Daily Jaeyong

By Tys_131

1M 86.1K 17.3K

keseharian Jaehyun dan Taeyong sebagai member NCT yang penuh dengan hal manis, pahit dan asam. bxb fujo bagi... More

Prolog
[1.] Kerinduan
[2.] Quality Time
[3.] Berkuda 🔞
[4.] Jaehyun Sakit
[5.] Bingsoo
[6.] Anniversary 🔞
[7.] Lipbalm
[8.] Nonton Film
[9.] Cemburu
[10.] Coklat _rated
[11.] Snowman
[12.] Gara-gara ISAC_rate
[13.] Lee vs Jung
[14.] ISAC(II)_Rate
[15.] SMA= Taeyong marah
[16.] Last Night_DJ NNN
[17.] After Concert
[18.] Tragedy In Japan_rated
[19]. I Miss You
[20.] Dispatch Hyung
[21.] Valentine Boy­_Rated
[22.] Taeyong kesal
[23.] Get Well Soon
[24.] Bertukar Peran
[25.] How to love you?
[26.] How To Love You? pt.2
[27.] How To Love You? pt.3
[28.] Reaction Wakey
[29.] Crop Top vs Headband
[30.] Rayuan
[31.] New York City
[32.] Hunson River
Sorry
[33.] Kopi
[34.] Foto Pheonix
[35.] Kesalahan
[36.] After Wedding
[38.] Lee vs Jung pt2
[39.] Meme
[40.] Jaehyun Submissive???????
[41.] Do(n't) Need Your Love
[42.] Me After You
[43.] Lee vs Jung pt 3
[44.] Tragedy in BK_rate
[45.] Baby Blue
[46.] Red Bubu
[47.] After Live
[48.] Jung Yoonoh

[37.] I'm Your Home

13K 1.1K 187
By Tys_131





Selesai latihan kesembilan orang itu kini sedang bersantai, mereka tidak keluar ruangan hanya bersantai di tempat. Memainkan game, memainkan ponsel ataupun tidur disana. Mungkin mereka terlalu lelah dengan latihan hingga tidak sanggup untuk keluar ruangan.

Manager baru saja keluar, membeli beberapa makanan untuk mereka. Begitu juga dengan pelatih mereka. Di ruangan ini hanya ada member, tidak di tambah atau di kurang.

Jika di lihat sekilas, ruangan ini seperti tempat penampungan. Member tidak berkumpul di satu tempat, tapi mereka berpencar dan memenuhi seluruh sudut ruangan. Belum lagi tas yang mereka bawa juga tergeletak begitu saja.

Misalkan saja Mark dan Jungwoo yang sedang duduk di depan cermin. entah apa yang mereka lakukan tapi mereka terlihat seperti memainkan sebuah game. Belum lagi Doyoung yang sibuk mengambil foto dirinya sendiri, mencari sudut paling bagus untuk hasil karyanya. Ya semoga saja foto itu nanti di upload. Hitung-hitung menyenangkan Fans mereka, memberi tau apa yang mereka lakukan saat sampai di Korea beberapa hari lalu.

Di sudut lain ada Johnny yang asik dengan anaknya, sebut saja Haechan. Mereka berdua mengobrol dari... darimanapun hingga tema obrolan mereka begitu random jika di dengarkan.

Jangan tanya 4 member sisanya. Taeil jelas sedang tidur, sedangkan Jaehyun dan Yuta sedang bermain game bersama. Untuk Taeyong, dia sibuk membereskan beberapa kekacauan di tempat ini. bukan kekacauan yang sangat fatal, dia hanya menyimpan beberapa tas member agar terlihat rapi. Mungkin jiwa bersihnya sedang kambuh saat ini.

"Hyung bosan" keluh Jaehyun

Yuta juga merasakan hal yang sama. Meletakkan nintendo-nya, Yuta merosot. Menidurkan tubuhnya di samping Jaehyun.

"Aku malah mengantuk Jaehyun"

Jaehyun juga mengikuti apa yang di lakukan Yuta, dia juga berbaring disamping hyung tertua empatnya. Yuta mulai memejamkan mata. Tapi tidak untuk Jaehyun, dia hanya menerawang kosong langit-langit ruangan ini. hingga tiba-tiba saja sebuah pemikiran yang sangat bagus muncul di otaknya.

Jaehyun tersenyum, mengigit bibir bawah dia melirih Taeyong yang masih sibuk menata beberapa tas membernya. Jaehyun kini duduk, matanya melirik kearah Yuta yang sudah tertidur.

