Pacar Ibu [SELESAI]

بواسطة xdellll

830K 16.5K 702

Ketika cinta tidak memandang usia dan status itu terjadi pada Ibuku, apa yang harus ku lakukan? SELESAI, JUNI... المزيد

001
002
003
004
005
006
007
008
010
011
012
013
014
015
016
017
018+
019
020
021
Tidak Berjudul
Ary Gusti Ramadi
SPIN OFF | DIARY OF AGHI AND HIS SORROW

009

33.1K 712 10
بواسطة xdellll

Setelah mendiamkan Mentari sedari tadi, Rima pun akhirnya menyetujui rencana Mentari untuk menonton pertandingan Ary karena hari ini Sekolah memulangkan muridnya lebih awal.

Mentari pun senang dan bersyukur karena Rima sudah tidak marah lagi kepadanya.

.

Rima dan Mentari, adalah orang terheboh setiap Ary mencetak skor. Sampai sampai para penonton lainnya teralih kan fokusnya pada mereka.

Sedangkan Ary hanya tersenyum bahagia melihat kedua sahabatnya itu selalu mendukungnya plus sekarang mereka sudah berbaikan.

.

Ary menghampiri Rima dan Mentari di sebuah Cafe dekat tempat tanding nya tadi.

"Udah baikan nih?" Tanya Ary yang langsung duduk di samping Mentari.

"Apasih," Sahut Mentari dan Rima berbarengan.

"Emang kemaren kalian kenapa sih? Sampe pada diem diem bae," lanjutnya yang lalu menyeruput minuman milik Mentari.

"Ihh Pesen dong jangan minum punya orang," sahut Mentari.

.

Aghi berdiri pinggir jalan tepat di sebrang sebuah Cafe dengan nuansa Anak Muda itu.

Ia tersenyum sembari melihat sesosok gadis yang dibalik kaca yang tampak bahagia bercanda dengan teman temanya, setelah sepertinya Mentari ada masalah dengan sahabatnya itu.

Setelah dirasa cukup Aghi pun kembali masuk ke dalam Mobil nya.

.

Ary menarik tangan Mentari yang sedang mengocek minuman Ary untuk dicobanya.

"Ih ngapain sih Lo Ry?" Protes Mentari karena selain terkejut juga karena minuman itu sedikit tumpah.

"Wihhh gelangnya bagus nihh," tambah Ary sembari memperhatikan Gelang itu pada Rima.

Mentari menarik tangan nya.

"Kenapa emangnya?" Tanya Mentari.

"Tumben banget Men, biasanya anti pake yang begitu begituan" Sahut Rima.

Ary menganggukan kepala nya setuju dengan Rima.

"Ya nama nya juga dikasih. Kalo ga di pake kan nanti sedih yang ngasih nya" Balas Mentari.

"Emang dikasih siapa sih ampe segitunya banget?" Tanya Ary

"Ya.. ya di kasih Ibu lah. Siapa lagi" Jawab Mentari langsung meminum Jus nya karena tiba-tiba tenggorokannya terasa kering setelah berbohong.

Rima dan Ary manggut-manggut.

.

Setelah ditinggal Rima dan Ary yang pulang duluan, Mentari yang masih di Cafe pun menelepon Aghi.

"Hallo"
"Ya kenapa Men?"

"Aku mau ke Apartemen,"
"Kamu dimana?" Tanya Aghi.

"Di Cafe deket SMA Nusa Raya," Jawab nya.
"Tunggu disitu, Saya kesana."

"Ehh tunggu,"
"Kenapa?"

"Om dimana?"
"Saya di cabang 2"

"Om langsung ke Apart aja. Lagian dari sana ke sini kan jauh, ditambah dari sini ke Apart juga jauh. Puter puter kan jadinya. Aku naik taksi aja,"

"Oh iya yaudah. Hati-hati."

Mentari pun lalu keluar dari Cafe dan langsung mendapatkan Taksi.

.

Setiba nya di Apartemen, ternyata Aghi belum sampai. Mentari melihat ke sekeliling mencari apakah ada yang bisa Ia kerjakan sembari menunggu Aghi.

"Ruang tengah Rapih, Dapur rapih, Kamar Rapih semua Rapih." katanya setelah berkeliling.

Mentari pun menjatuhkan badan nya ke atas Sofa lalu menghela nafas merasa bosan.

"Ah masak. Masak buat Aghi. Barangkali Dia belom makan" katanya lagi semangat. Lalu mengganti posisinya menjadi duduk.

"Eh tapi kalo udah makan gimana? Aghi kan punya Resto yang udah jelas dia tau masakan enak gimana. Laah apa kabar sama masakan Gue?" Tubuhnya kembali jatuh di sofa.

"PR?" Tanya seseorang mengejutkan Mentari yang sampai membuatnya langsung berdiri.

"Ihh kaget!!!" Sahut Mentari sembari mengelus elus Dada nya.

Aghi tertawa pelan sembari menghampiri Mentari.

"Kapan datang nya coba??" tambah Mentari.
"Sebelum Kamu datang "

Aghi duduk di sofa.

"Loh kok?" Katanya bingung karena tadi Ia kan sudah mengecek semua ruangan.

