Anya Aulia (SUDAH TERBIT)

By Rafiqabiasa

30.8K 1.6K 124

(Lanjutan dari I Love You Ketua OSIS ya) Dalam kehidupan ini Anya berhasil melewati masa-masa yang sulit dala... More

BAB 1 REVISI
BAB 2 REVISI
BAB 3 REVISI
BAB 4 REVISI
BAB 6 REVISI
BAB 7 REVISI
BAB 8 REVISI
BAB 9 REVISI
BAB 10 REVISI
BAB 11 REVISI
BAB 12 REVISI
BAB 13 REVISI
BAB 14 REVISI
BAB 15 REVISI
Bagian #16
Bagian #17
Bagian #18
Bagian #19
Bagian #20
Bagian #21
Bagian #22
Bagian #23
Bagian #24
Bagian #25
Bagian #26
Bagian #27
Bagian #28
Bagian #29
Bagian #30
Bagian #31
Bagian #32
Bagian #33
Bagian #34
Bagian #35
Bagian #36
Bagian #37
Bagian #38
Bagian #39
Bagian #40
Bagian #41
#Bagian 42
#Bagian 43
#Bagian 44
#Bagian 45 (Last)
pengumuman
PO NOVEL I LOVE U KETUA OSIS
INFORMASI
OPEN PO ANYA AULIA

BAB 5 REVISI

923 51 7
By Rafiqabiasa

Selamat malam, niatnya mau up dari abis buka, taunya banyak kerjaan numpuk, jadinya malam ini aja deh.

Happy reading ❣️

“Pacar?, ya enggak lah. Kita ini bertiga temenan dari waktu mabim, soalnya Kak Dillah suka jailin kita berdua” Ujar Husna.

Iya temen, tapi gue yang suka sama playboy cap kapak ini batin Anya.

Syukurlah batin Dani.

“Oh pantes kalian deket” Ujar Dani.

“Eh sotoy banget lo Hus, kata siapa gue sama Anya cuman temenan, gue udah anggap Anya adik gue” Ujar Dillah.

“Dasar cowok ya, gantung orang mulu kayak jemuran” Ujar Husna. Anya langsung mencubit tangan Husna yang ada di bawah meja.

“Anyaaaa sakit ih” Ujar Husna dan Anya melepaskan cubittannya.

“Gue ke toilet dulu!” Pamit Anya sambil pergi ke toilet.

Anya kini berada di toilet, dia membasuh wajahnya dengan air yang mengalir dari wastafel. Sekarang Anya ingin nangis, karena mendengar pernyataan dari Dillah tadi.

“Selama ini dia anggap gue adek?, berarti Adek-Kakak zone dong ini” Gumam Anya.

“Sabar Nya sabar!” Ujar Husna yang sudah ada di samping Anya. Anya hanya melirik Husna dari cermin besar yang berada di depan.

“Mulut lo ember banget sih Hus” Ujar Anya.

“Ya gue kasian aja sama lo, digantunggin terus sama si Fadillah Ardiansyah itu” Ujar Husna yang sudah selesai mencuci tangan.

“Dia gak ngegantungin gue, guenya aja yang terlalu baper sama cowok playboy kayak dia “ Ujar Anya sambil melihat pantulan dirinya di cermin besar.

“Ya lo sih, suka sama playboy cap kapalan kayak gitu, mending lo suka sama si Dani aja, eh Dani buat gue aja yahh” Ujar Husna sambil menatap Anya.

“Namanya rasa suka siapa yang tau sih, andai rasa suka gue ini bisa gue atur, pasti gue akan milih suka sama orang yang bisa suka balik sama gue. Dani buat lo aja, gue udah nganggep dia sodara!” Ujar Anya menatap Husna.

“Simpel sih Nya, lo ganti aja orang yang lo suka, jangan Kak Dillah. Asyik Dani buat gue”

“Simpel matamu!, ngeganti orang yang gue suka di saat dia masih ada di deket gue itu susah Husna”

“Lo tinggal jauhin Kak Dillah dan jangan berhubungan lagi”
“Susah Hus, susah buat gue ngejauhin Kak Dillah yang selalu ada di setiap gue ngelangkahin kaki”

“Ribet banget ya jadi lo, nanti gue cariin deh cowok buat lo!”

“Gue ogah dijodoh-jodohin kayak gitu!”

“Lo harus mau, ini demi kebaikan lo!. Gue akan nyariin cowok yang terbaik buat lo”

“Serah deh!” Ujar Anya pasrah.

“Gimana kalau lo jadian aja sama cowok yang namanya Adam itu?”

Kenapa sih si Husna ini, jadi ngomongin Adam segala batin Anya.

“Adam?, yang mana?” Tanya Anya.