Sedetik berikutnya Jaehyun melihat para member lain yang masih sibuk dengan kegiatannya. Melirik jam di dinding, senyum Jaehyun berkembang lebar. Waktu istirahat masih sekitar 25 menit, sepertinya itu akan cukup untuk bermain dengan Taeyong.

Tak memikirkan hal lain, dia langsung bangun. Berjalan pelan mendekati Taeyong yang sedang duduk di bawah sofa kecil di pojok ruang latihan.

"Sedang apa hyung?"

Taeyong menoleh, terseyum saat Jaehyun tiba-tiba duduk di sampingnya. Dia sedikit merona saat tangan Jaehyun menyentuh pipi miliknya.

"Hanya membereskan barang member, tapi sudah selesai. Kenapa?"

Jaehyun menggelengkan kepala, sebenarnya dia ragu. Tapi daripada dia bosan dan tidak ada kerjaan, sepertinya ini solusi yang bagus,

"Hyung"

"Ada apa Jaehyun-ah?"

"Ayo bermain pengakuan"

Taeyong tidak begitu mengerti apa yang di maksudkan Jaehyun, bermain pengakuan seperti apa yang Jaehyun inginkan. Dia jelas tidak terlalu pandai dalam hal seperti itu, jadi bagaimana bisa dia melakukannya nanti

"Aku tidak bisa, memangnya pengakuan apa yang harus di mainkan?" tanya Taeyong

Jaehyun menatap kearah depan, melihat beberapa membernya yang masih sibuk. Sejenak dia diam, hingga 3 menit berlalu dia menoleh dan menatap Taeyong.

"Hanya jawab saja pertanyaan yang aku ajukan untukmu, begitu juga denganmu. Kau ajukan pertanyaan untukku dan aku akan menjawabnya." Jaehyun tersenyum. "Dengan Jujur yang pasti, jangan berbohong"

"Baiklah, siapa yang mulai duluan?" tanya Taeyong

"Hmm karena aku tampan dan hyung manis, aku akan memberi hyung kesempatan pertama" cengir Jaehyun

Taeyong sedikit tertawa, sepertinya kepedean Jaehyun meningkat setelah pulang dari USA. Tapi sepertinya jika di pikir-pikir bukanlah Jaehyun memang selalu percaya diri dengan semua hal yang ada di tubuhnya. Bahkan dari sebelum debut dia memang sudah membanggakan tubuh dan wajahnya. Tapi ya memang kenyataannya seperti itu, jadi ya mau bagaimana lagi, intinya Jaehyun memang tampan.

"Bagaimana bisa seperti itu?"

"Sudah iyakan saja hyung"

Taeyong mengeleng kecil, tangannya reflek mencubit pipi Jaehyun dengan gemas. Mendapat perlakukan seperti itu Jaehyun malah tersenyum seperti anak berusia 5 tahun yang bahagia karena Taeyong.

"Baiklah, aku akan bertanya. Hmmm apa ya.." Taeyong mencoba berfikir, dan Jaehyun menunggu dengan sabar sambil menatap wajah manis Taeyong yang sialnya sangat mempesona.

"Ahh, Apa yang bisa kita lakukan berdua? lalu misalkan kau tidak memilikiku apa yang kau rasakan?" tanya Taeyong penuh antusias

Jaehyun berfikir, sedikit mengalihkan pandangan dari Taeyong. sedetik berikutnya Jaehyun tersenyum begitu lebar. Wajahnya menunduk dengan telinga sedikit merah. Melihat itu Taeyong jadi was-was dengan jawaban Jaehyun, dia khawatir jika Jaehyun akan bermain-main dengan jawabannya nanti.

"Kau ingin aku menjawab jujur atau bohong hyung?"

"Tentu saja Jujur"

Wajah Jaehyun terlihat begitu damai, Taeyong bisa merasakan aura lain dari Jaehyun. bukan aura yang buruk, tapi dia menangkap aura keseriusan dari adiknya itu.

"Aku tidak tau harus mengatakan dari mana dan mengatakan apa. Tapi kurasa kita akan melakukan hal yang sangat menderita. Kau akan menderita tanpaku dan begitu juga sebaliknya, aku akan menderita tanpamu" ucap Jaehyun

Taeyong ingin tersenyum mendengar jawaban Jaehyun. sungguh itu adalah kata-kata termanis yang Taeyong dengar.

