Hari yang bagitu indah untuk sekedar berjalan-jalan. Cuaca yang sangat mendukung, awan terlihat indah begitu juga dengan angin yang bergerak bebas membuat beberapa helai rambut seperti akan terbang.
Ya, kesembilan orang itu sedang menikmati indahnya pinggir sungai Hunson. Melihat asrinya sungai itu sambil berjalan kaki. Tak lupa mereka menyapa beberapa fans yang tidak sengaja bertemu disana.
Mereka tidak hanya berjalan kaki, mereka juga melakukan Vlive untuk memberi tau pengemar lain jika mereka sedang bersenang-senang bersama. Menikmati hari bebas sebelum kesibukan datang pada mereka.
Oke, semua berbahagia. Terkecuali 1 orang yang sedari tadi hanya diam. tersenyum dan menatap 1 orang yang benar-benar membuatnya gemas.
Jika bukan di tempat umum dan sedang melakukan Live, mungkin dia akan menarik orang itu untuk diam dan berjalan di sampingnya.
Jaehyun.
Bukannya dia tidak senang bisa berjalan-jalan seperti ini dengan yang lain. Hanya saja, dia tidak bisa melepaskan pandangannya pada kekasih cantiknya itu. Bagaimana dia tidak bisa diam, bagaimana dia selalu menempel pada orang lain. Berjalan sendiri dan kadang menghindari Jaehyun saat Jaehyun akan mendekatinya.
Ini dinegara orang dan Taeyong berjalan sesuka hati tanpa memperdulikan pandangan Jaehyun. rasanya Jaehyun ingin menyeret Taeyong sekarang juga. Tapi apa yang bisa dia lakukan,dia hanya bisa diam dan mencuri pandang pada Taeyong. bahkan dia sampai memasukkan tangannya ke kantong celana sekedar menyembunyikan kepalan tangan karena gemas dengan Taeyong.
"Kenapa diam Hyung?" bisik Mark saat kamera sedang menyorot pada Doyoung dan Haechan
Jaehyun sekilas menoleh pada Mark yang ada disampingnya.
"Tidak apa-apa, kenapa tidak bersama Haechan?" tanya Jaehyun balik
"Doyoung hyung memonopoli Haechan" balas Mark yang kemuadian berjalan menjauh dari Jaehyun.
Mata Jaehyun kembali tertuju pada Taeyong. kini saat Taeyong mulai berbicara dengan fans melalui kamera, dia memilih berada di depan Taeyong. setidaknya dia tidak terlihat di kamera. Lebih baik dia berjalan di samping Johnny saat ini. membiarkan Taeyong melakukan apapun, setidaknya dia masih dalam jangkauan Jaehyun dan yang lainnya. Tidak seperti pas awal yang kesana kemari sendiri seperti kucing mencari makan di pinggir kali.
Tapi yang membuat Jaehyun heran adalah saat Taeyong mengarahkan kamera padanya, dan sontak saja Jaehyun tersenyum melihat bagaimana Taeyong berjalan disisinya. Apa mungkin kekasihnya itu tau jika dirinya sedari tadi mengawasinya dan tidak suka jika dia berdekatan dengan orang lain.
Lama mereka bersama, berbicara apapun pada Fans dan mulai bercanda. Kamera yang tadi di bawa Taeyong bahkan sudah berganti ke pada Jaehyun.
Kini Jaehyun mulai berkomunikasi dengan fans lewat kamera. Berjalan beriringan lagi dengan Taeyong.
Tapi satu hal yang menganjal Jaehyun saat ini adalah, Kenapa Yuta ada di belakang mereka dengan salah satu staff?
Sebenarnya tidak masalah, hanya saja masalah kemarin di taman saja Taeyong masih sedikit kesal. Jangan sampai nanti pas kembali ke hotel Taeyong kembali kesal lagi karena Yuta mengikutinya.
Dan benar saja, langkah Taeyong mulai melambat saat Yuta berada disisi Jaehyun. bahkan dia sampai melirik kearah lain untuk menghindari Jaehyun dan Yuta yang beriringan.
"Astaga, apa drama kemarin akan berlanjut hari ini?"batin Jaehyun
Kini Jaehyun benar-benar mengabaikan Taeyong. demi kelancaran Vlive dan tidak menimbulkan kecurigaan, Taeyong bahkan berjalan jauh di belakang Jaehyun hingga tanpa sadar Live berakhir.
Mematikan kamera, mereka tetap lanjut perjalanan menyusuri Hunson River. Jaehyun kini mulai mendekati Taeyong saat kamera off dan fans mulai menghilang. Yang ada hanya menyisakan beberapa staff dan member
"Hyung, kau lelah?" tanya Jaehyun
"Tidak, kenapa memangnya?"
"Wajahmu lemas"
Taeyong masih mengabaikan Jaehyun, dia kembali berjalan sambil matanya melihat ke arah sungai. Tidak sadar jika sedari tadi Jaehyun menatao wajahnya.
