Besoknya diruangan.
Soo hyun kaget mengetahui ternyata itu nomer Tuan Lee.
Sek Jang memberitahu kalau sudah memeriksa nomer yang diberikan Tuan Nam dan ternyata itu nomer ponsel Tuan Lee dari Tim Humas. Soo Hyun Shok ternyata pegawainya sendiri.
"Apa perlu kupanggil dia sekarang?" tanya Sek jang tapi Soo Hyun membiarkan saja.
"Tapi kita menemukan bukti" ucap Sek Jang dan Soo Hyun rasa tidak perlu buru-buru.
Soo hyun terdiam lalu mengirimkan pesan dari ponselnya "Mau minum teh bersama?"
*****
Jin Hyuk menemui Soo hyun di ballroom sambil membawa permen teh hijau lalu berkata dengan memakan ini sama seperti meminim secangkir teh hijau.
"Aku mau membicarakan hal serius denganmu tapi karena ada permen dimulutku, sepertinya tidak serius lagi." komentar Soo hyun setelah memakan permen
"Kau tetap bisa memberitahuku, kalau tidak maka aku tidak akan bisa berkonsentrasi seharian." ucap Jin Hyuk
"Seseorang melakukan hal sangat jahat padaku dan anggap saja aku sangat menderita karenanya. Kemudian aku mengetahui siapa dia, menurutmu aku harus bagaimana?" tanya Soo hyun
"Aku memafkan orang lain setidaknya sekali. kita semua melakukan kesalahan setidaknya satu kali." jawab Jin Hyuk
"Harusnya aku tidak meminta pendapat orang sebaik kau" keluh Soo Hyun
"Sebenarnya lebih mudah menerima permintaan maaf. Begitu menerimanya, bebanmu berpindah pada yang kau maafkan itu." ucap Jin Hyuk
"Ini sangat berlebihan padahal aku sangat kesal dari pagi" keluh Soo Hyun
"Kenapa kau kesal? Jangan bilang akulah yang harus meminta maaf." kata Jin Hyuk
"Apa memang kau merasa bersalah karena sesuatu?" tanya Soo hyun malah jadi penasaran.
"Kalau boleh jujur, aku bersalah karena lebih sering memikirkanmu dibandingkan pekerjaan. Kalau memang harus melakukannya, aku minta maaf. Silahkan laporkan aku pada Manager Sun Joo." ucap Jin Hyuk mengoda
"Kau memang karyawan teladan" puji Soo hyun bahagia dengan ucapan Jin Hyuk.
"Apa karyawan teladan dapat penghargaan?" tanya Jin Hyuk mendekati wajahnya pada Soo Hyun.
Soo hyun mengelus kepala Jin Hyuk karena usahanya bagus dan Jin Hyuk merengek bukan penghargaan begitu.
Soo Hyun bertanya apa yang dimaksud dan Jin Hyuk mencontohkan dengan memberi ciuman pada Soo Hyun.
Soo hyun melonggo lalu tersenyum dan Jin Hyuk pun meminta agar Soo hyun memberikan kecupan dipipinya tapi Soo hyun hanya tersenyum.
*****
Dae chan menunggu Sek Jang diloby dengan wajah gugup.Sedangkan Sek jang datang menemui Dae chan dengan wajah malu.
Dae Chan mengajak makan siang bersama tapi Sek Jang mengaku sudah makan.
"Siapa yang sudah makan siang sepagi ini? Kalau begitu, bagaimana dengan minum kopi?" kata Dae Chan
*****
Dae Chan membawakan minuman untuk Sek jang yang menunggunya.
Sek jang heran ada urusan apa pemilik kedai di dekat kantornya.
Dae Chan mengaku sengaja datang untuk melihat kantor Sek Jang karena Sek jang selalu berkunjung ke restorannya.
"Jangan bicara seperti itu, aku bekerja di hotel." kata Sek Jang merasa jabatan mereka berbeda
"Ini salahku tapi tetap saja kita sama-sama bekerja di bidang layanan" ucap Dae Chan dan Sek Jang hanya bisa menghela nafas
"Sudah lama kau tidak datang kerestoranku, aku jadi rindu makanya aku kesinih." goda Dae Chan dan Sek Jang tersipu malu mendengarnya.