"Lalu kita bisa melakukan hal yang bisa memperkuat kita, saling menghargai kehangatan kita apa adanya" lanjut Jaehyun

Taeyong tidak bisa menahan rona di wajahnya, menahan senyum dia mencoba mengembungkan pipinya. Mengigiti kuku tangannya dan berusaha untuk tidak menatap kearah Jaehyun. sungguh dia sangat tersipu dengan apa yang di katakan Jaehyun padanya.

Tapi sepertinya ucapan Jaehyun belum selesai, dia masih memiliki jawaban banyak atas dua pertanyaan Taeyong padanya.

"Kita juga akan melakukan hal dimana kita tidak akan terpengaruh dengan omongan-omongan yang bisa merenggangkan hubungan kita. dan aku akan mengatakan satu hal padamu,"

Jaehyun menoleh pada Taeyong, matanya menatap mata hitam Taeyong dengan lembut. Jaehyun kemudian tersenyum.

"Kau adalah milikku" lanjut Jaehyun

Taeyong mengerucukan bibirnya. Wajahnya terasa panas saat ini. sial, Jaehyun dengan mulut manisnya benar-benar berbahaya. Tidak hanya untuk kesehatan jantungnya. Mulut manis Jaehyun juga berbahaya terhadap kulit, terbukti jika saat ini wajah hingga telinga Taeyong menjadi merah

"Jaehyunie"

"Iya hyung"

"Aist,, kau benar-benar. Jangan seperti itu aku malu"

Jaehyun terkekeh pelan saat Taeyong menutup wajah manisnya dengan bantal kecil. Tapi walaupun di tutup, Jaehyun masih bisa melihat telinganya yang merah.

"Kau bisa bertanya lagi padaku hyung. aku masih memikirkan pertanyaan apa yang cocok untuk ku ajukan padamu"

Taeyong mengambil napas dalam, sekuat tenaga dia mencoba mengendalikan rasa bahagia bercampur haru bercampur malu saat ini. perlahan dia mengangkat wajahnya. Melirik kearah Jaehyun yang tetap setia tersenyum di sampingnya.

"Baiklah, aku akan bertanya lagi. Apa yang membuatmu takut?" tanya Taeyong

Kini dia berdoa agar jawaban Jaehyun lebih baik dari tadi, berhadap jawaban kali ini serius dan tidak membuatnya tersipu kembali. Karena jujur saja Taeyong hampir berteriak dengan jawaban pertama Jaehyun tadi.

"Aku takut kehilanganmu, aku takut kehilangan tempat ternyamanku. Aku takut kehilangan tempatku bersandar dan berbagi"

Kali ini Taeyong tersenyum bukan karena tersipu, tapi tersenyum karena bangga. Bangga pada dirinya sendiri yang telah menjadi tempat terbaik untuk Jaehyun. itu tandanya usaha dia selama ini untuk menjadi yang terbaik bagi Jaehyun bisa tercapai, Jaehyun nyaman dan percaya padanya adalah hal yang selama ini dia coba lakukan.

"Aku juga takut hatiku akan kosong karena kehilanganmu Hyung"

"Kalau kau kesulitan, panggil aku. Kapanpun, aku akan selalu berdiri di sampingmu. Kau bisa memikirkan hal itu, asalkan kau nyaman. Aku tidak akan membiarkanmu pergi sendirian. Jangan jangan pernah takut"

Jaehyun tersenyum. Tangannya menarik tangan Taeyong dan mengenggamnya. Mata meraka saling menatap. Memancarkan kehangatan yang hanya mereka berdua yang bisa merasakan. Tanpa banyak katapun Jaehyun bisa merasakan kasih sayang Taeyong lewat pancaran matanya. Begitu juga dengan sebaliknya.

"Sekarang gantian, ajukan pertanyaan untukku Jaehyun-ah"

Jaehyun mengangguk, "Apa arti diriku untukmu?"

Taeyong mengerutkan kening, sedikit berfikir. Matanya masih menatap mata Jaehyun. tidak berniat untuk memutus kontak mata mereka.

"Kau adalah seseorang yang bisa aku kunjungi. Tempatku pulang ketika aku lelah, tempatku menangis, tempat yang bisa ku datangi kapan saja"

Jaehyun sedikit lega dengan jawaban Taeyong, rasanya menggelitik terasa di perut hingga dadanya. Wajah Jaehyun tidak memerah, tapi telinganya sudah merah saat ini. mungkin saja dia juga tersipu dengan apa yang Taeyong ucapkan padanya.

