In My Dreams [ Todoroki x Rea...

By SeikanoItchi

102K 9.2K 2.5K

[Todoroki x Reader] [Sedang dalam masa Revisi!! Mohon ditunggu untuk kelanjutannya!(*˘︶˘*).。*♡] ... More

[Pembukaan]
~Prolog~
~Part 1~
~Part 2~
~Part 3~
~Part 4~
~Part 5~
~Part 7~
~Part 8~
~Part 9~
~Part 10~
~Part 11~
~Part 12~
~Part 13~
~Part 14~
~Part 15~
~Part 16~
~Part 17~
~Part 18~

~Part 6~

3.6K 431 109
By SeikanoItchi

Aku terus berlari menjauhi rumah sakit tersebut walau sakit rasanya berlari-lari dengan salah satu kakiku yang terkilir.

Sambil sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan apa villain gila itu mengikutiku atau tidak.

'Sial....kenapa jalan ini sepi sekali?! Kemana para hero dan polisi yang biasanya berpatroli?!'

Karena sudah tidak kuat lagi untuk berlari aku pun jatuh tersungkur.

"Ite--...."

"Hahaha....kau ingin lari kemana?"

Aku mendongak dan menatap villain itu.

'Dia itu punya kekuatan apa sih...bisa-bisanya selalu muncul di hadapanku.'

"Lihatlah ke sekitarmu! Apakah ada orang lain yang akan membantumu? Heee~ Kawaiikochan~"

Aku menghiraukannya dan berusaha untuk bangkit namun sebuah tendangan mendarat tepat di wajahku.

"Argh!--" Ringisku.

"Ahahahaha..!! Ada apa? Hee~? Kau ingin lari dan mencari bantuan? Kau tau, aku ini villain gila yang tidak akan membiarkan mangsanya kabur begitu saja."

Dia menendangku lagi, lagi, dan lagi hingga membuatku mengeluarkan darah.

Aku bahkan tidak sanggup untuk berdiri lagi.

"Oh, tunggu dulu...ada yang kurang dari dirimu. Aneh rasanya kau tidak memberontak.."

Villain itu mengangkat daguku dan menatapku dalam.

"Kau ini....jangan-jangan Quirkless."

"Gah-! Peduli- apa...?!"

"Hee....kau beneran Quirkless!?! PFFFT AHAHAHAHAHAH...!!"

".......Tutup mulutmu!!"

"Hee...apa wanita tua tadi itu....ibumu? Warui! Aku telah membunuhnya karena dia memberontak, kuakui dia sangat lemah. PFFT Hahahahah...hah, nasibmu akan berakhir dengan tragis malam ini."

"Jaa...oyasuminasai~"

"............"

Rasa sakit yang cukup dalam telah membuat tubuhku mati rasa.

Samar-samar kulihat villain itu tersenyum puas sebelum akhirnya pandanganku menghitam.

'......aahaha...aku benar-benar mati dengan tragis...seandainya saat itu aku tidak membiarkan Todoroki-san pergi...mungkin hal ini tidak akan terjadi.'

..............

..........

.......

...

.

"(Y/n)...."

Bisik seseorang yang tengah memelukku.

Hembusan angin yang menyejukkan membuatku membuka kedua mataku dan mendapati sebuah pohon sakura yang rindang.

Kelopak bunga Sakura tersebut berhamburan menghujaniku.

"Tidak apa-apa...jangan khawatir."

"Huh?..."

"Kaasan dan tousan akan melindungimu."

"Tousan?"

"Hmm...pergilah ke cahaya di sana. Seseorang tengah menunggumu."

"Tidak mau. Aku ingin di sini bersama kalian."

"Tempatmu bukan di sini, (Y/n)."

"Kenapa? Tousan tidak suka aku ada di sini?"

"(Y/n)..dengarkan kaasan, seseorang sedang membutuhkanmu. Pergilah, ia terlihat khawatir dan sedih saat ini."

"Jauh di lubuk hatinya, ia sangat menyayangimu."

"Siapa?"

