I'm Werewolf

By Priselia

161K 10.3K 236

Bagaimana jika seorang gadis yang dulunya sangat ceria berubah menjadi gadis yang dingin. Karena seseorang ya... More

My Day?
Rapat Pack
Misi Agnes
Teman?
Misi Berhasil
Misi Berhasil (II)
Mencari Alasan
Penjelasan
Penjelasan (II)
Masa Lalu Felice
Masa Lalu Felice (II)
Masa Lalu Felice (III)
Dendam Frans?
Berangkat Bersama
Gila?
Membayangi Pikiran
Mimpi
Penasaran
Main (?)
Style Boutique (I)
Style Boutique (II)
Persiapan
[Numpang Promo]
Dinner
Bermalam
HangOut
Thanks
Kembalinya keceriaan
Gosip

Ancaman

1.5K 77 9
By Priselia


Keesokan harinya...

Agnes pov

'hmm... apakah kemarin hanya firasatku saja, sepertinya ada yang mengawasi kami kemarin...'

Aku menggelengkan kepalaku untuk tidak terlalu memikirkan hal itu, dan melanjutkan rutinitas pagiku, mandi, merawat wajah dan tubuhku, dan.... sarapan...

"selamat pagi..." ucapku menuju meja makan untuk sarapan.

"pagi sayang..."

"pagi"

Hal yang kurasakan kemarin masih membayangiku, haruskah kuberitahu kepada keluargaku, atau jangan-jangan ini memang firasatku saja...

"..."

Aku akan dipermalukan oleh Alex jika tidak memiliki bukti, aku akan menyelidikinya lagi dan memastikan yang kurasakan kemarin memang benar atau tidak, harusnya jika memangada yang mengawasi kami, hari ini juga dia akan melakukannya lagi.

------

...di sekolah...

Ketika memasuki kelas aku sudah melihat Felice duduk di tempatnya, dan aku pun langsung menghampirinya.

"Fel..." sapa ku sambil memeluknya "nanti aku main ke rumah mu lagi ya..."

"untuk apa?"

"ayolah... temanmu ini ingin bermain dan membunuh kebosanan yang aku rasakan ketika di rumah sendirian"

"maka kau bisa menunggu saudaramu pulang, dan kau tidak sendirian"

"ayolah... kau tau aku dan Alex seperti apa, yang ada aku makin badmood jika ditinggal berdua dengannya"

"ya... terserah kau lah" jawabnya mengalah.

"yes, terima kasih"

Sebenarnya apa yang kurasakan kemarin bukan pertama kali, awalnya kukira hanya aura dingin dan tidak suka dari Felice yang selalu ku ganggu, namun kemarin, auranya semakin kuat sehingga aku mengetahui bahwa itu adalah aura atau hawa dari sebangsa kami, dan aku mulai mengkhawatirkannya

'hari ini akan kupastikan insiden kemarin hanya firasatku atau dugaanku memang benar'

-----

'fokus... fokus...fokus...'

'dimana kau... jangan sembunyi... keluarlah...'

"NES!" tiba-tiba Felice teriak dan menarik bahuku.

"depanmu, ada lubang, apa yang kau fikirkan.."

dan kulihat selesih selangkah didepanku ada lubang yang cukup besar hingga jika aku jatuh dapat masuk ke dalam selokan yang bau itu...

"terima kasih"

"apa yang kau fikirkan, sepanjang perjalanan kau hanya diam?"

"ah... tidak, aku memi-..." tiba-tiba aku merasakan aura yang kuat seperti kemarin, dan tak terasa aku berlari menuju semak-semak dimana sumber aura itu terasa kuat.

"nes, apa yang kau cari?!" tanya felice yang ternyata mengikutiku, dan aku tidak menjawab karena aku ingin fokus mencari pusat sumber aura ini...

srek...srek...

Suara nya berasal dari semak-semak yang bergesekan

'Felice!!' aku pun menarik dan melindunginya di belakangku untuk berjaga-jaga.

"Hubungi Alex sekarang..." ucapku sambil memberikan handphone ku

"apa yang te-"

"CEPAT!"

Felice yang tersentak pun akhirnya langsung mengikuti perintahku

SREK.... SREK.... SREK...

Semakin mendekat, dan suaranya semakin keras

wuft... wuft...

'anjing....! yang keluar adalah anjing?"

Aku pun berbalik ke arah Felice "apakah Alex sudah mengangkat telfonnya?"

"belum"

"huff.... sudah tidak perlu, tenyata aku sa-...!!!!!!!!!!!!"

