Mestika Cakar Naga 2 ( Tamat )

By JagatAlit

166K 5.1K 439

Kisah Lanjutan dari Petualangan Kelana Jati si Pendekar Naga Langit More

Episode: 1
Part.2 Aji Panjalu, Bagaimana Nasibmu?
3 Part "Pemburu Malah Diburu"
Part.4 Mestika Cakar Naga
Part.5 Jodoh Pendeta Tertawa.
Part.6 Pendekar Naga Langit.
Part.7 Geger Mestika Cakar Naga jilid 2
Part.8 Memancing Di Air Keruh?
Part.9. Menemukan Tandingan.
Part.10. Maling Sakti Menjadi Saksi..
Part 11. Di ujung Kematian Yang Sia-Sia..
Part.12. Berebut Pepesan Kosong...
Part.13. Bekejaran Dengan Waktu..
Part.14 Akhir Adalah Awal
Part 15. Pengganti Nyawa Tergadai
Part.16. Akhir Pertama
Episode : 2
Part.18. Dewi Jatayu
Part.19. Aji Panjalu...
Part.20. Diakhiri Dengan Tertawa!
Part.21. Mestika Cakar Naga
Episode : 3
Part.23. Tamu Tak Diundang
Part.24. Salah Mangsa
Part.25. Pertemuan Pertama
Part.26. Ya, Lepas!
Part.27. Raja Jaya Kusuma
Part.28. Bakal Penguasa Widyatilka
Part.29. Mengapa Harus Berpisah?
Part.30. Aih, ada gadis cantik lagi?
Part.31. Jatuh Korban Lagi!
Part.32. Ditelan Monster?
Part.33. Pertarungan Yang Tidak Masuk Akal!
Part.34. Ilmu Simpanan?
Part.35. Pendekar Tertawa Penakluk Monster
Part.36. Pendekar Tertawa vs Pendekar Naga Langit
Part.37. Rahasia Masa Lalu
Part.38. Berbagi Rahasia 1
Part.39. Berbagi Rahasia 2
Part.40. Duel Ulangan
Episode. 4
Part. 42. Ada Yang Tidak Terungkap.
Part. 43. Siluman Betina Cantik.
Part.44. Mangsa Baru
Part.45. Pendekar Tertawa vs Siluman Betina Cantik
Part. 46. Salah Sasaran
Part.47. Telaga Kematian
Part.48. Misteri Telaga Kematian
Part.50 Aji Panjalu Beraksi
Part.51. Aji Lenyap
Terima kasih atas supportnya.
Part. 52. Istana Darah
Part. 53. Sambutan Meriah
Part. 54. Cerita Lama
Part.55. Pegat Jiwo dan Dewi Ular Darah
Part.56. Raja Di Raja
Episode: 5
Part.58 Kumbang Terjerat Kembang Liar
Part.59 Bidadari Putih Berpedang Naga Menarilah
Part.60. Tua-tua Keladi
Part.61. Branjangan Sakti Sang Patih
Part.62 Yang Tidak Pernah Diduga
Part.63 Naga Merah Dan Rembulan
Part. 64 Menyibak Misteri
Part. 65. Si Pemesan Nyawa Muncul Lagi?
Episode 6
Part. 67. Makar Berganda
Part.68 Adu Jago Sebentar Lagi
Part.69 Mana Jagoanmu?
Part.70. Semakin Panas
Part. 71. Rahasia Panji Sakti Semesta
Part.72. Nasib Raja Jaya Kusuma
Part.73. Aji Panjalu vs Raja Jaya Kusuma
Part.74. Jago Yang Telengas
Part.75. Duel Memanas Dalam Bayang Sergapan
Part.76. Topeng Hitam Ataukah Si Pemesan Nyawa, Atau?
Part. 77. Dua Raja
Part.78. Tragedi
Part.79. Menunggang Ambisi
Part.80. Kemunculan Aji Panjalu
Part.81. Pewaris Sejati Mestika Cakar Naga
Part.82. Akhir Yang Tragis
Part. 83. Indah Pada Waktunya
Mestika Cakar Naga
ADA YANG BARU DARI KI JAGAT ALIT
Lanjutan Mestika Cakar Naga-Naga Emas

Part.49. Malam Pertama

1.6K 55 3
By JagatAlit

Ketika senja benar-benar turun dan langit sudah berwarna kelabu jelaga. Sebentar kemudian bulan tanggal tiga muncul dengan wajahnya yang pucat menggantung sedih di atas telaga kematian.

Bayangannya menampilkan cahaya samar yang semakin membuat suasana malam itu terasa berjalan lambat.

Kimpul dan beberapa orang penduduk mendapat giliran jaga malam ini.
Baru saja ia menyalakan tumpukan kayu kering untuk membuat api unggun, sekedar penghangat dan pengusir nyamuk, sosok tubuh tinggi besar datang mendekat.

Wajahnya yang tampan dijilat oleh bayangan cahaya nyala api yang menari-nari.

" Selamat, malam paman. Bolehkah aku ikut menghangatkan badan di sini. Maaf, namaku Aji, Paman?" suara Aji tenang dan jelas. Keberadaan dan sapaanya yang tiba-tiba tak urung mengagetkan Kimpul juga.

