my happiness 💜

By nissrhm

3.2K 204 404

Awalnya aku berpikir bahwa aku adalah perempuan yang paling beruntung dan bahagia. Tapi aku keliru. Sungguh... More

My Family
Sweet Dream
My Day
Bad Dream
Kim Robert
Kim Seokjin & Park Sun Hee
Japan
Concert
London
Wedding Invitation
Disneyland pt.1
Kim Taehyung
Kamar Robert
My Bad Wedding
My Honeymoon
Perkataan Jin atau Firasat Burukku?
Requirements
Perceraian
Busan
Home
Jeon Jungkook VS Park Jimin
September
German
Robert Again ?
Berlin
Job
Sunie Family
Confused
Love
Little Angel
Again
Secret Book
Promote
Park Sun Hee
Love, Love and Love
With You
Babymoon
Eid Fitr 💜

Pregnant

72 3 0
By nissrhm

Pulang dari honeymoon aku dan Robert tinggal di rumahku. Karena rumah Robert masih dalam perbaikan.

Sesampainya dirumah, kami disambut oleh para keluarga dan sahabat.

Robert seperti kegerahan,
"Aku mandi dulu ya sayang.”

Aku mengangguk lalu aku melihat Jungkook sedang santai, aku pun langsung menghampirinya yang berada di depan ruang keluarga, sambil memeluknya.

Aku jelas kaget ketika Jungkook melepaskan pelukanku,
"Kamu jangan seperti ini, kamu tidak boleh mengkhianati suami kamu, Sunie.”

Aku hanya bisa mengangguk sambil menyembunyikan mataku yang sudah berkaca-kaca,
"Maafkan aku Jungkook.”

Lalu aku sambil menangis masuk ke kamar. Dan aku tersadar, kalau aku sudah tidak bisa memeluknya lagi.
Hatiku seketika sakit, sangat sakit ketika mendengar Jungkook berkata seperti itu.

Tapi mungkin Jungkook lebih sakit hati setiap melihatku dengan Robert.

.
.

Dua bulan sudah berlalu setelah aku menikah dengan Robert, aku dan Robert mengurus perusahaan masing – masing, sedangkan Jungkook sudah mulai tour album barunya.

Kami sama – sama sibuk, aku sibuk mengurus perusahaanku sedangkan Jungkook terlalu sibuk tour, jadi kami semakin jarang kontakan.

Suatu pagi aku merasakan tidak enak badan, dari bangun tidur aku sudah merasakan mual yang begitu hebat, dan muntah – muntah.

Aku menghitung tanggalan datang bulanku dan ternyata aku sudah telat satu bulan lebih.

Sepertinya aku hamil. Tapi aku bingung, padahal aku baru melakukannya satu kali selama aku dan Robert menikah. Langsung hamil?

Akhirnya aku memutuskan ke dokter untuk menanyakan kondisiku dan dokter memberitahuku, bahwa aku sedang mengandung, sudah 4 minggu usia kandunganku.

Aku tidak tahu harus senang atau sedih. Tapi rasanya aku ingin sekali memberitahu Jungkook.

Setelah pulang dari rumah sakit, aku memutuskan untuk mampir ke rumah orang tuaku dulu, karena aku tahu disana lagi ada Jungkook.

Ketika aku sampai dirumah, aku bilang ke Jungkook,
"Jung, maafkan aku, sekarang aku sedang hamil.”

Jungkook tersenyum,
"Kamu kenapa minta maaf? Bukannya seharusnya kamu senang?”

Aku sangat takut ingin mengatakannya, tapi aku harus berbicara ini padanya,
"Jung, kalau kamu mau aku gugurin kandungan ini, akan aku lakukan, apapun jungkook. Kalau aku terus mempertahankannya nanti aku tidak bisa bercerai dengannya.”

Jungkook membawaku kedalam dekapannya,
"Kamu sudah berjanji untuk menjaganya, kamu harus memenuhi janjimu sendiri! Robert sudah tahu?”

Aku menggeleng,
"Aku baru dari rumah sakit sebelum mampir kesini, sehabis dari sini aku baru pulang dan beritahu Robert.”

Jungkook mengingatkanku,
"Kamu janji ya! Kamu harus menjaga anaknya Robert. Dia berhak bahagia.”

Jungkook menangis, melihat dia menangis, sungguh membuatku sakit dan tubuhku menjadi lemas seketika.

