Pacar Ibu [SELESAI]

Oleh xdellll

830K 16.5K 702

Ketika cinta tidak memandang usia dan status itu terjadi pada Ibuku, apa yang harus ku lakukan? SELESAI, JUNI... Lebih Banyak

001
002
003
004
005
006
007
008
009
010
011
012
013
015
016
017
018+
019
020
021
Tidak Berjudul
Ary Gusti Ramadi
SPIN OFF | DIARY OF AGHI AND HIS SORROW

014

24.3K 611 27
Oleh xdellll

Seminggu sudah sejak terakhir kali dirinya bertemu dengan Aghi, dan Mentari kini jarang berkomunikasi dengan Aghi.

Bukan karena Aghi yang tidak menghubungi Mentari, tapi karena Mentari yang entah mengapa malas untuk memberi kabar pada Aghi.

"Kenapa Men?" Tanya Rima yang sedang memakan salad di hadapan nya.

"Hah?" Sahut Mentari yang tidak mendengarkan pertanyaan Rima.

"Lo kenapa sih akhir-akhir ini ngelamun mulu?"

"Gak tau Rim. Perasaan Gue gak enak mulu akhir-akhir ini,"

"Gak enak gimana?"

"Ya gaenak gitu. Gue kadang tiba-tiba takut, gak tenang, deg deg an gtu lah poko nya."

Rima mengerutkan dahi nya tidak tau harus memberi saran apa untuk sahabatnya itu.

"Ngomongin apa sih serius amat?" Ary datang membawa minuman pesanan kedua sahabat nya.

"Hah? Engga ini kita lagi ngomingin buat prom nanti," Balas Rima.

"Yaelah masih dipikirin aja. Tinggal datang betiga aja kalo misalnya Lo Lo pada ga ada yang ngajak ke prom,"

Ary menyimpan minuman ke hadapan Mentari dan Rima.

"Hey... Sorry ya Gue mah ada kali yang ngajak. Cuman Gue gak mau pergi sama Dia" Sahut Rima.

"Lo Men ada yang ngajak gak?" Tanya Ary.
"Ada" Jawab Mentari lalu menyedot minuman nya.

"Siapa?"

"Fano, Haris, Gusti, sama siapa sih itu yang suka diem di perpus?"

"Laaah banyak banget Men,"
"Fano si cogan sekolah ngajak Lo? Si Pinter Haris sama Si Trouble Maker Gusti sampe si Culun Barri juga?" Rima membelalakan matanya.

"Boleh juga Lo Men. Terus Lo mau sama siapa?" sahut Ary dengan sedikit kecewa.

Mentari menggelengkan kepalanya.
"Gatau pusing Gue. Mending datang bertiga aja ya gak?"

Rima dan Ary langsung menganggukan kepalanya.

.

Setelah dengan Aghi, Mentari mengalami perubahan dalam berbagai hal. Salah satu nya Mentari jadi pandai merawat dan mempercantik diri.

Hingga kini banyak teman-teman di sekolah nya yang menyukai Mentari. Beberapa diatara nya yang tadi sebutkan oleh nya.

-

"Nyari apaan lagi sih?" Tanya Ary yang telah lelah sedari tadi menemani kedua sahabatnya mencari dress untuk prom.

"Tuh si Mentari belom dapet," Jawab Rima yang lalu memasuki sebuah outlet.

Ary langsung tersenyum riang ketika melihat tempat duduk.

"Perasaan Lo masih gaenak?" Tanya Rima ketika melihat Ary yang sudah duduk tenang di sofa.

"Kenapa emangnya?"

"Ya abis nya Lo gak keliatan exited gitu,"
"Iya masih,"

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya pegawai outlet itu ketika melihat Mentari dan Rima sedang melihat lihat.

"Mau model seperti apa Mba?" Tanya nya lagi.

"Men udah belom?" Tanya Ary di sebrang sana.

"Saya mau yang itu Mba," Jawab Mentari asal menunjuk.

"Mau di coba dulu?"
"Gausah Mba"

.

Rima keluar dengan mulut menganga setelah mendengar harga dress yang dibeli oleh Mentari tadi.

"Punya credit card dari mana Lo?" Bisik Rima.

"Aghi" Jawab Mentar pelan.

"Begituan doang ampe berjuta-juta" tambah Rima.

_

"Wiiih Ganteng juga kamu Ry," Ucap Rammy begitu melihat Ary yang sudah mengenakan stelan yang rapih.

"Iya dong. Ary Gusti Ramadi gitu" sahutnya sambil bergaya sok keren.

"Duduk Ry. Masih lama kayanya" Tambah Rammy.

Rima dan Mentari bersiap siap turun ketika suara Ary memanggil mereka berdua untuk segera turun. Secara Ary sudah se jam menunggu kedua sahabatnya yang sedari tadi bersiap-siap.

