[End] Encounter √

By axella_arc

10.5K 344 4

##SEBELUM MEMBACA FOLLOW DULU AKUNKU## Bercerita tentang pria dan wanita yang dipersatukan oleh takdir. Wanit... More

part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 25
part 26
part 27
part 28
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 55
part 56
part 57
part 58
part 59
part 60
part 61
part 62
part 63
PENGUMUMAN❤

part 29

93 4 0
By axella_arc

Tuan Choi datang ke ruangan Soo Hyun untuk memenuhi panggilan Soo Hyun. 

Tuan Choi: Kupikir Daepyo dijadwalkan pergi untuk perjalanan bisnis.

Soo Hyun: Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Berkat Anda, aku mengalami banyak hal.

Tuan Choi: Apa masalahnya?

Soo Hyun: Apa anda bertanya karena memang tidak tahu? Selagi aku absen, anda menunjuk seorang pegawai tanpa seizinku dan mengkhianatiku.

Tuan Choi: Hahaha Sulit kupercaya Donghwa Hotel Daepyo menggunakan ungkapan seperti itu. Astaga, aku sangat terkejut.

Soo Hyun: Aku berusaha menyederhanakan ucapanku agar Anda cepat memahami maksudku. Aku belum pernah melihat penunjukan pegawai yang begitu tiba-tiba dan tidak berdasar seperti itu. Jadi, aku tidak bisa mengerti. Apa yang Anda lakukan?

Tuan Choi: Tim Humas yang...

Soo Hyun: Anda pikir aku akan memanggilmu kemari tanpa mencari tahu sama sekali?

Tuan Choi: Daepyonim, mari kita saling jujur.

Soo Hyun: Itulah yang kuinginkan.

Tuan Choi bertanya, apa Soo Hyun pikir ia melakukan semua ini sendirian? Ia yakin Soo Hyun sudah tahu bahwa Taegyeong mendukungnya.

Soo Hyun tersenyum, akhirnya ia mengerti kenapa Tuan Choi selalu ada di jalur yang salah. Ia berusaha berbincang dengan Tuan Choi mengenai Hotel Donghwa tapi Tuan Choi menyebutkan Taegyeong. Pantas saja Tuan Choi selalu tersesat. 

"Apa Ibu sungguh berpikir Hotel Donghwa adalah perusahaan yang berdiri sendiri?" tanya Tuan Choi

"Jadi, maksudmu Hotel Donghwa adalah milik Taegyeong. Apa boleh aku mengartikannya seperti itu?" ucap Soo hyun

"Aku tidak bisa menyangkalnya." kata Tuan Choi

"Aku kembali setelah membatalkan jadwalku dan memanggilmu ke ruanganku untuk memberi tahu bahwa ini yang terakhir. Jangan sampai terjadi lagi jika Anda melanggar batas lagi, Anda tidak akan bisa menghadapi apa yang akan terjadi nanti." ancam Soo hyun

"Apa ini ancaman? Apa Ibu berpikir Taegyeong akan tetap diam?" tanya Tuan Choi

"Alasanku mencurahkan perasaanku di Sokcho di hadapan semua orang adalah untuk memperlihatkan aku akan melawan Taegyeong mulai sekarang jadi pilihlah. Apa Anda mau terus tersesat sebagai boneka Taegyeong? Atau Anda akan bekerja sebagai direktur Hotel Donghwa dan belajar cara agar bisa dihargai?" ucap Soo Hyun

Soo Hyun lalu menyuruh Tuan Choi keluar. 
******
Hye In memanggil Jin Hyuk, ia mengakui kalau ia yang menghubungi Soo Hyun dan menceritakan semuanya karna Soo Hyun harus tahu. Tidak ada yang akan bisa menghentikan Jin Hyuk dan Jin Hyuk harus diusir. Jika Soo Hyun tahu setelah kembali dari perjalanan bisnisnya, ia rasa Soo Hyun akan lebih sedih.

