Anya Aulia (SUDAH TERBIT)

By Rafiqabiasa

30.8K 1.6K 124

(Lanjutan dari I Love You Ketua OSIS ya) Dalam kehidupan ini Anya berhasil melewati masa-masa yang sulit dala... More

BAB 1 REVISI
BAB 2 REVISI
BAB 3 REVISI
BAB 4 REVISI
BAB 5 REVISI
BAB 6 REVISI
BAB 7 REVISI
BAB 8 REVISI
BAB 9 REVISI
BAB 10 REVISI
BAB 12 REVISI
BAB 13 REVISI
BAB 14 REVISI
BAB 15 REVISI
Bagian #16
Bagian #17
Bagian #18
Bagian #19
Bagian #20
Bagian #21
Bagian #22
Bagian #23
Bagian #24
Bagian #25
Bagian #26
Bagian #27
Bagian #28
Bagian #29
Bagian #30
Bagian #31
Bagian #32
Bagian #33
Bagian #34
Bagian #35
Bagian #36
Bagian #37
Bagian #38
Bagian #39
Bagian #40
Bagian #41
#Bagian 42
#Bagian 43
#Bagian 44
#Bagian 45 (Last)
pengumuman
PO NOVEL I LOVE U KETUA OSIS
INFORMASI
OPEN PO ANYA AULIA

BAB 11 REVISI

676 48 1
By Rafiqabiasa

SELAMAT MALAM 🌃

HARI INI UP 3 BAB BERTURUT-TURUT YEYYYYYY

HAPPY READING ❣️

"Gue cuman inget orang-orang yang berharga buat gue, berarti lo belom berharga buat gue" Jawab Anya.

Sorry, gue bohong batin Anya.

Jawaban dari Anya membuat Adam diam membisu. Badan Adam kini membeku, tak bisa bergerak.

"ANYAA, ANYAA" Teriak Husna sambil menghampiri Anya.

"Kok suasananya jadi gak enak gini sih?" Tanya Husna sambil duduk di kursi samping Anya.

"Berisik lo!, lo manggil Anya kayak manggil kawanan monyet lo aja" Ejek Polo.

Inget Husna, dia temennya Dani. Lo harus baik-baikin dia batin Husna.

"Gue emang mirip monyet, Ha ha ha" Ujar Husna dengan tawa yang dipaksakan.

"Husna Husna, hahaha. Ngapain lo manggil gue?" Tanya Anya.

"Si Dani nanyain mau pulang sekarang apa enggak" Ujar Husna sambil memberikan kembali ponsel kepada Anya.

"Yaudah, kita pulang aja. Eh bukannya kita mau ke acara sodara lo?" Tanya Anya.

"A...caranya ditunda Nya" Jawab Husna.

Ponsel Polo berbunyi, dia segera memeriksa ponselnya dan ternyata itu pesan dari perempuan yang di antarkan ke sekolah.

"Gue duluan ya, temen gue udah mau balik nih" Pamit Polo.

"Iya sono, tiati lo!" Ujar Anya.

"Tiati" Ujar Adam.

"Sampai ketemu lagi ya Garut, jangan mimpiin gue loh nanti malem" Ujar Polo sambil berdiri dan melambaikan tangannya kepada Husna.

Husna tersenyum sambil melambaikan tangan. Polo pergi sambil tak henti-hentinya tersenyum.

"Sialan si Polo, kenapa dia harus kenal sama Dani segala sih" Gerutu Husna.

"Hahaha, lo sih kenapa pake ngomongin Dani segala" Ujar Anya.

"Iya juga sih ya. Ayok ah kita pergi takutnya bep gue dah di depan sekolah, eh lo udah bisa jalan?" Tanya Husna.

"Bisa kayaknya, lo minggir dulu!" Ujar Anya.

Husna berdiri memberi ruang untuk Anya bergerak. Anya menggerakkan kedua kaki yang kini tak memakai sepatu. Sebelum menyentuh tanah, Adam berjongkok dan menahan kaki Anya.

"Ngapain lo?" Tanya Anya.

