MY BABY BOSS ✅

By namgookid

283K 23.8K 1.4K

Kali pertama mereka bertemu sekaligus hari kebodohan Seulha yang menyerahkan kegadisannya pada bocah lugu ber... More

🐇, Hello Baby.
🐇, 01.
🐇, 02.
🐇, 03.
🐇, 04.
🐇, 06.
🐇, 07.
🐇, 08.
🐇, 09.
🐇, 10.
🐇, 11.
🐇, 12.
🐇, 13.
🐇, 14.
🐇, 15.
🐇, 16.
🐇, 17.
🐇, 18.
🐇, 19.
🐇, 20.
🐇, 21.
🐇, 22.
🐇, 23.
🐇, 24.
🐇, 25.
🐇, 26.
🐇, 27.
🐇, 28.
🐇, 29.
🐇, 30.
🐇, 31.
🐇, 32.
🐇, epilogue.

🐇, 05.

9.5K 967 49
By namgookid

   Mereka bilang sejak lahir, setiap manusia memiliki satu sifat atau karakter yang sulit dirubah hingga akhir hayatnya. Mungkin, bisa saja manusia berusaha merubah sifat atau karakter yang ingin ia singkirkan dari kehidupannya, hanya saja ——Saat  mereka berada di titik terlemah hidup mereka, apakah mereka dapat mempertahankan karakter yang mereka buat?

Tidak, tentu saja tidak.
Manusia hanyalah manusia, mereka tidak sebanding dengan tuhan yang dapat melakukan apa yang diriNya ingin lakukan.

Salah satunya seorang Jeon Jungkook. Pria yang kini sudah mendekati usia matang dalam segi apapun, ia juga bisa merasakan bagaimana ia kembali sebagai Jungkook yang dulu.

Jungkook yang polos, cengeng, dan manja.

Hari setelah kejadian tidur  bersama wanita yang ia tidak kenal bukanlah hari bahagia seperti sebagian pria. Hei, sumpah demi apa pun seorang Jeon Jungkook tidak berkhayal bisa mendapatkan keperawanan wanita cantik secara cuma-cuma!Dia bahkan belum begitu mengenal dunia seks, hanya mengerti apa yang ia pernah pelajari di bangku sekolah.

Yang ia pahami yaitu, Seks adalah cara untuk membuat anak untuk melanjutkan peradaban dunia atau mudahnya mendapatkan keturunan bukan mencari kenikmatan dimana kedua insan mencapai surga dunia.

Yang Jungkook tahu pula, seks adalah penyatuan alat kelamin dengan lawan jenis hingga sperma yang berusaha menembus rahim membuahi ovum lalu melalui beberapa proses janin akan bersarang di dalam tubuh sang wanita, bukanlah seks dimana kedua insan saling mendesah bersahutan dan berganti gaya agar mendapatkan pelepasan hebat secara bersamaan.

Pembahasan ini cukup melenceng, kembali ke topik.

Hari itu Jungkook hanya membiarkan kejadian malam panjang penuh kenikmatan tersebut seakan bukan hal yang patut di permasalahkan, ia tak perduli toh dirinya tak akan hamil, kan?

Namun, sayang sekali.
Sesampainya Jungkook kembali dari rumah sang ayah telah menyiapkan guru khusus yang di panggil untuk merubah sifat Jungkook selama itu tak lupa seorang profesor hebat dalam bidang bisnis sudah berdiri dengan senyum yang bisa dikatakan manis.

Rasanya mulut Jungkook muda ingin berbusa setiap kali mengatakan pada ayahnya bahwa ia ingin menjadi seorang penyanyi bukan pembisnis. Tuan Jeon adalah Tuan Jeon, pria berumur itu memang sangat keras kepala seperti sang anak.

Dari situlah Jungkook selalu terngiang-ngiang akan ucapan wanita bersurai hitam yang tidur bersamanya.

Aku telah berusaha menjadi baik, tetapi kenapa semua orang menginginkanku menjadi jahat?Dan tak mau mendengarkan apa yang aku inginkan?

~•~


  Langkahnya semakin cepat saat keadaan sekitar lantai dasar perusahaan tempatnya bekerja mulai ramai karena kehadiran seorang petinggi pemerintah. Wanita bersurai hitam legam itu samar-samar mendengar bahwa kehadiran pejabat pemerintah itu ingin mengucapkan terima kasih kepada perusahaan dasi ternama itu karena telah memberikan sebagain besar keuntungan penjualan untuk membantu korban bencana alam beberapa waktu lalu. Dalam pikirannya, wanita itu berpikir bagaimana bisa sang pejabat pemerintah datang menghadiri perusahaan swasta?Seharusnya dengan hormat pihak perusahaan yang mendatanginya, kenapa bisa terbalik seperti ini?

