[End] Encounter √

By axella_arc

10.5K 344 4

##SEBELUM MEMBACA FOLLOW DULU AKUNKU## Bercerita tentang pria dan wanita yang dipersatukan oleh takdir. Wanit... More

part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 21
part 22
part 23
part 24
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
part 40
part 41
part 42
part 43
part 44
part 45
part 46
part 47
part 48
part 49
part 50
part 51
part 52
part 53
part 54
part 55
part 56
part 57
part 58
part 59
part 60
part 61
part 62
part 63
PENGUMUMAN❤

part 25

100 3 0
By axella_arc

Soo Hyun mendapat konsekuensi dari ucapannya dan ibunya marah banget.
Soo Hyun menjawab kalau ia hanya mengatakan apa adanya.

"Baiklah mari katakan saja kamu sempat menjadi gila. Kamu dan ibu harus ke rumahnya sekarang juga, mari ke sana dan meminta maaf. Katakan padanya kamu kehilangan akal sehat." ucap Ibu

"Aku memang harus hilang akal sehat untuk melakukannya. Orang normal tidak akan bisa menjalani hidup tidak manusiawi itu." kata Soo hyun

"Ibu sudah memperingatkanmu untuk menjadi anak yang berguna bagi ibu." ucap Ibu

"Persis seperti itulah cara hidupku hingga kini. Mulai kini, aku akan menjalani hidupku sendiri." kata Soo Hyun

Dan Soo Hyun meninggalkan ibunya.
******
Manajer Sun Joo bertemu Tuan Nam di parkiran, Manajer Sun Joo khawatir sementara Tuan Nam malah tersenyum lebar. 

"Bagaimana bisa kamu tersenyum saat ini? Aku sudah sakit kepala memikirkan apa yang akan terjadi." Kata Manajer Sun Joo 

"Kenapa kamu sakit kepala? Apa salahnya menyukai seseorang?" ucap Tuan Kim

"Astaga, pikiranmu begitu sederhana. Bagaimana bisa kamu begitu positif?" kata Manajer Sun Joo 

"Lalu kenapa? Kamu tidak suka?" tanya Tuan Nam

"Rasanya menyenangkan." ucap Manajer Sun Joo 

Mi Jin datang dan Tuan Nam bertanya dimana Soo Hyun? Mi Jin menjawab Soo Hyun akan segera kesana, saat ini masih bicara dengan ibunya.

Manajer Sun joo: Hal seperti inilah yang membuatku sakit kepala.

Tuan Nam: Ibunya sudah menjalani hidup yang membuat sakit kepala.

Mi Jin: Bagaimana ini? Aku tidak tahu cara menangani hal ini.

Manajer Sun Joo pun pamit pulang duluan. 

Mi Jin bertanya langkah selanjutnya pada Tuan Nam, Tuan Nam menyuruhnya pulang saja dan tidur yang cukup.

"Bagaimana bisa aku tidur?" tanya Sek Jang

"Ya, pasti akan sulit untuk tidur. Ini sungguh mendebarkan." ucap Tuan Nam

"Astaga, apa yang kuharapkan darimu?" kata Sek jang

Bukannya langsung pulang Manajer Sun Joo malah kembali ke kantor lalu berkata pada anggota Tim-nya agar bebenah dulu sebelum pulang dan semuanya pun mengerti.
******
Soo Hyun tak menyesal mengatakannya, ia malah tersenyum bahagia.

Soo Hyun menghubungi Jin Hyuk lalu menanyakan keberadaan Jin Hyuk dan Jin Hyuk mengatakan kalau ia harus membereskan beberapa hal di kantor.

"Aku ingin bertemu jadi aku akan turun." ucap Soo Hyun. 

"Seluruh Tim Humas ada di sini." kata Jin Hyuk

"Mereka bekerja keras jadi aku ingin berterima kasih pada semua. Aku akan turun." ucap Soo hyun

Semua melongo karna kedatangan Soo Hyun yang mendadak. Sesuai perkataannya pada Jin Hyu k, Soo Hyun mengucapkan terimakasih karena kerja keras tim humas pembukaannya berjalan lancar lebih dari harapan.

Manajer Sun Joo: Kenapa Anda datang kemari? Anda pasti lelah.

Soo Hyun: Ada hal yang harus ku urus.

Tuan Park: Kami sedang bebenah.

Manajer Sun Joo: Jangan repot untuk bebenah, sekarang sudah terlalu larut. Semuanya mari pulang saja, kita bisa bereskan nanti saja.

Eun Jin: Tapi tadi Ibu bilang bereskan.

Tuan Park: Kapan? Kapan dia mengatakannya? Kita semua harus pulang.

Akhirnya mereka pun pergi dari kantor meninggalkan Soo hyun dan Jin Hyuk.

