~Part 6~

3.6K 431 109
                                    

Aku terus berlari menjauhi rumah sakit tersebut walau sakit rasanya berlari-lari dengan salah satu kakiku yang terkilir.

Sambil sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan apa villain gila itu mengikutiku atau tidak.

'Sial....kenapa jalan ini sepi sekali?! Kemana para hero dan polisi yang biasanya berpatroli?!'

Karena sudah tidak kuat lagi untuk berlari aku pun jatuh tersungkur.

"Ite--...."

"Hahaha....kau ingin lari kemana?"

Aku mendongak dan menatap villain itu.

'Dia itu punya kekuatan apa sih...bisa-bisanya selalu muncul di hadapanku.'

"Lihatlah ke sekitarmu! Apakah ada orang lain yang akan membantumu? Heee~ Kawaiikochan~"

Aku menghiraukannya dan berusaha untuk bangkit namun sebuah tendangan mendarat tepat di wajahku.

"Argh!--" Ringisku.

"Ahahahaha..!! Ada apa? Hee~? Kau ingin lari dan mencari bantuan? Kau tau, aku ini villain gila yang tidak akan membiarkan mangsanya kabur begitu saja."

Dia menendangku lagi, lagi, dan lagi hingga membuatku mengeluarkan darah.

Aku bahkan tidak sanggup untuk berdiri lagi.

"Oh, tunggu dulu...ada yang kurang dari dirimu. Aneh rasanya kau tidak memberontak.."

Villain itu mengangkat daguku dan menatapku dalam.

"Kau ini....jangan-jangan Quirkless."

"Gah-! Peduli- apa...?!"

"Hee....kau beneran Quirkless!?! PFFFT AHAHAHAHAHAH...!!"

".......Tutup mulutmu!!"

"Hee...apa wanita tua tadi itu....ibumu? Warui! Aku telah membunuhnya karena dia memberontak, kuakui dia sangat lemah. PFFT Hahahahah...hah, nasibmu akan berakhir dengan tragis malam ini."

"Jaa...oyasuminasai~"

"............"

Rasa sakit yang cukup dalam telah membuat tubuhku mati rasa.

Samar-samar kulihat villain itu tersenyum puas sebelum akhirnya pandanganku menghitam.

'......aahaha...aku benar-benar mati dengan tragis...seandainya saat itu aku tidak membiarkan Todoroki-san pergi...mungkin hal ini tidak akan terjadi.'

..............

..........

.......

...

.

"(Y/n)...."

Bisik seseorang yang tengah memelukku.

Hembusan angin yang menyejukkan membuatku membuka kedua mataku dan mendapati sebuah pohon sakura yang rindang.

Kelopak bunga Sakura tersebut berhamburan menghujaniku.

"Tidak apa-apa...jangan khawatir."

"Huh?..."

"Kaasan dan tousan akan melindungimu."

"Tousan?"

"Hmm...pergilah ke cahaya di sana. Seseorang tengah menunggumu."

"Tidak mau. Aku ingin di sini bersama kalian."

In My Dreams [ Todoroki x Reader ] REVISIWhere stories live. Discover now