Ah, Seulha mengingat bahwa tahun ini adalah tahun politik, pantas saja dengan suka hati petinggi itu menyambangi perusahaan yang sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan pemerintahan.

Melakukan pencitraan.

Jelas sekali, sang pejabat ingin di pandang baik oleh warga negara maju ini ——Wah, ternyata pejabat sepertinya tidak lupa daratan, ya?Ia benar-benar respect kepada keluarga bencana alam dan juga tak sungkan untuk menyambangi salah satu perusahaan yang membuat negara ini semakin lebih makmur.

Tanpa sadar Seulha berdecak dan membuat ekspresi jengkel saat membayangkan senyuman ramah sang pejabat setelah mendapat pujian masyarakat lalu mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu di puji karena memang sudah seharusnya ia seperti itu.

Tapi, apakah pejabat pemerintah itu akan tetap ramah saat telah terpilih sebagai presiden?

Ya, tetap ramah karena sebagai ucapan terima kasih pada masyarakat yang memberinya kesempatan untuk mendapatkan uang lebih banyak ——Korupsi dan nepotisme, itu program kerja sesungguhnya.

Seulha menggelengkan kepalanya saat tersadar ia terlalu jauh berpikir masalah politik yang semakin kesini semakin tidak jelas. Kakinya terdiam setelah sampai pada sebuah lift  yang baru saja terbuka menampilkan seorang pria kekar berbibir tebal.

Seulha tersenyum manis, begitu pula Park JiMin.

"Akhirnya kita bertemu!"Seulha yang berjalan memasuki Lift mengerutkan keningnya. Jimin pun memencet tombol lantai 15 dengan senyum yang masih mengembang.

"Ada apa?"Tanya Seulha, Jimin memundurkan tubuhnya menyamai posisi Seulha dan memperhatikan wajah cantik wanita itu sebentar.

"Hanya ——merindukanmu, mungkin?"Pria itu kini tersenyum menggoda membuat Seulha kembali tersenyum.

"Ku rasa pagi ini mood mu sedang tidak baik?"Tanya Jimin seraya menatap wajah cantik milik wanita di sebelahnya.

"Ya, begitulah..."Kini Jimin yang mengerutkan dahinya.

"Kenapa?"Tanya Jimin lagi.

"Tidak apa-apa, hanya permasalahan internal.."Jawab Seulha sekenanya.

"Apa ada hubungannya dengan Kim Tae Hyung?"

~•~

Seulha pov

   Mataku melirik ke arah jam tangan berwarna hitam di pergelangan tangan kiriku. Pukul sebelas lewat dua puluh lima menit. Aku sejak tadinya hanya berdiam karena tak ada pekerjaan atau telepon dari luar perusahaan, terlebih tidak ada meeting yang akan di selenggarakan. Omong-omong soal meeting, Sejak pagi aku tak melihat Jung ——maksudku Jeon Daepyonim. Tidak ada meeting namun ia seperti tidak berada di perusahaan. Walaupun aku bekerja baru dua hari yang lalu, aku mendapat beberapa cerita tentang Jeon daepyonim bahwa dirinya sangat rajin datang ke perusahaan walaupun tidak ada jadwal penting untuknya. Mereka bilang, Jeon daepyonim itu tegas, workaholic, dewasa dan juga dingin.

Tunggu,




Sebenarnya sejak kemarin aku selalu memikirkan apa yang mereka katakan tidak sesuai dengan Jungkook saat bersamaku atau pun Jungkook yang dulu pertama kali ku temui. Apa Jungkook hanya seperti itu padaku?Ada tiga opsi yang membuat aku malu dengan diriku sendiri, yaitu:

1. Jungkook dan aku mengenal saat usia Jungkook masih terbilang muda, maka dari itu aku di perlakukan seperti pertama kali kita bertemu,

2. Jungkook merasa akrab denganku terlebih aku lebih tua dua tahun darinya,

3.Mungkinkah Jungkook menspesialkanku dari orang lain?

Ok, ini memang cukup memalukan karena dengan percaya dirinya aku berspesikulasi seperti itu.

Namun, siapa yang merasa tidak aneh melihat Jeon Jungkook si bocah itu membedakan-bedakan sikapnya kepada orang?

