INTENTION

By DeeMhrny

2.3K 437 97

[SLOW UPDATE] Sebuah kenyataan kelam yang dialami oleh pemuda bernama Grayhan, masa lalu yang merenggut asa... More

CIMMERIAN
SPRAWL
NOISY
FLAURA
ACTUALLY
I CAN'T
PESANTREN?
FLASHBACK MODE ON
HANIN
WELCOME!
LONG TIME NO SEE
ILUSTRASI CAST
SEMINYAK

OLIVER

49 10 6
By DeeMhrny


Oliver mulai kebingungan dan tak tahu apa yang harus Ia lakukan.
Ustadz memberi isyarat pada Ozy untuk diam dan tidak berisik.

"Namanya bukan Oliver, tapi Fahad" Ujar salah seorang santri yang duduk di dekat Grayhan, Ozy dan Rayan.
Mereka saling bertatapan, bingung.

"Fahad? " Ozy memastikan, Salah seorang santri tadi hanya mengangguk yakin.

"Gue yakin itu Oliver, bukan Farhan!" Rayan berbisik pada Ozy.

"Fahad kali yan, bukan Farhan" Tegur Ozy mengingatkan.

"Ah, ya itu lah pokoknya. Gue yakin banget dia Oliver" Rayan menatap tajam ke arah laki - laki yang tengah berorasi didepan sana.

"Hmmm...  Siapa tau emang mirip" celetuk Grayhan tiba - tiba.

"Nggak... Kali ini gue yakin banget dia Oliver yang bawa lari duit kita" Rayan sangay yakin dengan feelingnya bahwa laki - laki itu adalah Oliver.

"Heh! Udah... Jangan diungkit lagi napa. Pamali yan, pamali" Ozy menegur Rayan sekali lagi.

"Hiiih, apaan sih..  Emang iya kan? Kita sampai kelaperan. Untungnya kita nggak sampai busung lapar" timpal Rayan.

"Ssssts... " salah seorang Santri menegur mereka bertiga karena suara mereka terdengar semakin kencang.

****

"Ma... " Fla duduk di sisi ranjang,  menyentuh lengan Mama pelan.

"Mama sebaiknya rawat inap di rumahsakit aja ya ma.. Fla nggak bisa jagain Mama full seharian, Fla harus kerja Fla harus ke rumahsakit. Nanti kalau Mama rawat inap di rumahsakit.. Mama bisa dijagain sama suster - suster lainnya juga.. Ya ma? Biar kondisi mama juga semakin baik"

Fla sedang membujuk Mama-nya. Fla sangat khawatir dengan kondisi Mama yang semakin lemah. Penyakit diabetesnya sudah lumayan parah sehingga membuat Mama terus merasa lelah dan penat.

"Hmmm..Mama nggak apa - apa kok sayang. Mama istirahat di rumah aja, cukup.. " Mama mengangguk, memastikan bahwa keadaannya baik - baik saja.

"Ma... "

"Ini Mama mau minum obat, terus istirahat. Insyaallah besok sudah baikan kok sayang.. Kamu jangan khawatir" Mama membelai rambut gadisnya.

Fla masih dengan perasaan cemas. Ia menatap lekat - lekat mata Mama. Ia sangat khawatir dan tidak ingin kehilangan Mama dalam waktu dekat.
Fla terdiam, kemudian menghela nafas sekejap.

"Okelah... Mama harus rajin minum obat... Banyakin istirahat ya ma. dan jangan capek - capek" Fla pun mengambilkan obat dan segelas air mineral untuk Mama.

****

Selama tahfidz berlangsung, Grayhan dan kedua temannya tetap diam dan membolak - balik halaman Al - Qur'an.

"Gue lupa cara bacanya gimana" Rayan menggaruk tengkuknya.

"Sama gue juga" sahut Ozy.

Grayhan masih diam dan menatap halaman pertama dalam Al-Qur'an.
Bibirnya sedikit komat - kamit membaca halaman tersebut.

Rayan dan Ozy mengamati gerak gerik temannya itu. Meteka saling berpandangan dan merasa takjub dengan Grayhan.

"Gray, lu masih bisa baca Al Qur'an? "
Ozy mencolek lengan Grayhan.

Grayhan menggeleng pelan. Tapi masih dengan raut muka yang sangat serius membaca Al - Qur'an.

"Gue yakin.. Ini sih Al Fatihah. dan Gue uda apal di luar kepala ini mah.. Tapi gue ga bisa bacanya he he he" Grayhan cengengesan.

"Eh, ini ta' apa tsa' sih? " Grayhan menunjuk pada salah satu huruf.

"Kata guru ngaji gua.. Yang baksonya dua itu ta'. Yang baksonya tiga tsa' " Rayan mendadak ingat.

"Nah itu lo bisa" Sambut Ozy sambil menggebuk punggung Rayan.

"Awh sakit goblok. Ya itu doang sih yang gue inget. Sama Alif" jawab Rayan.

