Pacar Ibu [SELESAI]

By xdellll

831K 16.5K 702

Ketika cinta tidak memandang usia dan status itu terjadi pada Ibuku, apa yang harus ku lakukan? SELESAI, JUNI... More

001
002
003
004
005
007
008
009
010
011
012
013
014
015
016
017
018+
019
020
021
Tidak Berjudul
Ary Gusti Ramadi
SPIN OFF | DIARY OF AGHI AND HIS SORROW

006

40.3K 827 47
By xdellll

Dentuman musik keras menghantam telinga nya begitu Aghi masuk kedalam ruangan ini.

Aghi dan rekan rekannya melihat kesekelilingnya lalu mencari meja untuk mereka.

Karena merasa pengap dengan pekerjaannya, Aghi pun memutuskan untuk setuju dengan ajakan rekannya itu.

Ternyata disini juga sama saja.

Dia masih merindukannya.

Wajah, tubuh dan senyum gadis itu yang terus ada di kepalanya.

"Mentari?!!" katanya setelah melihat seorang wanita lewat dihadapanya.

"Hah?!... Mentari? Dimana?" Jawab rekan Aghi yang tidak sengaja mendengar perkatannya.

Aghi dengan cepat menghampiri dan meraih lengan wanita itu.

Wanita itu pun seketika langsung menoleh.

"Mentari?"

Mentari terkejut.

Aghi menarik lengan Mentari membawa nya keluar.

Kini mereka berdua berdiri berhadapan di sebuah taman dekat club itu.

Mentari menundukkan kepalanya.

"Waaa sekarang gue malah bisa denger suara nya," sahut Mentari.

Aghi masih memegang lengan dan menatap nanar wanita dihadapannya.

"Mentari..."

"Apa apa apa? Dari tadi Mentari Mentari terus. Stop manggil gue!" Mentari kelihatan sudah mabuk.

"Mentari kamu ngapain disana?" Tanya Aghi.

"Gue bilang jangan manggil gue terus... Gue jadi makin kangen kan jadinya!" bentak Mentari yang lalu menangis sembari jongkok di hadapan Aghi.

Aghi terkejut.

"Aaa hiks hiks Aghii... hiks hiks Aaa... hiks Aaaa aaa aa"

Aghi terdiam, terkejut karena Mentari ternyata sama merindukan nya seperti dia merindukan Mentari.

Aghi memeluk erat Mentari membawanya untuk berdiri.

"Aghiii.... Hiks... hiks... Jangan Nikah sama Ibu. Gue cinta sama Lo Ghii... hiks... hiks... plesea jangan Nikah sama Ibuu"

Aghi melepaskan pelukannya.

Lalu berjalan menjauh.

Mencoba membalikkan badannya agar tidak melihat Mentari lagi.

"Aghiii" panggil Mentari.

"Fuck!" Aghi meninju sebuah pohon dihadapannya.

"Aghiii" panggil Mentari lagi.

Tangisan Mentari menyayat Hatinya.

Aghi berbalik menghampiri Mentari.

Memeluknya.

Dan dengan tidak sadar Mentari langsung mencium bibir Aghi.

Air mata keluar dari mata Aghi. Perlahan Aghi pun mulai melumat bibir Mentari.

Ciuman pertama Mentari akhirnya jatuh pada Aghi. Yang merupakan Pacar Ibu nya.

-

Mentari terbangung ketika merasa terusik dengan seseorang yang tidur di sampingnya.

Ia pun membuka matanya.

Dimana ini? Ini kamar..... Rima. Batin nya.

Ia melihat ke sekeliling dan menemukan Rima di sampingnya.

Kepalanya sakit.

Kejadian semalam tiba-tiba teringat kembali.

'Jadi yang pas malem itu mimpi' Batinnya. Ia pun sedih.

Rima ikut terbangun.

Lalu melihat ke arah Mentari.

"Dari kapan lo disitu?" Tanyanya
"Gatau." jawab Mentari.

Mentari turun dari ranjang Rima dan berjalan keluar.

"Omaygat!!!!!" katanya terkejut lalu terjatuh.

Rima yang kaget langsung menghampirinya.
"Kenapa?"

Mentari menunjuk ke arah sofa.

"Omaygat. Om Aghi???!" teriak Rima.

-

Ibu berdiri di depan pintu, untuk menyambut anak dan tunangannya.

Mentari turun dari mobil sembari menundukkan kepalanya. Aghi mengikutinya dari belakang.

"Bagusss," kata Ibu.

"Udah jangan di marahin dulu," Sahut Aghi.
"Mandi terus makan dulu gih Men." lanjut Aghi.

Mentari pun masuk dan langsung menuju kamarnya.

Di kamar Mentari terus memikirkan kejadian semalam. Kejadian itu apa bener cuma mimpi? Di mobil pun Aghi tidak bicara apa-apa.

Setelah selesai Mentari turun, untuk makan siang bersama Ibi dan Aghi.

Mentari duduk di hadapan Aghi.

"Ibu ga mau ya kamu ke tempat gitu lagi"

Mentari mengangguk sembari mengunyah makanannya.