"Kamu ga cek Balkon. Saya dari tadi di Balkon"

Mentari langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan nya karena merasa malu dengan kelakuan nya tadi.

Aghi tertawa pelan dan menarik lembut Mentari ke pangkuan nya.

"Aaah malu," Kata Mentari.

Aghi memegangi kedua tangan Mentari dan menariknya pelan sampai wajah Mentari yang sedang memejamkan matanya terlihat.

Aghi tersenyum melihat Mentari dan menganggapnya Lucu.

Cup

Kecup Aghi di bibir Mentari.
Mentari yang terkejut langsung membuka matanya.

Aghi tersenyum lalu mencium kembali bibir Mentari. Setelah dirasanya Mentari tidak lagi terkejut Aghi melumat pelan bibir Mentari.

Mentari melepaskan Cium nya ketika tangan Aghi mulai menyentuh pinggan nya.

Mentari pun langsung berdiri.

Aghi terkejut dan menatap Mentari bingung.

"Om tadi nanya ada PR?. Ada Om Aku baru inget" Kata Mentari lalu mengambil tas nya gugup takut sesuatu akan terjadi kalau Ia tidak melepaskan ciuman nya tadi.

Aghi menghela nafas. Lalu berdiri mengikuti Mentari yang sedang duduk di lantai agar mudah mengerjakan PR nya.

Mentari membuka buku nya. Mencari soal mana saja yang harus dikerjakan nya.

Aghi duduk disampingnya.

"Yang mana?" Tanya Aghi sembari tersenyum.

"Yang ini" Mentari menunjuk soal. Ia malingkan wajahnya sebentar ketika Aghi membaca soal.

Menghela nafas lega Aghi tidak marah.

Aghi mengambil pensil di kotak pensil milik Mentari.

"Mau dikerjain?" Tanya Mentari heran.

Aghi mengangguk sembari menulis.

"Bisa?" Tanya Mentari lagi.
Aghi mengangguk kembali.

"Bener?" Mentari tampak tidak percaya.

Aghi melihat ke arah Mentari.
"Gini gini Saya sebenernya lulusan Fisika," Katanya lalu kembali mengerjakan soal.

Mentari menganggukan kepala nya.

Tak lebih dari 15 menit 10 soal itu Aghi terselesaikan.

"Udah?" Tanya Mentari kaget dengan kecepatan Aghi.

"Udah," Jawab Aghi yakin.

Tanpa disadarinya Mentari bertepuk tangan.

"Sini perhatiin, Saya jelasin kenapa bisa gini jawaban nya." Kata Aghi.

Mentari langsung berhenti bertepuk tangan.

"Nanti gimana kalo di suruh ngejelasin? Masa Kamu bilang Saya yang ngerjain nya?" tambah Aghi.

Mentari memasang wajah sebal nya. Aghi tertawa pelan.

-

Pagi ini Mentari bersyukur karena tidak harus menjelaskan jawaban dari PR nya. Karena jujur kemarin Mentari sama sekali tidak menyimak apa yang di jelaskan Aghi.

Ia hanya serius melihat wajah Aghi yang menurutnya jadi tambah tampan saat menjelaskan soal kemarin.

Rima dan Ary mengerutkan Alis ketika melihat Mentari mendapat nilai 100.

"Anjrit tumben banget Lo Men" Kata Ary setelah pelajaran Fisika selesai.

"Dapet dari mana Lu Men?" Tanya Rima.

"Aneh padahal biasanya Lo kalo ga dikerjain Lo bakal nyontek ke Rima" Tambah Ary.

"Internet," Jawab Mentari sembari sibuk merapihkan buku buku diatas mejanya.

"Eh Btw Men, Gue kemaren kan ke rumahnya Mbak Felly abis itu Gue liat katalog perhiasan gitu Mbak Felly kan kerjanya beli- beli perhiasan mulu tuh. Daaaan.. di Katalog itu Gue liat gelang Lo!"

"Teruss??" Sahut Ary.

"Lo tahu berapa harga gelang itu?" Tanya Rima. Mentari menggelengkan kepalanya.

Rima pun mengambil ponselnya lalu menunjukkan sebuah foto hasil jepretanya diam diam kemarin.

"1000£ Mennnn gilaaaa. Lo tau kalo di rupiahin berapa?"

Ary dan Mentari menggelengkan kepalanya.

"Itung aja sendiri," tambah Rima.

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

ALZELVIN بواسطة Diazepam

قصص المراهقين

4.7M 272K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
496K 7.1K 28
"Pija lo harus bantu gue. menikahlah dengan Bang Al." persahabatan dari sekolah menengah pertama sampai dia berdua duduk di bangku perguruan tinggi m...
273K 4.4K 12
Aku hanyalah seorang murid SMA biasa yang berusia 17 tahun dan bukan berasal dari keluarga kaya raya. Dulu keluargaku memang sempat menjadi orang kay...
227K 3.6K 15
Akan di private secara acak nantinya. Please Follow dulu ya..!!! **** Jatuh cinta kepada duda yang gagal move on? Mampukah Jammie memenangkan hati Ch...