[End] Encounter √

By axella_arc

10.5K 344 4

##SEBELUM MEMBACA FOLLOW DULU AKUNKU## Bercerita tentang pria dan wanita yang dipersatukan oleh takdir. Wanit... More

part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 55
part 56
part 57
part 58
part 59
part 60
part 62
part 63
PENGUMUMAN❤

part 61

86 3 0
By axella_arc

Pagi hari.

Di ruang rapat, Eun Jin mengaku penasaran soal insiden Anggota Kongres Cha. Apa itu akan memengaruhi citra hotel ini?

Manager Sun Joo mengaku tak tahu.

Hye in pikir tapi banyak klien yang datang.

Tuan Park mengaku lebih mencemaskan Soo Hyun, ia pasti sangat sedih saat tahu ayahnya di tahan.

"Bagaimana kalau kita memeriksa paket pernikahan?" tanya Manager Sun Joo.

"Awalnya hanya satu halaman, tapi kita diminta menjadikannya dua halaman." ucap Hye in memperlihatkan konsepnya.

"Bagus. Tetaplah bekerja dengan baik dan jangan terpengaruh gosip. Lalu siapa yang mengedit rekaman acara para pendiri hotel?" tanya Manager Sun Joo.

"Tuan Park yang melakukan pengeditan pertama dan aku sedang menangani musiknya." jelas Jin Hyuk.

"Hasil editku adalah karya seni." kata Tuan Park bangga.
*****
Siang hari.

Semangkuk ramyeon di atas meja,Tuan Nam dan Jin Hyuk sedang makan bersama.

"Soal ayah Bu Cha... Aku mengkhawatirkan keadaannya." ucap Jin Hyuk.

"Fisiknya baik-baik saja tapi tidak dengan mentalnya." akui Tuan Nam.

"Kalau bapak bertemu Tuan Cha, tolong katakan agar dia tidak mencemaskan Bu Cha. Apa pun yang dia dengar hanyalah bagian dari prosesnya." jelas Jin Hyuk

"Apa maksudmu fakta bahwa dia putus denganmu? Semoga kau mengerti kenapa dia melakukan itu. Seperti itulah dia, dia lebih memilih menderita sendiri daripada orang lain yang menderita." jelas Tuan Nam.

"Menurutku juga itu bagian dari prosesnya. Pada akhirnya semua baik-baik saja." kata Jin Hyuk

"Kau harus menyakini hal itu. Kurasa ini tidak mudah bagimu karena Soo Hyun sangat waspada." ungkap Tuan Nam.

"Tidak masalah pada akhirnya aku akan menembus pertahannya." ucap Jin Hyuk yakin.

"Entah bagaimana caranya tapi semoga kita semua bahagia." kata Tuan Nam.

"Tentu, aku tidak menerima kesedihan dalam hidupku. Karena itu, Tuan Nam...." ucap Jin Hyuk dengan serius.
*****
Malam hari.

Soo Hyun mobil kaget melihat Jin Hyuk yang sudah ada didalam mobilnya.

Jin Hyuk menegaskan hanya akan mengantar Soo Hyun pulang, tidak ingin membuatnya merasa tidak nyaman.

Soo Hyun ingin menolaknya tapi Jin Hyuk menyakinkan tidak bermaksud apa-apa.

"Aku tidak mau membuatmu terluka. Aku hanya mau mengantarmu pulang jadi setidaknya izinkan aku melakukan itu." ucap Jin Hyuk lalu mulai mengemudikan mobil.

Soo Hyun dan Jin Hyuk hanya diam saja di mobil.

Sesampai di rumah Soo Hyun, Jin Hyuk akhirnya ikut turun.

Soo Hyun mengucapkan terima kasih.

Jin Hyuk memberikan satu kotak film dan menegaskan kalau ini bukan cincin dan hanya negatif film.

"Isinya foto yang aku ingin kau lihat." ucap Jin Hyuk.

Soo Hyun meminta maaf menolaknya dan meminta Jin Hyuk agar membawa pulang saja.

"Kau ambillah... Ada sisi dirimu yang tidak kamu di foto ini." kata Jin Hyuk menaruh di tangan Soo hyun.

Sampai dirumah Jin Hyuk melihat foto Soo Hyun yang tersenyum saat mereka kencan dan memberikan cincin untuknya.

"Dia menjadi seperti dirinya yang ada di foto." ucap Jin Hyuk mengelus wajah Soo Hyun di foto.

Sementara Soo Hyun hanya duduk di kamarnya melihat film yang di berikan Jin Hyuk.
*****
Besoknya.

Ibu Jin Hyuk sudah sibuk menyiapkan makanan dalam kotak makanannya.

Jin Myung keluar dari kamar mencium bau makanan lalu melihat ibunya dan berpikir ibunya baru saja belanja.

Ibu hanya diam dan terus menyiapkan makanan dalam kotak.

"Wah... Sudah lama kita tidak memakannya." ucap Jin Myung mulai mencoba acar dalam kotak.

