luz sin gravedad 《JenLisa》

By KashiiYuki

427K 30.9K 3.4K

Kim jennie : CEO muda yang memiliki kehidupan datar dan biasa-biasa saja Lalice : alien cantik yang tersesat... More

introduction
1
2
3
5
6
7
8
9
10
comeback
11
12
13
14
15 (END)
mau yang mana?

4

19.5K 1.8K 93
By KashiiYuki

Hallooooo fams 😚😚😚

Aku yakin ga ada yg kangen ma aku karna tiap hari ketemu (disini) 🙄😫

Mungkin lebih baik aku up sekali se abad aja biar banyak yg kangen gituuu 🙈🙈🙈

Www ga, becanda, yuk lah lanjutin aja baca ni cerita, maap dikit, otak dan tangan ku lelah, ga ada yg mau pijitin 😫😫😫

Selamat membaca~

#abaikantypo

((๑✧ꈊ✧๑))

“Selamat pagi J”

Aku tersenyum mendapati Lisa yang telah duduk dengan cengiran lebarnya, menarik gadis alien itu dalam pelukan ku. Ini sudah lewat 2 hari sejak kejadian itu, dan selama itu pula Lisa tertidur dengan lelapnya, membuat ku khawatir saja. Sekarang wajahnya terlihat lebih cerah, aku dapat melihat cahaya terang pada kristal itu yang berarti tenaga gadis ini sudah terisi kembali.

“bagaimana perasaan mu?” tanyaku

“lapar”

Aku terkekeh mendengar jawabannya, yah maklumi saja karna Lisa memang baru mengenal beberapa kata.

“baiklah tunggu disini, aku akan menyiapkan makanan untuk mu”

Aku berjalan ke arah dapur setelah menerima anggukan dari Lisa, menyiapkan banyak makanan untuk nya yang ku pikir akan sangat kelaparan, mengingat sudah 2 hari dia tak makan apa-apa karna pingsan.

Setelah 20 menit berlalu, aku pun membawa nampan berisi berbagai macam makanan ke dalam kamar dimana gadis itu berada. Terkekeh geli saat melihat Kuma yang sedang bermanja-manja dalam pelukan Lisa.

“kuma, come here boy, jangan ganggu Lisa dulu oke?”

Seakan mengerti, Kuma turun dari ranjang, berlari kecil keluar kamar menuju ruang tamu. Meninggalkan ku dan Lisa yang sedang menatap polos pada nampan yang sedang ku bawa.

“ayo makan” ujarku menyuapi nya, ntahlah rasanya aku ingin saja menyuapi bayi besar ini

“apa enak?”

“um enak”

“makan yang banyak oke?”

“oke”

Aku mencubit gemas hidung gadis ini, tingkah nya selalu sukses membuat ku tertawa.

Drrr drrr drrr

Getaran ponsel itu membuat ku menghentikan acara menyuapi Lisa, mengisyaratkannya untuk melanjutkan makannya sendiri. Ku ambil ponsel yang terletak di atas nakas, menaikkan sebelah alisku heran saat nomor tak ku kenal terpampang disana.

“hallo?”

“jennie?”

“umm jisoo eonni?”

“ya jen, ini aku”

“ada apa? Tumben menelpon” yah tak biasanya jisoo menelpon ku, apalagi dengan telpon kantornya, biasanya juga langsung menghampiri ku

“lagi dimana?”

“di apartemen, kenapa?”

“sendiri?”

“bersama teman ku, kenapa?”

“ah tidak, aku mau mampir”

“sekarang?”

“ya, apa kau keberatan?”

“tidak, baiklah sampai jumpa” tuuut tuuut

Aku menutup telpon sepihak, memikirkan apa yang harus ku katakan dan kulakukan sekarang. Jisoo eonni orang yang cerdas tentu saja, aku takut jika nanti dia curiga pada Lisa.

“aish bagaimana ini?” gumamku mengusap kasar rambut ku kebelakang, aku bingung sungguh

“J?”

Aku tersenyum saat wajah polos itu menatap ku heran, mengelus sayang rambut lembutnya. “aku tak apa, jangan khawatir oke?”

