luz sin gravedad 《JenLisa》

KashiiYuki tarafından

427K 30.9K 3.4K

Kim jennie : CEO muda yang memiliki kehidupan datar dan biasa-biasa saja Lalice : alien cantik yang tersesat... Daha Fazla

introduction
1
3
4
5
6
7
8
9
10
comeback
11
12
13
14
15 (END)
mau yang mana?

2

29.3K 2.5K 145
KashiiYuki tarafından

Hohoho terimakasih karna byk yg minta di lanjutkan ni cerita, ga nyangka aku byk yg antusias dgn cerita gaje ini. 🙈🙈🙈

Silahkan menikmati cerita sederhana ini fams, semoga ga mengecewakan 😘💜💜🖤

Spesial 2 chappy hari ini karna ku sayang kalian 🙊🙊🙊

#abaikantypo

((๑✧ꈊ✧๑))

Krek krek krek

Aku tersentak saat merasakan ranjang ku bergoyang, membuka mata ku pelan dengan rasa kantuk yang masih tertinggal. Mata ku melebar melihat lisa yang sedang melompat-lompat di atas kasur ku seolah-olah ini adalah trampolin.

“yak lisa apa yang kau lakukan!” teriakku

Lisa terdiam, mendudukkan diri nya di atas kasur dengan kaki yang di tekuk, menundukkan wajahnya takut karna teriakan ku tadi. Aku menghela nafas pelan, merasa sedikit bersalah karna telah meneriaki nya.

“ada apa? Apa kamu lapar?” tanya ku mengusap lembut lengannya

Dia menegakkan kepalanya, mengangguk antusias dengan memegangi perutnya. “lapar” ujarnya lancar.

Aku terkekeh geli, menarik pelan tangan nya, membawa alien itu ke dapur untuk membuat sarapan. Seperti nya pagi ini aku akan menyiapkan sandwich dan susu saja.

“makanlah” ujar ku sambil menggigit sandwich yang di tiru olehnya.

Ntah kenapa rasanya aku bahagia sekali melihat gerak gerik gadis ini. Ah bagaimana jika aku pergi bekerja nanti? Apa dia akan baik-baik saja jika ku tinggal? Aku tak mungkin membawanya ke kantor bukan? Apa yang harus aku jawab nanti jika orang bertanya? Aish sudah lah, lebih baik aku tinggal saja, siang nanti aku akan pulang untuk membuatkannya makan siang.

“lisa”

Dia mendongak, menatap ku dengan wajah polosnya, memiringkan kepalanya tanda bertanya.

“aku akan ke kantor, kamu tinggal dirumah, jangan kemana-mana, nanti siang aku akan kembali, oke?” ujar ku yang hanya ditanggapi dengan wajah bingungnya

Ku usap kasar wajah ku, menjelaskan satu persatu kalimat dengan sabar, menunjuk sebuah foto bangunan ketika menyebutkan kata kantor, menarik dirinya dan mendudukkannya di sofa saat mengatakan tinggal dirumah, menggoyangkan jari ku ke kanan dan kiri saat mengatakan jangan kemana-mana, dan menunjuk angka 12 pada jam dinding saat mengatakan akan kembali. Dan bersyukurlah aku kepada Tuhan karna mengirimkan gadis cerdas ini pada ku, hingga membuatku tak perlu bersusah payah membuatnya mengerti.

“baiklah, aku harus bersiap-siap” ujar ku meninggalkan lisa di ruang tamu itu bersama kuma.

Setelah 30 menit bersiap, aku pun berjalan menuju ruang tamu, mengecup dahi yang tertutup poni gadis itu, dan mengecup kuma sebelum keluar dari apartemen itu.

“aku pergi dulu, ingat pesan ku lisa.” Ujar ku sebelum benar-benar pergi

((๑✧ꈊ✧๑))

Hanya butuh 30 menit untuk sampai di kantor, membalas sapaan para karyawan dengan senyum manis di bibirku. Menaiki lantai tertinggi kantor dimana ruangan ku berada.
Aku memasuki ruangan ku, mendudukkan diri di kursi putar yang dirancang khusus untuk ku, tersenyum-senyum sendiri seperti orang gila saat mengingat lisa. Aish gadis itu benar-benar telah sukses memenuhi pikiran ku.

Plak

“ouch! Yak kim jisoo apa-apaan kau!” ujarku mengusap sayang kepala ku yang di pukulnya dengan kertas tebal

“kenapa kau seperti orang gila?” ujarnya cuek

“ck terserah ku lah”

“ish bodoh”

“ish apaan sih! Kenapa kemari?”

Dia menatap ku tajam, kembali memukuli ku dengan kertas itu.

“ya ya yak eonni! Hentikan! Maafkan aku!” ujar ku memelas, itu lumayan sakit asal kau tau

Ah perkenalkan, dia kakak ku satu-satu nya, namanya Kim Jisoo, seorang ilmuan, biofisikawan lebih tepatnya, yang jelas dia adalah salah satu orang yang harus ku jauhkan dari lisa.

