Manajer Sun Joo mengajak Tuan Nam makan makanan pedas. Tuan Nam tahu pasti Manajer Sun Joo sedang ada masalah.
"Suamiku bilang aku terlihat hebat tiap kali aku makan makanan pedas. Konon sifat sejati akan terlihat saat makan. Kurasa temanku yang tua ini lebih baik daripada suamiku." ucap Manager Sun Joo
"Hei, aku belum tua." Kata Tuan Nam
"Kamu tidak muda lagi." ucap Manager Sun Joo
"Hei, tidak ada masalah dengan umurku." Kata Tuan Nam
Manajer Sun Joo bilang ia akan bercerai dan sudah melihat fotonya.
"Kamu yakin wanita itu bukan hanya kenalan? Sudah kamu pastikan?" Tanya Tuan Nam
"Aku tidak tahu dia ternyata seperti itu." ucap Manager Sun Joo
"Hei, berhenti makan nanti perutmu akan sakit." suruh Tuan Nam
"Tapi aku baru mulai." ucap Manager Sun Joo
Tuan Nam langsung berdiri dan menyuruh Manajer Sun Joo menunjukkan jalan, ia mau menghabisi suami Manajer Sun Joo.
"Jika kakakmu ada di sini, dia pasti sudah membunuhnya." ucap Tuan Nam
"Kakakku terlalu lemah untuk membunuh orang. Dia akhirnya menderita dan mati sendirian." kata Manager Sun Joo
"Dia tidak lemah, dia pria yang bertekad kuat bahkan aku yang lemah. Apanya yang lemah dari pria yang memutuskan melawan dunia daripada hidup rendahan?" tanya Tuan Nam
"Kenapa kamu serius sekali?" kata Manager Sun Joo
"Jangan pernah menganggap kakakmu seperti itu. Dia lebih baik daripada aku atau Anggota Kongres Cha." ucap Tuan Nam
"Astaga, hentikan. Perceraiankulah masalahnya." ucap Manager Sun Joo
"Kalau begitu berdiri dan antar aku agar aku bisa menghajarnya." kata Tuan Nam
"Jangan terlalu emosi itu membuatku merasa kalah saja. Tidak perlu marah juga." ucap Manager Sun Joo
"Lalu bagaimana dengan anakmu?" tanya Tuan Nam
"Itu yang kukhawatirkan, aku rasa aku harus meyakinkannya." jawab Manager Sun Joo
******
Tuan Choi datang ke tempat latihan golf dan disana sudah ada Woo Suk yang mulai duluan.
Tuan Choi memberikan laporan mengenai pembukaan hotel di Sokcho secara tidak langsung.
"Para karyawan bekerja keras mengurusnya tapi Tim Humas yang kena masalah. Selebritas tidak menerima undangan karena Taegyeong. Kurasa semua orang memiliki pendiriannya masing-masing." ucap Tuan Choi
******
Tiba-tiba Woo Suk datang ke ruangan Tim Humas dan semua orang berdiri untuk memberi salam. Manajer Sun Joo lalu menanyakan tujuan Woo Suk tiba-tiba kesana.
Woo Suk: Kudengar timmu kesulitan karena para selebritas. Mungkin lancang tapi kurasa mungkin aku bisa membantu. Bisa berikan daftar undangannya? Aku tidak yakin bagaimana hasilnya tapi kurasa aku masih bisa membantu.
Manajer Sun Joo: Tapi ini tugas kami.
Tuan Lee cari muka, ia langsung maju untuk memberikan daftar undangannya. Manajer Sun Joo jelas tidak suka tapi Tuan Lee mengabaikannya.
Woo Suk membaca daftar undangannya dan ia bersyukur mengenal aktor-aktor itu.
Woo Suk lalu memberikan daftar itu pada Jin Hyuk dan berkata, "Akan ditangani hari ini."
Woo Suk melihat dasi yang dipakai Jin Hyuk lalu segera pamit.
Hye In menatap Jin Hyuk khawatir dan Jin Hyuk menatap dasinya karena heran melihat Woo Suk tadi menatap dasinya.
Jin Hyuk menanyakan siapa Woo Suk pada Eun Jin dan Eun Jin balik nanya, masa Jin Hyuk gak tahu?
"Padahal kamu menjalin hubungan khusus dengan Cha Daepyonim." lanjut Eun Jin.
Manajer Sun Joo menyela, "Eun Jin, hubungan apa maksudmu?"
"Hubungan mereka makan ramyeon bersama." jawab Eun Jin
Eun Jin lalu berbisik pada Jin Hyuk kalau Woo Suk adalah mantan suami Soo Hyun.
Tuan Lee kembali dengan wajah sumringah mengatakan kalau Woo Suk sudah membereskan masalah mereka dalam sekali telfon.
Tidak hanya itu, ia juga menyindir Jin Hyuk, "Sekeras apa pun usaha orang kecil itu tidak akan pernah cukup baik"
Manajer Sun Joo menegur Tuan Lee, "Aku tidak pernah menyuruhmu memberinya daftarnya."
"Kita tidak punya banyak waktu jadi kupikir kita seharusnya..." ucap Tuan Lee
"Jangan pernah lakukan apa pun tanpa seizinku lagi!" bentak Manager Sun Joo
"Baik." ucap Tuan Lee
******
Soo Hyun memberikan hadiah untuk ayahnya, Soo Hyun mengingatkan kalau ayah harus berpakaian hangat karena akhir-akhir ini cuacanya dingin.
"Kamu tidak perlu repot begini." ucap Ayah
"Aku punya cukup waktu untuk bertemu Ayah." kata Soo Hyun
"Bagaimana keadaanmu?" tanya Ayah
"Ibu sudah menceritakan semuanya?" tanya Soo Hyun
"Tidak, dia hanya marah. Dia tidak ceritakan apa pun dan Ayah mendengar sedikit dari Tuan Nam." jawab Ayah
"Ayah cemas?" tanya Soo hyun
"Jelas ayah khawatir karena ini masalah putri ayah. Kamu baik-baik saja?" tanya Ayah
"Ya." jawab Soo hyun
Ayah meminta Soo Hyun jangan salah paham tapi ini yang ayah pikikan.
Soal kejadian di lobi kantor dan semua artikel itu jika dia seseorang yang berharga bagi Soo Hyun, ayah setuju mereka harus bersabar. Tapi jika ini hanya kebetulan, Soo Hyun hanya perlu tahu ayah sedih melihatnya menjadi pusat pergunjingan.
"Aku sudah terbiasa menjadi pusat perhatian." Jawab Soo Hyun.
"Benar karna semuanya salah ayah." ucap Ayah
"Bukan itu yang kumaksud, Yah. Ayah pasti pusing menentukan menggabungkan partai atau tidak." kata Soo Hyun
"Ibumu memberitahumu?" tanya Ayah
"Aku membaca beritanya." jawab Soo Hyun
"Sebentar lagi selesai. Pembukaan hotel akhir pekan ini, bukan?" tanya Ayah
"Ayah bisa datang?" tanya Soo Hyun
"Seorang politisi tidak boleh pergi ke acara bahagia seperti itu karna hanya akan merusak suasana. Ayah akan berkunjung jika waktumu sudah luang." jawab Ayah
Soo Hyun tersenyum.
******
Hye In mengajak Jin Hyuk bicara berdua, menanyakan bagaimana perasaan Jin Hyuk setelah bertemu Woo Suk.
"Apa yang sebenarnya kamu tanyakan?" tanya Jin Hyuk
"Ini bukan lelucon dan aku khawatir melihat hanya kamu yang tidak tahu." jawab Hye In
"Tahu apa?" tanya Jin Hyuk
"Presdir Jung Woo Suk dan ibunya, Bu Ketua Kim. Kudengar mereka benar-benar menakutkan dan aku terkejut setiap kali senior kita membicarakan mereka." jawab Hye In
"Benarkah? Apa hubungannya denganku?" tanya Jin Hyuk
"Semuanya berhubungan denganmu. Kamu tidak menyadari dia mengawasimu?" tanya Hye In
"Benarkah?" tanya Jin Hyuk
"Ya. Aku tidak ingin kamu terlibat lagi dengan urusan Daepyonim." jawab Hye In
"Kamu mengkhawatirkanku?" tanya Jin Hyuk
"Jin Hyuk yang benar saja." jawab Hye In
"Jangan khawatir karna sekuat apa pun mereka, aku adalah aku." ucap Jin Hyuk
"Kamu pikir Daepyonim mendukungmu?" tanya Hye In
"Jo Hye In! Aku tidak suka pertanyaan seperti itu." jawab Jin Hyuk
"Meski kamu marah padaku, aku harus mengatakannya karna ku tidak bisa melihatmu terluka. Kamu juga akan mempersulit hidup Daepyonim. Kabarnya mereka mengincar hotel ini dan mereka akan merebutnya dari Cha Daepyonim jika dia membangkang. Memang dia masih bisa bersamamu dalam keadaan seperti itu?" cerita Hye In
"Terima kasih atas perhatianmu. Ayo masuk." ucap Jin Hyuk
"Jin Hyuk-ah." panggil Hye In
Tapi Jin Hyuk sudah tidak menyahut.
#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..