"Astaga, itu asin. Makanlah dengan nasi." keluh Ibu

"Aku mau mandi dulu." ucap Jin Myung.

"Jangan kembalikan apa yang sudah kau makan." kata Ibu menyingkirkan dari kotak makanan.

"Apa ini hari istimewa? Kenapa ibu memasak banyak makanan?" ucap Jin Myung bicara sendiri sambil berjalan masuk ke kamar mandi.
****
Soo Hyun sibuk bekerja di ruangannya lalu Sek Jang masuk ruangan dengan wajah tegang.

Ibu Jin Hyuk masuk ruangan dengan tas besar di tangannya.

Soo Hyun kaget langsung berdiri menyambutnya dan akhirnya keduanya duduk berhadapan.

"Kau pasti sangat sedih... Maaf karena aku membuat situasi terasa makin canggung dengan memintamu bertemu." ucap Ibu Jin Hyuk.

"Aku tak masalah dan ibu sudah datang jauh-jauh kemari." kata Soo Hyun merasa tak enak.

"Sepertinya aku sudah membuat kesalahan. Jin Hyuk bilang kepadaku bahwa dia mencintaiku dan kau. Dia akan melindungi rasa cintanya untuk kita berdua. Aku seharusnya tidak mencampuri hubungan kalian, tapi aku membuat kesalahan karena aku sangat khawatir." ucap Ibu Jin Hyuk

"Tidak, itu bukan salah ibu tapi itu salahku. Jika aku putus hanya karena ucapan ibu kepadaku, maka aku akan mengunjungi ibu setiap hari dan memohon kepada ibu untuk merestui hubungan kami." ngeles Soo Hyun.

"Aku memutuskan berpisah dengannya karena aku juga khawatir tentang hal yang sama persis seperti ibu. Aku sangat menyukai Jin Hyuk dan karena aku menyukai dia, maka aku tidak ingin dia mengalami segala kesulitan yang kualami. Itu bukan salah ibu." ucap Soo Hyun.

"Jin Hyuk benar, aku putus dengannya karena inilah caraku untuk mencintainya. Jadi jangan biarkan itu mengusik pikiran ibu." jelas Soo hyun.

Ibu Jin Hyuk yang mendengar itupun akhirnya bisa sedikit tersenyum.

"Sepertinya kau menikmati makanan buatanku. Aku yakin kau sangat khawatir karena ayahmu. Jadi, setidaknya aku ingin kau makan dengan lahap. Aku akan senang jika kau datang untuk makan pagi." ucap Ibu Jin Hyuk memberikan kotak makannya.

Soo Hyun pun mengucapkan terimakasih sebelum Ibu Jin Hyuk keluar dari ruangannya.
*****
Malam hari.

Jin Hyuk pulang ke rumah dengan menaiki bus.

Jin Hyuk melihat ada bulan yang terpotong setengah lalu mengeluarkan ponselnya.

Sementara Soo Hyun terdiam menatap makanan yang diberikan Ibu Jin Hyuk.

Pesan masuk dari Jin Hyuk pun masuk ke ponsel Soo Hyun.

"Apa kamu sudah makan? Aku melihat langit saat pulang kerja, bulannya sangat indah."

Soo Hyun pun melihat bulan yang sama di luar jendela rumahnya.
****
Pagi hari.

Woo Suk meminta ibunya makan sesuatu karna tidak akan makan dengan benar saat pergi nanti.

Ketua Kim mengaku selalu merasa tidak nyaman dengan tatapan matanya, caranya berbicara dan bersikap sangat patuh tapi tatapan matanya selalu mengganggu.

"Bagaimana ibu mengambarkannya?" tanya Woo Suk

"Sepertinya Soo Hyun tidak iri dengan kekuasaan, kekayaan atau martabat Taegyeong. Namun, ibu terlalu terganggu oleh hal itu dan ibu benci itu." ungkap Ketua Kim

"Ibu membenci dia karena alasan itu. Dan karena alasan itu, aku mengasihani Soo Hyun." komentar Woo Suk.

"Akhirnya dia menjatuhkan kita semua, Cha Soo Hyun yang bukan siapa-siapa." ucap Ketua Kim.

"Penyelidikan bisa berlangsung lama, aku akan menunggu di dekat sini." tegas Woo Suk.

"Apa kau pikir mereka melakukan ini hanya untuk mengeklaim Hotel Donghwa? Soo Hyun tak pernah bertindak tapi dia sudah berubah sekarang. Terkadang ibu mengaguminya." kata Ketua Kim.

"Orang yang mengubah Soo Hyun bukanlah pewaris Taegyeong tapi putra dari keluarga yang memiliki toko buah. Itulah yang membuat ibu risau. Gugatan? Ibu pernah mengalami yang lebih buruk." ungkap Ketua Kim masih tak percaya.

"Ibu, pikirkan saja dirimu mulai sekarang. Semua orang akan kembali ke keadaan semula sekarang." kata Woo Suk menenangkan.

