For You || Kim Sunwoo√

By cearanism

35K 3.6K 162

[END] Dia, Pria yg membuatku bahagia dan dia juga yang menjadi tujuanku untuk tetap hidup disini. Terimakasih... More

halo
1
2
3.
4
5
6.
7
8
9
10
11
12
13
14
16
17
18
19
20
21
22
23.
24
25
My Answer.
Bon Chapt 1
Bon Chapt 2
Bon Chapt 3
bon chapt 4
Another Universe
hai semua
halo halo

15

802 101 2
By cearanism

Minggu pagi Sunwoo memutuskan untuk tetap dirumah nya daripada memilih pergi bersama kedua orang tuanya, alasan nya simple ia hanya ingin istirahat setelah kemarin menghabiskan waktunya di rumah Cea. Sunwoo ditinggal bersama sang kakak, Kim Younghoon.

Saat ini Sunwoo sedang di halaman belakang rumahnya sambil menikmati sarapan pagi, ya memang seperti itu Sunwoo kalau dirumah lebih memilih kamar dan halaman nya untuk sekedar bersantai. Lalu Younghoon datang dan duduk disebelah Sunwoo. Younghoon baru kali melihat adik nya bersantai dirumah, biasanya pria itu akan memilih pergi bersama Cea atau bersama teman teman nya.

"Tumben kau dirumah, biasanya kau bersama Cea." Younghoon membuka pembicaraan.

"Cea hari ini pergi bersama keluarganya."

"Sudah menceritakan hal ini pada Cea?" Sunwoo menggeleng, Younghoon menghela nafasnya panjang. "Kau takut?" Tanya Younghoon.

"Bukan, aku hanya ragu tidak tahu reaksi Ara setelah mengetahuinya." Sunwoo menundukan kepala, Younghoon yang melihat perubahan ekspresi Sunwoo pun hanya bisa terdiam. Younghoon sangat geram mengapa adik nya ini enggan menceritakan hal yang sangat serius kepada Cea.

"Ceritakan lah, sebelum semuanya terlambat. Ketika Cea mengetahui ini dari orang lain, kau akan benar benar menyakitinya." Ujar Younghoon, Sunwoo langsung menatapnya dengan tatapan yang Younghoon sendiri tidak mengerti maksud nya apa.

"Aku berbicara ini sebagai kakak mu, kau sendiri sudah lihat apa yang terjadi pada Ibu setelah dia mengetahui anaknya--" Lanjut Younghoon. Sunwoo sudah terlebih dahulu memotong perkataan Younghoon.

"Aku tahu, aku hanya mencari waktu yang tepat untuk menceritakan nya." Sunwoo tampak membuang nafas nya dengan kasar. "Masalah waktunya, aku tidak tahu kapan."

Sunwoo melanjutkan perkataannya yang membuat Younghoon menggelengkan kepalanya, ia tidak tahu mengapa adiknya ini terlalu mencintai Cea sehingga enggan menceritakan hal sebesar ini.

"Yasudah, yang penting aku sudah memberi tahu kalau kau terlambat mengatakan ini, kau yang akan melihat sendiri betapa rapuhnya Cea nanti." Ucap Younghoon penuh penegasan lalu berdiri dan meninggalkan Sunwoo yang masih diam mematung menatap kolam renang dengan pandangan kosongnya.

"Ak-aku tidak ingin itu terjadi." Ucap Sunwoo bermonolog sendiri lalu ia membuka ponsel nya dan disitu terpampang wajah Cea yang sedang tersenyum bahagia ke arah kamera. Sunwoo tidak ingin melihat senyum itu luntur karna ulahnya, ia membenci itu bahkan sangat benci.

Ini alasan nya mengapa ia belum mau memberitahu kebenaran nya kepada Cea, karna ia tidak mau melihat kesedihan di wajah Cea.

****

Selasa, 11 September 2018.

"SUNUUUU ASTAGA AKU RINDU." Cea menghambur kepelukan Sunwoo yang hampir membuat mereka berdua terjatuh untungnya Sunwoo bisa menjaga keseimbangan nya karna kalau tidak, bisa saja mereka berdua terjatuh bersama. Saat ini mereka sedang berada di taman kota yang letak nya tidak jauh dari kampus.

"Aku juga merindukan mu." Sunwoo mencium pucuk kepala Cea berkali kali dan mengeratkan pelukan nya. Cea baru saja pulang dari seminar yang diadakan di Busan.

"Kau memeluk ku seakan akan ini pelukan terakhir". Ujar Cea lalu ia tertawa, tapi Sunwoo merubah ekspresinya yang tadinya senang kini menjadi suram yang membuat Cea menghentikan tawanya. Gadis itu menatap Sunwoo dengan cemas takut jika tadi dirinya sudah salah bicara.

"Ada apa? aku salah bicara ya? Aku minta maaf."

"Tidak perlu minta maaf, aku baik baik saja." Sunwoo memeluknya lagi, Cea menenggelamkan wajahnya didada Sunwoo. Tanpa Cea ketahui Sunwoo menangis, ya pria itu menangis. Cea tidak boleh tahu kalau dirinya sedang menangis karna jika ia tahu, gadis itu akan banyak bertanya.

"Sudah lama kita tidak seperti ini." Sunwoo melepaskan pelukan nya, dan merapihkan rambut Cea yang sedikit berantakan. "Kau memotong rambutmu?" Tanya Sunwoo pada Cea  yang diangguki Cea.

