Daily Jaeyong

By Tys_131

1M 85.9K 17.3K

keseharian Jaehyun dan Taeyong sebagai member NCT yang penuh dengan hal manis, pahit dan asam. bxb fujo bagi... More

Prolog
[1.] Kerinduan
[2.] Quality Time
[3.] Berkuda 🔞
[4.] Jaehyun Sakit
[5.] Bingsoo
[6.] Anniversary 🔞
[7.] Lipbalm
[8.] Nonton Film
[9.] Cemburu
[10.] Coklat _rated
[11.] Snowman
[12.] Gara-gara ISAC_rate
[13.] Lee vs Jung
[14.] ISAC(II)_Rate
[15.] SMA= Taeyong marah
[16.] Last Night_DJ NNN
[17.] After Concert
[18.] Tragedy In Japan_rated
[19]. I Miss You
[20.] Dispatch Hyung
[21.] Valentine Boy­_Rated
[22.] Taeyong kesal
[23.] Get Well Soon
[24.] Bertukar Peran
[25.] How to love you?
[26.] How To Love You? pt.2
[27.] How To Love You? pt.3
[28.] Reaction Wakey
[29.] Crop Top vs Headband
[30.] Rayuan
[31.] New York City
[32.] Hunson River
Sorry
[33.] Kopi
[34.] Foto Pheonix
[35.] Kesalahan
[37.] I'm Your Home
[38.] Lee vs Jung pt2
[39.] Meme
[40.] Jaehyun Submissive???????
[41.] Do(n't) Need Your Love
[42.] Me After You
[43.] Lee vs Jung pt 3
[44.] Tragedy in BK_rate
[45.] Baby Blue
[46.] Red Bubu
[47.] After Live
[48.] Jung Yoonoh

[36.] After Wedding

14.9K 1.2K 446
By Tys_131

Paragraf terakhir rate_ untuk di bawah umur disarankan tidak scroll sampai bawah.














"Hah"

Taeyong mendesah lelah saat turun dari mobil, merenggangkan tangan dia mencoba menghilangkan lelah di tubuhnya. Memutar beberapa kali kepala ke kanan dan ke kiri, menghirup udara malam yang begitu segar.

"Jangan di depan pintu mobil Hyung, kau menghalangi kami keluar" keluh Maknae

Taeyong sontak menoleh, tersenyum canggung pada membernya yang masih ada di dalam mobil. Dengan segera dia sedikit menyingkir, memberi jalan untuk yang lain keluar.

Matanya mengawasi satu persatu membernya, sambil melepas jas yang ada di tubuhnya, mata Taeyong menyipit saat melihat bagaimana raut wajah soulmate-nya. Taeyong mengerucukan bibirnya, mengaruk pelipis yang tidak gatal Taeyong mulai merasa tidak enak. Aura Yuta benar-benar buruk.

Jaehyun yang keluar dari mobil terakhir tidak langsung masuk Dorm, dia menghampiri Taeyong yang masih berdiri di sisi lain mobil. Perlahan Jaehyun mendekat, tapi sial. Saat satu langkah di samping Taeyong, tidak sengaja wajah Jaehyun terlembar jas Taeyong yang hendak di sampirkan di bahunya.

"Ah Hyung" teriak Jaehyun

Sontak semua orang menoleh, melihat Jaehyun yang sudah menutup mata. Gerak cepat Taeyong langsung menangkup wajah Jaehyun, terlihat panik saat melihat adiknya itu kesakitan.

"Kenapa Jaehyun?" tanya Taeyong

"Mataku terkena kancing jasmu Hyung. perih" ucap Jaehyun

Mendengar itu, member yang tadi menoleh kini berbalik dan kembali melangkah masuk. Meninggalkan Jaehyun dan Taeyong yang masih di luar.

"Maaf, aku tidak tau. Mana yang sakit"

Jaehyun mengerjapkan beberapa kali matanya. Tangannya mengusap mata kirinya yang mengeluarkan airmata. Sungguh itu benar-benar menyakitkan untuk Jaehyun, ini sama artinya dengan kelemparan kancing.

"Jaehyun-ah matamu merah sayang"

"Jelas merah hyung. namanya juga kena kancing" Jaehyun mengerucukan bibirnya

Taeyong sedikit berjinjit untuk meniup mata Jaehyun, mencoba untuk meredakan rasa perih di matanya. Posisi mereka sangat dekat, jika di lihat dari samping terlihat Taeyong sedang mencium Jaehyun. di tambah lagi tangan Taeyong yang berada di bahu Jaehyun dan tangan Jaehyun yang ada di pinggang Taeyong. bukankah posisi mereka sedikit berlebihan untuk sekedar memberi tiupan di mata.

Tapi ya namanya juga mereka, masa bodoh dengan apa yang di lihat. Lagi pula disini sepi. manager sudah pulang bersama dengan mobil van yang mereka tumpangi.

"Bagaimana masih perih?" tanya Taeyong

"Tidak terlalu, tapi kurasa mataku merah hyung"

Taeyong terlihat menyesal, Taeyong mengigit bibir bawahnya; matanya melihat kearah Jaehyun. dengan lembut tangannya membelai kepala Jaehyun

"Maaf, kita masuk ya. Aku akan memberikan obat tetes mata untukmu"

Jaehyun mengangguk, dan dengan segera Taeyong menarik tangan Jaehyun untuk masuk kedalam dorm. Terlalu lama di luar juga tidak bagus untuk mereka. Jika ada setan berbentuk fans yang suka menyebarkan berita buruk akan jadi masalah besar nantinya.

"Matamu kenapa hyung?" tanya Jungwoo

Jaehyun mendudukan diri di samping Taeil, tangannya kadang masih mengusap mata.

"Kecolok" balas Jaehyun singkat

"Menyedihkan sekali" balas Doyoung yang datang dengan berbagai minuman di gelas

Dan belum juga nampan yang membawa minuman tadi turun di meja, kini semua isi gelas sudah habis. Doyoung hanya bisa menggelengkan kepala.

"Ahh, dimana Johnny hyung?" tanya Jaehyun yang baru sadar jika Johnny tidak ada disini

"Ada apa?" ucap Johnny yang tiba-tiba muncul

"Ah kukira kau tidak pulang hyung"

"Tadinya juga ingin seperti itu tapi tidak bisa, kau tau jadwal kita padat besok" balas Johnny

"Aku rasanya ingin tidur sampai besok" keluh Haechan

"Aku juga" sahut Mark

"Sama ku juga" balas Taeil

"Tidur saja semuanya, kalau Taeyong mengamuk baru tau rasa" ucap Doyoung

"Kau juga sama saja dengan Taeyong" balas Johnny

Jaehyun mengangguk, mengiyakan saja apa yang di katakan member. Yang terpenting untuknya adalah kenapa Taeyong tidak muncul-muncul. Padahal dia hanya mengambil obat tetes mata. Apa mungkin dia ketiduran dan melupakannya. Tapi sepertinya itu tidak mungkin, Taeyong bukan tipe orang yang mudah tidur, apalagi setelah apa yang dia perbuat pada Jaehyun.


~~





"Apa yang kau lakukan?" tanya Taeyong

"Hanya minum, aku lelah. Aku pergi ke kamar dulu ya" balas Yuta lirih

Taeyong tidak membiarkan Yuta pergi begitu saja, dia menahan lengan pemuda Jepang itu. menarik Yuta untuk duduk di meja makan bersama dengannya.

"Kau merindukan Winnie?"

"Tidak" balas Yuta sambil tersenyum paksa

Mengerti, Taeyong menarik Yuta kedalam pelukannya. menyandarkan kepalanya di bahu Yuta. Dan perlahan Yuta juga mengikuti apa yang dilakukan Taeyong padanya. bahkan tangannya juga membalas pelukan Taeyong.

"Aku merindukannya, banyak orang yang menanyakan kabarnya. Aku sampai binggung harus mengatakan apa" ucap Taeyong lirih

"Taeyong" suara Yuta

"Hmm"

"Kapan kita bersepuluh lagi?"

Taeyong diam, tidak langsung menjawab. Dia hanya mempererat pelukannya pada Yuta. Dia juga tidak tau kapan itu akan terjadi, tapi dia selalu berdoa agar hari itu cepat datang. Hari dimana unit membernya berkumpul bersama tanpa adanya batasan.

Jujur saja Taeyong merindukan kebersamaan dari semua orang. Hampir lebih dari 5 bulan mereka terpisah. Bahkan kadang mereka juga jarang bertemu walaupun mereka sama-sama di Korea.

Tapi sebesar apapun kerinduan Taeyong, pasti ada member lain yang lebih merindukan mereka. Walaupun tanpa menyebutkan nama, Taeyong juga tau siapa orang itu.

"Aku ingin secepatnya Yuta, tapi jika perpisahan kita untuk yang terbaik baginya. Bisa apa kita. bukan kita yang menentukan, kita hanya bisa menerima. Ayo berdoa agar kita cepat mendapat libur, agar kita bisa bebas dari jadwal dan bisa mengunjungi mereka."

Yuta mengangguk, sepertinya bertemu dengan Taeyong malam ini adalah hal yang baik. Setidaknya dia bisa lebih lega sedikit. Beban perasaannya bisa berkurang dengan adanya Taeyong.

"Sudahlah, jangan seperti ini. bersihkan dirimu dan tidur. Besok kita masih banyak jadwal. Aku tidak ingin kau terlihat lelah besok" ucap Taeyong

Yuta melepas pelukannya, tersenyum pada Taeyong. kemudian dia berdiri dari kursi dan meninggalkan Taeyong sendirian.

Seperginya Yuta, Taeyong merenung sendirian. Pandangannya terlihat kosong. Yang dia lakukan hanya mengambil napas dalam, dan menghembuskannya.

Sampai matanya melihat kotak obat di depannya, dia baru tersadar akan sesuatu.

"Astaga Jaehyun"

Taeyong merutuki dirinya sendiri, bagaimana bisa dia melupakan Jaehyun. dengan cepat dia mengambil kotak obat dan pergi dari dapur. Bergegas untuk mencari Jaehyun.

Saat sampai di ruang tengah, Taeyong tidak menemukan Jaehyun. di sana hanya ada Doyoung dan Mark yang entah sedang berebut apa dengan Haechan. Taeyong pergi ke kamar Jaehyun, tapi disana dia juga tidak menemukannya.

Taeyong rasa dia tau dimana Jaehyun saat ini. tanpa pikir panjang dia langsung lari ke kamarnya. Dia yakin jika Jaehyun sedang ada di kamarnya dengan wajah kesal.

Dan benar saja, saat Taeyong masuk hal pertama yang Taeyong lihat adalah Jaehyun yang mengerucukan bibirnya. Duduk sila di ranjang miliknya. Bahkan Jaehyun sudah berganti pakaian saat ini.

Taeyong berjalan sambil tersenyum, merangkak ke tengah ranjang dan duduk sila di depan Jaehyun.

"Lama" ucap Jaehyun

"Maaf, tadi ada halangan"

"Halangannya peluk-pelukan" cibir Jaehyun

Taeyong hanya bisa menghela napas. Matanya melihat ke arah Jaehyun yang sedang merebahkan tubuh. Taeyong membuka kotak obat. Mengambil obat tetes mata.

"Diam dan jangan bergerak. Aku tidak ingin salah tetes nanti" ucap Taeyong

Jaehyun mengangguk. Dia langsung menutup mata. Membiarkan tangan Taeyong membuka salah satu matanya.

Dengan hati-hati Taeyong mulai menekan botol kecil itu, memfokuskan ujung botol agar pas di tengah mata Jaehyun.

"Apa yang kalian lakukan?"

Terkejut, Taeyong tidak jadi meneteskan ke mata Jaehyun, dia malah meneteskan ke pelipis Jaehyun

"Kau mengagetkanku" ucap Taeyong sedikit keras pada Johnny

"Hyung, kalau saja tadi Taeyong hyung salah tetes atau menjatuhkan botol kemataku aku akan membunuhmu" ucap Jaehyun

"Iya-iya maaf. Aku hanya mengambil selimut. Lanjutkan saja apa yang kalian lakukan" balas Johnny

"Kau mau kemana?" tanya Taeyong

"Aku ada urusan malam ini dengan Yuta, aku akan tidur dengannya di ruang tengah. Jangan gangu kami"

Taeyong mengangguk, begitu juga dengan Jaehyun. kini Taeyong kembali fokus pada Jaehyun. meneteskan 2 tetes, Taeyong mencoba meniup pelan mata Jaehyun.

"Bagaimana, masih sakit?"

Jaehyun bergerak, menyadarkan tubuhnya di kepala ranjang. Beberapa kali dia mengerjapkan mata.

"Lebih baik hyung"

Taeyong membereskan kota obat, dia lalu merangkak turun dari ranjang. Menyimpan kotak itu di meja, dia juga berjalan ke lemari. Berpakaian formal di tengah malam tidak enak. Jadi dia menganti pakaiannya.

Tanpa memperdulikan Jaehyun, Taeyong membuka seluruh pakaiannya, membiarkan Jaehyun yang melihatnya dengan tatapan....lapar

Setelahnya dia kembali pada Jaehyun. ikut bersandar di kepala ranjang dengan tangan yang memeluk Jaehyun.

