Naruto membawa Khusina dan Minato ke Pusat kesehatan.

Semua yang melihat mayat Hokage sungguh tidak percaya.

'Hokage sama' ucap para dokter.

'Cepat rawat istri Hokage ini' ucap bunsin Naruto.

Perawat dengan sigap membopong kedua orang tersebut untuk segara dilakukan tindakan selanjutnya.

Kabar kematian Hokage segera tersebar luas hingga ke seluruh desa.

Bunsin Naruto menghilang setalah menjalankan tugasnya yang artinya ingatan miliknya berpindah ke Naruto.

Di ingatan

'Hey nak, kau itu adalah Naruto kan?' ucap Khusina.

'Benar nyonya' jawab sang bunsin.

'Kenapa kau tidak mau mengatakan dari tadi soal namamu' ucap Khusina.

Sang bunsin hanya diam.

'Dengarkan, aku sungguh sedih mengenai kematian ayahmu ini, namun mengeti lah aku lebih sedih saat mengetahui bahwa aku telah diperdaya Danzo untuk membunuhmu' ucap Khusina lagi.

'Maafkan oka-san Naruto, maafkan aku, mataku telah tertutup oleh dendam saat kau menculik adik mu sendiri, sungguh aku tak mengira bahwa kau berusaha untuk membantunya bukan membunuhnya' ucap Khusina lagi.

'Jadi maaf, aku tau itu tidak bisa menghapus kenangan burukmu sampai sekarang' ucap Khusina sambil menangis.

Tes...... Tes........ Tes.....

Sang bunsin mengeluarkan air mata yang ternyata saat itu pula Naruto mengeluarkan air mata namun Naruto tidak tau penyebabnya.

Khusina pingsan setelah mengungkap perasaanya dan menangis tanpa henti saat menangisi Kamatian Minato

Barulah saat itu bunsin Naruto membawa mereka ke Pusat kesehatan.

Setelah kejadian pilu

Banyak dari desa lain yang memberikan bantuan kepada Desa Konoha setalah kabar duka tersebar.

Kirigakure adalah Desa yang paling banyak memberikan bantuan, mulai dari bahan bangunan, kebutuhan pokok, obat obatan, hingga tenaga medis.

Untuk desa lain juga memberikan bantuan yang sama namun tentu lebih sedikit dari Kirigakure.

'Sasuke apa pemakaman hari ini persiapan sudah selesai' tanya Naruto.

'Sudah Naruto' jawab Sasuke.

Pemakaman dimulai

- - - - - - - - -
- - - - - - -
- - - -
- - -
- -
-
- -
- - -
- - - -
- - - - - - -
- - - - - - - - -

NEXT : TUNGGU AKATSUKI KAU AKAN MATI

TO BE CONTINUE

VOTE JANGAN LUPA YA GUYS, INGAT GRATIS KOK VOTE ITU, DAN FOLLOW MY ACCOUNT WP

U_ARDI

Continue Reading

You'll Also Like

416K 30.7K 40
Romance story🀍 Ada moment ada cerita GxG
93.2K 10.5K 32
"Tunggu perang selesai, maka semuanya akan kembali ketempat semula". . "Tak akan kubiarkan kalian terluka sekalipun aku harus bermandikan darah, kali...
58.9K 5.2K 62
Chitralekha adalah anak angkat Bisma yang agung dan adik angkat dari Raja angga karna, jati diri Chitra adalah dewi yaitu adalah anak dari dewa brahm...
370K 22.4K 27
"I'll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru...