[End] Encounter √

By axella_arc

10.5K 344 4

##SEBELUM MEMBACA FOLLOW DULU AKUNKU## Bercerita tentang pria dan wanita yang dipersatukan oleh takdir. Wanit... More

part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 56
part 57
part 58
part 59
part 60
part 61
part 62
part 63
PENGUMUMAN❤

part 55

63 4 0
By axella_arc

Jin Hyuk dan adiknya duduk di atas taman bermain, Jin Hyuk ingin tahu apakah terasa sakit.

Jin Myung mengaku tidak terkena banyak pukulan lalu meminta maaf pada kakaknya padahal sudah berusaha tidak membuat masalah setelah selesai wajib militer.

"Kau sudah melakukannya dengan baik" kata Jin Hyuk bangga

"Jangan memujiku saat aku terlibat perkelahian" keluh Jin Myung

"Kita tidak boleh membiarkan orang lain menjelek-jelekan keluarga kita. Si brengsek itu pantas di pukul, dia selalu menggangguku sejak kita masih sekolah." ungkap Jin Hyuk

"Aku melakukan itu bukan demi kakak jadi jangan salah faham." ungkap Jin Myung

"Kalian akan berdamai, kan? Berdamilah jika kau tidak mau aku salah faham." pinta Jin Hyuk

"Aku akan memikirkannya." ucap Jin Myung

"Omong-omong, berapa totalnya? Aku menabung sedikit dari pekerjaan paruh waktuku." tanya Jin Myung

"Aku sudah membereskan semuanya" jawab Jin Hyuk

"Mari kita merahasiakan hal ini, karena ibu dan ayah akan cemas." kata Jin Myung santai

"Jin Myung, maafkan aku." ucap Jin Hyuk merasa bersalah

"Sudah kubilang aku melakukannya bukan demi kakak" tegas Jin Myung dengan nada tinggi.

Jin Hyuk meminta adiknya agar menjaga sopan santunnya.

Jin Myung tidak peduli lalu  mengeluh karena rahangnya sakit saat bicara dan berpikir kalau besok wajahnya akan bengkak.

Jin Hyuk meminta agar melihatnya lalu berkomentar,dia telah merusak wajah adiknya yang manis.

Jin Myung mengeluh mendengarnya.

"Akan kucium agar pulih" ucap Jin Hyuk mendekati luka diwajah adiknya.

Jin Myung mengeluh dengan sikap kakaknya lalu melompat turun.

"Inilah alasanku tidak menganggapmu kakak" ucap Jin Myung

Jin Hyuk hanya bisa tersenyum lalu menatap adiknya yang pergi lebih dulu.
*****
Jin Hyuk masuk kedalam kamar, menatap barang-barang kenangan Soo Hyun.

Jin Hyuk mengingat senyuman Soo Hyun yang berbeda lalu memutuskan untuk meneleponnya.

Soo Hyun ada di dalam kamarnya lalu segera mengangkat telp Jin Hyuk dan bertanya bagaimana kondisi Jin Myung.

"Dia terlibat perkelahian kecil saat minum-minum bersama temannya. Penyebabnya salah satu perbedaan umum di antara pria. Ini sungguh bukan masalah besar jadi jangan cemas." ucap Jin Hyuk berusaha tetap senang.

"Aku merasa lebih baik setelah menerima teleponmu" kata Soo Hyun

"Itulah sebabnya kau harus beristirahat. Bekerjalah besok saja, oke?" kata Jin Hyuk

Soo Hyun pun setuju dan berharap semoga Jin Hyuk tidur nyenyak.
*****
Besoknya.

Artikel berita "Keuntungan menikah di Hotel Donghwa"

Manager Sun Joo bertanya sejauh apa kemajuan mereka dengan paket pernikahan.

Hye in memberitahu sudah merilisnya di internet dan untuk majalah, akan terbit di edisi berikutnya.

Manager Sun Joo menganguk mengerti.
*****
Soo Hyun sedang ada diruangannya menatap jendela.

Sek Jang masuk ruangan kebingunggan apa sebaiknya memberi tahu Soo Hyun atau tidak.

Soo Hyun ingin tahu apa yang akan dikatakan Sek Jang sekarang.

"Jang Soo Ah kekasih palsu Pak Woo Suk menelp. dia ingin menemuimu." ucap Sek Jang dan Soo Hyun terkejut.
*****
Soo Ah duduk didepan Soo Hyun mengaku sudah lama menunggu untuk menemui Soo Hyun tapi tidak bisa mengumpulkan keberanian.

Sedangkan Soo Hyun merasa mereka tidak perlu bertemu.

Soo Ah juga berpikir seperti itu tapi sengaja datang untuk memberikan lukisan ini sebagai hadiah.

"Tempo hari kau datang ke galeri seni, kan? Kau menatap lukisanku cukup lama." ucap Soo Ah

"Lukisan itu mengesankan dan aku tidak tahu kalau itu lukisanmu. Kenapa kau memberikan itu kepadaku?" kata Soo Hyun

"Aku akan segera pergi ke New York jadi aku ingin meminta maaf sebelum pergi" ucap Soo Ah

"Hubunganmu dengan Woo Suk sudah berlalu jadi tidak perlu meminta maaf" kata Soo Hyun

"Tidak ada hubungan antara aku dengan Pak Woo Suk. Dia bilang aku cukup makan bersamanya atau menonton konser. Aku bisa lulus kuliah, bahkan membuka tempat les kecil berkat dia." cerita Soo Ah

Soo Hyun yang mendengarnya pun binggung apa maksud ucapan Soo Ah.

"Aku memberitahumu bahwa aku kekasih palsu dan semua itu hanya sandiwara. Bahkan ada perjanjian rahasia tapi sepertinya aku melanggarnya. Aku ingin meminta maaf karna sekeras apapun aku memikirkannya, perbuatanku tidak membanggakan." akui Soo Ah

Soo Hyun hanya bisa diam saja.

"Semua itu berawal sebagai sandiwara tapi seiring waktu berlalu, aku mulai melihat secercah harapan. Aku terhanyut dalam fantasiku sendiri. Pak Woo Suk tidak pernah sekali pun menatapku dengan tatapan hangat. Aku cemburu, aku iri padamu." ungkap Soo Ah

"Aku tahu bahwa belajar seni mungkin tidak bisa kau terima, tapi aku ingin memberikan lukisan ini sebagai permintaan maaf." kata Soo Ah lalu berjalan pergi.

Soo Hyun hanya bisa diam lalu segera menemui Woo Suk.
*****
Woo Suk mengaku terkejut karena tidak menduga Soo Hyun mengunjugi kantornya.

Soo Hyun mengaku sudah mendengar semuanya dan Woo Suk binggung apa maksudnya.

"Jang Soo Ah menemuiku, kenapa kamu melakukan itu?" ucap Soo Hyun

"Aku berpikir tindakanku cerdas, untuk memberimu sedikit ruang. Kau pasti kesulitan tapi ini bukan apa-apa dibandingkan apa yang kau alami di rumahku." jelas Woo Suk

"Aku sangat berterima kasih atas tindakanmu tapi itu membuatku sedih" akui Soo Hyun

"Soo Hyun, itu hal terbaik yang bisa kulakukan." kata Woo Suk

"Aku tahu kau berusaha memerdulikanku dengan caramu. Tapi tetap saja orang-orang mengejekku dan menggosipkan aku saat bercerai. Aku tahu ada beberapa cara untuk berpisah, tapi kau harus memikirkan perasaan orang lain saat berpisah." tegas Soo Hyun

"Sepertinya aku salah lagi, aku tidak tahu membawamu ke Taegyeong adalah kesalahan. Jika aku menjauhkanmu seperti itu, kupikir itu akan membuatmu bahagia tapi aku salah lagi." kata Woo Suk berkaca-kaca

"Aku tidak bilang ini salahmu, karena kau pasti kesulitan juga. Kau tidak punya teman bicara dan tidak ada yang tahu perasaanmu." komentar Soo Hyun

"Aku senang setidaknya kau tahu" ucap Woo Suk

"Tolong lupakan semuanya dan berhentilah mencemaskanku. Woo Suk, kamu mengajariku banyak hal. Kini aku tahu caranya berpisah." kata Soo hyun lalu keluar dari ruangan.
*****
Jin Hyuk tersenyum bahagia berhasil membuat tas untuk kamera yang pas sekali lalu menelp Soo Hyun.

Soo Hyun di dalam rumah pun mengangkatnya.

Jin Hyuk mengajak pergi ke toko buku dan membaca buku besok.

Soo Hyun pikir itu ide yang bagus lalu menyetujuinya.

