"Yoru ?? Ada apa ??," Aoi yang berada di samping nya, bertanya ketika menyadari Yoru mulai pucat
Para pandangan tertuju pada Yoru, wajah nya semakin pucat bagai melihat hantu. You yang melihat sahabat nya itu, berusaha menahan diri untuk tidak mengatakan apa yang Yoru ceritakan
Tiba tiba, Yoru jatuh tersungkur di hadapan Aoi, "maafkan aku !," Ucapnya dengan nada bergetar
"Yo-yoru ?!?," Aoi terkejut bukan main
"Yoru !!," You tidak suka dengan sikap Yoru yang tiba tiba tersungkur di hadapan Aoi seperti itu
Sementara Shun hanya diam tak berekspresi, karena ia tahu bahwa Yoru lah yang telah menyakiti Ai, bukan, bukan Yoru pelaku sebenarnya
"Maafkan aku, aku.." Yoru mulai menangis
Aoi berjongkok lalu menyuruh agar Yoru berdiri, "katakanlah kenapa, apa yang terjadi sebenarnya ??," Tanya Aoi yang benar benar bingung dibuat Yoru
"Ai.. dia terluka.. itu karena ku.." ucap Yoru dengan sedikit terbata bata, ia menundukkan kepalanya. Yoru tidak tega melihat ekspresi Aoi
Aoi yang mendengar hal itu, sontak hampir tidak mempercayai nya, "ma-maksud mu ?,"
"Aoi, aku yang telah menusuk Ai hingga dia terbaring seperti ini di rumah sakit ! Aku yang melakukan nya !," Yoru kembali tersungkur, ia menangis
"Yoru.." You merasa iba dengan sahabatnya itu
"Yoru.. kau.." Aoi mengepalkan tangan nya
"Aoi, Yoru tak mungkin melakukan nya, pasti ada dalang dibalik skenario ini," You mencoba membuat Aoi agar tidak mempercayai perkataan Yoru secara langsung, karena masih ada pelaku dibalik skenario ini
"You benar Aoi ! Aku.. aku memang tidak tahu siapa, tapi tolong, jangan salah paham bahwa Yoru lah pelaku dibalik semua nya," Rei menambahkan
"Aoi ?," Shun seolah meminta tanggapan dari Aoi
Aoi diam seribu bahasa, seolah susah untuk menjelaskan nya. Ia berjongkok di depan Yoru, "jelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan siapa dalang dibalik skenario ini,"
"Saat pesta dansa untuk merayakan ulang tahun sekolah, aku melihat Lisa yang menancapkan sebilah pisau pada foto Ai yang terpajang di dinding ruangan nya," Yoru menjeda ceritanya
"Ketika tengah sendirian di kelas, Lisa meminta ku untuk membunuh Ai, tentu saja aku sempat menolaknya. Tetapi, ia akan mengancam seluruh orang orang yang berani mendekati ku sampai aku mau memenuhi permintaan nya," Yoru mengepalkan tangannya, ia menatap lantai dengan pandangan kesal
"Lisa.. dia kejam," lirih Yuki
"Dia juga, menyuap ku dengan uang. Aku menolaknya juga. Tapi jika aku tidak memenuhi keinginan nya, maka habislah riwayat Ai meski bukan aku yang membunuhnya," lanjut Yoru
"Lalu, kenapa kau menerima nya ?," Hajime heran
"Aku takut jika orang lain yang melakukannya, Ai akan benar benar tiada. Tewas di tangan orang yang membunuh nya tersebut. Setidaknya dengan aku yang melakukan nya, luka Ai tidak akan separah itu," jelas Yoru yang berharap Aoi bisa memahaminya
"Aoi, percayalah, aku benar benar tak ingin membunuh Ai. Aku tidak ada niatan sama sekali untuk membunuhnya,"
Aoi membuka mulut hendak berbicara, "aku akan mengurus semua suruhan Lisa. Kalian, tetap jaga Ai,"
"Apakah Lisa akan menyuruh suruhan lagi ??," Tanya Yukari
"Kemungkinan begitu, karena jika ia mengetahui bahwa Ai masih hidup, ia akan memburu nya habis habisan. Ia akan mengerahkan berapapun suruhan asal Ai mati," Hajime menjelaskan
"Hajime ! Jangan berkata mati !," Naru menegur
"Memang nyatanya begitu, tapi entah kapan Yoru akan di panggil untuk menghadap Lisa itu, dan memberikan laporan apakah Ai telah mati," lanjut Hajime
"Aku akan jujur," Yoru bertekad
"Tapi kau akan mati terbunuh !," You kesal dengan tindakan sahabatnya yang dianggapnya gegabah tersebut
"Jika memang harus begitu, akan aku lakukan untuk menebus kesalahanku terhadap Ai,"
"Tidak perlu, Tuhan lah yang menebus kesalahan mu, tak perlu kau menebus nya untuk Ai. Yang harus kita lakukan adalah menjaga nya saja," celutuk Aoi
"Aoi.." Yoru merasa berterima kasih pada Tuhan bahwa Aoi masih memaafkan nya
"Aku memang tidak ada hak untuk membalas nya, tapi aku yakin aku bis melindungi Ai bagaimana pun itu," Aoi memiliki harapan
Hajime memegang pundak Aoi, "aku bantu,"