Aku mengecup pipinya,
“Jungkook, kalau kamu memang ingin aku menggugurkannya, aku tidak masalah.”

Jungkook menghapus air matanya dan tersenyum,
"Kamu harus menjaganya. Robert pasti sangat bahagia ketika mendengar kabar ini.”

Jin menghampiri kami dan langsung memelukku,
"Selamat ya sunieku, benar kata Jungkook, kamu harus menjaganya, anak itu kan anugerah dari Tuhan, Sunie.”

Aku mengangguk,
"Baiklah, aku pulang dulu ya, aku mau beritahu Robert.”

Jungkook mengelus pucuk kepalaku,
"Hati – hati ya, love.”
Aku tersenyum dan mengangguk.

.
.

Saat perjalanan pulang, sejujurnya, aku sudah membuka sedikit hatiku untuk Robert. Mustahil kalau aku tidak luluh dengan semua perhatian Robert, bagaimana tidak? Robert selalu mengantar dan menjemputku dari kantor ditengah kesibukannya, dia selalu pulang sebelum jam tujuh malam, padahal aku tahu banyak client yang ingin dinner dengannya, tapi hanya demi aku, istrinya. Dia rela meninggalkan kepentingan perusahaannya.

Aku ingin menangis,
Aku bingung perasaan apa ini,
Apa karena aku mengandung anaknya?

Aku tiba - tiba ingin dimanja dan disayang oleh Robert. Apakah si kecil ini yang membuatku jadi menginginkan Robert?

Aku sambil mengelus perutku,
"Nak, jangan membuat ibumu bingung seperti ini. Aku janji akan menjagamu, tapi aku tidak janji akan membesarkanmu bersama ayahmu juga."

Seperti ada sesuatu yang menjanggal, sepertinya ada yang mengikutiku, tapi aku tidak mengetahuinya. Aku juga tidak peduli, yang terpenting sekarang adalah aku harus memberitahu Robert.

Saat aku masuk rumah, Robert langsung menyambutku dengan amarah,
"Habis dari mana saja kamu?!”

Aku jelas kaget, kenapa dia begitu marah,
"Dari rumah orang tuaku, ada apa?”

Robert dengan nadanya ditinggikan sekiranya dua oktaf,
"Kamu ke rumah orang tua hanya sebagai alasan kan? Kamu sebenarnya ingin bertemu Jungkook! Iya kan?!”

Duh,

Ya memang, tapi kan niatku bukan seperti itu,
"Aku sudah dua bulan tidak bertemu dengan kelurgaku Robert!”

Entah ada apa dengan Robert, dia begitu emosi,
"Itu pasti cuma alasan kamu saja!”

Aku masih berusaha menahan emosiku dan aku menghampirinya sambil memeluk dari belakang.

Lalu apa yang terjadi? Sesuatu yang sangat tidak kusangka pun terjadi.

.
.

Aku memeluknya dari belakang dan langsung di hampas oleh Robert dan dia langsung mendorongku hingga aku terjatuh ke lantai.

Mulutku langsung berteriak kesakitan, karena jujur, dia mendorongku dengan sekuat tenaga sepertinya.

Bahkan aku memegang perutku dengan erat, aku sangat mengkhawatirkan yang ada didalam.
Robert, kau boleh menyakitiku, tapi tidak boleh menyakiti bayi kecilku!

Ini memang bukan kesalahannya, karena Robert belum mengetahui aku hamil, baru disaat aku ingin mengatakannya, kenapa Robert malah membuat kacau.

"AAAHHHHH!!!" Teriakku memenuhi seisi rumah, dan tubuhku sudah mengeluarkan darah.

"Robert!" Aku menahan rasa sakitnya yang justru semakin hebat.

Robert masih mengacuhkanku, dia sama sekali tidak menyadari bahwa aku mengalami pendarahan bahkan aku kesakitan saja dia tidak menggubrisnya.

Lalu tiba – tiba Jungkook teriak,
Brengsek kau!”

Aku tersontak kaget ketika mendengar suaranya Jungkook.

Jungkook memukul Robert, yang tentunya akan menimbulkan peperangan emosi antara Jungkook dan Robert.

