Rei menjelaskan dari awal hingga akhir, apa yang terjadi dan bagaimana hal itu bisa terjadi. Teman teman nya memahaminya, sementara Ai dan Yukari hanya melihat sebagian kejadian tersebut
"Wah, pasti susah sekali ya ? Nee-san," celutuk Yuki
"Susah bagiku tidak, hanya saja, aku harus menari apa ? Lagi pula dia tidak memberitahu akan menari solo atau bersama sama," Rei menghela nafas
"Tanya saja," Ai beranggapan
"Wahai nona muda, berani kah anda mendekati sekelompok laki laki itu ?," Tanya Yukari dengan nada seperti orang membaca puisi
Naru, Rei, Yuki tak terkecuali Ai, hanya menatap Yukari sweatdrop
"Berani saja, kenapa tidak kita coba ?," Ai bertanya balik
"Boleh saja," Rei menyetujui, diikuti anggykan teman teman nya yang lain
"Tapi," o-oh masih ada tapi !
"Kenapa tapi ??," Rei bingung
"Rei-san harus ikut bersama ku, karena yang memiliki urusan ini adalah Rei-san dan Shun-san," ucapnya
"Aku rasa itu sama saja dengan aku yang bertanya sendiri," Rei menepuk jidatnya
Sementara Ai hanya terkekeh malu
Sementara itu, Kai menatap Shun yang hanya diam sembari terus tersenyum seolah sesuatu terjadi padanya. Ada hal yang begitu membuat Shun bahagia
"Shun ? Ada apa ?," Tanya Kai
"Tidak ada, Kai,"
"Hm, hey, kau lupa kontes mu," Kai malah mengingatkan
"Menurut mu seperti itu ?," Shun menyeringa tatkala bel tanda masuk berbunyi
"S-shun ! Jangan jangan !?,"
"Aku membatalkan tantangan nya, kau tahu ? Dia tampak kebingungan, lagi pula aku sedikit mengagumi nya," jelas Shun masih tetap tersenyum
"Hah ??," Kau tidak mengerti
Mendengar bel berbunyi, Rei serta lainnya terkejut
"Ta-tantangan nya !," Rei panik
"Menurut ku ada baiknya," Ai tertawa hambar
Rei tampak gelisah, bukan dirinya kalau ia tidak menepati perkataan nya sendiri, ia menghela nafas, mencoba menerima kejadian yang harus terjadi
"Tidak apa apa, nee-san, pasti ada alasan dibalik ini semua," Yuki menepuk pelan bahu Rei
"Iya, aku rasa aku harus menerima nya,"
"Jangan pasrah ! Oh, aku hampir lupa, hari ini pelajaran olahraga," ucap Naru kembali mengingat jadwal nya
"Uhm, kau benar," Rei menyetujui nya
Hari ini adalah hari dimana kelas 3-A dan 3-B olahraga bersama. Dimana semua murid akan diambil nilainya dengan bertanding basket
Diruang ganti wanita, Rei tampak tidak bersemangat sama sekali dalam mengikuti pelajaran, membuat Naru dan Yukari bingung bagaimana membuat sahabatnya ini kembali ceria, seperti biasanya
"Ayolah, Rei, jangan murung," Yukari berkata
"Iya, katakanlah pada kami jika ada sesuatu," tambah Naru
"Ada.. yang mengganjal, seperti ada yang tidak beres hari ini," ucap Rei pada akhirnya
"Tidak beres ?? Apa itu ??," Naru tidak mengerti ditambah penasaran
"Entahlah, aku yakin, sesuatu akan terjadi nanti,"
"Kenapa kau begitu yakin ??," Naru bertanya lagi hingga tidak memberi kesempatan bertanya pada Yukari
"Sudah kukatakan, ada sesuatu yang mengganjal," nada Rei mulai kesal
Naru manggut manggut paham
"Aku tidak berani," Yukari kembali berkata
"Kenapa ??," Tanya keduanya bersamaan
"Yeah, kalian tahu, dia, yang berkacamata, tampan, tinggi,pembina OSIS," Yukari memberi ciri ciri agar tidak di ledek oleh kedua teman nya
Naru dan Rei saling pandang, lalu sebuah tawa mereka tahan
"Kenapa ? Ada apa ? Apa ada sesuatu yang salah kuucapkan ??," Yukari bingung dengan ekspresi teman teman nya
"Hahaha, tidak tidak,"
"Hmm,"
"Haru," celutuk Rei tertawa lepas
"Bu-bukan ! Orang !,"
"Seorang yang kau kagumi dan yang berkacamata siapa lagi kalau bukan Haru ?," Naru makin menggoda Yukari
