"Mungkin, ada celah untuk ku mendapatkan nya," pikir Charoline dalam batin nya
Naru melamun sepanjang pelajaran Kimia, ia tengah memikirkan sesuatu untuk kegiatan akhir pekan ini
"Sesuatu yang bisa dilakukan dalam jumlah orang yang banyak," Pikir nya dalam batin seraya menatap langit langit kelas
"Nakagawa-san ada apa ?," Tanya sang guru ketika menyadari Naru yang melamun
Pikiran Naru buyar ketika mendengar gurunya memanggil nama marganya, "m-maaf sensei," kebetulan, guru Kimia mereka sudah tua, caranya mengajar pun mulai sedikit lemah. Ia bagaikan kakek yang sedang memberi nasihat pada cucunya
"Kurasa guru Kimia memang perlu di ganti.." gumam Hajime yang melihat cara gurunya itu mengajar
"Sensei !," Panggio Yukari seraya mengangkat tangan nya
"Iya ?," Tanya guru Kimia tersebut, ia tersenyum persis seperti kakek kakek
"Anda tidak berniat pensiun ??," Tanya Yukari yang diikuti arah pandang terkejut satu kelas, termasuk Haru
"Hm ? Begitu ya, aku rasa sudah waktunya," ucap nya, entah apa yang dipikirkan guru yang satu ini
"Tapi, sensei,"
"Ada sesuatu lagi, Ayako-san ?,"
"Aku merindukan cara mengajarmu~," ucap Yukari yang mana satu kelas tertawa senang
Guru itu tersenyum, "terima kasih,"
Bel istirahat berbunyi, para murid keluar dan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang mulai bernyanyi itu. Sepanjang koridor, Yukari tidak menemukan Ai, bahkan tidak nampak batang hidungnya
"Kemana dia," gumamnya seraya berkacak pinggang
"Hai, Yukari," sapa salah satu teman nya
"Oh, hai. Hey, kau melihat Ai ?," Tanya Yukari memakai kesempatan tersebut
"Dia ya, ada di kelas bersama seorang siswa baru,"
"Siswa baru ???," Yukari tidak paham, pasalnya ia tidak menerima berita bahwa ada anak baru
"Iya, kau tahu ? Dia lumayan tampan meski sedikit terkesan culun. Entahlah, coba kau periksa sendiri,"
"Hmm, baiklah, terima kasih," Yukari segera berlari kecil menuju kelas Ai
"Dasar, ingin berdiskusi masih sempat sempat nya menghilang.." gumam Yukari
"Maaf, aku tidak bisa hari ini,"
"Sungguh ? Sepertinya, kau tidak ada jadwal, kenapa menunda hal seperti ini,"
"Aku benar benar tidak bisa,"
Sesampainya disana, Yukari mendengar apa yang di bicarakan Ai dan juga satu orang siswa lagi yang mana suara nya tak ia kenal. Yukari tak langsung masuk begitu saja, ia diam sejenak di depan pintu untuk mengatur nafas nya
"Tolong lepaskan !," Mendengar Ai berteriak, Yukari spontan masuk dan mendapati Ai yang tengah di tarik paksa
Yukari segera menepis tangan siswa tersebut dari tangan Ai, "lepaskan dia !," Nadanya meninggi
Charoline yang melihat satu teman Ai, menatapnya geram
"Apa yang kau ingin kan ?! Kenapa memaksa Ai begitu hah !?," Ucap Yukari yang mulai naik pitam
"Hanya ingin mengajak nya berkencan saja," jawab Charoline datar
"Ai, apa itu benar ?," Tanya Yukari menatap Ai yang berada di belakang nya
Ai mengangguk, sesaat ia membuka mulut nya untuk menjelaskan, Aoi datang seraya memeluk nya
Charoline yang melihat Aoi memeluk Ai seenaknya, jujur ia geram. Tapi, tampak nya gadis itu tidak keberatan dengan sikap nya itu
"Sebaiknya, kau bersikap lebih lembut pada wanita," Ucap Aoi memicingkan matanya pada Charoline
"Cih, katakan saja jika kau cemburu," Charoline melipat tangan nya di depan dadanya lalu tersenyum miring menatap Aoi
"Iya memang, tapi kau bersikap kasar padanya," setelah mengucapkan hal itu, Aoi segera membawa Ai keluar dan menjauh dari Charoline
"Dasar," Yukari menginjak kaki Charoline yang membuat siswa itu meringis kesakitan
"Sial," umpat Charoline
"Aoi, aku takut.." ucap Ai dalam dekapan Aoi
Aoi masih mengelus lembut surai Ai, andai ia tidak kemana mana, mungkin Ai aman bersamanya
"Maaf kan aku, aku tak akan lagi meninggalkan mu," Aoi mencium sayang kening Ai
"Akhirnya, disini kalian rupanya," Rei menghampiri keduanya yang diam di belakang sekolah
Aoi dan Ai hanya terkekeh malu
