[End] Encounter √

By axella_arc

10.5K 344 4

##SEBELUM MEMBACA FOLLOW DULU AKUNKU## Bercerita tentang pria dan wanita yang dipersatukan oleh takdir. Wanit... More

part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 55
part 56
part 57
part 58
part 59
part 61
part 62
part 63
PENGUMUMAN❤

part 60

82 3 0
By axella_arc

Di kantor.

Jin Hyuk baru akan menaiki lift, beberapa pegawai membahas Ayah Bu Cha di tangkap.

Jin Hyuk pun memastikan pada ponselnya, berita Tuan Cha pun keluar "Anggota Kongres Cha Jong Hyun dari Partai Moonhwa di Tangkap"
*****
Soo Hyun sedih ayahnya sudah di bawa ke kantor kejaksaan tanpa bertemu dengannya.

Pesan dari Jin Hyuk pun masuk.

"Soo Hyun... Kau pasti ketakutan, jangan terus menangis karna ada banyak orang yang menyayangimu. Jangan lupakan bagaimana perasaan kita. Aku yakin semuanya akan membaik."

Soo Hyun yang membaca pesan pun langsung mendapat kekuatan walaupun tak membalas pesan Jin Hyuk.

Soo Hyun akhirnya sampai rumah lalu melihat meja makan yang lengkap.

"Apa ayah sempat makan tadi?" tanya Soo Hyun

"Orang-orang dari pihak kejaksaan datang saat ayahmu hendak makan." Cerita Ibu Soo Hyun

"Ibu berharap ayahmu bisa makan sebelum pergi jadi ibu membuat sarapan untuk kali pertama hari ini. Ayahmu... Ibu sangat membenci ayahmu." ungkap Ibu Soo Hyun.

"Ibu harus bertahan. Semua akan menjadi makin sulit begitu persidangan di mulai" kata Soo Hyun.

"Apa kau juga membenci ibu?" tanya Ibu Soo Hyun

"Aku tidak tahu tapi ibu sudah bertindak seperti yang di inginkan ayah." ucap Soo Hyun

"Ibu merasa harus bertindak sebagai ibu setidaknya sekali saja. Kau tidak perlu merasa terharu, sebenarnya ibu masih menyesali hal itu." kata Ibu Soo Hyun

"Mari pergi berwisata setelah persidangan selesai" ajak Soo Hyun

"Apa menurutmu ini waktu yang tepat untuk berwisata? Urus saja hotel itu dengan baik. Ayahmu bicara soal hati nuraninya sebagai politisi tapi dia melakukan ini untuk melindungimu dari Taegyeong." kata Ibu Soo Hyun

"Apa ibu akan baik-baik saja disini sendirian tanpa ayah? Aku akan menyediakan kamar untuk ibu di hotel." ucap Soo Hyun

"Ibu tidak ingin orang lain melihat. Kau tahu betapa tegarnya ibu. Ibu tidak akan mati karena hal itu jadi pergilah." kata Ibu Soo Hyun

"Ibu, pada masa seperti ini "Meski rasanya sulit dan menyakitkan bagi kita berdua, itu tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja, kita harus tetap bersemangat." Kuharap ibu mengatakan hal seperti itu." ucap Soo Hyun

"Ibu merasa tak ada arti dari ucapan kosong itu." kata Ibu Soo Hyun

"Aku dengar semua orang hidup seperti ini. Meski mungkin terasa cangung dan tidak berarti, kita juga harus berlatih hidup seperti semua orang." ucap Soo Hyun

Ibu Soo Hyun terdiam dengan mata berkaca-kaca mendengar itu.
*****
Hye In mengeluh Jin Hyuk seharusnya makan lebih banyak karena sudah lama tidak membawakan bekal untuk temannya.

Jin Hyuk memuji bekal Hye In yang memang enak lalu menyuruh temannya menghabiskan kopi karena sudah lama tidak membelikan kopi.

"Tapi kamu menyisakan makananmu. Apa kau tidak bisa bicara jujur kepadaku?" ucap Hye In

"Tidak banyak yang bisa di bicarakan." kata Jin Hyuk

"Aku temanmu tapi aku tidak tahu apa pun yang terjadi dalam hidupmu." ucap Hye in

"Hanya saja, aku tidak bisa membantu Bu Cha." ungkap Jin Hyuk sedih

"Keberadaanmu di sisinya saja sudah cukup" komentar Hye In

"Aku juga ingin berada di sisinya." ucap Jin Hyuk

"Apa ada masalah antara kau dan Bu Cha?" tanya Hye In penasan

"Bu Cha ingin berpisah. Dia pikir aku akan menderita dan tidak bisa lagi bertahan." cerita Jin Hyuk

"Ini pasti sangat sulit bagimu" ucap Hye In

"Rasanya bahkan lebih sulit bagi Bu Cha" kata Jin Hyuk.