"Jantungmu berdebar saat mendengarnya bukan? Kalimatku pasti cukup bagus." ucap Dae Chan lalu menyuruh Sek jang untuk minum dulu.
Sek jang melihat minum dengan krim yang banyak dan Dae chan mengaku kalau itu seperti perasaannya.
Sek Jang pikir minumnya terlalu bagus untuk diminum. Dae Chan menyuruh Sek Jang mampir kerestoran sepulang kerja karena sangat menantikannya. Sek Jang malu mendengarnya.
"Jujurlah kau belum makan siang kan?" tanya Dae chan melihat Sek jang minum seperti kelaparan.
"Aku memang jarang makan siang" akui Sek jang
Dae chan menasehati kalau melewatkan waktu makan tidak baik bagi kesehatan.
"Lain kali akan kubawakan makanann" kata Dae chan
Sek jang merasa De chan itu memang penggoda wanita. Dae Chan pikir Sek Jang menyukai godaanya itu.
******
Tuan Nam mengemudi mobil lalu bertanya pada Soo hyun apakah sudah memutuskan.
Soo hyun mengaku akan tunggu dan melihat apa pendapatnya.
Tuan Nam menyarankan kalau ia saja yang menemuinya karena ada yang bertindak kasar saat dipojokkan dan Soo Hyun hanya tersenyum.
*****
Tuan Lee duduk dengan wajah tertunduk dan gugup lalu bertanya,"Apa yang Bu Cha inginkan?"
Soo hyun menatap Tuan Lee lalu berkata,"Aku tidak tertarik padamu tapi aku tertarik pada dalang insiden ini."
Tuan Lee bertanya,"Apa yang ingin Bu Cha minta lakukan padaku?"
"Aku ingin memahami inti masalah ini dan tidak akan melibatkan Tim Humas atau memecatmu. Aku berharap kau mengungkapkan siapa dalang insiden ini lalu mengatakannya pada dewan direktur dirapat selanjutnya. Serta pergilah ke Kuba, aku akan memutasimu ke Hotel di Kuba." ucap Soo hyun
Tuan Lee kaget dengan hukuman yang diberikan Soo Hyun.
"Di hotel itu, semoga kau bisa menyadari seperti apa masa depan Hotel Donghwa." kata Soo Hyun
"Kenapa ibu tidak menyerahkanku pada pihak berwajib?" tanya Tuan Lee
"Karena kita semua melakukan kesalahan setidaknya satu kali" ucap Soo Hyun mengikuti yang dikatakan Jin Hyuk.
*****
Jin Hyuk sebagai penanggung jawab perencanaan memberikan arahan pada pasangan yang sudah memakai baju pengantin.
Tuan Park mendekati Manager Sun Joo memberitahu kalau fotografer dilarikan ke UGD karena sakit perut.
"Kita harus menunda pemotretan" ucap Manager Sun Joo
"Bagaimana kalau Jin Hyuk yang memotretnya?" tanya Hye In
"Omong kosong, ini tidak bisa sembarang orang. Biar aku saja karna ini bukan waktunya becanda." ucap Tuan Park
"Jin Hyuk cukup mahir memotret karna dia sudah memotret sejak kecil. Lagi pula dia juga yang mengatur konsepnya, kurasa sebaiknya dia saja." kata Hye In
Akhirnya Jin Hyuk yang memotret dan pengantin terlihat mudah mengikuti arahan Jin Hyuk.
Sek Jang dan Soo Hyun berjalan di lorong yang ada pemoretan, mereka berpikir ada artis jadi ingin melihat lebih dulu.
Sek jang melihat Jin Hyuk yang mengambil gambar lalu menarik Soo Hyun agar melihatnya karena sang pacar yang memotret.
Soo Hyun menatap dari belakang lalu tersenyum bahagia melihat Jin Hyuk mengambil foto sepasang pria dan wanita yang mengunakan pakaian pengantin.
Jin Hyuk tersadar melihat Soo Hyun datang lalu memberikan senyuman.
Soo hyun pun mengangguk lalu pergi dengan Sekretaris Jang.