Aroma tajam dan aura yang kuat medekat, dan membuatku berbalik ke arah keluarnya 'anjing' tadi, dan ternyata...

Keluar seorang laki-laki paruh baya, dengan badan yang cukup berisi, dan mengeluarkan aura yang cukup mengancam bagiku.

"Ups.... anjingku lepas..." ucap paman itu dengan senyuman sinis.

tidak salah lagi, dia merupakan salah satu jenis kami, tapi bukan kelompok kami..

"siapa kau!"

"ah... perkenalkan namaku Hamel, dan aku hanya majikan dari anjing yang hilang ini" balasnya sambil mengangkat anjing itu

Namun anjing itu meronta-ronta seakan dia ketakutan, tidak suka, dan benci pada orang itu, hingga anjing itu akhirnya lompat dan lepas dari dekapan paman asing itu.

"ups... dia lepas lagi, hehehe"

"hubungi Alex, SOS" bisikku pada Felice dan dia langsung menurutinya karena mengetahui situasi saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertanya.

"paman... anjingmu lepas lagi, kenapa kau tidak pergi untuk menangkap-nya lagi?" tanyaku sambil tersenyum berusaha menyembunyikan ketakutanku.

aku...

takut?

mungkin, karena sepertinya orang ini cukup kuat, walaupun aku masih bisa menahannya untuk beberapa saat hingga berharap saudaraku itu datang dan menemukan lokasiku.

"nes sebenarnya apa yang terjadi disini? orang itu hanya kehilangan anjingnya..."

"ya, temanmu benar, aku hanya mencari ... anjingku yang hilang" kata orang asing itu menjawab ucapan Felice.

"Fel, ini lebih dari yang kau pikirkan. nanti akan ku jelaskan padamu. Yang pasti orang itu cukup berbahaya"

Felice pov

Memang, aku merasakan hal aneh disini, aku merasa... sedikit merinding

"kalau begitu.. ayo kita pergi dari sini. Dan paman, silahkan lanjutkan pencarian anjingmu" ucap ku sambil menggenggam tangan Agnes dan berbalik arah.

Tapi... orang itu tiba-tiba berada di depan ku dan Agnes pun menarikku ke belakangnya lagi serapat mungkin hingga bagiku jarak antara aku dan Agnes hanyalah cukup untuk bernafas.

"Bagai-" ucapanku yang tidak sampai, karena aku tidak habis fikir bagaimana bisa orang itu tiba-tiba sudah berpindah ke depanku.

"Kalian anak-anak baik mengapa meninggalkan 'paman' disini sendirian, bagaimana kalau kalian ikut mencari anjingku, bukan ?!"

"Rrrggghhh.... Felice tetaplah didekatku, dan kau 'Ha-Mel' pergi dari sini"

"ohhh... sepertinya aku ketakutan... atau kau yg ketakutan" ucap Hamel dengan senyum sinis nya lagi "Begini saja, seperti yang kau bilang aku memang cukup berbahaya untukmu, selagi aku baik, bagaimana jika... Felice ikutlah denganku. Dan kalian akan baik-baik saja, bagaimana?" lanjutnya.

"Aku? apa hub-" tanyaku terputus karena didekap oleh tangan Agnes.

"Maaf tapi sepertinya kau harus pergi sendiri!!" jawab Agnes.

"HAHAHA.... pahlawan kesiangan di waktu yg tidak tepat, sayang... sebenarnya aku bisa mengambilnya dengan mudah, tapi aku akan bermain-main sedikit"

"oh... kau terlalu meremehkanku" ucap agnes percaya diri. "Felice, bisakah kau menutup matamu dan telingamu serapat mungkin, kau bisa menggunakan headset yang biasanya kau pakai dan maximalkan volumenya, sehingga kau tdk bs mendengar apapun"

aku yang menyadari bahwa hal ini tidak bisa difikir dengan logika pun langsung menuruti perkataannya.

"sekarang apapun yang terjadi kau tidak boleh mengintip atau melakukan apapun, semua yg terjadi nanti akan ku jelaskan, kau mengerti?"

aku pun mengangguki perkataannya dan menekan tombol 'play'

apapun yg terjadi aku akan diam...

angin yang bertiup dengan kencang, tubuhku yang sedikit terhantam dan terdorong oleh tubuh agnes mungkin? aku harus tetap diam

Alex pov

'ayolah mobil ini sungguh lambat, andaikata aku bisa lari tanpa membawa mobil ini, tp nanti aku akan lebih kesusahan untuk membawa felice pergi'

"Di depan, sinyal dari Handphone Agnes berada" ucap Zoe.

setelah sampai aku langsung menepikan mobilnya dan berlari mencari agnes.