Jin Hyuk: Terima kasih atas perhatianmu.

Hye In: Apa kamu tidak marah?

Jin Hyuk: Aku akan melakukan hal yang sama jika ada di posisimu karena kita teman.

Jin Hyuk menemui Mi Jin untuk meminta bertemu dengan Soo Hyun.

Mi Jin bertanya, apa Jin Hyuk mengirimkan pesan darurat? Apa Jin Hyuk yang meminta bantuan Soo Hyun?

"Apa itu penting?" Jin Hyuk balik bertanya.
******
Mi Jin lalu menghubungi Soo Hyun, mengatakan kalau Jin Hyuk sudah datang dan Soo Hyun pun menyuruhnya masuk.

Soo Hyun meminta maaf karena sudah membuat Jin Hyuk terlibat, ia terlalu ceroboh. Jin Hyuk mengatakan ini bukan salah siapa pun, ia baik-baik saja.

"Aku tidak baik-baik saja, aku akan mengembalikan segalanya seperti sebelumnya jadi jangan khawatir." kata Soo Hyun. 

"Apa Ibu akan membatalkan pemindahanku?" tanya Jin Hyuk

"Sejak awal, ini tidak adil." jawab Soo Hyun

"Jika Ibu mengembalikan segalanya seperti sebelumnya, Ibu akan terkesan memihak." ucap Jin Hyuk

"Kim Jin Hyuk-ssi, masalah ini..." kata Soo Hyun

"Ibu tidak biasanya seperti ini. Saat pertama mendengar mengenai cara Ibu memulai hotel ini dan membangunnya, aku sungguh kagum. Membuat keputusan itu tidaklah seperti sifat Ibu jadi biarkan aku pergi dan tunggulah saja bagaimana aku akan kembali." ucap Jin Hyuk

Jin Hyuk mengaku ia hanya punya satu kekhawatiran. Jaraknya tidak cukup dekat baginya untuk mengunjungi Soo Hyun jika ia merasa rindu. Itulah kekhawatiran terbesarnya.

"Ini bukan saatnya untuk bergurau." ucap Soo hyun

"Aku akan mulai bekerja di tempat yang baru besok." kata Jin Hyuk

Dan Soo Hyun tidak bisa berkata apa-apa lagi.
*******
Soo Hyun tiba-tiba mendatangi ibunya dan Ibu terkejut, ada apa? 

"Aku datang untuk memberi tahu Ibu dari awal agar Ibu tidak terkejut." ucap Soo hyun

"Apa kamu membuat masalah lagi?" tanya Ibu

"Ibu bisa melihatnya demikian dari sudut pandang Ibu." jawab Soo hyun

"Apa maksudmu?" tanya Ibu

"Saat aku lahir, Ibu adalah ibuku dan Ayah adalah ayahku." jawab Soo hyun

"Jangan berbelit-belit." ucap ibu

"Aku tidaklah membencinya. Aku hidup begitu sulit sesuai dengan rencana Ibu hingga saat ini. Kupikir melakukan apa yang kuinginkan adalah sebuah kemewahan. Setelah hidup seperti itu, aku kini sudah berada di usia pertengahan 30 tahun." cerita Soo Hyun

"Berkat ibulah kamu bisa menjadi menantu keluarga Taegyeong." ucap ibu

"Itu pilihanku jadi aku tidak menyalahkan Ibu. Namun aku tidak akan lagi hidup seperti itu." kata Soo hyun

"Lalu?" tanya Ibu

"Kurasa Taegyeong akan menuntut kita dengan dokumen perceraian itu." jawab Soo hyun

"Apa maksudmu dengan menuntut kita? Kalian berdua akan kembali bersama jadi untuk apa dia menuntut kita?" tanya Ibu

"Tidak mungkin aku bisa kembali bersama dengannya." jawab Soo Hyun

"Tentu. Ibu paham mertuamu tidak mudah untuk dihadapi." ucap Ibu

"Aku tersenyum saat bercerai karena aku bisa bernapas lagi. Aku tidak akan kembali jadi Ibu harus berhenti menemui Ketua Kim." kata Soo Hyun