"Urusai !,"
Pelajaran berlangsung, namun sayang nya, sang guru olahraga tidak hadir untuk mengajar hari ini. Dikarenakan ia ada acara mendadak dan tak dapat ditunda
Terpaksa, pelajaran olahraga diambil ahli oleh, Hajime
"Kau !?," Pekik Naru tidak suka
"Apa ?," Hajime merespon
"Apa yang kau lakukan ??,"
"Menggantikan,"
"Menggantikan ??? Apa maksud mu ??," Naru bingung karena Hajime yang tidak mau menjelaskan secara jelas dan terperinci
"Berisiki," Hajime menggaruk garuk telinga nya pertanda ia jemu mendengar pertanyaan Naru
"Hah ? Hey ! Jelaskan mengapa kau yang menggantikan ! Menggantikan dari siapa ? Apa ??," Pertanyaan Naru membuat Hajime semakin malas untuk menjelaskan
"Naru, tenang dulu," Rei menenangkan Naru yang tidak sabaran itu
Karena dirasanya Naru telah diam, Hajime membuka mulut bersiap menjelaskan, "Hari ini sensei tidak masuk, jadi aku dimintai salah satu guru untuk menggantikan sensei," jelas Hajime
"Memang nya dia kemana ?," Naru bertanya lagi
"Urusan mendadak yang tidak dapat di tunda,sudah jelas ? Aku rasa ya, kita mulai pelajaran olahraga ini," Hajime hendak beranjak dari tempat nya semula, namun Naru kembali mengomel
"Hey, tunggu, bahkan kita belum pemanasan, kau ingin membuat kita cedera ya ? Yang benar saja," mendengar hal itu, Hajime melempar bola basket yang ada di tangan nya itu pada Naru
Naru segera menangkap tanpa terkejut sekali pun, hal yang membuat nya terkejut adalah Hajime sudah berada di depan nya, menatap nya lekat dalam dalam
"Jauhkan wajah sombong mu itu," celutuk Naru
"Kalau menurut mu begitu, saat ini juga, aku tantang dirimu, kita bertanding basket," jawab Hajime dengan nada menantang
"Siapa takut !,"
"Hajimeee~ L-O-V-E~Hajime Loveeee !!," Shun berteriak seraya menari ala cheerleader . Hajime tak menggubrisnya, ia masih berfokus pada Naru yang menerima tantangan nya
"Shun," Kai menepuk jidatnya
"Wanita lawan Pria,"
"Siapa takut ! Ayo mulai !,"
Hajime dan Naru segera mengambil posisi
"Hajime, kau yakin ?," Tanya Haru
"Kalau kau takut, lebih baik mundur saja," celutuk Hajime
"Hahah, tentu saja tidak,"
"Naru ! Naru ! Yang benar saja ?! Kita melawan siswa laki laki itu ?!," Rei tidak percaya
"Kalau kau tidak mau, mundur saja !," Naru naik pitam
"A-aku aku ikut !," Demi membantu, Rei bersedia maju dalam tantangan
"Aku, aku.." Yukari bingung
"Takut ?," Celutuk Naru tiba tiba
"Tidak ! Tentu saja ikut !,"
Semua bersiap pada posisi, salah satu murid menjadi wasit. Ia melambungkan bola basket jauh keatas, Hajime dan Naru meraih bola tersebut dan nyaris bersamaan
Namun, Naru lah yang mengambil bola itu terlebih dahulu
Seraya memasang senyum kemenangan nya, ia membawa bola jauh dari Hajime
"Cih," Hajime berdecih dan segera mengejar Naru guna merebut bola yang Naru kuasai
Pertandingan berlangsung sengit, bagai area pertarungan. Keduanya hampir kewalahan, namun demi mencapai nilai tertinggi dan mengalahkan satu sama lain, mereka berusaha terus menerus
"Hajimeee~," Shun mengagumi Hajime, bukan nya membantu malah sibuk mengagumi kehebatan Hajime. Nyaris membuat konsentrasi Hajime hilang
"Huh," gerutu Hajime yang kini tepat berhadapan dengan Naru
"Ada apa Tuan ? Bingung ? Lelah ?," Ledek Naru secara tidak langsung
"Jangan senang dulu hanya karena skor mu," Hajime tak mau kalah
Rei yang hampir hilang kesadaran, berusaha agar tetap terjaga
"Rei !!," Naru memberi kan bola pada Rei
Sayang nya, gadis itu nyaris tak merespon
DUK !
To Be Continued
Story By SatsuAoi15