"Janji ya?" lanjutnya.
"Iya janji Bu." jawab Mentari.

Sebelumnya tadi pagi Ibu di telepon rekan kerja nya kalau semalam melihat Mentari di sebuah club. Dan Ibu langsung menelepon Aghi untuk menjemput Mentari di rumah Rima.

Padahal Aghi juga berada di sana.

-

Di kamar nya Mentari mencoba menelepon Rima.

"Hallo Rim,"

"Eh Lo Men dimarahin ga?"

"Dimarahin lah. Si Ary masih ada di rumah lo?"

"Engga udah balik. Ga lama lo balik dia juga balik"

"Tadi gue belom sempet nanya. Lo ga tau kalo si Aghi ada di rumah Lo?"

"Ga tau gue Men, gue gak inget kejadian semalem. Sumpah."

"Rim.. ini gue antara beneran dan mimpi.."

"Apaan?"

"Pas malem gue itu nangis nangis gitu..... di depan...Aghi terus kita ci...ciuman"

"Haha.. Mimpi kali ah gila aja Men,"

"Iya kali ya mimpi."

Saat itu tanpa sepengetahuan Mentari, Aghi masuk ke kamarnya dan berdiri di belakangnya.

Aghi yang mendengarnya lalu mendekat dan memeluk Mentari dari belakang.

"Itu bukan mimpi Men." bisik Aghi.

Mentari kaget dan tidak sengaja menjatuhkan Ponselnya.

Tubuhnya pun membeku.

Aghi memutarkan tubuh Mentari menjadi berhadapan dengan nya.

"Kamu masih ga inget?" Tanya Aghi.

"Kita kemarin kaya gini." Lanjut Aghi.

Tiba-tiba Aghi mencium Mentari pelan.

Ternyata bukan mimpi!! Batin Mentari.

-

Malam ini Aghi, Mentari dan Ibu dinner bersama di rumah Aghi.

Selagi Ibu masak Aghi dan mentari menonton film bersama.

Sebelumnya Mentari sudah menawarkan diri untuk membantu tapi Ibu menolak dengan alasan kalau Mentari tidak akan berguna di dapur.

Aghi duduk bersebelahan dengan Mentari.

Awalnya mereka fokus menonton Film.

Tapi kemudian perlahan jari Aghi menyentuh tangan Mentari.

Mentari meliriknya lalu tersenyum. Aghi yang merasa diberikan lampu hijau pun lalu menggenggam tangan Mentari.

Mereka berdua tersenyum.

Ketika Ibu datang, Aghi langsung melepaskan genggamanya. Aghi berdiri lalu menghampiri Ibu, membantunya membawa makanan.

Mentari terdiam. Mencoba menerima kenyataan.

Kenyataan bahwa hubungannya dengan Aghi adalah hubungan yang semestinya tidak terjadi. Yang patut untuk disembunyikan.

Selesai makan malam Ibu dan Mentari bergegas untuk pulang karena hari semakin malam.

Ibu menolak untuk pulang di antar Aghi.
Dan lebih memilih pulang dengan taksi.

Selagi menunggu Taksi, Aghi dan Ibu mengobrol dengan mesra.

Lalu Mentari?

Mentari pura-pura sibuk memainkan Ponsel nya. Sembari sesekali melirik Ibu dan Aghi.

Taksi pun datang. Mereka pun berpamitan.

"Pulang yaa. Bye" pamit Ibu.

Lalu....

Cup..

Ibu mengecup singkat Bibir Aghi lalu masuk ke dalam Taksi.

Mentari dan Aghi terkejut, karena memang ini pertamakali nya bagi Mentari melihat Ibu seperti itu.

Mungkin efek dari Wine yang tadi Ibu minum.

"Bye" kata Mentari canggung.

Mereka saling menatap sebentar.

Aghi hendak mendekat. Tapi Mentari langsung masuk ke dalam Taksi.

Aghi terdiam menatap kepergian taksi yang membawa dua orang yang dicintainya itu.

Sepulangnya Mentari langsung masuk ke kamar. Dan tak lama Aghi langsung menelepon Mentari.

"Sudah sampai?"
"Udah"

Aghi diam
Begitu juga Mentari

"Kenapa tadi kamu ga mau saya peluk?" Tanya Aghi.

"Mmmmm... karena tadi...."

"Ada Ibu?" Potong Aghi.

Mentari diam.

"Besok pulang sekolah, kamu saya jemput ya?"

"Iya. Pagi nya dianter ga?"

"Kalo pagi saya gak bisa,"

"Oh yaudah. Sampai ketemu besok,"

"Okay..... I love you"

"Ya i know"

.

Continue Reading

You'll Also Like

274K 4.4K 12
Aku hanyalah seorang murid SMA biasa yang berusia 17 tahun dan bukan berasal dari keluarga kaya raya. Dulu keluargaku memang sempat menjadi orang kay...
430K 15.5K 30
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
31.4K 74 4
Cerita dipindahkan ke Fizzo dengan judul "Cinta Gila Dosenku" nama pena Feby dwi Aurora hanyalah gadis biasa yang pernah melakukan kesalahan. Tanpa s...
6.6M 278K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...