“Itu loh yang di IG, terus juga tadi bep Dani ngomongin Adam. Apa jangan-jangan Adam yang di maksud itu Adam Rizqy?”

“Iya kali, gue lupa” Ujar Anya berbohong.

“Ah lo masa bisa lupain orang seganteng Adam sih, kalau gue jadi lo gue gaakan pernah lupain dia” Ujar Husna.

“Dikira amnesia bisa request kali, udah ah gue keluar” Ujar Anya.

“Hahaha, iya sih bener juga. Ikut!” Ujar Husna.

Mereka berdua pun keluar toilet bersama.

^^O^^

Kini mereka berdua sudah kembali duduk di kursi masing-masing.

“Gue heran sama cewek kalau ke kamar mandi lama banget. Kalian boker sambil kayang apa gimana?” Tanya Dillah yang membuatnya dan Dani tertawa.

“Gak lucu lo Kak!” Ujar Husna.

“Lucu kok, buktinya Dani ketawa, hahaha” Ujar Dillah diiringi tawa.

“Udah ah, gue mau ngerjain tugas dulu, eh ini uang buat minuman yang gue pesen, bayarin!” Ujar Anya sambil mengambil uang sebesar 50.000 dari saku celananya, lalu menyimpannya diatas meja.

“Gak usah biar gue yang bayar!” Ujar Dani. Anya langsung mengambil kembali uang itu.

“Yaudah makasih, gue duluan!” Ujar Anya. Dia berjalan pergi keluar tanpa menoleh ke belakang sedikitpun.

“Eh gue juga ada tugas, bayarin sekalian ya Dan!” Ujar Husna lalu dia pergi menyusul Anya.

“Biasa cewek, kalau yang satunya di traktir pasti yang satu lagi sirik pengen minta di traktir juga, hahaha” Ujar Dillah.

“Bener lo Kak, hahaha” Ujar Dani.

Husna sudah berada di samping Anya, mereka kini berjalan beriringan ke arah tempat parkir.

“Kok lo ngikutin gue?” Tanya Anya.

“Mau maen ke rumah lo sambil gue mau denger lo nyeritain masalalu tentang Adam, siapa tau lo inget dia nanti”

“Aduh Husna, gue udah gak mau lagi ngebahas masalalu gue!”

“Lo harus mau!” Ujar Husna.

“Serah!” Ujar Anya pasrah.

Mereka sudah berada di parkiran. Anya pun mengeluarkan motornya, lalu menaiki motor itu di susul oleh Husna.

“Gue bawa helm satu, kalau ditilang gimana?” Tanya Anya sambil memakai helm.

“Gapapa, motor lo ini yang ditilang” Ujar Husna.

“Enak aja ya bacot lo!, turun ah gak jadi gue bawa lo balik ke rumah”

“Jangan gitu dong Anya, bercanda gue. Kan bisa pake jalan tikus”

Anya menyalakan mesin motornya, dan melaju melewati jalan tikus yang sudah dia ingat di luar kepala.

^^O^^

30 menit berlalu. Akhirnya mereka berdua sudah sampai di depan rumah Anya. Anya memberhentikan motornya di depan pagar rumah.

“Turun lo bukain gerbang!” Ujar Anya.

Husna turun dan membuka gerbang depan. Anya pun memasukan motor ke halaman rumahnya, lalu menyimpan motor disana. Sementara Husna kembali menutup gerbang.

Anya melepaskan helm dan menyimpan di atas tangki motor. Tanpa banyak bicara Anya masuk ke dalam rumah diikuti dengan Husna yang ada di belakangnya.

“Sepi amat nih rumah, pada kemana Nya?” Tanya Husna sambil membuka sepatu di samping Anya yang juga tegah membuka sepatu.

“Gatau gue, lagi jalan-jalan kali sambil nyari baju buat Hani. Kita ke kamar gue aja” Ajak Anya. Husna hanya mengangguk.

Continue Reading

You'll Also Like

62.3K 2.1K 54
"Pokoknya mulai sekarang lo babu gue! Gue. Nggak. Terima. Penolakan!" ujar Avram penuh penekanan lalu meninggalkan Michelle dan Alisya. "Ihh dasar so...
8M 605K 46
FOLLOW SEBELUM MEMBACA BIAR GAK ADA PART YANG ERROR PAS BACA‼️ [ Genre : Humor-fiksiremaja ] Plagiat saja, jika otakmu sudah tidak bisa berpikir 🤭 D...
1.6M 117K 47
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
51.5K 4.2K 38
Jika diibaratkan 4 musim, Milo berada dimusim yang mana? "Aku tak bisa memilih. Karena, Milo bisa aja berada di 4 musim tersebut. Sifat hangat bagai...