"Kenapa? Aku tidak cantik ya, dengan rambutku seperti ini?" Sunwoo menggeleng, "Tidak, menurutku kau lebih cocok seperti ini daripada rambut panjang mu."

"Ra, aku ingin menceritakan sesuatu."

"Apa?"

ting ting

"Eh sebentar ada yang telfon." Sunwoo membiarkan Cea mengangkat telfon nya, Sunwoo terdiam mungkin ini bukan waktu yang pas untuk menceritakan hal ini kepada Cea. Cea menutup telfon nya.

"Kau ingin menceritakan apa tadi?" Lanjut Cea lagi, Sunwoo menggeleng. "Tidak jadi aku lupa tadi mau cerita apa." Cea mengerucutkan bibirnya lalu gadis itu mengangguk, nama nya manusia tidak luput dari lupa dan salah.

"Siapa yang telfon?"

"Jiwoo, dia ada dirumah tapi aku tidak ada."

"Loh memangnya tadi tidak kuliah?" Tanya Sunwoo sambil memainkan rambut Cea.

"Aku ke kampus hanya sebentar, kau sendiri kan tahu aku baru pulang dari Busan." Jawab Cea. Jiwoo dan Cea ini satu fakultas tapi berbeda jurusan kedua nya sama sama berada di Fakultas bahasa, tapi terkadang mereka sekelas karna ada beberapa dosen yang mengajar mata kuliah yang sama.

"Mau pulang?" Tawar Sunwoo yang diangguki Cea pertanda ia setuju.

*****

"Mau mampir?" Tanya Cea yang masih duduk didalam mobil. Mobil Sunwoo sudah berhenti di depan rumah Cea.

"Kali ini tidak, mungkin besok." Cea hanya mengangguk, kemudian Sunwoo meraih tangan Cea dan mencium nya.

"Yasudah aku masuk ya, langsung pulang istirahat." Ucap Cea pada Sunwoo yang diangguki Sunwoo sebagai pertanda mengerti.

"Iya tuan putri." Sunwoo pun meninggalkan rumah Cea, Cea pun bergegas masuk kerumah nya dan setelah sampai kamarnya Jiwoo sudah ada disitu. Jiwoo sedang tiduran di kasur sambil memainkan ponsel nya.

"Ada yang ingin kutanyakan." Ucap Cea, Jiwoo yang mendengar pun otomatis membenarkan posisinya.

"Apa kau, Haknyeon dan Sunwoo menyembunyikan sesuatu dari ku?" Jiwoo membulatkan matanya, terkejut dengan pertanyaan Cea, bagaimana ia bisa memberikan pertanyaan seperti itu. Jiwoo sedang memutar otaknya untuk mencari alasan.

"M-maksudmu? Aku tidak mengerti." Jiwoo merutuki dirinya sendiri karna sudah berbicara dengan terbata, tentu saja hal ini akan membuat Cea semakin curiga.

"Hmm jangan berbohong Jiwoo, kau tahu aku tidak suka kebohongan. Kalau kau tidak ingin memberi tahu biar aku saja sendiri yang mencari tahu." Ucap Cea kemudian ia bangun dan masuk kedalam kamar mandi. Jiwoo segera mengambil ponselnya lagi dan mencari nama Haknyeon.

Kim Jiwoo
Aku rasa Cea mulai curiga, bagaimana ini?

Ju Haknyeon
Hah? Baiklah aku akan mencari cara dulu.

"Mau kemana kau?" Tanya Jiwoo, pasalnya Cea keluar dari kamar mandi dengan berpakaian rapih seperti orang mau pergi. Untuk apa ia disini jika Cea saja memilih pergi, untuk menjaga rumah tentunya.

"Menemani Guanlin beli buku." Jiwoo mengangguk, Cea suka membaca novel. Tentu saja dengan senang hati Cea mau menemani Guanlin pergi ke toko buku.

"Lama tidak?"

"Tidak Jiwoo aku hanya sebentar, titip rumah ku ya nanti kalau kau ingin makan beli saja." Jiwoo mengangguk, setelah itu Cea meninggalkan kamarnya. Jiwoo berpikir sebentar, teman nya itu sekarang aneh. Jiwoo jadi takut.

"Aku bingung apakah aku harus mempercayai nya atau tidak." Ucap Jiwoo bermonolog. Ia menatap foto Cea yang sedang tersenyum sambil memegang bunga, bagaimana Cea sangat bahagia di foto itu dan Jiwoo tidak mau kalau suatu saat kebahagiaan Cea akan menghilang.

"Loh, kau sendiri? Kemana kakak ku?" Tanya Daehwi yang baru saja masuk ke kamar Cea tapi tidak mendapati sang kakak di dalam. Padahal Daehwi ingat jelas kalau tadi ada suara kakak nya disini.

"Dia baru saja pergi bersama Guanlin." Jawab Jiwoo, "Noona, kau lapar tidak?" Tanya Daehwi lagi kepada Jiwoo dengan cepat Jiwoo mengangguk sambil tersenyum.

"Ayo noona kita cari makan." Jiwoo tersenyum sumringah lalu ia bergegas mengambil tas nya yang berada di nakas. Ya akhirnya ia pergi bersama Daehwi untuk mencari makan karna Cea pergi tanpa meninggalkan apa apa, sungguh malang.

-------------

Minal a'idzin wal faidzin,kullu amin wa antum bi khoiri

Mohon maaf ya apa aku ada salah hehehehe

Continue Reading

You'll Also Like

103K 18K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
464K 8.6K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
467K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
195K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...