“ada apa un? Kau tak kerja?”

“aku capek, aku bahkan belum tidur semalaman.” Ujarnya merebahkan diri di sofa

“kenapa?”

“ada kejadian aneh tadi malam”

“maksud mu?”

“apa kau percaya dengan adanya alien jen?”

aku tersentak, jantung ku berdegup kencang, seketika pikiran ku mengarah ke lisa yang sedang ku tinggal sendirian. “a-alien? Ha ha, ma-mana mungkin ada alien di dunia ini.” Shit kenapa aku gugup.

“ah tidak”

“memangnya ada apa un?” aku penasaran sumpah

“semalam ada bintang jatuh di hutan, para astronom yang penasaran itu pergi meneliti kesana, dan mereka malah menemukan sebuah benda asing yang telah hancur berantakan, apa kau percaya benda itu memiliki alat-alat modern seperti roket, tapi itu bukan salah satu roket dari negara manapun, dan yang lebih mengejutkan lagi ada banyak bercak berwarna ungu.”

10 detik

30 detik

1 menit

5 menit

Plak

“Ouch, yak kim jennie! Kenapa kau memukul ku?” ujarnya mengusap sayang kepalanya yang ku pukul barusan

“aku menunggu kelanjutan cerita mu, kenapa kau malah diam bodoh?” ujarku kesal, jeda diam nya kelamaan

“kau mengatai ku bodoh? Yak sadarlah aku ini kakak mu, dan lagi aku adalah seorang ilmuwan jika kau lupa, ck” ujarnya ngambek

“ish ya sudah sih maaf. Lalu ada apa dengan bercak ungu itu?”

“aku yang meneliti nya”

“huh? Apa kamu menemukan sesuatu?”

Jisoo menghela nafas lelah, menatap ku serius. “bercak itu adalah darah, namun bukan darah dari makhluk bumi ini, karna baik manusia maupun hewan hanya memiliki satu warna darah, yaitu merah. Dari situ kami menyimpulkan bahwa kemungkinan besar itu adalah darah alien, dan kami sedang mencarinya keseluruh penjuru kota, negara bahkan dunia untuk menemukan sosok alien ini.”

“lalu apa yang akan kalian lakukan jika berhasil menemukannya?”

“tentu saja meneliti nya, baik dari DNA, RNA, sistem biosintesis sel, apapun yang patut di teliti, ah mungkin akan di jadikan bahan eksperimen juga.”

Aku mengangguk mengerti, sudah menduga akan hal itu semua, lisa benar-benar berada dalam bahaya, jika saja aku tak membawanya semalam mungkin saat ini dia sudah berada di ruangan laboratorium dan menjadi bahan eksperimen para ilmuwan gila.

“seperti nya kau tak terkejut sama sekali.”

Aku tersentak saat jisoo menatap ku penasaran, raut wajahnya seperti sedang mencurigai ku.

“maksud mu?” ujarku mencoba tenang

“nah bukankah orang akan heboh jika mendengar tentang hal ini? Terlebih menyangkut alien yang notabene nya di anggap mitos?”

“nah bagaimana mungkin aku terkejut jika hampir tiap saat aku mendengar cerita-cerita aneh dan tak masuk akal dari mu?” ujarku santai

Jisoo terkekeh membenarkan ucapan ku, aku bersyukur dia percaya begitu saja, berterimakasih lah pada diri nya yang selalu menceritakan apapun pengalamannya meneliti hal-hal aneh pada ku.

“aku mau menginap dirumah mu jen”

Byuuurrr

Aku menyemburkan air teh yang baru saja ku minum, mengenai jisoo yang tepat berada di depan ku.

“yak dasar jorok ish!” ujarnya melap wajahnya yang terkena sedikit air itu

“kau mengejutkan ku un” ujarku tersenyum kikuk

“mengejutkan bagaimana? Bukankah sudah biasa bagi ku untuk menginap di apartemen mu? Kenapa kau begitu syok? Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dari ku?” selidiknya

Aku meneguk saliva ku, merasa terintimidasi dengan tatapan kakak ku ini.

“umm i itu a aku....”

“jangan bilang kau menyembunyikan kekasih mu?”

“yak! Sembarangan!”

“hahaha tak apa kan, toh kau sudah dewasa, sudah sewajarnya memiliki kekasih.”

“kaca pliis??”

Plak

“ouch! Apaan sih, aku kan hanya membalikkan kata-kata mu ish.”

“aku bukannya tak laku, aku hanya belum mau pacaran karna terlalu sibuk dengan eksperimen ku” ujarnya menyilangkan kedua tangannya di depan dada

“hahaha maaf un, bukannya begitu, hanya saja saat ini teman ku yang dari thailand mengunjungi ku, jadi aku takut dia tak nyaman jika ada kamu.”