Jaehyun heran dengan kekasihnya itu, dalam kondisi apapun dia masih terlihat mempesona. Entah saat bangun tidur ataupun seperti apa, Taeyong benar-benar membuatnya kehilangan akal karena pesonanya.
Jaehyun menahan diri untuk tidak mencium Taeyong saat ini. bisa fatal akibatnya jika dia tidak bisa menahannya. Bisa-bisa dia di kirim balik ke korea dan di sidang di perusahaan. Dan parahnya dia tidak ingin melakukan tindakan bodoh untuk menutupi kecerobohannya itu, ya misalkan melakukan skandal. Mungkin.
"Jaehyun, ayo berfoto" ucap Taeyong tiba-tiba
Jaehyun yang masih dalam lamunan tidak berfaedah tiba-tiba saja tersentak saat Taeyong menarik tangannya ke pinggir sungai. Menyalakan kamera ponsel dia mulai mengajak Jaehyun berpose semenarik apapun.
"Jaehyun pose yang imut ya. Aku ingin mengabadikan pinky hair mu" ucap Taeyong begitu manja
Dan dengan senang hati Jaehyun melakukannya, mana bisa dia menolak Taeyong. raganya sudah seperti terprogram sendiri untuk mengikuti apapun yang Taeyong katakan padanya.
Hampir 5 menit mereka mengambil foto, banyak foto yang Taeyong ambil. Mungkin dia tidak akan menguploadnya, ya karena dia tidak ingin privasinya dan Jaehyun terumbar begitu saja. Akan sangat tidak bagus untuk kelancaran hubungan mereka.
Jadi sebisa mungkin Taeyong menahan diri untuk tidak bersikap berlebihan pada Jaehyun saat di tempat umum. Ya walaupun kadang gagal karena Taeyong tidak tahan.
Sebenarnya jaehyun juga melakukan hal yang sama. Hanya saja dia gagal menjaga sikap overprotektifnya pada Taeyong saat mereka mengikuti acara random dance di jalanan tadi.
Dengan gerak cepat dia selalu berada di belakang Taeyong menjaga kekasihnya itu dari sentuhan orang-orang asing yang ada disana.
Lagipula Taeyong juga membiarkan Jaehyun melakukan hal itu, entah sudah terbiasa atau nyaman dengan apa yang Jaehyun lakukan padanya. yang jelas baik Taeyong maupun Jaehyun sama-sama tidak bisa jika tidak melakukan tindakan lebih pada masing-masing.
~~
Lelah berkeliling sungai, mereka kini mulai memasuki restauran. Rasa lelah dan lapar membuat mereka hampir pingsan. Walaupun bercampur bahagia dan senang karena setidaknya mereka bisa jalan-jalan selama beberapa hari di New York.
"Yuta hyung, lihat beberapa fotomu tadi?" ucap Haechan pada Yuta yang ada di sebelah Johnny
"Ini" Yuta menyerahkan ponselnya pada Haechan, membiarkan Maknaenya menyabotase ponselnya. Dia sudah terlalu lelah dan masa bodoh dengan ponselnya yang akan di utak-atik Haechan.
"Ini bagus Hyung, kau dapat darimana?"
"Tadi noona yang mengambil gambar untukku. Iya itu foto yang paling aku suka" jelas Yuta
Seperti Haechan, yang lain juga sibuk dengan ponselnya masing-masing. Saling berbagi foto dan melihat foto yang mereka dapatkan selama berjalan tadi.
"Dimana Taeyong hyung?" tanya Jaehyun pada Taeil yang kebetulan ada di sampingnya.
"Tadi ke toilet"
Jaehyun menganguk, tanpa banyak bicara dia mengikuti Taeyong ke toilet. Bahkan dia tidak berpamitan dengan yang lain.
Setelah bertanya pada beberapa orang disana, Jaehyun akhirnya sampai pada toilet di restauran ini. dia masuk begitu saja. Matanya tersenyum saat melihat Taeyong sedang mencuci wajahnya.
Membuka semua bilik toilet, Jaehyun bersyukur toilet ini kosong. Dan dengan begitu dia bebas berbicara dengan Taeyong disini.
Jaehyun mengulurkan tissu kearah Taeyong. Taeyong menerima dengan senyuman apa yang Jaehyun berikan padanya.
"Terimakasih"
"Hyung terlihat kesal tadi, kenapa?" tanya Jaehyun sambil membenarkan rambut Taeyong yang basah karena air
"Aku? Tidak. aku biasa saja"
"Bohong"
Taeyong melirik kearah Jaehyun, mengelap tangannya yang basah dan membuang tissu ke tempat sampah, setelahnya Taeyong berhadapan dengan Jaehyun saat ini. bibirnya melengkung keatas. Entah apa yang dipikirkan Taeyong saat ini, yang jelas Jaehyun hampir shock saat Taeyong menariknya kesalah satu bilik toilet. Taeyong langsung mengunci pintu itu dan mendorong Jaehyun untuk duduk di atas kloset. Dia langsung duduk di pangkuan Jaehyun dengan tangan yang mengalung di leher Jaehyun
"Hyung"
"Aku kesal denganmu Jaehyun-ah. Kau mengabaikanku tadi" cemberut Taeyong
"Kapan?"