Soo Hyun: Jin Hyuk kenapa kamu hanya mengkhawatirkanku? Aku terbiasa mendapat banyak perhatian tapi kamu tidak. Rasanya aku sudah membuat segalanya tidak nyaman bagimu dan hal itu sedikit menggangguku.

Jin Hyuk: Kita berdua sibuk saling mengkhawatirkan dan aku khawatir Ibu nanti lebih sering kesulitan.

Soo Hyun: Dengar, aku sudah menjalani hidupku dengan identitas yang samar. Putri dari Cha Jong Hyun, mantan menantu keluarga Grup Taegyeong, presdir Hotel Donghwa tapi ini hari pertamaku. Aku bukan lagi Cha Soo Hyun yang dijual untuk Taegyeong, aku bukan lagi Cha Soo Hyun yang gila akan hotel ini dan aku bukan lagi Cha Soo Hyun yang membiarkan orang yang dia sukai dikritik tanpa alasan. Untuk kali pertama dalam hidupku, aku merasa tidak terbebani. Rasanya aku sudah melayangkan tinju jadi jangan khawatir.

Jin Hyuk mengangguk dan Soo Hyun berkata ia lapar karna seharian ini ia tidak makan, apa Jin Hyuk sudah makan?

Jin Hyuk menerogoh sakunya dan Soo Hyun was-was jangan bilang cumi kering lagi.

Jin Hyuk mengeluarkan permen coklat dari sakunya, itu dari Tuan Park sama seperti cumi kering yang waktu itu. 

"Aku sangat berterima kasih." ucap Soo Hyun

"Jika begini, aku merasa Tuan Park adalah penggemar Ibu bukan aku." kata Jin Hyuk

Jin Hyuk tak menyangka Soo Hyun memakan semuanya, ia kira Soo Hyun akan berbagi karena ia juga lapar.

Soo Hyun tanya, haruskah ia keluarkan lagi? Jin Hyuk tersenyum lebar dan berkata tidak usah, ia hanya bergurau. *****
Esoknya, Ketua Kim menghargai usaha Tuan Choi untuk memblokir semua artikel tentang Soo Hyun. 

"Soal reporter yang memberikan pertanyaan bodoh itu." ucap Ketua Kim

"Apa? Ah Ya, reporter itu." kata Tuan Choi

"Satu malam saja cukup bagiku mencari tahu siapa yang ada di baliknya." ucap Ketua Kim

"Apa maksud Anda?" tanya Tuan Choi

"Baiklah, mari anggap bukan kamu orang di baliknya dan kamu tetap harus memperbaikinya. Tangani Kim Jin Hyuk, kirim dia ke cabang lokal lalu biarkan dia di sana sebentar sebelum mengusirnya." perintah Ketua Kim

"Jika kita tiba-tiba melakukan itu, Cha Daepyo tidak akan diam saja." ucap Tuan Choi

"Kamu belum membuat rencana mendetail sebelum memikirkan semua ini? Apa kamu menusukku dari belakang tanpa sebuah rencana?" tanya Ketua Kim

"Ketua Kim, aku tidak akan berani melakukan itu." jawab Tuan Choi

"Tepat sekali, tidak mungkin kamu berani. Pastikanlah untuk menanganinya tanpa ada masalah." ucap Ketua Kim
*****
Di kantor semua orang memandangi Jin Hyuk yang serius bekerja dan Jin Hyuk bangun tiba-tiba Tuan Park bertanya, Mau kemana? Mau ia bantu?

"Tidak, aku akan mengambil air." Jawab Jin Hyuk. 

"Aku ikut, aku juga haus." Tuan Park

Eun Jin menyuruh Tuan Park duduk lalu ia memberikan botol air untuk Jin Hyuk.

Eun Jin: Kamu tidak perlu berterima kasih, anggap saja ini sebagai persahabatan.

Jin Hyuk: Terima kasih.

Eun Jin: Aku sedih.

Jin Hyuk: Apa?

Eun Jin: Jangan terlalu serius jika kamu berterima kasih. Aku senior yang paling bisa kamu andalkan di Tim Humas. Akulah orangnya, Koo Eun Jin jadi jangan lupa.

Tuan Park kesal dengan tingkah Eun Jin itu dan Manajer Sun Joo mengingatkan Jin Hyuk bahwa ini bukan bekerja, Jin Hyuk sedang diteror oleh mereka berdua.

"Materi promosi untuk acara di Sokcho ada di ruang rapat. Bisakah kamu buat daftar tamu VIP yang tidak bisa datang? Kita harus kirimkan langsung hadiah promosi pada mereka besok." Perintah Manajer Sun Joo. 