Omong-omong, apa Jungkook benar-benar marah padaku?Jujur saja, aku sama sekali tidak berpikir saat mencium dan mengatakan bahwa ia kekasihku.

Heol, kau baru bekerja disini selama kurang dari dua hari tapi kau senekat itu, Min Seul Ha?

"SEULHA!"Aku yang tengah termenung langsung terkejut lalu mendongakkan kepalaku.

Sialan, Kim Tae Hyung yang membentakku!

Aku pun memasang wajah tak suka lalu ia membuang napasnya berat seraya menormalkan tubuhnya sebentar lalu kembali menumpukan kedua lengan terlipatnya di atas meja resepsionis.

"Seperti ini orang kota memperlakukan seorang wanita, huh?"Kataku membuka suara, dia hanya diam menatapku.

"Aku ingin menanyakan tentang ini sejak kemarin, hanya saja aku terlalu sibuk dan kau tahu jabatanku disini cukup tinggi, kan?"Aku berdecih, ia hanya seorang sekretaris tapi berlagak seperti direktur utama.

"Kau pikir aku perduli?"Taehyung mengangkat alis kirinya.

"Ku rasa kau perduli.."Kata Taehyung, aku mengerutkan dahiku.

"Perduli?"Tanyaku mencoba menegaskan pendapatnya, Taehyung mengangguk lalu mengangkat tangan kanannya untuk menopang dagu seraya menampilkan ekspresi menjengkelkannya itu.

"Kau melamar di perusahaanku lalu menjadi resepsionis di lantai lima belas dimana tempatku bekerja padahal kau itukan lulusan sumber daya manusia, Min Seul Ha-ssi?"Pria itu menyeringai, aku tak habis pikir dengan segala asumsinya.Ya tuhan, sifat Irene benar-benar menular padanya.

"Taehyung-ssi, bukannya kita sudah lama berpisah dan juga aku telah memutus segala kontak denganmu?Jadi bagaimana aku bisa mengetahui tempatmu bekerja sekarang?Tolong berpikir dengan logika..."Kataku lalu tersenyum mengejek padanya.

Taehyung tertawa renyah, "Seulha-ya~Aku tidak sebodoh itu. Tolong jangan mencoba menipuku dan seharusnya kau yang berpikir dengan logikamu!Kau dan aku sudah mengenal sejak kita lahir, rumah kita di Daegu pun bersebelahan dan juga kau mengenal baik ibuku, jadi sudah bisa di pastikan kau diam-diam bertanya pada ibu, bukan?"Rahangku menegas, ia benar-benar sungguh memuakkan dengan segala opini bodohnya.

Aku berdiri lalu mencondongkan tubuhku agar lebih dekat dengannya, "Dengar, Taehyung-ssi!Aku sama sekali tak menanyakan hal itu pada ibumu!Bagaimana bisa aku bertanya seperti itu untuk dapat mendekatimu lagi di saat ayahmu sedang terbaring di rumah sakit?Aku pun menyesal melamar pekerjaan di tempat yang sama dengan seorang bajingan kampung sepertimu!"Sebisa mungkin aku mengontrol volume suaraku karena tak ingin terdengar hingga ke ruang staff  disebelah.

Taehyung memajukan tubuhnya membuat kami cukup dekat walaupun aku masih berdiri tegak, "Benarkah?Haruskah aku mempercayai dirimu?"

"Ku mohon, jangan memulai keributan lagi Kim Tae ——"

"Berpacaran di dalam perusahaan dan juga saat jam kerja, apa seperti itu karyawan melakukan tanggung jawabnya?"Mataku melirik lalu terbelalak mendapati Jungkook yang berdiri di samping Taehyung dengan wajah garangnya.

Aku membungkukkan tubuhku mengatakan permintaan maaf sedangkan Taehyung menegakkan tubuhnya lalu membungkuk namun terlihat sekali tidak ikhlas . Jungkook menatapku tajam dengan wajah datarnya, aku hanya menunduk merasa bersalah padanya.

"Kim Tae Hyung, bukankah aku memintamu untuk mengurusi pemberitaan media pagi tadi?"Tanya Jungkook.

"Saya sudah mengurusinya dan artikel akan keluar besok pagi, Daepyonim..."Jawab Taehyung.

"Lalu, dengan begitu kau bisa berduaan dengan karyawan baru?"Taehyung membungkuk.