Ku coba menjelaskan kepadanya tentang keadaan saat ini, memberitahu nya tentang kakak ku yang akan bertamu kesini, memintanya untuk diam selama Jisoo berada disini, yah untung saja Lisa mengerti tanpa harus ku jelaskan berulang kali, semoga saja.

((๑✧ꈊ✧๑))

Ting tong

Menghela nafa panjang, ku berjalan keluar kamar, meninggalkan Lisa sendirian disana, menuju pintu apartemen untuk mempersilahkan kakak ku masuk.

“bawa apa?” tanya ku yang mendapat tatapan sinis dari nya

“bawa diri” ujarnya kesal

Aku terkekeh tiap kali melihat kakak ku kesal, wajahnya lucu jika sedang marah.

“mana teman mu itu?” tanyanya melipir kedalam, menyamankan diri nya di sofa ruang tamu

“di kamar, kenapa?”

“tidak, aku hanya ingin tau dengan siapa kamu bergaul.”

“aku bukan anak kecil lagi ish”

“tentu, tapi kau masih tetap adik kecil ku”

Aku tersenyum, selalu bahagia dengan perhatian kecil yang di berikan oleh kakak ku, sejak kecil Jisoo memang overprotective terhadap ku, dia juga terlalu memanjakan ku. Aku bersyukur memiliki kakak terbaik seperti nya, dan tentu saja aku juga bersyukur memiliki keluarga yang sangat menjaga dan menyayangi ku.

“J”

Aku tersentak saat suara lembut itu menyapa gendang telinga ku, menggigit gemas bibir bawahku saat Jisoo menatap lekat gadis yang sedang berdiri di depan pintu kamar.

“shit lisaaa kenapa kau keluar?!” batinku

“apa itu dia?” tanya jisoo tanpa mengalihkan pandangannya

“um y-ya, namanya Lisa”

Jisoo tersenyum, melangkah ringan ke arah gadis itu berdiri, menyodorkan tangannya untuk berkenalan dengan gadis alien itu, yang tentu saja membuat Lisa bingung karna aku tak pernah mengajarkannya cara berkenalan.

“Hai Lisa, kenalkan nama ku Jisoo” ujarnya riang

Lisa hanya terdiam memandang tangan dan wajah jisoo secara bergantian. Memiringkan kepala nya dan menempelkan jari telunjuknya di bibir. Ck menggemaskan sekali ish.

Aku berdehem, berjalan mendekati mereka, mengambil tangan Lisa dan mempertemukannya dengan tangan Jisoo yang masih di udara.

“Lisa, ini kakak ku Jisoo, panggil saja eonni” jelasku

Seakan mengerti, lisa mengangguk semangat, masih menggengam tangan Jisoo. “uni?” ujarnya membuat Jisoo tersenyum senang

“ya Lisa, panggil aku eonni.”

“umm un? Lisa tak mengerti bahasa korea, jadi maaf jika dia tak menanggapi mu” bisikku. Aku hanya tak ingin Jisoo curiga dengan identitas Lisa yang sebenarnya.

“ah baiklah, karna aku telah melihat teman mu, jadi sebaiknya aku kembali, masih banyak pekerjaan yang harus ku lakukan.”

“secepat itu?”

“yah aku ilmuwan, tentu saja sibuk”

“ck dasar sombong”

“hahaha kenyataan jen”

“ish terserah”

“ya sudah aku pergi dulu y” ujarnya mengacak gemas poni lisa

“sampai jumpa lagi lisa. Aku pergi jenong” ejeknya berlari kecil keluar. Aish untung kakak, jika tidak sudah ku lempar dari jendela.

Sekarang atensi ku mengarah pada gadis alien dengan tampang polosnya. “Lisa kenapa keluar? Kau tak mendengarkan ku?” bentak ku sedikit kesal karna lisa melanggar perintah ku tadi.

Aku mengusap wajahku saat gadis ini mulai terisak takut berkat bentakkan ku tadi. Menghela nafas pelan, ku tarik tubuh ringkih itu kedalam pelukan.

“maafkan aku Lisa, maaf” bisikku mengelus sayang rambutnya, bodohnya aku membentak Lisa yang bahkan tak mengerti apa-apa.