Tuan Park akan ikut dengan Jin Hyuk tapi Eun Jin melarangnya, ia sangat cepat jika menyangkut tugas seperti ini.

Tapi manajer Sun Joo menyuruh Hye In yang menemani Jin Hyuk. Tuan Lee dan Eun Jin pun kembali duduk.

Tuan Park: Kamu bermain licik.

Eun Jin: Bagaimana bisa seseorang berubah drastis?

Jin Hyuk masih agak heran, harus datang langsung mengantar semua ini?

"Ya. Mungkin tampak tidak banyak tapi seperti inilah tamu VIP diperlakukan. Memberi tahu mereka bahwa kita peduli pada mereka." ucap Hye in

"Ada banyak hal yang harus dikerjakan Tim Humas. Hanya ini daftar kita?" tanya Jin Hyuk

"Ya." jawab Hye In

Saatnya membahas masalah pribadi, Hye In memuji Soo Hyun yang sangat keren dan Jin Hyuk mengaku juga terkejut. 

"Pasti jantungmu berdebar tapi aku sedikit mengkhawatirkan sesuatu."
ucap Hye In.

"Apa?" tanya Jin Hyuk

"Aku bertemu orang aneh belakangan ini dan entah bagaimana pria itu dapat nomorku. Dia menelepon dan bertanya apakah bisa bertemu denganku, dia bilang ada kaitannya denganmu." cerita Hye in

"Aku?" tanya Jin hyuk bingung

"Apakah kamu ingat ada unggahan yang memfitnah Daepyonim di papan buletin? Mereka memintaku menuliskannya dan berjanji akan memberiku promosi sebagai gantinya tapi aku tidak menuliskannya. Itu aneh, bukan? Pria itu sudah tahu bahwa orang dalam artikel Daepyonim itu adalah kamu." cerita Hye In

"Apa? Siapa dia sebenarnya? Kenapa?" tanya Jin Hyuk khawatir

"Jelas mereka dari Taegyeong karena itulah aku khawatir. Aku tidak mau kamu terluka,lamu harus berhati-hati karna mereka menakutkan." jawab Hye In

"Hye In-ah. Menurutmu, kenapa mereka memintamu untuk menuliskannya? Kamu temanku." ucap Jin Hyuk

"Mungkin aku terlihat tidak puas dengan perusahaan ini." kata Hye in
******
Mi Jin masuk ke ruangan Soo Hyun dan memberitahu kalau Jadwal makan malam Soo Hyun dibatalkan. Direkturnya mungkin dijadwalkan untuk pertemuan orkestra.

"Tolong jadwalkan waktu lain" pinta Soo Hyun. 

"Baiklah." Jawab Mi Jin dan langsung keluar lagi.

Soo Hyun mengirim pesan pada Jin Hyuk lalu mengajaknya makan malam bareng. 

Tuan Park memperhatikan reaksi Ji Hyuk saat membaca pesan itu dan ia tersenyum licik. Tapi bukan Tuan Park doang karna Eun Jin juga.
*****
Sekretaris Woo Suk mendatangi Jin Hyuk di halte lalu mengajak Jin Hyuk bertemu bosnya tapi Jin Hyuk menolaknya. 

"Tolong jadwalkan di hari lain karna aku sudah buat perjanjian." ucap Jin Hyuk

Lalu Woo Suk keluar dari mobil, "Ini tidak akan lama, ada sesuatu yang ingin kucari tahu."

"Katakanlah." ucap Jin Hyuk

"Mengenai perkataan Soo Hyun di Sokcho. Apakah itu benar?" tanya Woo suk

"Butuh banyak hal bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaan jadi itu tidak terjadi begitu saja." jawab Jin Hyuk

"Maksudmu, hal itu benar." ucap Woo suk

"Kamu sudah memeriksa apa yang kamu butuhkan?" tanya Jin Hyuk

"Kurasa begitu." jawab Woo Suk

"Ada juga satu hal yang ingin kucari tahu darimu. Kenapa menanyakannya padaku?" kata Jin Hyuk

"Kenapa? Hanya kecemasan seorang kakak." ucap Woo Seok lalu pergi.

Di mobil, Woo Suk mengonfirmasi pada Sekretarisnya, "Kakak yang memperhatikan adik perempuannya sama seperti perasaan cinta, bukan?"

"Ya, sepertinya begitu." jawab sekretaris Woo Suk

#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..

Continue Reading

You'll Also Like

4.8M 317K 33
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Dia Aldenatra Aldenatra ketua geng motor Wijaya. Aldenatra laki laki yang paling di segani di sekolah Wijaya. Aldenatra taku...
3.1K 217 14
cerita ini bukan dari kisah nyata semua ini hanya fiksi!!
1.4M 115K 36
"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer...