Soo Hyun meminta Jin Hyuk menghentikan mobilnya agak jauh dari rumah karena reporter masih sering datang ke rumahnya.
Soo Hyun juga menyuruh Jin Hyuk menghubungi Sekretaris Jang jika pengemudi lain itu menelepon
"Tunggu, tunggu sebentar." ucap Jin Hyuk
"Kim Jin Hyuk-ssi, apa kamu merasa tidak sehat? Apa tubuhmu tidak bisa digerakkan?" tanya Soo hyun khawatir
"Tunggu." ucap Jin Hyuk
Ternyata Jin Hyuk menunggu sampai jam 12 tepat lalu ia mengucapkan selamat ulang tahun pada Soo Hyun.
Soo Hyun agak terkejut mendengarnya dan Jin Hyuk tak lupa memberikan hadiah.
"Aku ingin membelikan sesuatu untuk ulang tahun Daepyonim. Kudengar orang kaya menerima barang mewah cukup banyak sedangkan aku hanya pegawai baru. Aku akan terlihat bodoh jika aku bangkrut karena mencoba membelikan barang mewah. Ada gambar model yang memakai lipstik ini tapi aku membelinya karena aku pikir itu lebih cocok untuk Daepyonim." ucap Jin Hyuk
"Terima kasih sudah mengucapkan selamat ulang tahun. Aku menghargai kebaikanmu tapi aku tidak bisa menerimanya." kata Soo Hyun
"Ini terlalu biasa ya?" tanya Jin Hyuk
"Bukan begitu. Sejujurnya, aku tidak ingin menjalin hubungan denganmu lagi. Aku tidak terbiasa dengan hal ini dan itu membuatku tidak nyaman." jawab Soo Hyun
"Aku pasti terlalu bersemangat, kalau begitu aku pamit." ucap Jin Hyuk
Mereka pun turun dari mobil dan Soo Hyun masuk lagi untuk mengemudi.
Soo Hyun merasa gak enak membiarkan Jin Hyuk pergi dengan kecewa lalu Soo Hyun pun membunyikan klakson.
Jin Hyuk berbalik, Soo Hyun pun mengulurkan tangannya. Jin Hyuk tersenyum mendekat kembali ke Soo Hyun.
Soo Hyun: Berikan kepadaku.
Jin Hyuk pun memberikannya dan berkata,"Selamat ulang tahun, Cha Daepyonim."
******
Sekretaris Jang Mi Jin datang sebagai teman untuk merayakan ulang tahun Soo Hyun.
Jang Mi Jin menemukan lipstik di meja dan Soo Hyun pun menjelaskan kalau itu hadiah ulangtahunnya.
"Dari siapa? Ada yang mencurigakan." ucap Sek Jang
"Aku akan mempersingkat pestanya jika kamu terus mengeluh." kata Soo hyun
"Semua ini membingungkan. Kapan kamu bertemu dengannya? Dalam mimpimu?" tanya Sek Jang
"Aku mengalami kecelakaan mobil." jawab Soo Hyun
"Apa?" ucap sek Jang kaget
"Urus tagihannya ketika Kim Jin Hyuk menelepon besok." perintah Soo Hyun
"Ada apa dengan kecelakaan mobil ini dan kenapa namanya disebut lagi?" tanya Sek jang
"Itu baru saja terjadi dan hanya tabrakan ringan. Kim Jin Hyuk kebetulan berada di tempat kejadian. Dia memberikan kartunya ke pengemudi lain itu." jelas Soo Hyun
"Lalu dia memberimu lipstik ini?" tanya Sek Jang Mi Jin
"Itu hadiah ulang tahun." jawab Soo Hyun
"Apa dia penguntit?" tanya Sek jang
Soo Hyun hanya tersenyum dan Mi Jin mulai membahas soal Tuan Nam yang mengakui sudah mengajak Jin Hyuk ke Sokcho.
"Apa dia mengaku?" Tanya Soo Hyun.
"Aku menginterogasinya. Dia hanya ingin membuatmu bahagia, dia tidak peduli dengan konsekuensinya." jawab Sek Jang
"Aku sangat aneh belakangan ini, bukan?" tanya Soo hyun
"Entahlah." jawab Sek Jang
"Aku aneh." ucap Soo Hyun
"Belakangan ini sepertinya kamu sudah kembali menjadi dirimu sebelum ayahmu mulai terjun ke bidang politik" akui Sek Jang
"Apa maksudmu?" tanya Soo hyun bingung
"Maksudku kamu kembali menjadi orang gila yang cerdas seperti dahulu." jelas Sek Jang
"Apa kamu memanggilku orang gila?" tanya Soo hyun
"Baiklah. Katakanlah kamu sedikit eksentrik." ucap Sek Jang
"Itu sama saja." kata Soo hyun
Mereka mulai membicarakan masa lalu.