"Jaehyun"

"Ada apa hyung"

"Apa kau merindukan Winnie"

"Tentu saja aku merindukannya"

Jaehyun merubah posisi, kini dia berbaring miring dengan Taeyong yang ada di sampingnya. Menggunakan lengan Jaehyun sebagai bantal.

"Aku juga merindukannya"

"Rindu kita masih belum sebesar Yuta hyung. aku yakin dia tersiksa dengan Winnie yang tidak ikut tadi"

Taeyong mengangguk, menenggelamkan wajahnya di leher Jaehyun. melihat bagaimana manjanya Taeyong, Jaehyun merasa senang. Tapi da sedikit khawatir jika saja Taeyong nanti terlalu banyak pikiran.

"Sayang"

"Hmm" ucap Taeyong

"Kapan kita akan melakukan hal seperti tadi?"

Taeyong mendongak, matanya bertemu dengan mata Jaehyun.

"Melakukan apa?" tanya Taeyong

Jaehyun membelai wajah Taeyong, menciumi sisi wajah kekasihnya dengan gemas. Sesekali dia mengigit pelan hidung dan telinga Taeyong

"Berjalan di Altar, bergandengan tangan, melempar bunga bersama, mengucapkan janji suci bersama"

Mendengar perkatakan Jaehyun, tanpa banyak bicara Taeyong meraih bibir Jaehyun. melumat dan memberikan beberapa kecupan disana. Tangannya mengelus kepala belakang Jaehyun, bahkan kini Taeyong sudah melesatkan lidahnya. Mengajak lidah Jaehyun untuk bermain bersamanya.

Taeyong tidak main sendiri, Jaehyun juga melakukan hal yang sama seperti Taeyong. bahkan tangan Jaehyun sudah sampai pada bawah pinggang Taeyong. meremas bongkahan kenyal kesukaannya.

Kehabisan napas, Taeyong mencoba memundurkan wajah. Tersenyum saat Jaehyun menjilat bibirnya.

"Kita tidak butuh hal seperti itu Jaehyun. akan sulit melakukan hal seperti itu di negara kita. tapi aku tidak tau nanti bagaimana, tapi jika memang sulit. Tidak perlu melakukannya, kita hanya cukup bersama sampai akhir. Kita bisa mengucapkan janji suci kita di tempat lain."

Jaehyun tau apa yang di maksudkan Taeyong, dia juga sadar hubungan seperti ini masih sangatlah tabu di negara mereka.

"Hyung, kita bisa melakukan hal itu. kita tidak selamanya di dunia hiburan. Jika memang waktunya sudah tiba. Aku yakin kita bisa menyatu di tempat itu. bukan dengan cacian orang, tapi dengan segala pujian orang terhadap kita yang bertahan sampai akhir."

Taeyong memerah, secara tidak langsung Jaehyun mengajak dirinya untuk hidup bersama tanpa penolakan. Senyumpun berkembang di wajah manisnya. Hingga membuat Jaeyun kembali terpesona.

"Apa kau yakin?" tanya Taeyong

"Aku selalu yakin jika itu menyangkut dirimu. Jika aku ragu, kita tidak akan bertahan sampai sekarang Hyung." Jaehyun mencium kening Taeyong lama, "Mari bertahan sampai akhir, hadapi semua bersama. Jangan saling meninggalkan. Mari saling menguatkan, Taeyongie"

Terharu, Taeyong langsung memeluk Jaehyun. "Saranghae" lirih Taeyong

Jaehyun memberikan kecupan di kepala Taeyong. dia juga merasa terharu dengan apa yang baru saja dia ucapkan. Apa yang baru saja dia ucapkan adalah apa yang dia pikirkan. Tidak pernah sekalipun dia menyusun kata-kata seperti itu. kata itu seolah keluar begitu saja dari hatinya.

Mereka saling berpelukan lama, hingga tiba-tiba saja Jaehyun mengatakan hal yang membuat Taeyong melepas pelukannya

"Sayang, ayo melakukan malam pertama"

Taeyong mengerutkan keningnya."Hah, apa?"