"Tadi, kau membiarkanku berjalan sendirian. Membiarkanku berkeliling sendirian"
Paham yang di maksud Taeyong, kini tangan Jaehyun memeluk pingang ramping kekasihnya itu. Membawa tubuh Taeyong untuk menempel padanya.
"Aku ingin mengikutimu hyung, aku ingin menarikmu dalam genggamanku. Tapi kita sedang di tempat umum dan kita sedang melakukan Live. Akan sangat berbahaya jika melakukan hal itu."
Taeyong masih cemberut dengan apa yang di katakan Jaehyun padanya. dan dengan begitu Jaehyun langsung menciumnya. Jaehyun tersenyum di sela-sela ciumannya saat merasakan elusan di tengkuknya.
Memiringkan kepala, Jaehyun mulai mengerakkan bibirnya. Menarik bibir atas Taeyong untuk di lumatnya. Sedangkan Taeyong membalas dengan melumat bibir bawah Jaehyun.
Kini mereka berdua saling menutup mata, saling menikmati lumatan dari bibir masing-masing. Tangan Jaehyun kini mengelus punggung Taeyong dengan lembut, seperti Taeyong yang mengelus belakang kepala Jaehyun dengan lembut.
Bunyi becek dari ciuman mereka menggema di toilet ini. dan mereka hanya bersikap masa bodoh. Lagi pula kiss or Sex di wilayah barat sangatlah biasa. jadi mereka tidak perlu terlalu khawatir dengan situasinya. Hanya berdoa saja para member atau staff atau menagernim tidak menyusul mereka kesini.
Kini tak hanya memainkan bibir, mereka berdua bahkan sudah saling perperang lidah. Entah siapa yang memulai yang jelas Taeyong hampir tidak bisa mengimbangi permainan Jaehyun saat ini.
Merasa pegal dengan ciuman Jaehyun yang semakin liar, Taeyong mencoba menarik wajahnya. Hal itu membuat ciuman mereka benar-benar terlepas. Menyisakan benang saliva tipis yang langsung di hapus oleh Jaehyun
"Kenapa?" tanya Jaehyun polos, seperti anak kecil yang kehilangan permennya.
"Aku masih kesal denganmu"
"Jujurlah. Kau kesal karena aku sedari kemarin bersama Yuta hyung kan?" tanya Jaehyun
Dengan ragu, Taeyong menganggukkan kepalanya. matanya melihat kearah lain. Mencoba untuk menghindari Jaehyun
"Sayang, Yuta hyung itukan Soulmate-mu. Bagaimana bisa kau cemburu padanya. aku hanya kasihan padanya karena dia di abaikan oleh Winwinie sayang, aku mencoba untuk menghiburnya. Apa aku salah jika seperti itu, hmm"
Jaehyun berbicara selembut mungkin, bahkan kini dia menggesekkan hidungnya dengan hidung Taeyong. mencoba untuk memberi pengertian yang jelas pada kekasihnya itu.
"Tapi apa perlu mengabaikanku?"
"Aku tidak mengabaikanmu, aku hanya mencoba untuk menjaga hubungan kita agar tidak berada dalam zona bahaya sayang."
Cup
Jaehyun tersenyum saat Taeyong juga tersenyum padanya. memberikan beberapa kecupan pada Taeyong, adalah salah satu cara untuk Jaehyun agar kekasihnya itu tidak kesal.
Dan benar saja, sekarang Taeyong berdiri dari pangkuannya. Membuka pintu dan tersenyum pada Jaehyun
"Jaehyunie, ayo kembali. Aku tidak ingin yang lain menunggu kita." ucapnya sambil tersenyum
"Baiklah ayo"
Jaehyun menarik tangan Taeyong , menggenggamnya untuk keluar dari toilet ini. hingga saat mereka mulai masuk kembali ke tempat makan yang ramai, Jaehyun melepas tangan Taeyong dengan lembut.
"Sekarang, mari kita ikut bersama mereka. Jangan kesal lagi ya Hyung"
"iya"
Taeyong mengangguk, berjalan di depan Jaehyun dan ikut bergabung dengan yang lainnya. Mencoba bersikap biasa layaknya tidak pernah terjadi apa-apa.
"Kalian darimana?" tanya Yuta
"Hanya ke toilet" balas Jaehyun
"kenapa lama?" sahut Jungwoo
"Toiletnya penuh" balas Taeyong,
Jaehyun tersenyum saat Taeyong mengedipkan mata padanya. sepertinya malam ini Jaehyun bisa tidur nyanyak. Dia tidak perlu memikirkan kekasih cantiknya yang sedang kesal seperti malam kemarin.
Moment Jaeyong kalian bisa lihat di vlive ya, maaf aku ga kasih gambar. Gak sempet save gambar.
Kalau ini yang aku maksud Jae nempel pada Tae di random dance itu.
Happy reading,
Maaf jika ada typo