STELLA ( New Version )

By Nonna_Jk

2M 6.6K 112

Sudah menderita tertiban masalah yang lain pula, Stella semakin resah setelah tahu jika Jino sang om angkat m... More

Stella - Bab 1
Stella - Bab 2

Stella - Bab 3

77K 1.9K 14
By Nonna_Jk

Suara pintu terbuka dari arah dalam, mempertemukan kedua manik yang sebelumnya tak pernah bertemu. Stella terkagum melihat tampilan pria dewasa di hadapannya meski jarak mereka nampak semakin menjauh. Pria itu melepaskan dasi yang menempel di dada miliknya.


Siapa pria itu? Stella menerka-nerka berharap pria di hadapannya adalah malaikat penolong baginya.

"Tutup pintunya!!" Bentak pria itu namun enggan melihat ke arah mereka.

Stella terkejut lalu menoleh ke belakang setelah pintu itu tertutup dengan sekali tarikan, Stella mengelus dadanya menarik ulur alur napasnya yang terasa semakin sesak. Sedangkan pria di hadapannya tak berbicara sedikitpun, hanya duduk dengan tangan bersidekap di atas dada beberapa botol minuman berbaris manja di atas meja. Stella berdiri mematung, ia masih merasa bingung dan canggung harus berbuat apa padahal peluang untuknya kabur sudah nampak di depan mata.

Stella mulai berhitung di dalam batinnya, tubuh mungilnya lambat laun mulai mundur ke belakang dengan sedikit mengendap ia memanfaatkan peluang di saat pria di hadapannya fokus menuangkan Wine ke dalam gelas.

Lagi-lagi Tuhan berpihak padanya, setelah hampir satu centi menter jarak Stella dengan handle pintu. Tiba-tiba sebuah pelukan hangat menempel lekat melingkar di bagian pinggang milik Stella.

"Mau kabur kemana Nona?" Bisik pria di belakangnya, membuat Stella merinding.

Aroma maskulin dari tubuh pria itu begitu melekat di kedua indra penciumannya, dari parfum yang pria itu kenakan sudah sangat memperjelaskan bahwa ia adalah orang kaya.

"Mengunci pintu," sahut Stella gelagapan, karena tangan kekar milik pria itu mulai bermain nakal di area selakangan miliknya.

"Benarkah?" Pria itu tersenyum tipis sebari menekan lembut inti Stella.

"Lepaskan!" Dengan tegas Stella menolak.

"Panggil aku Thomas," sambungnya dengan kembali berniat untuk mulai menjamah.

Stella kembali berusaha untuk melepaskan rengkuhan pria bernama Thomas yang dengan sengaja terus berusaha mendesak sentuhannya. "Lepaskan, aku mohon."

Thomas tersenyum girang, ia mengira bahwa gadis di hadapannya sudah tidak perawan. Dari cara gadis itu menolak sentuhannya dengan terang-terangan, Namun nyatanya ia seperti mendapatkan jackpot. Gadis itu memiliki kenikmatan yang sempit itu artinya dia pria pertama yang akan menerobos masuk ke dalam lembah surga duniawi itu dengan senang hati.

"Rupanya kamu masi sempit. Sayang," serak suara Thomas ketika birahinya mulai semakin memanas, setiap penolakan yang gadis itu berikan membuat Thomas semakin kalap.

"Hentikan! lepaskan tanganmu!" Stella berusaha untuk terus menghentikan pelecehan yang ia terima, dengan bersusah payah Stella memberikan sebuah sikutan ke arah junior milik Thomas.

"Rasakan itu pria mesum," tutur Stella setelah berhasil lepas dari pelukan Thomas dan meninggalkannya dengan kondisi meringis kesakitan namun enggan untuk mengejar.

Aku akan mendapatkanmu Nona Stella! Thomas bergumam sebari terus memegangi benda berharganya.

Karena kegaduhan yang mereka lakukan, dua bodyguard segera masuk melihat pelanggangan VVIP club itu meringis, mereka berniat segera berlari mengejar seorang gadis.

"Tidak usah dikejar!" Thomas memerintah, satu tangannya ia kibaskan untuk para bodyguard itu pergi meninggalkannya.