Adam tak menjawab. Dia membuka sandal yang sedang di gunakannya dan memakaikan di kedua kaki Anya. Sandal Adam terlihat sangat besar di kaki Anya membuat kaki Anya terlihat kecil. Setelah memberi sandal, Adam berdiri di dekat Anya dengan bertelanjang kaki.

Omaygad Adam soswet banget. Gue mau cowok kayak Adam batin Husna.

"Gue bisa cekeran" Ujar Anya sambil melepaskan sandal Adam.

"Jangan, nanti kaki lo kotor" Ujar Adam sambil kembali memakaikan sandalnya.

"Kaki lo juga bisa kotor, Adam" Ujar Anya.

Akhirnya lo manggil nama gue batin Adam.

"Gue cowok, jadi gapapa" Ujar Adam.

Anya tak menjawab lagi. Dia mencoba berdiri, tapi sayang kakinya masih sakit sekali.

"Masih sakit?" Tanya Adam.

"Iya, aww" Ringis Anya sambil memegang pergelangan kakinya.

"Adam, mending lo bopong Anya aja" Usul Husna.

Husna apa-apaan sih, gue kan mau ngehindar dari dia batin Anya.

"Mau gue bopong?" Tanya Adam.

"Udah bopong aja, gausah banyak tanya. Anya seneng itu mau lo bopong" Ujar Husna.

Husna sialan! batin Anya.

Tanpa banyak bicara, Adam dengan segera membopong Anya. Anya tidak memberontak sama sekali.

"Gue terpaksa, mau lo bopong" Bisik Anya. Mendengar itu Adam tersenyum.

Adam pergi keluar sambil membopong Anya meninggalkan Husna yang sedang mengambil high heels milik Aliya.

"Anya gila, haknya sampe patah kayak gini. Gimana ngebenerinnya ini?, harga high heels ini kan setara dengan 2 bulan duit jajan gue" Gumam Husna sambil berlalu pergi.

Husna sudah ada di luar gedung sekolah bersama Adam yang masing membopong Anya.

"Anya, gimana ini?" Tanya Husna sambil menunjukkan high heels yang patah.

"Ke tukang sol sepatu aja nanti di benerin" Ujar Anya.

"Sol sepatu?, gila lo!. Ini harganya mahal masa mau di benerin ke tukang sol sepatu" Ujar Husna kesal.

"Ey santai dong, marah-marah mulu lo!. Bilangin ke Kak Aliya nanti gue beliin 10 buat dia"

"Bilangin?, lo gaakan ikut balik sama gue?" Tanya Husna.

"Enggak, gue mau ke tukang urut dulu sama dia" Ujar Anya sambil menunjuk Adam dengan matanya.

"Oh yaudah, kalau gitu gue sama Dani berdua dong" Ujar Husna senang.

"Iya sana lo berduaan!"

Sebuah mobil berhenti tepat di depan mereka bertiga. Dani membuka kaca sebelah kanan dan melihat pemandangan yang tak mengenakan. Husna dengan cepat berjalan masuk ke dalam mobil Dani.

Kok ada si Adam, ngapain dia di sini? batin Dani.

"Kenapa lo Nya?" Tanya Dani.

"Gue keseleo" Jawab Anya.

"Ayok gue anter ke tukang urut" Ujar Dani.

"Gak usah, gue sama Adam. Lo sama Husna balik duluan aja ke Bandung" Ujar Anya.

"Oke deh" Ujar Dani.

Padahal gue mau bareng sama lo batin Dani.

Husna melambaikan tangannya dari dalam mobil. Dani menutup kaca mobil, dan pergi meninggalkan Anya dan Adam.

"Lo naek apa?" Tanya Anya.

Adam tak menjawab. Dia berjalan menghampiri mobil hitam yang terparkir di sana.

"Ambil kunci mobil di jaket gue!" Suruh Adam.

Anya mengambil kunci mobil yang ada di dalam saku jaket Adam, lalu menekan tombol buka kunci. Adam berjalan memutari mobil untuk sampai ke kursi penumpang. Dia membuka pintu mobil sebelah kiri, lalu mendudukan Anya di jok mobil.

"Kunci!" Ujar Adam. Anya memberikan kunci mobil ke Adam.