“Maksudnya apa? Bukankah yang brengsek itu kau sendiri! Diam – diam dibelakangku kalian masih berkomunikasi dan bertemu kan?! Aku suaminya! Jelas aku berhak marah padanya karena kalian masih bertemu denganmu dibelakangku!”

Jin langsung memelukku yang sudah berdarah, aku tahu, sekarang aku mengalami pendarahan.

Ternyata yang mengikutiku adalah Jungkook dan Jin.

Jungkook dengan penuh emosi,
"Orang yang rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak ia cintai dan dia sekarang lagi mengandung anaknya! Dan tadi kau mendorong istrimu yang sedang hamil begitu saja disaat dia ingin memberitahumu?! Sekarang siapa yang brengsek?”

Robert seketika kaget, dia baru menyadari bahwa ternyata saat tadi aku berteriak kesakitan karena mengalami pendarahan,
"Maksudnya? Sunie hamil?!”

Robert langsung menghampiriku,
"Sayang, maafin aku sayang, aku tidak tahu kalau kamu sedang hamil, sayang..."
Robert berbicara sambil gemetar karena melihat diriku yang sudah lemah tak berdaya dan penuh kesakitan karena perbuatannya.

Jin menatap Robert dengan tatapan paling membunuhkan,
"Kalau sampai sunieku kenapa – kenapa, aku tidak akan pernah memaafkanmu!”

Di lantai rumahku sudah dipenuhi oleh darah. Yang membuat Robert mematung begitu saja lantaran melihat banyaknya darah yang keluar dari tubuhku hanya karena ulahnya.

Jin menggendongku dan Jungkook yang menyetir, mereka langsung membawaku ke rumah sakit.

Selama perjalanan, aku hanya meringis kesakitan.

Aku teriak dan menggenggam lengannya Jin, karena begitu sakit,
"Jin! Sakittt!”

Aku yang terus menerus teriak menahan rasa sakit sambil menangis, sedangkan Jin hanya bisa mengelus punggungku dan menghapus air mataku.

Jungkook yang sambil mengemudi,
"Sabar ya sayang, sebentar lagi kita sampai.”

Aku mengangguk sambil terus menangis.

Sungguh tidak kusangka,
Aku akan diperlakukan seperti ini,
Kenapa disaat aku justru ingin menjaganya, tapi dia malah membuatnya hancur?

Disaat aku sudah merelakan hidupku bersama Robert, tapi kenapa rasa kecewa dan amarahku sepertinya tidak bisa ku ucapkan.
Apa karena perlahan aku sudah mulai mencintainya?

Tidak, aku tidak boleh terlanjur mencintainya, aku hanya boleh mencintai anaknya.

Aku mengalami pendarahan yang luar biasa hebatnya, firasat burukku mulai muncul,

Bagaimana jika aku keguguran?
Bagaimana jika bayi kecilku tidak selamat?
Bagaimana jika aku yang akan menyalahkan diriku sendiri?
Bagaimana?
Bagaimana?

"Jin...aku...aku tidak sanggup Jin! Ini sungguh sakit sekali!" Aku terus menangis dan menggenggam tangannya.

"Sabar Sunieku, ini tidak akan lama lagi. Kamu yang tenang ya." Jin menghiburku ditengah dia sibuk menelfon eomma, appa, oppa, Taehyung, Sun Hee, dan Jimin.

Mereka langsung menuju rumah sakit, saat tahu bahwa aku sedang mengalami pendarahan.

Jin dan Jungkook begitu panik, karena baru mengalami hal seperti ini. Begitu pula denganku, aku takut sesuatu buruk akan terjadi pada bayiku.

Robert?

Jangan ditanya, dia terus menghubungiku dan keluargaku. Tapi sayangnya, kita semua sibuk dengan keselamatan bayiku.

"Jin, bagaimana jika bayinya tidak selamat?" Aku mulai memikirkan kemungkinan buruk itu.

"Sunie, kamu jangan berpikir yang macam - macam, kita sekarang lagi menuju rumah sakit Sunie, pasti bayi kecilmu aman."

Jin meyakinkanku, bahwa tidak akan terjadi sesuatu yang buruk. Tapi apa boleh buat kalau firasatku mengatakan sebaliknya?

Mana yang benar? Perkataan Jin atau firasatku?

-bersambung.

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 32.4K 27
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
6.2M 322K 59
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
617K 30.7K 51
Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang...
584K 24.7K 40
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...