Di lain tempat, Stella berlari tertatih tatih luka dikedua lututnya merupakan pengganggu untuknya menambahkan kecepatan berlari. Stella menoleh beberapa kali ke belakang, ia merasa lega Thomas tak berteriak atau bahkan mengejarnya. Stella menuruni setiap undakan anak tangga dengan hati-hati, ia tak ingin menaiki lift bisa saja nasib sialnya kembali hadir.

Setelah berhasil menuruni anak tangga terakhir, Stella menempelkan telinga kirinya berharap tak ada banyak orang yang ada di balik pintu. Stella mengatur napas, mengelus dada untuk menenangkan rasa takut yang semakin mencekam. Stella perlahan mulai menarik knop pintu lalu mengintip dengan satu matanya.

Suara langkah kaki terdengar akan melintas, Stella segera menutup kembali dengan hati-hati lalu menunggu sesaat dan berharap situasi aman untuknya keluar dari tempat laknat ini.

"Kau mau pergi kemana sayang? Permainan kita belum di mulai." Thomas sudah berdiri tepat di belakang, Stella mengepalkan kedua tangannya. Rupanya pria itu bukan malaikat penolong baginya, melainkan iblis yang menyeretnya masuk ke dalam neraka.

Suara tepuk tangan semakin terdengar mendekat, Thomas dengan sigap menarik pinggang Stella sampai tubuh mereka saling merapat. Stella merasakan ada sesuatu yang mengganjal di bawah sana, "Jangan bergerak. Atau juniorku akan semakin bertambah masuk dan segera meminta hidangan utama."

Thomas mengecup tengkuk Stella dengan gemas, rupanya Thomas sudah bergairah sejak melihat Stella berdiri untuk pertama kalinya di depan manik miliknya. Kesempatan kabur sirna sudah setelah Thomas dengan sigap menggendong tubuhnya di atas pundaknya lalu kembali membawa tubuh Stella masuk ke dalam nightclub dengan menaiki lift.

Thomas membawa gadis itu tepat di dalam ruangan si pemilik tempat.

"Jaga pintu...!! Jangan sampai gadis ini kembali kabur," gertak Thomas kepada dua pria dengan pakaian serba hitam untuk terus memantau gerak-gerik Stella.

"Ka-kau mau apa?"

Tangan kanan Stella dengan cepat menampar pipi kiri Thomas hingga berpaling ke samping. "Anda jangan kurang ajar terhadap gadis dibawah umur sepertiku."

Thomas mengelus tepi bibirnya, ia berjalan ke arah depan Stella yang tengah memundurkan tubuhnya ke belakang sehingga punggungnya menyentuh dinding bercat putih pertanda bahwa ia sudah di akhir pelariannya.

Thomas mengusap telunjuknya di kedua bibir Stella membuat gadis itu merinding. "Aku akan menyelamatkanmu dari tempat terkutuk ini." Rayu Thomas.

Melihat perlakuan pria di hadapannya, Stella tak begitu banyak berharap. Dia tak pernah mendapatkan kontak fisik yang intens sebelumnya, meski Jino kejam pria tua itu tak pernah berani menyentuhnya intim, Thomas masih setia mengusap lembut bibir Stella yang gemetar atas perbuatannya, Stella semakin ketakutan.

"Apa kau tidak ingin meminta maaf padaku? Setelah berhasil menyakiti juniorku."

"Aku sudah membayarmu mahal, bukan begitu Bram? Manik gelapnya menoleh ke samping kiri, " maka lakukanlah tugasmu." Thomas menjepit kedua pipi lembut milik Stella dengan tatapan penuh ancaman.

"Bisakah kalian pindah tempat? Ini ruang untuk bekerja bukan begitu tuan Thomas?' Bram menyimpan jemari tangannya di atas meja, "Lagi pula gadis itu memang milikmu."

Alis gadis itu menekuk tajam. Di saat ia berniat kembali untuk melarikan diri, ia justru mendengarkan ucapam dari pria paruh baya di sampingnya, Thomas kembali mencekal lengan kiri Stella terlebih dahulu sepertinya ia tahu isi otak gadis di hadapannya.

"Jangan membodohiku lagi," aku akan membuat kedua kakimu sulit untuk berjalan," ancamnya. Thomas kembali meraih paksa lengan Stella lalu menyeretnya kasar.