"Kamu pikir kamu bisa menghadapi Ketua Kim?" tanya Ibu

"Aku akan menemui pengacara untuk mempersiapkan tuntutannya" ucap Soo hyun

"Apa kamu sudah gila?" tanya Ibu

"Aku datang bukan untuk mendiskusikannya. Aku datang untuk memberi tahu keputusanku jadi aku pamit." jawab Soo hyun

Ibu menyuruh Soo Hyun duduk tapi Soo Hyun tetap berdiri. Ibu menduga semua ini pasti karena Jin Hyuk dan Jin Hyuk lah yang membuat Soo Hyun bersikap seperti ini. 

"Untuk kali pertama, aku memutuskan untuk menjadi pemilik hidupku sendiri. Ini bukan karena siapa pun atau berkat siapa pun." ucap Soo hyun

"Apa kamu tidak memedulikan ayahmu? Pemilihan akan dilakukan sebentar lagi. Ada apa denganmu?" tanya Ibu

"Jika tindakanku memengaruhi karier politik Ayah maka itu bukan politik. Kesuksesan karier Ayah adalah hasil dari jerih payah Ayah sendiri. Itu bukan karena aku atau Ibu, semua tergantung pada Ayah." jawab Soo Hyun langsung pergi.

Soo Hyun meminta mobilnya dan menginjinkan Tuan Nam pulang. 

"Sekarang?" tanya Tuan Nam

"Anda bisa serahkan mobil di dekat rumahmu saja." jawab Soo hyun

"Ibu mau ke mana? Aku akan mengantar Ibu." tanya Tuan Nam

"Aku akan berkencan." jawab Soo Hyun

"Kalau begitu, aku turun di sini saja." ucap Tuan Nam
******
Jin Hyuk kembali menemui Hye In dan Hye In bertanya,"Apa semuanya sudah diselesaikan?"
Jin Hyuk mengiyakan dan Hye In lega karna Jin Hyuk tidak jadi pergi ke Sokcho.

"Aku akan ke Sokcho." ucap Jin hyuk

"Apa? Gila! Apa Daepyonim memintamu untuk pergi saja?" tanya Hye In

"Tidak, aku yang bilang akan pergi. Aku harus pergi agar Daepyonim bisa menjaga Hotel Donghwa." jawab Jin Hyuk

"Apa kamu tidak peduli tentang hidupmu sendiri? Apa kamu tidak ingat perjuanganmu di perusahaan ini?" tanya Hye In

"Ini yang terbaik bagi kami. Daepyonim bisa menjaga hotel ini dan aku bisa menjaga Daepyonim." jawab Jin Hyuk

Jin Hyuk lalu mengajak Hye In kembali bekerja karena Manajer Sun Joo pasti menunggu mereka.

Jin Hyuk menerima pesan ajakan dari Soo Hyun untuk menggelar pesta perpisahan.
*****
Ibu membawakan ayah teh pohon kismis oriental tapi ibu tidak mengijinkan ayah memberinya pada siapapun. 

"Kenapa wajahmu tampak muram? Apa ada masalah?" tanya Ayah. 

"Tentu saja aku tidak senang. Aku tidak begitu sedih saat kita mengirim Jin Hyuk wajib militer. Kita begitu gembira saat dia diterima di perusahaan ini tapi kini dia akan dipindahkan ke area terpencil." jawab Ibu

"Dia bilang memang seperti itulah bekerja di hotel." ucap Ayah

"Kalau begitu, kenapa Hye In tidak pindah? Ada banyak hotel di area terpencil." tanya Ibu

"Dia seorang wanita." jawab Ayah

"Mereka tidak lagi membedakan pria dan wanita. Kurasa Jin Hyuk membuat seseorang kesal." ucap ibu mulai menangis.