"Tenang Aoi, kau tidak sendiri, kami ada bersama mu," Haru tersenyum seraya membenarkan kacamata nya
"Seberapa pun Lisa mengerahkan suruhan nya, jika kita bekerja sama maka kita pasti bisa !," Iku menambahi
"Aku setuju !," Ucap Kai
"Rui ikut, Rui dan Hikari pasti akan menjaga Ai-san jika kalian tidak bisa, iya kan, Hikari ??," Rui menatap Hikari yang berada disampingnya
"Um ! Tentu saja !,"
"Ai teman kita, Aoi-san, aku dan Kakerun siap membantu mu kapan pun !," Ucap Koi dengan semangat nya
"Hah, paling paling kau akan menambah masalah," Arata memutar bola matanya malas
"Urusai !!,"
"Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk melawan mereka semua !," Naru mewakili agensi para gadis
Aoi menatap teman temannya, Yoru menggenggam tangannya. Aoi sangat berterima kasih pada Tuhan, bahkan ia tidak bisa berdoa pada Tuhan karena betapa ia sangat bersyukur
"Apa rencana mu, Aoi ?," Hajime tersenyum, untuk kali ini, ia menyerahkan status leader nya pada Aoi
Aoi tersenyum, ia pun menyuruh agar teman teman nya mendekat dan menjelaskan rencana nya. Sedikit saran dari beberapa teman nya, beberapa ia masukkan
Keesokan harinya, Aoi masuk seperti biasa. Ia terkadang sempat lupa kalau Ai tidak ada disamping nya, lagi. Merasa sepi saat tak ada dirinya
Ia merindukan senyuman Ai, ia merindukan Ai yang selalu cerewet, ia merindukan tingkah laku Ai yang juga ceroboh itu
Semenjak Ai tidak ada lagi di samping nya, Aoi menjadi pendiam pada gadis gadis yang sempat menghampiri nya, mereka mengira jika Ai tidak ada disamping Aoi, maka mudah bagi mereka untuk mendekati Aoi
Namun, Aoi hanya tersenyum sekilas pada gadis gadis itu. Ia bahkan sering mendengar suara suara Ai yang memanggil namanya
"Hah.." Aoi menghela nafas sedih
Lisa memanggil Yoru, meminta laporan apakah Ai telah tewas dibuatnya
"Aku tidak membunuhnya," Yoru berkata
"Apa ?! Kau ingin mati ?!," Ancam Lisa
"Bunuh aku kalau kau mau, kau memang wanita yang tidak memiliki lemah lembut. Semua orang kau bunuh, kau selalu menggunakan uang untuk mendapatkan sesuatu !," Yoru menegur Lisa
Lisa tertegun, "siapa kau berani berani nya memberi ku nasihat seperti itu !,"
"Aku tidak peduli, Lisa, siapa aku dan apa status ku saat ini. Tetapi, jika itu menyangkut harga diri dan teman teman ku, aku tidak akan segan segan menegur mu !," Yoru mulai emosi
Lisa menggertakan giginya dan menatap Yoru tajam
"Urusanku selesai, sayonara," Yoru meninggalkan Lisa yang penuh dengan amarah itu
Lisa menggebrak mejanya, mengobrak abrik barang yang berada diatas mejanya itu. Ia sangat marah sekarang. Kini ruangan nya bagaikan kapal pecah
Ia mengambil ponselnya, ia menekan salah satu nomor yang hendak ia hubungi
"Cepat laksanakan tugasmu !," Ucapnya lalu mengakhiri panggilan tersebut dengan kasar
Aoi berjalan menghampiri mobilnya, belakangan ini ia sering membawa mobil guna untuk menuju rumah sakit Tokyo
Ya, setiap pulang sekolah, ia akan pulang terlambat, orang tuanya serta kakaknya tahu mengapa ia akan pulang terlambat hari ini. Tidak dengan hari ini saja, hari berikutnya pun ia akan tetap pulang terlambat
Aoi selalu menjenguk Ai setelah sekolah usai, ia tidak akan pernah bosan untuk menjenguknya. Kian hari tubuh Ai semakin mengurus dikarenakan dirinya tak kunjung membuka mata, Aoi hanya bisa tersenyum simpul dan berdoa
Ditengah perjalanan, seseorang mengikuti Aoi dari belakang, awal ia mengira bahwa mobil itu sengaja karena mungkin searah dengan nya
Nyatanya tidak, mobil itu terus mengikuti nya, "apa apaan mobil itu ?," Ucap Aoi lalu menancap gasnya
Tsubaki Rei :
Art By : Satsuki Aoi15
Description : Tsubaki Rei adalah seorang siswi yang sangat berhati baik dan teguh. Ia sangat bertanggung jawab juga penyayang adik kelas nya. Rei digambarkan sebagai sesosok murid yang sangat berpendirian tinggi, baik hati, dan sangat menyayangi Shun meski Shun sendiri merepotkan bagi nya. Ia hidup di keluarga yang sederhana dengan kebutuhan tercukupi. Semenjak ia menjadi kekasih Shun, Shun selalu membiayai kebutuhan hidup Rei dan keluarganya
Note : maafkan OC mu yang ternistakan karena gambarku masih noob ReiTsubaki :(
Hope you like it~
To Be Continued
Story By SatsuAoi15