Tak lama, seorang santri mendekati mereka. yang tak lain adalah Oliver. Eh, maksudnya Fahad.

"Fahad? " Grayhan menyapa lelaki itu.  Kemudian bergeser untuk memberi space pada Fahad.

Fahad melemparkan senyum pada Grayhan, Ozy dan juga Rayan.

"Oliver" ucap Fahad pelan. Pemuda itu duduk bersila di samping Grayhan.

"Hah? Tuhkan bener! " Rayan bersorak. Membuat beberapa santri lagi - lagi menengok ke arahnya.

Oliver, Ozy, dan Grayhan kompak mengisyaratkan kepada Rayan untuk diam.

"Jadi bener? Lu Olol? " Ozy menunjuk ke arah Oliver sambil mengamati pemuda didepannya ini.

Oliver tertawa kecil. Tapi Rayan malah sebaliknya, Ia menatap sinis ke arah Oliver.

"Gimana ceritanya bro? Kok lu ada disini? " tanya Grayhan yang sangat penasaran dengan kisah Oliver.

"Nanti ya, abis tahfidz selesai gue cerita di saung. Abis ini kita ketemu di saung oke? "

"Kok ga sekarang aja sih" Ozy protes.

"Nanti dimarahin Ustadz lah, oke? Ya?  Gue janji bakal cerita" Oliver pun pamit pergi meninggalkan mereka bertiga.

Rayan masih dengan raut wajah murung dan sebal.

"Lu kenapa sih yan? " Ozy menatap Rayan dengan ekspresi heran.

"Kok dia ga inget sih punya utang ke kita" protesnya dengan polos.

Grayhan dan Ozy mendengus bersamaan.

"Hhh.. Hadeh, capek gua. Udahlah lupain" Sahut Grayhan geram.

****

Mereka bertiga sudah bersiap di saung dari 30 menit sebelum Oliver datang. Karena memang mereka ssngat antusias dan penasaran dengan kisah Oliver dan bagaimana bisa tiba - tiba ia disini.

"Malem itu gue ketemu Jacs. inget Jacs kan? Anak gengnya Andrev, " Oliver memulai kisahnya..

"Iyaa lah inget" sahut Rayan antusias.

"Dia intinya nyapa gue gitu lah.. Terus abis itu gue ga inget lagi apa yang terjadi. dan tiba - tiba gue sampai di markas mereka. Sadar kalau gue disekap, gue nyoba kabur.. Teriak - teriak minta tolong. Tapi ya percuma ga ada orang yang denger dan mau nolongin gue, selama 3 hari gue disekap.m.. dan pada akhirnya ada pahlawan kemalaman yang dateng nyelametin gue. "

"Siapa? " Grayhan memicingkan sebelah alis, penasaran.

"Namanya bang Jerome. Wajahnya khas orang timur gitu, waktu itu dia lagi sama ceweknya. Kak Flaura. Nah abis gue diselametin ama mereka, gue cerita tentang kondisi dan keadaan gue selama ini gimana... Mereka tanya tempat tinggal gue dimana juga. dan otomatis gue jawab kalau gue tunawisma alias gembel ."

"Bentar - bentar... "  Rayan merasa ada yang janggal.

"Kak Fla? Flaura? " Rayan menengok ke arah Grayhan dan Oliver secara bergantian.

"Terusin terusin.. "Grayhan mengabaikan Rayan yang masih tidak mengerti.

"Terus dia nawarin ke gue.. Gimana, mau ngga tinggal di pondok ? Yaa awalnya gue nggak mau, gue masih pengen bareng bareng kalian lagi. Tapi waktu itu gue ngga tau kalian dimana, gue udah cari kalian di tempat terakhir kali kita ketemu. dan gue juga trauma berat sama kelakuan Andrev Cs..  Waktu gue di sekap selama 3 hari gue bener2 di siksa ga dikasih makan sebutir nasi pun. "

Ozy dan Rayan melongo mendengar kisah Oliver yang memilukan.

"Kurang ajar emang dia, gue harus kasih pelajaran" Grayhan bersungut sungut.

"Udah Gray, sabar... Redam emosi lu. Luka lu juga belum sembuh total" Ozy mengelus bahu Grayhan agar pemuda itu tidak gegabah dalam memutuskan apapun.

"Luka? " Oliver penasaran dengan apa saja yang telah terjadi.

"Gray ditusuk Andrev. Lukanya agak parah gitu. Sampe operasi" Papar Ozy.

"dan yang nolongin juga kak Flaura" sahut Rayan.

Grayhan spontan melotot. Terkejut dengan pemaparan Rayan.

"Hah? Serius? " Oliver melongo. Heran.

"Iya dua rius. Gue liat sendiri pake mata gue sendiri, ga minjem. Jadi ceritanya.... "

______________
Bersambung

Continue Reading

You'll Also Like

40.8M 1.1M 42
When Arianna marries billionaire Zach Price to save her family, she doesn't expect to fall in love with a man who'd always consider her a second choi...