"Agnes!!!"

kulihat dia hampir kehabisan nafas, dan felice yang duduk dengan menyembunyikan wajahnya di kakinya...

tanpa fikir panjang, aku langsung membantu agnes dengan menahan serangan orang asing itu.

"Bantuan telah datang ya... kau harus bersyukur gadis kecil, tadi aku sudah berencana mengakhirimu hahaha"

"kau tidak akan bisa mengakhiri siapapun, orang lemah" ucapku.

"akan ku beritahu apa itu lemah, anak sombong"

"ZOE! bawa felice dan agnes pergi, aku akan mengurus orang lemah ini"

"tidak! kau bawa saja felice, aku masih sanggup" bantah agnes.

aku tidak memungkiri bila butuh sedikit bantuan disini, dan zoe bisa menjaga felice apabila dijalan ada ancaman yang lain.

zoe pun langsung menggendong felice, dan membawanya ke mobil untuk pergi ke rumahku yakni tempat teraman untuk berlindung.

Zoe pov

aku secepat mungkin berlari ke arah mobil, kemudian setelah aku sampai, aku langsung menurunkan felice di kursi mobil begitu pun aku yang langsung mengambil tempat untuk mengemudikan mobilnya, namun aku masih melihat dia, felice, masih menutup matanya dengan rapat.

'ternyata dia benar-benar percaya pada temannya' batinku

aku pun melepaskan headset yang terpasang di telinganya dan dia terkejut namun tetap menutup matanya

"kau bisa membuka matamu" ucapku "apakau baik-baik saja? apa ada yg terluka" tanyaku.

"kak Zoe!" ucapnya "dimana agnes?" tanyanya sambil melihat sekitar

syukurlah jika dia masih bisa bertanya-tanya berarti dia tidak mengalami luka serius.

"kau pasti terkejut, biar kita cek keadaanmu ketika sampai di rumah."

aku pun menginjak gas dan menjalankan mobilnya.

ku lihat dia menggenggam tangannya dengan rapat dengan... gelisah. pasti di memikirkan agnes

"tenanglah... Agnes akan baik-baik saja. disana juga ada Alex, pasti mereka akan kembali dengan selamat" ucapku menenangkannya

dia hanya mengangguk menjawab ucapanku

'kau harus baik-baik saja' batinku mendoakan kakak beradik yang sedang dalam bahaya itu.

agnes pov

aku mulai kelelahan, tapi kulihat orang itu juga mulai kelelahan karena melawan ku dan Alex.

"Cukup! Sepertinya sudah tidak ada gunanya aku melawan kalian... mangsaku sudah pergi, melawan kalian hanya membuang-buang energi saja"

"haha.. itu hanya alasanmu, aku tau, tubuh tuamu itu juga sudah lelah bukan"

"wah-wah gadis kecil, melawan kalian hanya lah seperti menyingkirkan serangga, dan aku tidak menghabisi kalian karena aku ingin bermain-main saja hahaha"

"DIam kau!! lebih baik kau pergi dari sini!!!" ucap Alex

"oh bocah sombong, tenang aku akan pergi" jawabnya"tapi... nanti bukan hanya aku, tapi 'Ka-mi' akan menemui kalian hahaha. banyaklah berlatih agar kalian mampu menghadapi kami.... hahaha... sungguh baik hatinya aku memberi kaian info ini"

"PERGI!!" sentakku.

"baiklah aku pergi, semoga kalian masih hidup hingga kalian menghadapi ku"

setelah mengucap itu dia langsung pergi bagaikan angin.

dan aku... lelah...

"AGNES!!" kudengar teriakan Alex

ah... aku pingsan ya...

Felice kau baik saja kan

aku... akan benar-benar menjelaskan hal ini padamu...

-----

Hallo....

Selamat membaca ya... Semoga tetap suka... <3

Jangan lupa tinggalkan jejak...

XoXo ^^

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 137K 49
•Airis Ferdinand. Aktris cantik dengan puluhan mantan pacar, baru saja mendapatkan penghargaan Aktris terbaik di acara Awards international. Belum se...
654K 38.9K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
2.3M 120K 75
Ini gila, benar-benar gila. Bagaimana mungkin jiwa seseorang yang tertidur setelah dipaksa mencari pasangan tiba-tiba sudah pindah ke raga orang lain...
629K 52.4K 55
|FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TITIK!!| Transmigrasi jadi tokoh utama? Sering! Transmigrasi jadi tokoh jahat? Biasa! Transmigrasi jadi tokoh figuran? Bas...