"Apa maksudmu? Kamu tahu dia tidak akan pernah membuat siapa pun marah." ucap Ayah

"Itu benar karena itulah aku sedih." kata Ibu

"Dia akan pergi besok. Kamu sudah membantu dia berkemas?" tanya ayah

"Aku tidak bisa berkonsentrasi melakukan apa pun." jawab ibu

"Masaklah makan malam yang lezat." ucap ayah

"Jangan bekerja terlalu lama." kata Ibu

"Baiklah. Aku akan pulang lebih awal." ucap ayah

Ibu pamit ke pasar dulu dan Ayah memuji rasa tehnya.
Ibu menyombong kalau ia membuat itu sendiri.
*****
Jin Hyuk pamitan dengan Tim Humas. 

Jin Hyuk: Meski singkat banyak sekali yang sudah kupelajari, Manajer Sun Joo

Manajer Sun Joo: Aku agak sedih. Kamu sudah bekerja dengan baik dan kantor ini akan terasa sepi tanpamu.

Tuan Park: Kita akan menggelar pesta perpisahan, bukan?

Manajer Sun Joo setuju tapi Jin Hyuk bilang ia sudah punya rencana lain. Semua yakin rencana Jin Hyuk itu bersama Soo Hyun. 

Tuan Park: Kamu dan Daepyonim akan ke mana? Pasti ke tempat yang bagus.

Manajer Sun Joo: Sudahlah, kenapa kamu begitu ingin tahu? Apa kamu juga cerewet saat berkencan?

Tuan Park: Aku ingin berkencan, aku ingin tahu seperti apa diriku saat berkencan.

Eun Jin: Jelas kamu tipe yang menyebalkan.

Tuan Park: Eun Jin-ssi, aku tidak bertanya kepadamu.

Kebetulan Hye In dan Manajer Sun Joo berduaan di dapur. Hye In bertanya, ia harus membuat surat permintaan maaf, bukan?

"Begitulah persahabatan. Aku memutuskan untuk menganggapnya seperti itu." Jawab Manajer Sun Joo

Jin Hyuk pulang untuk mengambil kameranya dan saat ia akan pergi lagi ibu kebetulan baru balik dari pasar.

"Apa kamu akan pergi lagi?" tanya Ibu.

"Ya, aku harus menyelesaikan sesuatu di kantor." jawab Jin Hyuk

"Tapi besok kamu ke Sokcho. Apa pekerjaanmu masih banyak?" tanya Ibu

"Aku harus menyelesaikan perencanaan sebuah acara.Apa Ibu membeli bahan masakan?" tanya Jin Hyuk

"Apa? Ya. Besok kamu pergi jadi ibu rasa kita harus makan enak bersama." jawab Ibu

"Sepertinya aku akan pulang terlambat malam ini." ucap Jin Hyuk

"Kalau begitu, di akhir pekan saja. Ibu akan membungkus makanan untukmu." kata Ibu

"Baiklah, kalau begitu. Aku pamit." ucap Jin Hyuk

"Baik, pergilah." kata Ibu

Jin Hyuk sudah akan pergi tapi ia kembali untuk memeluk ibunya dan ibunya pun memberinya semangat.

#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 31.4K 29
"Lebarkan kakimu di atas mejaku! Aku ingin melihat semua yang menjadi hakku untuk dinikmati!" desis seorang pemuda dengan wajah buas. "Jika aku meny...
7.7M 504K 55
[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ] Ini kisah Keysheva, seorang dokter muda cantik yang sangat menyukai lelaki bernama Angkasa, temannya dulu saat masih SMA, oh ralat bahkan...
3.1K 217 14
cerita ini bukan dari kisah nyata semua ini hanya fiksi!!
4.6M 134K 88
WARNING ⚠ (21+) 🔞 𝑩𝒆𝒓𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒆 𝒕𝒖𝒃𝒖𝒉 𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒅𝒂𝒏 �...