Mentari pun berjalan pelan menuruni tangga karena high heels nya.

"Wiiidiih ini beneran temen gue?" Seru Ary.

Ary dan Ibu langsung berdiri ketika melihat Rima dan Mentari.

Mentari dan Rima tersenyum malu.

"Tunggu," Sahut Rammy lalu mengeluarkan ponsel nya Mentari pun langsung bergaya.

CEKREK
CEKREK
CEKREK


"Nah sekarang bertiga,"

CEKREK CEKREK
CEKREK CEKREK
CEKREK CEKREK
CEKREK CEKREK
CEKREK CEKREK

.

Langkah Ary, Mentari dan Rima serta Ibu terhenti ketika melihat seorang Pria yang baru saja turun dari mobil.

"Loh Aghi?!" ucap Rammy.

"Ayok," Ary menarik pelan tangan Rima dan Mentari.

Sedangkan Rammy menghampiri Aghi.

Rima dan Mentari membuka pintu belakang Mobi.

"Terus Gue di depan sendiri gitu? Kaya sopir? Duduk di depan napa Men," protes Ary.

"Yaelah cepet udah jam berapa ini," Sahut Rima.

"Pada kemana?" Tanya Aghi begitu mobil Ary pergi.

"Prom Night" Jawab Rammy.

_

Mentari mengambil ponsel.

Ada pesan dari Aghi.

Aghi : Kamu Cantik.

Mentari : Kenapa gak bilang kalau hari ini pulang?

Aghi : Kamu susah dihubungi. Saya khawatir, jadi Saya pulang.

Menyari : Maaf.

Aghi pun langsung menelepon Mentari.

"Kenapa minta maaf"

"Nanti Saya telfon lagi," Jawab Mentari mengingat bahwa sekarang Ia tengah bersama Ary yang notaben nya tidak mengetahui hubungan nya.

"I miss you," Sahut Aghi.

Mentari langsung menutup telepon nya.

.

Rammy datang membawakan minuman untuk Aghi.

"Kok kamu gak bilang?" Ucap Rammy lalu duduk di samping Rammy.

"Kejutan," jawab Aghi. Rammy memeluk Aghi.

.

Semua mata tertuju pada Ary yang diapit 2 perempuan cantik.

"Wih Si Ary," sapa teman nya.

"Menang banyak Lo," tambah nya.

"Dua istri lebih baik," canda Ary.

Acara pun dimulai.

.

Mentari berdiri di pojok sembari memainkan ponsel nya. Jangan tanya dimana Ary dan Rima karena sedari 30 menit yang lalu Mentari tidak tahu kemana mereka.

"Hey," sapa seseorang mengagetkan Mentari. Pria itu tersenyum melihat ekspresi terkejut Mentari.

"Ngapain cewek cantik sendiri dipojokan?"
Mentari diam tidak menjawab.

"Mending Lo ikut gue mau gak?"

"Males banget." Sahut Mentari lalu pergi meninggalkan Gusti.

.

"Ekhem... cek cek.. Okay sebentar lagi kita bakalan ke puncak acara. Yaituu..."

Jreng jreng jreng *suara musik.

"King and Queen Nusa Bhakti of the year," teriak orang orang.

Rima langsung menghampiri Mentari dan menariknya kedekat panggung.

Ponsel Mentari bergetar. Ada pesan dari Aghi.

Men, saya di luar. Saya ingin liat kamu, sebentar.

Mentari pun langsung keluar tanpa pamit pada Rima dan Ary yang kebingungan karena nama Mentari ternyata juga disebutkan oleh pembawa acara di atas panggung.

Aghi langsung tersenyum ketika melihat Mentari.

Mentari langsung memeluk Aghi.

"Maaf" katanya.

"Kenapa dari tadi minta maaf mulu? Kan belom lebaran Men," lalu mengecup ujung kepala Mentari.

Mentari memeluk Aghi makin erat.

"Ayo," Mentari melepaskan pelukan nya.

"Kemana?" Tanya Aghi.

"Midnight date,"

"Tapi kan acara Kamu belum selesai?"
"Gapapa. Gak seru abis nya"

Mentari dan Aghi pun masuk ke dalam mobil.

.

Sepasang mata itu kembali tak sengaja melihat interkasi Aghi dan Mentari yang di luar batas menurutnya.

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

71.7K 1.5K 22
"Temani saya tidur, saya akan membayar untuk itu." Revan, seorang boss perusahaan yang dikenal ramah, namun siapa sangka di balik wajah tenangnya, Re...
11.9K 798 16
RATE: 19+ Ratu mendapat sebuah misi untuk menaklukkan seorang dokter berhati dingin. Bukan hanya sikap saja yang menyeramkan, usai sepakat hidup bers...
910K 50.1K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
4.6M 270K 32
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...