Mi Jin: Ketika aku bolos sekolah dan pergi ke konser, kamu menyelamatkanku dari hukuman wali kelas kita. Apa kamu tidak ingat? Siapa yang akan membayangkan bahwa Cha Soo Hyun, siswa terbaik akan membolos untuk pergi ke konser? Mereka membiarkannya demi kamu.
Soo Hyun: Benarkah? Itu bukan sesuatu yang biasanya kulakukan.
Mi Jin dengan berat hati meminta Soo Hyun berhenti dan Soo Hyun sudah memikirkan itu sejak di Kuba tapi ia terus bertemu dengannya.
"Apa aku perlu mengembalikan lipstik ini untukmu? Aku bahkan mengembalikan hadiah Woo Suk-ssi mewakilimu. Mari kita kembalikan, ya?" ucap Sek jang
Tapi Soo Hyun diam saja.
"Apa yang terjadi? Kenapa matamu berkedut?" tanya Sek jang
"Mataku tidak berkedut." jawab Soo hyun
Soo Hyun mengambil lipstik itu dari tangan Mi Jin dan tidak mau mengembalikannya.
*****
Ibu Woo Suk menemui Ibu Soo Hyun. Ibu Woo Suk menitipkan hadiah untuk Soo Hyun.
"Aku tidak percaya kamu ingat hari ulang tahunnya." ucap Ibu Soo Hyun
"Akan lebih baik jika Soo Hyun tahu bagaimana perasaan kita tentang dia. Sulit untuk membuat dia tahu." kata Ibu Woo Suk
"Aku berbicara banyak hal dengannya." ucap Ibu Soo Hyun
"Kamu juga harus membicarakan hal ini dengan suamimu. Kudengar dia menentang penggabungan kedua pihak." kata Ibu Woo Suk
"Itu tidak mungkin." ucap Ibu Soo Hyun
"Kuharap semuanya berjalan lancar sehingga keluarga kita mendapatkan apa yang kita inginkan." kata Ibu Woo Suk
"Ya, tentu saja." ucap Ibu Soo hyun
"Dengan jumlah orang di Partai Moonhwa, mereka tidak akan bisa memenangkan pemilihan presiden. Meski kedua pihak bergabung, dia akan tetap menjadi pemimpinnya. Dia akan mencalonkan diri tanpa perlawanan untuk pemilihan" cerita Ibu Woo suk
"Terima kasih, Ketua Kim." ucap Ibu Soo Hyun
"Kamu bisa memperlakukanku seperti mertuamu." kata Ibu Woo suk
"Ah. Ya, tentu saja." ucap Ibu soo hyun
*****
Pagi-pagi Soo Hyun sudah menata rambutnya dan Mi Jin bertanya,"Apa Soo Hyun akan pulang ke rumah orangtuamu?"
"Ya, hadiah ulang tahun terbaik adalah tidak menggangguku tapi ibuku tidak tahu soal itu. Kamu mau ikut? Kamu sudah lama tidak bertemu ayahku." ucap Soo hyun
"Tidak usah. Aku ingin sekali bertemu ayahmu tapi tidak dengan ibumu." kata Mi Jin langsung menutupi wajahnya dan lagian ia ada janji sore ini.
******
Ibu memberikan hadiah titipan dari ibunya Woo Suk saat mereka makan.
Ibu: Ini hadiah dari ibu mertuamu. Dia meminta ibu berikan ini kepadamu karena kamu selalu kedinginan. Apa kamu tidak bisa bersikap lebih lembut?
Soo Hyun: Hubungan kita bukan untuk bertukar hadiah dengan satu sama lain. Kenapa Ibu menerimanya?
Ibu: Karena mengingat sifatmu, ibu yang akhirnya sibuk. Apa artinya hadiah ini? Itu berarti dia menyukaimu dan kamu lebih baik menjaga sikap.
Ayah lalu memberikan hadiahnya yang sebuah buku puisi. Soo Hyun tak menyangka ayahnya juga suka puisi itu.
Ayah: Ya. Apa kamu menyukainya juga?
Soo Hyun: Aku mulai menyukainya.
Bukunya sama persis dengan buku dari Jin Hyuk.
*****
Jin Hyuk membantu ayah-ibunya berjualan dan saat itu Mi Jin menelfon.
"Bisakah kita bertemu sebentar? Aku akan pergi ke dekat rumahmu. Aku ingin bertemu denganmu di tempat yang tenang." Kata Mi Jin.
"Tempat yang tenang?" kata Jin Hyuk berpikir.
#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..