Untuk menutupi rasa terkejutnya, Kimpul pura-pura batuk dan bertanya.

" Uhuk... Uhuk... ," ia mencuri pandang melihat ke arah sosok yang terlihat ramah dan penuh senyum itu.

" Boleh Nak Aji. Ayo, mari ke sini,
Ada singkong baru saja diambil dari kebun. Pasti enak untuk menemani begadang malam ini," ajak Kimpul ramah kepada Aji, sambil tidak henti-hentinya mempersiapkan semua keperluan untuk menemani tugas berjaga malam ini.

" Ngomong-ngomong Nak Aji, dari mana mau ke mana?" tanya Kimpul ringkas.

" Maaf, paman. Aku tinggal di Dukuh Bayu Biru di bagian Selatan dekat kota raja Widyatilka," jawab Aji sambil ikut duduk di atas akar pohon yang tumbuh di dekat tempat jaga di pinggir telaga.

" Aku sengaja datang ke sini karena mendengar kabar kematian misterius di telaga ini. Apakah kabar itu, benar paman?" tanya Aji hati-hati.

Untuk sesaat Kimpul menghentikan pekerjaannya. Ditatapnya lurus-lurus wajah dan dicarinya kesungguhan dari pancaran mata Aji.

Setelah menghela nafas panjang, Kimpul mengangguk membenarkan. Terlihat wajahnya yang persegi itu terlihat gundah dan was-was.

" Bolehkah, aku tahu sebenarnya apa yang tengah terjadi di sini?" pinta Aji selanjutnya.

Melihat gelagat, gerak-gerik, serta tutur sapa Aji yang  terpancar dari kesungguhan hati, membuat Kimpul dengan percaya menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Sampai kematian kambing saat ia memancing pun lengkap diceritakan.

Aji dengan sabar dan perhatian mendengarkan semua cerita dari Kimpul apalagi beberapa warga ada yang berdatangan menambah suasana malam itu semakin hangat.

Selain Kimpul, warga yang lain juga memberikan tambahan cerita.
Aji mengumpulkan semua keterangan itu. Dijadikan bahan pertimbangan, untuk melakukan langkah yang tepat ke esokan hari.

Malam itu langit malam di sekitar telaga masih terlihat temaram. Apalagi rembulan muda sepotong bersembunyi di balik pohon Asem besar yang tumbuh di dekat telaga.

Aji tidak menyia-yiakan kesempatan untuk memperoleh keterangan sebanyak-banyaknya sambil membantu secara sukarela berjaga-jaga di telaga itu.

Menuju tengah malam tidak terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan. Masing-masing warga bergantian melakukan perondaan.

Aji berpamitan untuk beristirahat di sebuah gubuk kecil tidak jauh dari tempat penjagaan.

*

Sementara di sisi Utara telaga Kematian, lima pasang mata tampak berkilat di antara gelapnya malam.
Sang pemimpin mengulapkan tangan, memberikan perintah untuk menghentikan gerakan.

Dari cahaya samar-samar yang kebetulan melintas menerangi kelima orang yang berpakaian hitam-hitam ringkas. Merunduk hati-hati sepertinya bersembunyi di antara kegelapan bayangan pepohonan pisang yang tumbuh subur di sekeliling telaga Kematian.

Sang pemimpin ternyata adalah Sengkala bersama anak buahnya, prajurit khusus kerajaan yang mengemban tugas menyelidiki keberadaan Aji Panjalu dan selalu menyesap kabar terbaru tentang Mestika Cakar Naga.

Gesit dan cekatan juga gerakan para prajurit itu.
Hanya beda setengah hari dari ke datangan Aji Panjalu.
Mereka sengaja memutar dari arah pertama mereka datang. Sengaja menyelidiki dengan hati-hati dan diam-diam.

Sengkala dan anak buahnya, sebelumnya tidak pernah menyangka bahwa orang yang dikejarnya hanya berada ratusan tombak jauhnya dari mereka bersembunyi.

Aji Panjalu tepat di seberang telaga Kematian itu.

Apakah yang akan dilakukan Aji Panjalu?
Bagaimanakah jadinya jika mereka akhirnya bertemu?

Bersambung...

Continue Reading

You'll Also Like

1.3K 42 2
Serial Titisan Dewa Naga Bermula menjalankan wasiat dari Eyang Guru,untuk menemukan Kitab Sakti Dari langit. Perjalanan yg berliku,penuh tantangan,da...
272K 10.6K 132
Seorang Bocah Gundul yg hidup sebatang kara,BerPenyakit keturunan,Tanpa sengaja menemukan Hutan Tempat Pertapaan Eyang Gurunya.Disanalah dirinya beru...
12.7K 318 15
"Ha, Pek I Lihiap datang lagi. Apakah kau rindu padaku?" pahlawan itu gunakan kesempatan untuk menghina Giok Cu karena hatinya masih sakit karena sab...
293K 3.6K 34
Sebuah kitab maha sakti peninggalan Ku Hay Siansu, seorang pendeta lihai yang hidup pada empat ratus tahun lalu, kitab itu bernama Kun Tun Kan Kun Hu...