"Kau akan tau setelah kau pergi ke cahaya tersebut."

Aku pun berdiri dan memeluk mereka sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi ke cahaya tersebut.

Hal terakhir yang kulihat adalah lambaian dari mereka tepat setelah sebuah dinding mendorongku keluar.

Sangat menyilaukan.

Bunyi EKG terdengar jelas di telingaku namun bunyinya cukup lemah.

"(Y/n)-chan!?"

Suara tersebut membangunkanku.

Samar-samar kulihat beberapa orang asing tengah mengelilingiku.

'Iori-chan?......Todoroki-san?...lalu siapa sisanya?.....'

"Yokatta!"

Iori terisak-isak sambil memelukku dengan erat.

"Syukurlah dia sudah sadar, Todoroki-kun." Ucap seseorang berambut hijau seperti brokoli.

"Hmm..."

Kutatap mereka satu persatu dan berakhir pada Todoroki.

Wajahnya terlihat cemas.

Mereka semua tampak cemas.

"Semua mayat sudah diautopsi."

"Kalau begitu..."

Ucap seseorang yang melintas. Aku tidak dapat mendengarnya lagi dengan jelas.

"(Y/n)..."

"......?"

"Iori, bisakah kau keluar sebentar?"

"Huh? Hiks...ok..tolong jaga (Y/n).."

"Hmm...."

'Iori-chan.....mau kemana?'

Iori pun bergegas pergi meninggalkan aku dengan Todoroki dan anak laki-laki berambut brokoli.

Todoroki duduk di pinggir ranjang dan salah satu tangannya mulai mengusap kepalaku.

Raut wajahnya kali ini terlihat berbeda. Tidak ada senyum, matanya menggambarkan kesedihan yang cukup dalam.

Entah kenapa melihatnya seperti itu membuatku menangis dalam diam.

Sesekali Todoroki menghapus air mataku yang berlinang tanpa sepatah kata pun.

"Todoroki-kun.."

".....hm?"

"Menurutmu, apa ini ulah Aliansi Penjahat?"

".........."

"Ini pasti ada hubungannya dengan kejadian dua minggu yang lalu saat sekolah kita tiba-tiba saja diserang oleh mereka."

".........."

"Salah satu dari kita secara tidak sengaja telah membunuh rekan mereka. Mereka pun tidak terima dengan hal itu dan mulai membuat kekacauan dimana-mana."

".......hmm.."

"Lalu--"

"Jadi, kau berkesimpulan bahwa hal ini terjadi karena (Y/n) memiliki hubungan denganku yang membuatnya menjadi salah satu korban karena para villain itu berpikir bahwa dia salah satu dari murid Yuuei atau memiliki ikatan dengan salah satu murid Yuuei dan maka dari itu rekannya memilih untuk balas dendam padanya. Begitu, kan?"

"Eh- b-bukan begitu-"

"Pikirkan lagi, Midoriya. Villain gila itu telah memakan banyak korban hal ini terjadi karena kurangnya para hero yang berkualitas. Lihat saja, bagaimana mungkin tidak ada salah satu pun hero yang berpatroli di rumah sakit sana?!"

"Itu pasti karena mereka berkelompok dan menghabisi para hero yang berpatroli di sana. Tujuan mereka adalah balas dendam, bukan hanya pada (Y/n)-san. Tapi semua! Oleh karena itu, kita harus menghentikan semua ini!"

Todoroki yang terlihat kesal dengan hal tersebut langsung menarik kerah baju Midoriya.

"Kau bicara seenak jidat tanpa memikirkan resikonya! Apa akan semudah itu menghentikan semua ini?! Shigaraki memiliki banyak rekan di luar sana yang telah tersebar di berbagai tempat dibandingkan dengan kita! Apa yang membuatmu begitu yakin kalau kita bisa menghentikan ini semua?! Dua minggu yang lalu saja kita sudah kewalahan dan banyak teman kita yang kalah! Lalu, kau ingin kita menghentikan ini semua?!"

"............"

"Kalian berdua......hentikanlah.."