"Tentu saja, because I'm your home, Taeyongie" balas Jaehyun

Taeyong tersenyum hingga gigi rapinya terlihat begitu juga dengan Jaehyun. mengabaikan jika ada yang melihat mereka, Jaehyun menarik tangan Taeyong dan meletakkan didadanya.

"Kau bisa melakukan hal itu karena aku adalah tempatmu pulang. sama sepertimu. Kau juga bisa bersandar padaku. Kita bisa saling berbagi, kau adalah rumahku dan aku adalah rumahmu. Jika rumahku hancur dan rusak, aku tidak bisa pulang. aku akan hancur, dan dengan begitu rumahmu juga akan hancur" kata Jaehyun

"Jadi, ayo saling menjaga rumah kita. jangan sampai rumah kita rusak"lanjut Taeyong

Jaehyun mengangguk, meraka masih saling menatap. Tapi beberapa detik Jaehyun langsung mengalihan pandangannya. Tidak sanggup melihat bagaimana wajah manis Taeyong.

"Ya, kenapa memalingkan wajah?" tanya Taeyong

"Aku tidak sanggup melihatmu hyung. kau terlalu bersinar, aku takut buta"

Wajah Taeyong kembali memerah, bahkan kini dia mengibas-ngibaskan tangan untuk mengurangi rasa panas diwajahnya. Sungguh bermain seperti ini dengan Jaehyun membuat kesehatan mentalnya turun.

"Jangan seperti itu Jaehyun"

"Sungguh hyung, biarkan aku menjernihkan pikiranku dulu, aku bisa menerkammu saat ini. kau terlihat bersinar dan manis. Hahh. Bagaimana bisa Tuhan menciptakan manusia dengan standar malaikat padamu"

Bukan hanya Taeyong, Jaehyun juga memarah dengan apa yang baru saja dia katakan. merutuki dirinya sendiri karena ucapan yang terlalu menjijikkan keluar dari bibirnya. Tapi sungguh, Jaehyun benar-benar mengagumi Taeyong bagaimanapun keadaannya.

Taeyong-Jaehyun duduk bersebelahan, tapi kini mereka tidak saling tatap. Taeyong yang tersenyum seperti orang gila karena ucapan Jaehyun, dan Jaehyun yang malu bercampur geli dengan apa yang baru saja di katakannya.

"Yak, kenapa dengan kalian berdua, wajah kalian merah." Tanya Johnny

"Ti-tidak ada" ucapTaeyong cepat

"Telingamu merah Jaehyun. dan wajah Taeyong merah"

"Salahkan saja Taeyong hyung, dia yang membuatku tersipu dengan wajah manisnya Johnny hyung" keluh Jaehyun

"Salahmu Jaehyun, kau yang membuatku malu dengan kata-katamu" balas Taeyong

Johnny yang mendengar hanya bisa menatap datar, tidak tau apa yang harus dia lakukan. Sepertinya posisinya salah saat ini. dia malah terlihat seperti orang bodoh yang melihat sepasang kekasih sedang melakukan sesi rayu merayu,

"Terserah kalian, lanjutkan saja. Aku akan pergi" balas Johnny dan pergi meninggalkan Taeyong-Jaehyun yang masih mencoba menetralkan ekspresi mereka.




























Hai gaes, bagaimana part ini. apakah bisa membuat kalian blushing dan salah tingkah. Atau kalian tidak bisa mendapatkan feelnya.

Kasih saran dong bagaimana part ini, heee

Tampan yg sesungguhnya

















Happy reading

Maaf jika ada typo

Continue Reading

You'll Also Like

371K 22.7K 37
Setelah berbulan-bulan caper ke Jaemin akhirnya Jeno menjadi kekasihnya Jaemin. "Mau ya jadi pacar aku?" Tanya Jeno sekian kalinya. "Ck, yaudah iya...
1.6M 215K 46
Jeno X Jaemin [✓] Yang mau baca ini tapi ga ngerti Rp, bisa baca chapter "Apa itu Rp?" Semoga membantu sih wkwk. Klo masih ga ngerti boleh nanya kok...
239K 20.9K 22
gausa di baca kalo gasuka homo, karena cerita ini tuh berunsur homo. © peachiesnou, lala 2021
399K 61.3K 34
❝You're the home i miss, but i can't go to❞ LOKAL AU | M/M | HURT/COMFORT | INTROSPECTIVE | NC-17 Taeyong Narendra harus menelan pil pahit semenjak d...