Hye in mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Kau tidak ingat, kan? Kau memilih ini untukku." akui Hye In tapi Jin Hyuk tak mengingatnya.

Flash Back
Di toko buku, Jin Hyuk memilihkan sebuah buku agenda tapi warnanya terlalu mencolok.

Hye in mengaku menyukainya karena warnanya cerah dan mudah di liat.

Jin Hyuk pun senang  karna pilihannya cocok untuk Hye in.
Flash Back Off

"Jadi kau masih menyimpannya?" ucap Jin Hyuk tak percya

"Sejujurnya aku tidak suka warnanya tapi aku tetap membelinya. Itu lucu, kan?" cerita Hye in

"Terkadang aku menulis kisah. Ah.. Tidak, bukan kisah. Aku hanya menulis di buku catatan." akui Hye In

Jin Hyuk hanya bisa terdiam.

"Jin Hyuk... Aku malu mengatakan ini tapi dahulu aku menyukainmu. Jadi setiap kali menulis disini, aku berpikir kapan harus memberi tahu kepadamu dan kapan kau menyadari perasaanku kepadamu." akui Hye In

Jin Hyuk terkejut mendengarnya.

"Tapi kemudian skandal antara kau dan Bu Cha muncul lalu hubunganmu dengannya menjadi serius." cerita Hye In

"Pasti datang ke kantor terasa sangat sulit bagimu." ucap Jin Hyuk

"Benar tapi aku berpikir tentang sesuatu. Apa aku sungguh menyukaimu atau aku suka masa-masa yang kuhabiskan untuk menyukaimu? Saat melihatmu bersikap sangat tulus terhadap Bu Cha, aku memikirkannya dari sudut pandangmu. Kurasa aku hanya menyukaimu bukan mencintaimu." kata Hye In

"Aku tidak tahu harus mengatakan apa." ucap Jin Hyuk

"Kau lebih baik melupakannya saja. Jin Hyuk, kamu pria yang luar biasa. Kau pribadi yang luar biasa sama seperti Bu Cha. Jadi, ketahuilah bahwa aku mendukungmu." akui Hye in

"Hye In terima kasih sudah menyukaiku." kata Jin Hyuk

"Itu lebih baik daripada meminta maaf karena tidak menyadari perasaanku dan itu tidak terlalu memalukan." komentar Hye In

Jin Hyuk menutup matanya merasa malu karena nyaris saja mengatakan itu.

Hye in kembali meminum kopi lalu mengeluh kopinya sudah dingin.

"Kopinya dingin karena kau bilang menyukaiku" goda Jin Hyuk dan Hye in menyangkalnya.
*****
Dae Chan bertemu Sek Jang.

Dae Chan mengeluh pada Sek Jang yang tidak memberitahu bahwa mereka sudah putus.

Sek Jang pikir Jin Hyuk sudah bercerita kepada Dae Chan.

"Kurasa Jin Myung juga tidak tahu" ucap Dae chan.

"Kenapa ingin menemuiku?" tanya Sek Jang

"Aku sedang di jalan lalu memikirkanmu dan aku membeli ini." ucap Dae Chan memberikan sebuah anting dalam plastik seperti murahan.

"Aku alergi logam" kata Sek Jang menolak

"Ini emas 14 karat. Apa kau tidak suka desainnya?" ucap Dae Chan

"Ini sesuai seleraku." akui Sek Jang

"Sudah kuduga karna aku mengamatimu. Kau sering memakai anting seperti." ucap Dae Chan bangga

"Aku tidak bisa menerimanya" kata Sek jang

"Sudah kubilang ini emas" ucap Dae Chan

"Dae Chan... Orang hidup dengan memiliki pandangan berbeda dan aku memiliki standarku sendiri. Sebagian orang melampaui standar itu dan berhasil menemukan cinta sejatinya, tapi aku bukan orang yang seperti itu. Aku realistis dan jika sesuatu tidak sesuai standarku, terkadang aku merasa hancur." ucap Sek Jang

"Setelah bertemu denganmu, semua terasa menarik dan menyenangkan tapi aku takut akan hancur lagi." aku Sek jang

"Aku mengerti tapi itu bukan hal buruk. Terima kasih sudah mengatakan itu tapi tidak bisakah kau terima saja ini?" ucap Dae Chan terlihat dewasa

"Ini terlalu mencolok untukku. Minta pengembalian uang saja." kata Sek Jang

"Pengembalian uang? Kau begitu, kubuang saja karna hadiah hanyalah hadiah. Aku tidak memintamu menerimanya dan menikah denganku. Kalau begitu kita buang saja benda ini." ucap Dae Chan

Sek Jang mengeluh Dae Chan yang akan membuangnya, Dae Chan pikir anggap saja tanda persahabatan jadi meminta agar menerimanya.