"Bram aku ingin gadis ini seutuhnya milikku, aku akan membelinya duakali lipat." Tanpa menoleh barang sejenak, pria itu kembali menyeret Stella keluar ruangan.

Stella tak mampu menahan bobot tubuhnya, gadis itu akhirnya jatuh tersandung dan menabrak punggung Thomas.

"Aku sudah menyelamatkanmu maka berbaik budilah padaku." Thomas membalikkan tubuh, ia menatap tajam Setiap inci tubuh Stella.

Wajah gadis itu menunduk, terdengar suara isakan pelan disana.

Thomas meraih dagu Stella, manik teduh gadis itu basah oleh airmata. "Kenapa kamu menangis?" Thomas bertanya.

Stella memeluk tubuhnya sebari terisak, dengan cepat ia berusaha untuk berusaha kembali kuat. "Kamu salah orang, aku bukan wanita jalang yang sering kamu setubuhi."

Thomas mengernyitkan dahi, "Benarkah? Lalu kenapa kamu berada di tempat ini sayang...."

Stella kikuk, sebenarnya Stella juga tak tahu kenapa ia berada di tempat aneh ini. Namun Stella semakin paham kalau Jino menjualnya untuk bekerja sebagai wanita pemuas napsu para pria hidung belang.

"Kau tak bisa menjawabnya?"

Saya dijual oleh om saya sendiri, apa kau puas?

Tentu Stella tak mengecapkan apa yang ada di dalam gumaman nya, gadis itu hanya mampu tertunduk pasrah. Sampai ia tak menyadari bagaimana kedua pasang manik yang memicing ke arah Stella tak dapat terelak kan.

"Malam ini kamu bebas." Thomas menurunkan nada suaranya, pria itu kembali merapihkan pakaiannya dan kembali melangkah sebari bersidekap dengan santai.

Stella merapikan dengan segera pakaiannya, tentu saja kesempatan ini tidak akan gadis itu sia-siakan. "Apa terlepas dari tempat terkutuk ini?"

"Kau mengatakan tempat ini terkutuk bukan?" Thomas menghentikan langkah, "Tapi kedua manikmu melihatku dengan tajam, apa kamu sedang benar-benar mengatakan itu untukku?" Thomas mengangkat salah satu halisnya, ia merasa terlalu baik terhadap Stella sampai gadis itu berani untuk menghinanya.

Stella mengelak. "Bukan itu maksudku."

"Ayo pergi !! Atau aku akan tarik kembali ucapanan ku dan memperkosamu tanpa ampun," ancamnya. Thomas tertawa terkekeh sebari menggelengkan kepala.

Malam ini Tuhan benar-benar berpihak padanya, semua kemudahan demi kemudahan ia dapatkan. Dari para Bodyguard yang sebelumnya menyeret tubuhnya secara paksa, setelah ia keluar dari kamar pria mesum bernama Thomas tak ada satu tatapan yang berarti untuknya bahkan Bram hanya melambai-lambaikan tangannya saat manik mereka bertemu setelah Thomas justru membawanya pergi dengan tenang.

Apa semua ini jebakan?

Novel ini saya revisi habis-habisan bahkan alurnya akan saya ubah, mohon dukungannya kembali 🙏

Continue Reading

You'll Also Like

The War Love By Vbeytha

Mystery / Thriller

53.9K 2.9K 39
Warning 21++++ Jika Anda mencoba memplagiat cerita ini berarti anda sangat mengagumi saya Jika ada nama dan tokoh yang sama dalam cerita ini.. itu be...
423K 19.4K 60
Berawal dari kehancuran keluarganya hingga menjadi pria berdarah dingin yang haus akan seks dan menyiksa, itu lah yang dialami oleh Zayn. Barbara ya...
6.1M 265K 68
EROTIC MATURE (21+) Niatnya hanya bersenang-senang tapi malah menyiksa diri. Dia, perempuan yang kupilih secara acak, hanya untuk semalam, menjadi mi...
3.6M 355K 61
Leonelle #1 | Sergio Leonelle dikenal sebagai seorang bandar narkoba yang sedang diintai oleh polisi. Dan sebagai salah satu agen yang ditugaskan dal...