Jisoo mengangguk mengerti dengan alasan ku, yah aku bersyukur memiliki kakak pengertian sepertinya, yang tak pernah memaksa ku mengikuti ke inginan nya.

“Baiklah jen, lain kali saja, sebaiknya aku kembali ke lab, tidur disana lebih nyaman” ujarnya berjalan keluar ruangan ku

“ya ya ya kau dan eksperimen gila mu” sindir ku

“aku mendengar mu jen” ujarnya dari luar

Aku terkekeh dengan prilaku kakak ku itu, dia memang selalu sukses membuat ku dan orang tua ku tersenyum dengan segala tingkah lakunya.

((๑✧ꈊ✧๑))

30 menit aku berkutat dengan pekerjaan ku, namun pikiran ku tak berada di sini sekarang, aku mengkhawatirkan lisa. “aish aku tak bisa konsentrasi! Apa sebaiknya aku pulang saja?”

Aku mengangguk menjawab pertanyaan ku sendiri, membereskan barang-barangku, bergegas keluar tanpa mempedulikan para staff yang menatap heran pada ku. Yah aku memang tak pernah pulang secepat ini, karna biasanya aku selalu menghabiskan waktu di kantor membuat desain-desain baru, bahkan aku tak pernah khawatir meninggalkan kuma seharian, tapi gadis alien ini malah membuat ku khawatir setengah mati.

Menaiki mobil sport, aku melajukan mobil kesayangan ku itu dengan kecepatan sedang, aku memang mengkhawatirkannya, tapi aku juga tak mungkin membahayakan diriku sendiri.

“ck kenapa pake macet segala”

Aku menepikan mobil ke pinggir jalan, keluar dari sana untuk melihat apa yang sedang terjadi. Mata ku membola saat mendapati gadis yang sedari tadi ku khawatirkan sedang meringkuk ketakutan di tengah jalan, menunduk menutupi kepalanya dengan kedua tangan dan tubuh bergetar. Aku juga melihat seorang pria tua sedang berdiri mengamuk di depannya dengan sebuah rotan di tangan.

“dasar pencuri!” teriak pria itu

Aku berlari memeluk tubuh ringkih itu saat si pria tua hendak memukulnya, menatap nyalang pada pria kejam itu.

“apa yang kau lakukan?” tanya ku dingin

“ini bukan urusan mu nona.” Ujarnya

“kau tak bisa menghakimi seseorang sesuka hati mu.”

“tapi dia telah mencuri di toko ku!”

“mana bukti nya? Katakan pada ku apa yang telah di curi nya.”

“dia mencuri gelang yang ada di lengannya itu.”

Aku menghela nafas kasar, menatap tajam pada pria penuduh itu. “dengar, aku mengenal nya  dan gelang ini milik nya” ujar ku datar

Pria tua itu semakin mengamuk, berteriak mengatai ku sedang bersekongkol dengan lisa. Dengan kesal ku ambil beberapa lembar uang yang ada di dompet ku, melemparkannya pada pria tua yang sedang melongo atas tindakanku.

“ambil itu jika kau memang yakin bahwa gadis ini mencuri. Tapi ingat tuan, jangan menyesal jika ternyata kau salah.” sinisku

Aku menuntun lisa, berjalan pelan menuju mobil yang sedang terparkir sendiri disana, mendudukkannya di kursi penumpang sebelahku, memasangkan seatbelt untuk keamanan. Ku tatap iba gadis yang masih gemetaran menahan tangisnya, mengusap lembut surai terangnya.

“J” ujarnya gemetar

Aku tersenyum menanggapi nya, tak ingin membuatnya semakin ketakutan.

“kenapa keluar?” tanya ku lembut

Dia memegangi perutnya, menggigit bibir bawahnya pelan, menatap ku dengan sayu.

“kamu lapar?” tanya ku yang di anggukinya dengan antusias.

“baiklah, kita pulang, aku akan memasak sesuatu yang enak untuk mu.” Ujarku melajukan mobil menuju apartemen.

____gimmelove_____

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

647K 66.5K 64
KARYA ASLI BUKAN NOVEL TERJEMAHAN CERITA INI DIBUAT UNTUK DINIKMATI BUKAN UNTUK DI PLAGIAT, HARAP DIBACA DAN JANGAN DI JIPLAK.? I was kidnapped by...
2.4M 210K 68
[FOLLOW SEBELUM BACA] Refara, seorang gadis cantik yang hidup sebatang kara. Sejak kecil ia tinggal di panti asuhan dan memutuskan untuk hidup mandir...
32.7K 2K 24
Di sebuah komplek pelangi terdiri 9 keluarga yang rusuhnya minta ampun... terdiri atas ibu-ibu yang cans+rempong ditambah dengan bapak-bapak yang gan...
1.1M 7.6K 21
Cerita ini mengandung unsur dewasa ( 21+) harap bijak dalam membaca.