"Benarkah? Kupikir kau akan menolak." kata Jin Hyuk tak percaya

"Mari kita pergi ke restoran terkenal di Mangwon-dong juga. Mari kita mengantre dan menunggu disana." ucap Soo Hyun

"Ada apa sebenarnya? Aku terlalu bersemangat untuk tidur malam ini. Aku akan mecari informasi soal restoran terkenal di Mangwon-dong. Sampai jumpa besok." kata Jin Hyuk

Jin Hyuk lalu manaruh bungkus kamera pada kotak dan mencari keyword "Restoran terkenal" di ponselnya.
*****
Besoknya Soo Hyun dan Jin Hyuk berjalan layaknya pasangan, beberapa orang menatap keduanya yang tak biasa.

Jin Hyuk bahagia karena Soo Hyun mau merangkul lengannya.

"Sekretaris Jang akan marah lagi, kita akan di foto lagi." ucap Jin Hyuk

"Saat aku melihat foto kita, aku terlihat kaku. Hari ini, semoga aku tampak lebih antusias di foto kita." kata Soo Hyun

"Kau makin menyenangkan setiap harinya" ucap Jin Hyuk

Mereka akhirnya sampai ke toko buku.

Soo Hyun mengaku sudah lama tidak pergi ke toko buku. Jin Hyuk yakin Soo Hyun suka tempat ini dan rasanya lebih baik saat Soo Hyun menemaninya.

Mereka pun melihat buku bersama dan akhirnya duduk disebuah tempat saling membaca buku.

Soo Hyun mencari sebuah buku dan menunjuk pada Jin Hyuk.

Jin Hyuk membenarkan kalau akan membeli buku ini untuk Soo Hyun agar bisa membacanya.

Soo Hyun bertanya apakah buku itu bagus, Jin Hyuk melihat-lihat didalam buku dan meminta Soo Hyun membacanya.

"Kita baru sampai Metasequoia-lined Road. Aku harus membacanya dari atas." ucap Soo Hyun

"Bukankah kalimat-kalimat ini seolah di tunjukan kepada kita" kata Jin Hyuk.

Soo Hyun hanya diam seperti masih ragu dengan hubungannya.
*****
Soo Hyun melihat Jin Hyuk yang sedang membayar buku di kasir.

Jin Hyuk menatap Soo Hyun lalu melambaikan tangan dengan senyuman.

Soo Hyun menatap Jin Hyuk menahan rasa sedihnya karena harus berpisah dengan pria yang dicintainya.

Mereka pun tertawa bahagia walau hanya membeli buku-buku yang ukurannya kecil.
*****
Jin Hyuk mengandeng tangan Soo Hyun berjalan ke restoran terkenal di Mangwon-dong.

Sampai di restoran keduanya makan dan minum coklat bersama.

Soo Hyun ingin berbicara tapi Jin Hyuk lebih dulu mengeluarkan  sebuah kotak sebagai hadiah.

Soo Hyun binggung tapi tetap membuka kotaknya dan terkejut.

"Ini sarung untuk kameramu. Aku membuatnya sendiri sedikit demi sedikit sepulang kerja dan hasilnya lebih bagus daripada dugaanku." cerita Jin Hyuk bangga

"Bagaimana kau membuat ini? Ini tulus sekali." kata Soo Hyun melihatnya

"Aku tahu kau akan mengakuinya. Coba lihat apa yang ku ukir di sarungnya. Apa kau menyukainya?" ucap Jin Hyuk

Soo Hyun terharu melihat namanya ada di sarung pemberian Jin Hyuk.

"Bukankah tadi kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Jin Hyuk

Soo Hyun merasa tak enak hati jika memutuskan Jin jadi ia berkata,"Tidak jadi itu tidak penting."
******
Di rumahnya Soo Hyun duduk menatap hadiahnya dengan helaan nafas.

Sedangkan Jin Hyuk tersenyum bahagia melihat kamera yang diberikan oleh Soo Hyun.

Saat itu pesan dari Jin Myung masuk lalu Jin Hyuk langsung membukanya.

"Kau kekasih yang cukup baik, kau hebat"

Jin Myung juga mengirimkan artikel keduanya yang sedang berkencan.

"Lihatlah dia terlihat lebih cantik hari ini" komentar Jin Hyuk melihat foto mereka di artikel itu.

#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..

Continue Reading

You'll Also Like

1.2K 48 44
Tidakkah Neura mau mendengar suara Awan di angkasa? Awan yang selalu berpuisi di setiap hujan, menjadi cawan bagi Sang Busur Elips, hanya ingin menya...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

2.9M 204K 36
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
2.7M 38K 29
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
2.9M 145K 61
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