((๑✧ꈊ✧๑))

Normal POV

Jisoo menatap sendu apartemen adiknya, wajahnya menyiratkan beban yang tak pernah terbayangkan olehnya. Membuka galeri dalam ponsel itu, menghidupkan sebuah video yang memperlihatkan kejadian aneh yang terjadi beberapa hari lalu di taman bermain yang melibatkan adik semata wayangnya dan seorang gadis.

Drrr drrr drr

Menghela nafas pelan saat sebuah panggil masuk kedalam telpon genggamnya.

“Halo”

.........

“Ya aku sudah bertemu dengannya”

........

“Aku ragu, namun sampel nya telah ku dapatkan”

........

“tidak bisa, aku harus memastikannya terlebih dahulu”

........

“aku mengerti”

........

“baiklah, aku segera kembali” tuut tuut

Mematikan ponselnya, Jisoo berjalan terburu-buru meninggalkan apartemen adiknya, menaiki mobil yang telah menantinya di parkiran kawasan elit itu.

“Aku tak pernah mengharapkan hal ini jen, maafkan aku” gumamnya melajukan benda besi itu menuju laboratorium tempatnya bekerja.

Back to Jennie POV

Ntah kenapa hati ku rasanya gelisah sekali, ada perasaan tak tenang sejak Jisoo pergi meninggalkan apartemen ku, seperti ada sesuatu yang sedang disembunyikannya dari ku. Nah bukannya aku berpikiran negatif terhadap kakak ku sendiri, namun caranya melihat Lisa tadi sedikit aneh, seperti sedang meneliti Lisa.

“J”

Aku tersentak dari lamunan ku, tersenyum lembut pada gadis alien yang sedang berkutat dengan buku-buku yang ku belikan 2 hari yang lalu.

“Ya lisa, ada apa?”

“Napa?” tanyanya

“Tidak, tidak ada apa-apa”

“benar?”

Aku kembali tersenyum, seperti nya Lisa sudah mulai mengenal banyak kata, padahal aku baru membantunya mempelajari buku itu beberapa jam yang lalu, kali ini aku tak ragu lagi, dia pasti makhluk paling jenius yang pernah ku kenal.

“iya, aku baik-baik saja” ujarku mencubit gemas hidungnya

Lisa terkekeh mendapati perhatian ku, mengambil tangan kanan ku dan menaruhnya di atas kepalanya. Aku rasa dia ingin ku elus seperti Kuma.

“gadis pintar” ujarku mengusap lembut pucuk kepalanya, membuat Lisa tersenyum lebar, mungkin dia menyukai perlakuan ku.

Aku tertawa pelan melihat gadis ini lagi-lagi hampir terjatuh karna menahan kantuk, ku tarik lembut tubuhnya, menidurkan kepalanya di pangkuan ku. “tidurlah lisa, tak usah di tahan” ujarku mengelus-elus kepalanya, dan benar saja dia langsung tertidur dengan lelapnya. Seperti nya 2 hari tidur tak membuat rasa kantuknya hilang.

“kenapa kamu lucu sekali sih? Aku jadi tak rela jika harus melepas mu.” Gumamku mentoel-toel pipi tembemnya

“Semoga kekhawatiranku tak terbukti. Aku bersumpah akan melindungi mu apapun yang terjadi Lisa, tak kan ku biarkan seorang pun menyentuhmu seperti waktu itu.”

_____gimmelove_____

Continue Reading

You'll Also Like

4.4K 155 7
fake stagram blackpink • rata rata banyak idol kpop • ada red velvet stagram • bts juga • beberapa anak NCT Dll °gasuka? Yauda ga papa itu hak kal...
105K 16.5K 37
Hidupnya berubah menjadi lebih rumit Setelah sang ibu memutuskan untuk menikah lagi, Lisa merasa seluruh dunia membencinya.
494K 35.9K 24
[ BUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] @rryaxx_x8 Adrea tidak percaya dengan yang namanya transmigrasi. Mungkin didalam novel itu wajar. Tapi bagai...
32.7K 2K 24
Di sebuah komplek pelangi terdiri 9 keluarga yang rusuhnya minta ampun... terdiri atas ibu-ibu yang cans+rempong ditambah dengan bapak-bapak yang gan...