"Bagaimana denganm?" tanya Ketua Kim.

"Kewajibanku adalah melindungi ibu dan Taegyeong. Tolong jangan khawatir." ucap Woo Suk menenangkan.

Sekretaris Shin masuk memberitahu orang dari kejaksaan sudah datang.

Woo Suk meminta agar memberitahu kalau akan mengantar ibunya sendiri.

Ketua Kim hanya diam saja dan Woo Suk pun tak banyak berkata-kata.
*****
Di dalam mobil.

Woo Suk duduk dengan tenang di samping ibunya.

Ketua Kim masih sinis karena tak bisa menerima keadaannya.

Akhirnya mobil pun sampai di depan kantor kejaksaan.

Ketua Kim turun dari mobil
dan wartawan mulai mengerubungi.

"Bagaimana perasaanmu sekarang? Apa kau mengakui gugatan itu? Ketua, tolong katakan sesuatu. Tolong beri komentar."

Ketua Kim tak menjawab, ia terus berjalan menaiki tangga kantor kejaksaan.

Woo Suk terdiam melihat punggung ibunya yang masuk kantor kejaksaan.
****
Sek Jang dan Soo Hyun menonton berita "Ketua Taegyeong Kim Hwa Jin Muncul di Kantor Kejaksaan"

Sek Jang mengaku tidak percaya hari ini tiba dan menurutnya sungguh memuaskan, bahkan situasi makin membaik dengan penuh senyuman bahagia.

"Apa kita sebaiknya pergi sekarang?" kata Soo Hyun tak ingin membahasnya lagi.

Sek Jang sadar dengan omongannya lalu bergegas untuk pergi.
*****
Soo Hyun bertemu ayahnya, Tuan Cha sudah menggunakan pakaian tahanan.

"Bagaimana keadaan ibu?" tanya Tuan Cha.

"Aku sering mengunjunginya bersama Tuan Nam tapi dia belum siap untuk keluar rumah." cerita Soo Hyun.

"Jagalah ibumu dengan baik." pinta Tuan Cha penuh senyuman seperti sangat bahagia bisa menebus kesalahannya.

"Bagaimana dengan ayah? Bukankah udaranya dingin?" tanya Soo  khawatir.

"Ayah baik-baik saja. Ayah menghabiskan makanan ayah, bahkan ayah juga membaca semua buku yang ingin ayah baca." cerita Tuan Cha.

"Katakan jika ada yang mau ayah baca, nanti akan ku kirimkan." ucap Soo Hyun

"Ayah dengar kalian berpisah,apa yang terjadi?" tanya Tuan Cha serius.

"Ayah... Bagaimana perasaan ayah saat melihatku mengalami kesulitan?" tanya Soo Hyun.

"Kurasa mungkin akan lebih sulit untuk melihatnya. Ayah sungguh sedih... Ayah mendukungmu karena itu jalan yang kamu pilih tapi kau kehilangan senyummu makin lama kau menjalaninya." ungkap Tuan Cha.

"Itu sebabnya aku cemas Jin hyuk dan keluarganya mungkin akan seperti itu juga" jelas Soo Hyun.

"Apa kau tahu ayah paling sering memikirkan apa disini? Ayah berpikir sudah berusaha keras untuk menjalani kehidupan yang baik tapi tidak ada yang bahagia. Tidak denganmu, ibumu atau ayah. Ayah tahu kenapa kau ingin menjaga orang-orang di sekitarmu." jelas Tuan Cha.

"Namun jika kau melihat sumber pertanyaannya, maka bertanyalah kepada dirimu sendiri terlebih dahulu. Apa kau sanggup menjalani sisa hidupmu dengan perasaan itu?" kata Tuan Cha menasehati.

Soo Hyun hanya diam saja.
*****
Malam hari.

Jin hyuk menelp Nyonya Lee ingin tahu apakah Soo Hyun datang ke kamar gelap.

Nyonya Lee mengaku belum dan berpikir kalau harus meneleponnya jika Soo Hyun datang.

Jin Hyuk pikir tak perlu dan meminta maaf karena sudah menelp begitu larut.

Jin Hyuk duduk dikamarnya merasa kecewa lalu melihat barang-barang kenangan dengan Soo Hyun.

Jin Hyuk pun menuliskan sesutu pada selembar kertas.

Sementara itu, Soo Hyun kebingungan dengan nasib hubungannya.

#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..

Continue Reading

You'll Also Like

6K 344 4
Betty akhirnya sadar jika selama ini sang suami tidak pernah mencintainya dan hanya memanfaatkannya. Perlakuan Farid yang dingin terkesan tidak pedul...
30.4M 1.6M 58
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 2 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
1.2K 48 44
Tidakkah Neura mau mendengar suara Awan di angkasa? Awan yang selalu berpuisi di setiap hujan, menjadi cawan bagi Sang Busur Elips, hanya ingin menya...
6.2M 483K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...