"Jadi, apa yang akan kau bicarakan pada kami, Naru ?," Tanya Hajime tidak mau berbasa basi
"Oh ya, jadi begini. Karena besok adalah akhir pekan, bagaimana jika kita berkemah bersama ??," Tanya Naru yang mulai mengatakan rencana nya
"Hmm," You berpikir sejenak
"Aku mau," Ai ikut
"Yang lain ??," Naru menatap mereka satu persatu
Semua mengangguk kecuali You yang masih berpikir entah apa yang di pikirkan nya hingga lebih dari 1 jam saja dia belum bisa membuat keputusan
"You ??," Yoru menepuk nepuk pelan pundak sahabat nya itu
"Aku mau, tapi,"
"Kenapa ??," Ai bertanya dengan penasaran
You melirik Ai, "aku tidak yakin dengan mu,"
"Ehh ???,"
"Tahun lalu, saat sekolah mengadakan berkemah bersama. Kau selalu takut saat malam karena gelap," You membuka aib Ai
"Ti-tidak ! Kau bohong !,"
"Benarkah ??," Naru mempertimbangkan
"Tidak ! Tidak ! Aku pasti tidak seperti tahun lalu !," Ai bersikeras sementara Aoi terkekeh
"Apa yang lucu ?!," Ai geram
"Tidak, tidak, tapi memang kenyataan nya begitu,"
"Huft, intinya aku ingin ikut !,"
"Hahh, ikutkan saja, aku tidak ingin anak ini memohon seperti itu," Hajime menggaruk tengkuknya
"Iya iya, oh ya Ai," Naru berjalan mendekati Ai lalu berjongkok depan Ai
"Eh ?? Ada apa Naru-san ??,"
"Kau tahu, Charoline ?," Tanya Naru agak canggung sebenarnya untuk menanyakan nya pada Ai
Ai terdiam sejenak, terkejut dengan pertanyaan Naru yang dilontarkan nya padanya, "i-iya,"
"Dia akan ikut, tak apa kan ?,"
"Hah !? Orang seperti itu kau izinkan !? Cih," Yukari tidak percaya akan keputusan Naru
"Diam lah," Naru menatap Yukari datar
"Ehm, Aoi ??,"
"Eh ? Uhm, Aku rasa tidak apa, asal dia tidak membuat masalah dengan Ai,"
"Baiklah ! Persiap kan diri kalian besok !,"
Ai hanya diam saat semuanya menjawab, ia tidak percaya, Aoi mengizinkan Charoline ikut
Malam hari pun tiba, suara jangkrik dan burung hantu yang seolah sahut menyahut menyanyikan lagu malam, menambah suasana syahdu malam hari. Ai duduk di sofa sesaat kakaknya menyiapkan makan malam untuk mereka berdua
Sementara Shiroko sang kucing putih milik Ai, bermain benang wol yang berbentuk bola di depan nya
"Ada apa, Neiro ??," Tanya Karane menaruh makanan di depan Ai
"Kakak, masih ingatkah Kakak dengan Charoline ??,"
"Oh dia, kenapa," mendengar nama Charoline saja membuat Karane malas mendengar nya
Pasalnya, Charoline membuat hancur hati Ai saat itu. Meninggalkan nya begitu saja hanya demi yang terbaik, sungguh tidak bertanggung jawab, pikir Karane. Itulah sebabnya, Karane malas dengan Charoline atau lebih tepat nya tidak menyukai hubungan adiknya dengan laki laki tak tahu diri itu
"Dia kembali kak dan malam ini dia meminta ku untuk kencan bersamanya," cerita Ai
"Kau menerima nya ?," Seketika raut wajah Karane menjadi serius
"Tidak, tentu aku tidak mau,"
"Hahh, baguslah, aku hanya tidak ingin kau tersakiti lagi hanya karena nya. Aku hampir kehilangan mu akibat kemarahan teman mu yang tergila gila dengan mu itu," Karane melahap makanan nya itu dengan kesal
"Aku harus bagaimana ?,"
"Jauhi saja," jawab Karane enteng
"Tapi, kak, dia memaksa.."
"Huh, dia memang belum pernah merasakan mati sekali,"
Mendengar apa yang Karane katakan, tertawa lah Ai
"Kenapa tertawa ? Aku serius,"
Yoru tengah kebingungan dengan bahan makanan apa yang akan dibawanya. Syukurlah Aoi siap membantu dalam hal memasak makanan untuk teman teman yang akan ikut nanti
"Oh ya, Aoi, bagaimana keadaan Ai ??," Tanya Yoru disela sela dirinya menaruh berbagai sayuran serta buah
"Syukurlah, dia sudah semakin pulih," Aoi tersenyum
"Yokatta, nee boleh kah aku bertanya sesuatu ?," Tanya Yoru yang menatap Aoi tengah duduk setelah menaruh beberapa makanan ringan di dalam tas
"Douzo," Aoi mempersilahkan
"Kau benar benar tidak keberatan jika Charoline ikut bersama kita ?," Yoru bertanya meski di hati ia agak ragu menanyakan nya pada Aoi
To Be Continued
Story By SatsuAoi15