Jaehyun tersenyum, tangannya kini mulai menarik kaos Taeyong. membuat dada mulus Taeyong terlihat dengan jelas. Jaehyun menelan ludah kasar saat melihat puting Taeyong yang menggemaskan

"Kita belum bercinta setelah sampai di Korea. Jadi anggap saja ini malam pertama kita bercinta setelah kembali kerumah"

Wajah Taeyong datar, sedikit tidak paham dengan apa yang baru saja di katakan Jaehyun padanya. tapi tak lama wajah datarnya berubah menjadi wajah horny saat Jaehyun berhasil membuang seluruh pakaiannya.

"Jaehh" desah Taeyong

Taeyong hanya bisa memejamkan mata saat bibir Jaehyun memainkan putingnya sedangkan selangkangannya sudah di kocok dengan tangan Jaehyun.

Bunyi basah dari kuluman Jaehyun di puting Taeyong memenuhi kamar ini. belum lagi napas Taeyong yang terdengar sangat berat

"Hmmm, Jaehyuniieee"

Taeyong sedikit membusungkan dada saat tangan satu Jaehyun menyelusup kebawah tubuhnya. Membawa tubuh munggilnya semakin dekat dengan Jaehyun. entah sejak kapan, yang jelas keduanya kini sudah tidak memakai apapun. Bahkan Taeyong sudah memainkan penis Jaehyun yang sangat keras.

Tanpa pikir panjang, Jaehyun langsung membuka lebar kaki Taeyong. ciumannya kini turun hingga keperut, kemudian ke penis Taeyong yang sudah basah dengan cairan percum.

"Ahhh" Taeyong lagi-lagi hanya bisa mendesah

Seluruh persendiannya terasa lemas, lidah Jaehyun kini sedang menusuk-nusuk liangnya. Mencoba untuk membasahi lubang itu.

"Jaehyunnniee, sudahhh"

"Tidak tahan sayang" Goda Jaehyun

Taeyong hanya mengangguk, matanya masih terpejam. Sentuhan Taeyong benar-benar membuat seluruh tubuhnya bergetar.

Merasa lubang Taeyong sudah basah, Jaehyun mengambil bantal. Meletakkan di bawah pantat Taeyong untuk memudahkannya.

"Bersiap sayang"

Taeyong mengigit bibirnya, membuka lebar-lebar kaki dia hingga Jaaehyun benar-benar masuk.

"Ahhh" desah keduanya saat penyatuan mereka berhasil.

Jaehyun menunduk, merengkuh tubuh Teayong kedalam dekapannya. Setelahnya dia mulai menggerakkan pinggulnya. Memasukan dan mengeluarkan miliknya di lubang Taeyong yang sangat dia rindukan

Keduanya larut dengan kenikmatan masing-masing, Taeyong keluar dengan cepat tapi itu tidak menghentikan Jaehyun. dia terus saja menumbuk lubang Taeyong dengan tempo asal.

Hingga Taeyong merasakan pelepasan kedua, Jaehyun semakin mempercepat temponya. Mengejar kenikmatan yang dia rasakan. Dan benar saja dia keluar bersama dengan Taeyong.

Jaehyun ambruk di atas Taeyong. tangannya menyeka keringat di wajah kekasihnya itu. dia mulai kembali dengan ciuman.

"Lakukan lagi ya. Aku masih merindukan rumahku" ucap Jaehyun

"Mau aku yang bermain?" goda Taeyong

"Tentu"

Dan sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang untuk keduanya. Persetan dengan jadwal besok. Yang jelas baik Jaehyun ataupun Taeyong sama-sama menginginkan hal yang sama.




















Adakah yang kangen sama aku?

Tidak ada ya, ya sudahlah. Tapi jangan sampai kalian tidak kangen dengan Jaeyong ya




Happy reading

Maaf jika ada typo

Continue Reading

You'll Also Like

231K 21.8K 34
- REVISI SETELAH END - Ini cerita tentang Jefan Anandra dan tetangga baru nya Jaelano Arkana. Jefan si anak petakilan, rusuh dan begajulan belum lagi...
104K 8.5K 36
Kisah seorang gadis cantik yang hidup penuh kasih sayang dari kedua orang tua nya dan kakak laki-laki nya,berumur 20 th pecinta Cogan harus bertransm...
3.2K 435 14
Jaeyong || Lokal "Kenapa nekat banget sih?!" "Ini bukti kalau sayang aku ke kamu itu nggak main main, Tian." Created On : May, 20 - 2021 End : -
111K 5.2K 65
seorang remaja yg berumur 17 tahun terpaksa memutuskan sekolahnya karena wasiat dari orang tuanya memerintahkan untuk menikahi seorang remaja berumur...