Adam menutup pintu dan kembali memutari mobil untuk duduk di jok pengemudi. Dia membuka pintu sebelah kanan, lalu duduk di jok pengemudi dan menutup pintu.

Anya memakai sabuk pengaman dengan kencang. Anya memiliki trauma pada saat kecelakaan itu. Dia jadi takut sekali menaiki atau mengendarai mobil, tapi Anya kini sedang mencoba menghilangkan trauma itu.

"Gue akan bawa mobil pelan-pelan" Ujar Adam. Anya mengangguk.

Adam memakai sabuk pengaman, lalu menyalakan mesin mobil dan pergi meninggalkan area sekolah.

"Mau ke tukang urut apa rumah sakit?" Tanya Adam sambil fokus menyetir.

"Tukang urut aja, gak parah kok ini" Ujar Anya.

"Lo kuat di urut?, pasti bakal sakit banget" Ujar Adam sambil melihat Anya sekilas, lalu kembali melihat jalanan.

"Gue kuat" Ujar Anya.

"Yaudah kalau gitu" Ujar Adam.

Adam kalau fokus nyetir nambah ganteng, eh gue pasti udah gila ngomong gitu batin Anya.

^^O^^

Adam memberhentikan mobil di parkiran depan rumah besar. Di halaman rumah itu banyak anak-anak yang sedang bermain.

Ini kan panti, ngapain dia bawa gue ke sini? batin Anya.

"Dimana ini?, bukannya lo mau bawa gue ke tukang urut?" Tanya Anya.

"Katanya kalau keseleo kakinya gak boleh diurut" Ujar Adam.

"Kata siapa?" Tanya balik Anya.

"Kata Mbah gugel" Jawab Adam.

"Kalau gitu gue ikut balik aja tadi sama Dani, lo ngeboongin gue aja"

"Sorry, abisnya gue mau lama-lama berduaan sama lo"

Sabar Anya, hati lo kuat. Lo gaakan goyah sama setiap ucapan yang di omongin Adam batin Anya.

Tiba-tiba pintu mobil Adam di gedor-gedor oleh anak kecil. Adam membuka sabuk pengaman yang dipakainya dan keluar menghampiri anak kecil itu.

"Siapa itu?, mirip sama Isabella" Gumam Anya.

Adam membuka pintu mobil sebelah Anya. Anya membuka sabuk pengaman terlebih dahulu, dan tiba-tiba anak perempuan itu memeluk Anya erat.

"Kakak cantik, Isabella kangen hiks hiks" Ujar Isabella yang memeluk badan Anya.

Anya mengelus punggung Isabella, lalu mendudukan Isabella di atas pahanya. Adam yang melihat terkejut melihat Anya yang memeluk balik Isabella.

Dia inget sama Isabella? batin Adam.

"Lo inget Isabella?" Tanya Adam.

"Enggak" Jawab Anya sambil melepaskan pelukannya.

Isabella turun dari paha Anya dan berdiri di samping Adam. Isabella merasa sedih karena Anya tidak mengingatnya.

"Isabella sedih Kakak cantik gak inget Isabella, tapi Isabella tetap senang karena Kakak cantik ke sini" Ujar Isabella.

"Maaf ya Isabella" Ujar Anya tersenyum.

Isabella udah gede makin cantik aja kayak gue batin Anya.

Continue Reading

You'll Also Like

51.5K 4.2K 38
Jika diibaratkan 4 musim, Milo berada dimusim yang mana? "Aku tak bisa memilih. Karena, Milo bisa aja berada di 4 musim tersebut. Sifat hangat bagai...
1.4M 4.3K 1
Kisah seorang gadis yang selalu mengejar cinta seorang cowok tampan, tapi di balik ketampanannya dia memiliki sifat yang dingin dan selalu irit bicar...
My Choice [END] By -

Teen Fiction

92.4K 1.4K 6
[Baca Lengkapnya bisa di Fizzoo novel ya gais dengan judul "Pilihan Alinka" ] Taruhan antara 2 orang cowok most wanted di sekolah untuk mendapatkan c...
1.7K 432 43
Greanita Alisya Varendra, cewek berparas cantik yang secara tidak sengaja mencintai seorang laki-laki yang ia kenal sejak duduk di bangku SMP. Garen...