"Jeosonghamnida, Daepyonim.."Lirih Taehyung. Kini Jungkook melirikan matanya ke arahku.

"Kau baru bekerja kurang dari tiga hari tetapi sudah berani melanggar peraturan perusahaan ini, huh?"Ulu hatiku seakan mencelos kala suara mengintimidasi tertuju padaku. Aku kembali membungkuk, bagaimana pun dia atasanku.

"Kalian pikir pekerjaan ini sepele?"Tanyanya, aku hanya menggeleng kecil.

"Apa yang kalian lakukan tadi?"Tanya Jungkook lagi.

"Hanya mengobrol, daepyonim.."Jungkook mengerutkan dahinya.

"Dengan jarak sedekat itu?"Tanya Jungkook tak percaya, aku mendongakkan kepalaku.

"Dia menanyakan mengapa saya berada disini padahal seharusnya saya di bagian personalia, daepyonim .Maaf sebelumnya, bisakah Daepyonim jelaskan bahwa saya melamar sebagai staff  bagian personalia namun say dipindahkan menjadi resepsionis lantai 15 oleh daepyonim?"Pintaku, Jungkook menatapku aneh.

"Memindahkanmu?Aku?Sehebat apa dirimu sampai aku memindahkanmu pada lantai dimana orang-orang terpilih yang bekerja disini?"Aku membulatkan mataku, aku benar-benar tak percaya bahwa ia akan berkata seperti itu.

Begini kau memperlakukan karyawanmu?Atau kau dendam padaku tentang kejadian enam tahun lalu?

"YA!JEON JUNGKOOK!"Teriakkan itu membuat Taehyung mendongak dan menatapku tak percaya, suaraku mengundang beberapa karyawan mengintip dari balik kaca pembatas ruang staff.

Jungkook melotot dengan rahang mengeras dan gigi yang beradu, "Berani kau pada atasanmu?"Tanyanya dengan tegas.

"Ya, aku berani karena aku akan mengirimkan surat pengunduran diriku padamu!!"Balasku tak kalah tegas, emosiku meluap bahkan rasanya panas menyelimuti diriku.

Ia begitu merendahkanku.

"Silahkan saja, tapi perlu di ingat!Dalam kontrak tercantum bahwa pegawai yang sudah terikat dengan perusahaan belum genap tiga bulan bekerja di larang melakukan resign dari perusahaan jika tidak ada hal penting yang memaksanya..."Aku yang sedang membereskan tasku segera terhenti dan mendongak ke arahnya.

Ia tersenyum licik dengan tatapan kemenangannya, "Atau kau akan kena denda, Min Seulha-ssi.."

Air mataku menggenang lalu melirik ke arah sekitar, sudah banyak staff  yang berdiri menyaksikan kami dan juga Taehyung yang hanya memasang ekspresi bersalah atau menyesal, bukan karena aku tapi ku yakin pria gila itu takut terkena imbasnya juga.

"Jungkook-ah, kenapa kau seperti ini?"Lirihku penuh kepasrahan, ingat!Segalanya berpacu pada kekuasaan.

"Tanyakan pada dirimu sendiri, Min Seul Ha!"Ia membalikkan badan lalu berjalan dengan angkuhnya.


















Kau bukan seperti Jungkook yang ku kenal.

♪♪♪


Maaf ya, 2 minggu ini aku pergi mulu pas hari sabtu jadi suka kecapean pulangnya dan langsung tidur hehe. Mau lanjut atau tidak?hihihi.

‹ DI TUNGGU VOMMENTNYA YA❣️❣️BIAR SEMANGAT LANJUTINNYA,HIHI!GOMAWO^•^ ›


Ceesway_,
2019.

Continue Reading

You'll Also Like

58.3K 3.7K 15
[ C O M P L E T E ] ❝Aku mau memberikan seluruh cinta yang kumiliki tanpa ragu-ragu, namun tidak ada satupun yang menginginkannya...❞ Jungkook ❝Hidup...
126K 12.5K 58
Park Aeyeon harus memilih satu di antara dua pilihan. Terus tinggal bersama sang kakak dengan hubungan terlarang mereka, atau justru tinggal bersama...
171K 19.5K 31
Life is too short for shitty sex and bad relationships. So go find someone who fucks you right and treats you how you deserve to be treated
299K 20.1K 20
Tidak ada yang bisa dibanggakan dari kehidupan Kim Haera gadis cantik yang kelewat cantik. Lahir di keluarga miskin dengan setumpuk hutang yang di pe...