"Kenap dia mengambil foto? Tapi semua wanita terlihat menawan dalam gaun pengantin. Meskipun beberapa wanita bahkan lebih menonjol. Kau memesona dalam gaun pengantinmu." ucap Sek Jang berjalan bersama Soo Hyun
Soo hyun terdiam karena pernah menikah dengan Woo Suk.
Sek Jang yang melihat Soo Hyun terdiam pun langsung meminta maaf dengan ucapannya karena hanya ingin mengatakan betapa cantik Soo Hyun saat hari itu.
*****
Manager Sun Joo, Eun Jin, Hye In, Tuan Park dan Jin Hyuk pun melihat hasil foto Jin Hyuk dilayar.
Manager Sun Joo sangat suka hasilnya lalu memuji saran Hye In yang menyuruh Jin Hyuk mengambil gambar.
Tuan Park mengeluh hal itu karena Jin Hyuk mengunakan kamera yang bagus.
"Akui saja kalau dia memang hebat dan berhentilah terlihat menyedihkan" ejek Eun Jin.
Tuan Park mengeluh karna Eun Jin yang menyedihkan.
Pemotretan selesai lalu beberapa pegawai pun membereskan barang-barang dan berhati-hati agar pot bunga tidak pecah.
Jin Hyuk melihat sebuah buket bunga ada diatas kursi lalu menghampiri seorang pegawai.
*****
Malam harinya, Soo Hyun sedang melihat berkas-berkas diatas meja lalu mendengar bel rumahnya berbunyi.
Saat itu Jin Hyuk memberikan kejutan dengan membawa sesuatu yang di sembunyikannya.
Soo hyun membukakan pintu lalu tersenyum melihat Jin Hyuk. Jin Hyuk masuk rumah lalu melihat Soo Hyun yang tadi bekerja.
"Aku punya sesuatu untuk ditinjukan kepadamu" ucap Jin Hyuk memberikan buket bunga.
"Bukankah itu buket yang digunakan saat pemotretan?" tanya Soo hyun
"Ya, kau benar. Kau melihatku mengambil foto, kan? Fotografernya tiba-tiba harus pergi ke UGD jadi aku yang mengambil foto sebagai gantinya. Aku sangat gugup." ungkap Jin Hyuk
"Sepertinya kau baik-baik saja" komentar Soo Hyun dan Jin Hyuk pun mengakuinya.
Jin Hyuk pikir buket bunganya itu indah dan menceritakan sempat bertanya apakah boleh membawanya.
Soo Hyun pikir itu agar Jin Hyuk bisa memberikannya padanya dan Jin Hyuk membenarkan lalu meminta Soo Hyun memegangnya.
Soo Hyun bingung kenapa Jin Hyuk memintanya, Jin Hyuk meminta agar bisa melihat Soo Hyun memegang buket bunganya.
Soo Hyun hanya bisa terdiam seperti tak begitu yakin, Jin Hyuk mengaku hal yang bisa dipikirkan selama pemotretan adalah bahwa Soo hyun akan terlihat jauh lebih cantik daripada model.
"Lalu aku berpikir, apa aku akan dipecat jika jika mengambil foto Bu Cha. Aku masih sangat ingin mengambil fotomu dan aku tidak bisa berhenti memikirkannya. Setidaknya kau harus memikirkan ketulusanku." ucap Jin Hyuk merengek
Soo hyun akhirnya memegang buket bunga ditangannya dengan gugup.
Jin Hyuk langsung memujinya kalau Soo Hyun terlihat sangat cantik.
Soo hyun pikir mereka semua memiliki sudut pandang yang objektif dan akhirnya Jin Hyuk berlutut didepan Soo Hyun.
"Datanglah padaku seperti ini. Aku tidak bisa lagi membayangkan hidup tanpamu karena itu tidak mungkin. Mari kita hidup bersama untuk waktu yang sangat lama." ucap Jin Hyuk menatap Soo Hyun dengan mata berkaca-kaca
"Kenapa kamu tidak menjawabku? Apa itu penolakan?" tanya Jin hyuk heran
"Aku harus meletakan bunga ini dalam vas" kata Soo Hyun bergegas pergi kedapur.
Jin Hyuk hanya bisa menatap Soo hyun.
Sedangkan Soo Hyun mengisi vas dengan air lalu menaruh bunga agar tak mati.
#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..