Maaf singkat, sengaja biar ga cepat tamat 🤣🤣🤣
#abaikantypo
((๑✧ꈊ✧๑))
Bang!
Sebuah ledakan terjadi di ladang luas itu, menyisakan kubangan besar dalam sekejap. Suara serinai tanda peringatan mengaung-ngaung di seoul, perintah evakuasi berkumandang dimana-mana, para personel ke amanan negara baik itu polisi, tentara maupun instansi lainnya mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi bencana yang tak pernah terbayangkan oleh mereka.
“Aak aaak test ehem, hello makhluk hina sealam semesta, kami para bangsa yang selama ini kalian sebut sebagai alien akan melakukan penyerangan besar-besaran. Jangan salahkan tindakan jahat kami karna kalian lah yang memaksa kami untuk melakukan ini. Bagi para penduduk bumi yang tak tau apa-apa, silahkan salahkan pemerintah kalian yang telah menculik salah satu keluarga kami, dengan keji nya kalian menjadikan adik kami sebagai bahan eksperimen hingga membunuh adik kesayangan kami, maka terimalah amarah kami. Selamat menikmati pelarian kalian yang sia-sia dan selamat berjuang dengan keputus asaan."
Ancaman itu tak pelak membuat seluruh manusia disana kocar kacir ketakutan, menyalahkan pemerintah yang telah melakukan eksperimen keji kepada makhluk yang bernama alien sampai mati, hingga membuat hidup mereka harus dipertaruhkan seperti ini. Berbagai umpatan mereka lontarkan, meminta pertanggung jawaban dari pemerintah akan ambisi egois mereka. Bahkan para pemerintah yang arogan itu merasa ketakutan dengan peringatan pertama yang telah mereka tunjukkan, mereka sadar betapa besarnya kekuatan para alien itu yang mungkin saja tak akan bisa mereka lawan. Mengabaikan para rakyat yang telah menangis ketakutan, para pemerintah bejat itu malah berlari menyelamatkan diri mereka sendiri, meninggalkan rakyat yang telah menjadi korban ke egoisan mereka.
Alien side
“Bagaimana dengan pidato ku?” ujar wendy memilin ujung rambutnya
“Hmm sudah cukup bagus” ucap irene tak peduli
“Aish, aku sudah berusaha, bagaimana bisa kau bicara kejam seperti itu irene” rengek wendy manja
“Yah hanya kau yang bisa berkomunikasi dengan bahasa mereka” jawabnya tanpa mengalihkan perhatian dari ipad yang berisi video penyiksaan lisa, seperti nya tzuyu lupa sedang memakai ipad pemberian jisoo untuk mencari petunjuk arah, dan sialnya benda keramat itu telah diberikannya pada para alien berbahaya itu yang jelas saja membuat mereka murka. Penyiksaan itu tak hanya sekedar menusukkan jarum dikulit, namun lebih pada menusukkan pedang menembus tubuh.
“rosie?” sapa joy menepuk pelan pundak gadis yang termenung menatap tato tak bercahaya adiknya
“pastikan mereka musnah joy” ujarnya dingin, sungguh baru kali ini mereka mendengar suara dingin gadis lembut itu, tak pernah sekali pun rose memperlihatkan sisi gelap nya meski mereka sering membuatnya marah
“Ya rosie, aku mengerti” ucap joy serius, rasanya joy juga tak sabar ingin memusnahkan mereka secara keji persis seperti apa yang mereka lakukan pada lice.
Irene menatap sendu adiknya itu, dia memang merasakan hal yang sama dengan rosie, namun rasanya sedih melihat adiknya yang berubah itu, seolah dia tak mengenal sang adik. Yah semua ini berkat lalice, hanya gadis itu satu-satu nya orang yang dapat membuat rose berubah menjadi lembut ataupun kejam.
“Apa sebaiknya kita mulai saja?” usul wendy, sudah cukup dia merasakan aura intimidasi rose
“Tidak, tunggu sebentar, aku masih ingin melihat kepanikan mereka. Aku ingin mereka merasakan neraka yang akan mereka hadapi.” Ujar rosie dengan seringai mengerikan di wajahnya
“Baiklah”
Jennie dkk side
Jennie terdiam, masih mencerna apa maksud dari perkataan alien yang di yakini nya suara wendy itu.
“serangan? Eksperimen? Mati? Apa maksud mereka? Lisa mati? Apa mereka baru saja bilang lisa mati?” batinnya
“Yak jennie! Sadarlah! Kita sedang dalam bahaya!”