"Ini bukan...salah siapa-siapa......Villain itu....memang sudah memiliki tujuan...tolong....jangan bertengkar lagi.."

"Pertengkaran tidak akan menyelesaikan apapun.....para villain pasti senang...melihat pertengkaran terjadi di antara para hero...hal inilah....yang membuat mereka semakin kuat..."

"Todoroki-san.....Midoriya-san.....aku percaya...kalian pasti bisa menghentikan ini semua...."

"Lalu, Todoroki-san.....tenangkan dirimu..situasi sulit ini hanya akan memicu amarah dan pertikaian.."

"Aku......"

Kuraih salah satu tangannya dan mencoba untuk menenangkannya.

"Yakin...kau pasti bisa...aku juga...akan berjuang..."

"Aku ingin....kalian tetap akur...berbaikan lah...jangan membuatku kecewa..aku kembali untukmu...Todoroki-san.."

"............."

"Gomen....Todoroki-kun.."

"Hmm..."

'Syukurlah.....'

"(Y/n)-san, aku ingin menanyakan sesuatu padamu, boleh?"

"......Apa?"

"Sebenarnya....aku tidak mengerti juga tapi...Villain itu mati di sampingmu. Saat itu kami sedang berpatroli dan menemukanmu sudah tergeletak bersimbah darah dengan villain yang sudah kaku."

"Ah?......."

"Saat diautopsi ternyata terdapat racun di dalam tubuh villain itu. Apakah kau yang melakukannya?"

"........aku hanya menusuk matanya dengan suntikan..itu pun kosong.."

"Eh? Kalau begitu...."

"Pasti kaasan yang melakukannya...."

"Huh?..."

"Hanya aku yang terlahir quirkless. Kaasan dan tousan memiliki quirk..."

"Q-quirkless?!......."

Midoriya menunduk dan termenung.

"Ya....kaasan adalah seorang dokter...namun, ia hanya menghabiskan waktunya di rumah...membuat beberapa racikan obat...di dalam tubuhnya terdapat racun mematikan...saat ia masih kecil ia memiliki seekor kucing..namun kucing itu menggigitnya.....tak lama kemudian.....kucing kesayangan kaasan pun mati.."

"A-aku....turut berduka.."

"Kalau tousan....darahnya dapat mengeluarkan aroma bunga wisteria yang memabukkan-......"

Kedua mataku membulat setelah menyadari sesuatu.

"A-ada apa, (Y/n)-san?"

"..............."

"Kaasan dan tousan akan melindungimu."

Kalimat itu terlintas di benakku.

".........hiks.."

Aku kembali terisak dan mengingat mimpi aneh yang kualami. Mimpi itu terasa nyata.

"Kaasan dan tousan.....apa mereka selamat?..."

".......aroma wisteria...." Gumam Midoriya.

"............"

"Kami turut berdukacita...(Y/n).."

"Aku.....turut berdukacita (Y/n)-san.."

"Beberapa orang jatuh pingsan dan dari mulut mereka mengeluarkan busa tepat setelah menghirup aroma wisteria tersebut. Kasus yang sama pada villain tersebut."

Midoriya mengangguk mengiyakan ucapan Todoroki.

"(Y/n)-san! Kumohon, berjuanglah!"

"..........."

Aku terdiam setelah mengetahui semuanya. Hanya bisa menangis dan mendoakan yang terbaik untuk mereka.

Namun, aroma wisteria yang menusuk sempat kuhirup ini masih membekas dalam indra penciumanku.


Continue Reading

You'll Also Like

416K 42.7K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
6.1K 617 26
[SUDAH END] Nama Yoshiko [Name] selalu membuat semua orang tertarik. Atensi selalu dialihkan kepada panggung nan besar itu, yang diatasnya berdiri se...
19.3K 1.9K 11
[Since: January 2020] (Name), adalah nama dari seorang gadis manis yang tinggal disebuah pegunungan bersama keluarganya, (Name) hidup bahagia bersama...
827K 39.8K 40
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...