Sek Jang pun hanya diam lalu Dae Chan pun menawarkan bir karena perlu bersulang untuk persahabatan mereka.

Sek Jang pun setuju lalu mengambil anting dari Dae Chan.
*****
Jin Hyuk baru saja turun dari bus lalu kaget melihat ibunya yang sedang menunggu di halte bus padahal cuaca sangat dingin.

Jin Hyuk memegang tangan ibunya lalu bertanya sudah berapa lama menunggu karena tubuhnya terasa dingin sekali.

"Ibu perlu angin segar maka ibu pergi keluar untuk berjalan." ucap Ibu Jin Hyuk

"Udaranya dingin, ayo kita pergi." kata Jin Hyuk menyayangi ibunya

Akhirnya keduanya pergi dan duduk di cafe.

Jin Hyuk memangang tangan ibunya karena tangannya masih dingin.

Ibu Jin Hyuk mengaku ingin bicara dengan anaknya.

Jin Hyuk mengaku sudah mendengar semuanya saat ibu dan ayah berbicara.

"Tapi kau tetap tidak mengatakan apa-apa." kata Ibu Jin Hyuk kaget.

"Awalnya aku bingung dan sangat sedih tapi aku memahami maksud ibu." akui Jin Hyuk.

"Kau pasti membenci ibu." ucap Ibu Jin Hyuk tertunduk sedih.

"Tidak karena aku tahu ibu punya alasan sendiri. Ibu hanya tidak tahu bahwa aku sangat mencintainya. Ibu tidak mengerti bahwa dia sangat berarti bagiku." akui Jin Hyuk

"sebesar apa cintamu kepadanya? Apa arti dirinya bagimu?" tanya Ibu Jin Hyuk

"Aku mencintai dia sebesar cintaku terhadap ibu, ayah dan Jin Myung. Dia ingin berpisah denganku, tapi kurasa dia mengatakan ingin putus hanya karena mencemaskan ibu. Dia juga mengatakan keluarga kita rendah hati dan kita memiliki sesuatu yang tidak bisa di beli dengan uang." cerita Jin Hyuk.

"Dia takut akan menghancurkan hal yang istimewa itu. Karena itulah dia ingin mengakhiri hubungan kami." cerita Jin Hyuk lagi.

Ibu Jin Hyuk menagis karena sangat menyesal atas perbuatannya.

"Ibu melakukannya karena menyayangimu" akui Ibu Jin Hyuk.

"Dia juga melakukannya karena mencintaiku. Karena itulah ibu, aku akan melindungi kalian berdua apa pun yang terjadi. Hingga ibu menerima kami, hingga dia terbebas dari rasa bersalah dan aku akan menunggu di tempatku." tegas Jin Hyuk dengan prinsipnya.

"Ibu rasa, ibu hanya takut. Ibu memberi tahu ayahmu bahwa ibu takut kamu akan terluka, tapi sebenarnya ibulah yang sebenarnya takut. Karena itu, tidak apa-apa kalau kau membenci ibu." cerita Ibu Jin Hyuk.

"Aku menyayangi ibu jadi tak mungkin membenci ibu." akui Jin Hyuk.

Keduanya saling berpegangan tangan seperti sedang melakukan kencan antara anak dan ibunya.
*****
Soo Hyun duduk di rumah dengan tatapan kosong lalu menatap meja yang sebelumnya ada barang-barang dari Jin Hyuk tapi sekarang sudah tak ada.

Soo Hyun mengingat jari Jin Hyuk yang masih mengunakan cincin pasangan mereka.

Soo Hyun pun mengingat yang dikatakan Jin Hyuk.

"Aku tidak bisa berpisah darimu. Mari kita bertaruh lagi, entah kita akan berpisah seperti yang kau inginkan atau cinta kita akan menang sesuai perkataanku."

#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..

Continue Reading

You'll Also Like

2.6K 266 34
"maju looooo?!" "Siapa takut bangsat?!" Bruk Brak Bruk "Cih, segini aja kemampuan lu?" ---------- "Sial?! Ngapain si lu jelek disini?! Sono balik k...
26.8K 118 1
Tinggalkan pikiran yang membuatmu lemah dan peganglah pikiran yang memberi kekuatan bagimu.. ~Dinda tiarani~
909 221 20
Silakan follow saya terlebih dahulu. Serial Dewi Ular Tara Zagita 48 Seorang pemuda tampan bernama Kenyon terlibat skandal cinta dengan gadis cantik...
939K 87.3K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...