Tersentak saat somi menepuk pelan pundaknya untuk menyadarkan jennie dari lamunannya.
“Jangan melamun jen!”
“A-aku tau somi, tapi apa maksud mereka? Kenapa mereka menyerang kita? Bukankah mereka hanya akan menyerang jika lisa mati? Apa maksud mereka lisa mati? Tidak, mereka pasti salah kan? Mereka bercanda kan?” tuntut nya bertubi-tubi
“Tenanglah jen! Kita belum tau situasi nya, yang jelas saat ini kita harus sampai disana, kita harus memastikan keadaan Lisa. Hanya dia satu-satu nya harapan kita jen!” ucap seulgi cemas
“Aku tau, tapi tapi aku aku takut, lisa, bagaimana jika lisa benar-benar telah tiada? Aku tak mau, aku tak bisa menerima ini semua.” Histeris gadis kim itu, sungguh rasanya takut sekali sekarang, apalagi saat dia tak bisa menghubungi jisoo sama sekali
Somi menatap iba sahabat nya itu, memeluk erat tubuh bergetar jennie, hati nya ikut teriris melihat kerapuhan gadis yang selama ini mereka kenal tegar dan kuat.
“Yakinlah lisa baik-baik saja, dia kuat, dia pasti selamat” bujuk somi, mengelus punggung gadis itu
“Ku mohon cepatlah seul, aku ingin bertemu lisa, aku ingin menemui gadis ku.” Isak gadis itu semakin pedih
“Ya jen” ucap seulgi menancap dalam pedal gas van nya, melajukan mobil itu berlawanan arah dengan para penduduk yang sedang menyelamatkan diri mereka menjauh dari tempat itu
"Semoga kamu baik-baik saja sayang, jangan mati lisa, aku tak akan memaafkan mu jika kau pergi meninggalkan ku tanpa seizin ku, aku bersumpah akan menghajar mu jika itu terjadi"
((๑✧ꈊ✧๑))
Disisi lain, jisoo masih terduduk di ruangan isolasi itu, wajahnya kusut, tatapannya kosong, air mata tak berhenti mengalir disana, menangis dalam diam, hanya itu yang bisa dilakukannya saat ini, arah pandangannya masih tertuju pada televisi yang menampilkan tubuh tak bernyawa lisa seorang diri disana. Yah para ilmuwan gila itu melarikan diri saat mendengar ancaman yang terdengar dalam radius ribuan kilometer. Meninggalkan tubuh dingin alien itu dan jisoo di dalam laboratorium besar itu.
“lupakan barang-barang kalian! Kita harus menyelamatkan diri dari sini!”
“Bagaimana dengan tubuh itu? Kita masih bisa menelitinya.”
“Lupakan makhluk itu, dia sudah tak berharga lagi!”
“Lalu bagaimana dengan ketua Kim? Bukankah kita harus menyelamatkannya?”
“Tak perlu! Biarkan pengkhianat itu mati disini bersama alien bodoh itu.”
“Kau terlalu kejam presdir.”
“Kau bisa tinggal dan mati disini bersama mereka jika tak setuju dengan ku.”
“Aku ikut dengan presdir”
“Aku tinggal, aku ingin menyelamatkan ketua Kim”
“Kalau begitu matilah disini bersama mereka! Jika kalian ikut dengan ku cepatlah! Kita pergi meninggalkan kota ini dengan helikopter.”
Di antara puluhan orang yang ada disana, ada beberapa orang yang memilih tinggal di laboratorium itu, mereka adalah orang-orang yang masih setia dengan jisoo, dan puluhan lainnya lebih mengikuti atasan mereka. Ketakutan akan kematian membuat mereka semua enggan untuk tinggal disana.
Bang! Duaaarrrr
Beberapa orang yang tinggal itu menatap tak percaya dengan apa yang terjadi didepan mata mereka, sebuah laser hijau menghantam beberapa helikopter yang baru saja terbang meninggalkan area laboratorium itu, membuat benda besi itu hancur berkeping-keping bersamaan dengan tubuh para ilmuwan yang mencoba kabur itu.
.
“gotcha! Tak satu pun dari kalian yang boleh kabur para manusia biadab” ucap joy dengan seringai kejam nya
“Saat nya mulai infasi bumi teman-teman.” Ujar rosie tersenyum miring
“Bersabarlah lice, kami akan menjemput mu sebentar lagi, tentu setelah bersenang-senang dengan para makhluk hina ini” batinnya.
___gimmelove____