Malam semakin larut, semua orang sudah terlelap dalam tidur, dan membuat jalanan menjadi gelap dan sepi.
Namun, dirumah sakura lampu masih menyala, memang sudah tradisi dijepang jika ada yang akan menikah maka mereka akan melakukan pesta sebelum mereka menikah.
Sekarang dirumah sakura telah berkumpul ino, temari, tenten, dan hinata, mereka memang berpesta tapi mereka hanya berbincang bincang tanpa meminum bir atau sake yang akan membuat mereka mabuk.
Tidak sama seperti yang terjadi dirumah sasuke, semua berkumpul dan meminum bir atau sake, sehingga mereka mabuk.
" Hei.. malam semakin larut.. Apa kalian tidak pulang.. " ujar sakura yang mulai kelelahan.
"astaga... kenapa aku terjebak dalam pesta ini?" temari sedikit kesal.
" maaf.. Aku agak lama" ujar tenten pada temari yang sedikit kesal.
Awalnya temari datang kekonoha bersama gara untuk menghadiri pernikahan sasuke dan sakura karena kakashi mengundang para pemimpin desa aliansi shinobi.
"aku pergi hanya karna menemanimu saja tenten" kesal temari.
"maaf maaf.." ujar tenten.
"minumannya habis.. aku akan mengambilnya" ino beranjak dari duduknya dan berlalu menuju dapur.
Duk...
sebuah kunai yang telah ditempeli surat menancap di dinding dapur, ino yang terkejut langsung membaca apa isi surat tersebut.
' pernikahanmu tak akan berlangsung lama.. Ninja medis '
"ancaman.. aku harus memberi tau sakura " ujar ino.
" hmm.. kurasa ini sudah cukup, aku akan pulang " temari beranjak dari duduknya.
"ku rasa kau benar, aku juga akan pulang" tenten juga beranjak dari duduknya.
"hinata.. apa kau pulang bersama kami?" ajak tenten.
"oh.. baiklah"
"sakura.. kami pulang dulu, lagi pula besok kau akan menikah" senyum hinata.
"ternyata kalian sudah akan pulang" ino muncul dari dapur.
" ya.. apa kau tidak pulang?" tanya tenten.
"tidak.. malam ini aku akan menginap dirumah sakura, aku akan membantunya bersiap siap besok" ujar ino.
Setelah mengantarkan hinata tenten dan temari sampai pintu, ino menarik sakura kedalam.
"ino.. ada apa?" tanya sakura bingung.
"aku menemukan sebuah surat saat berada didapur, seperti surat ancaman" dengan nada serius.
"ancaman?" ujar sakura.
"kau harus menjaga pernikahanmu dengan sasuke, jangan sampai ada seseorang yang dapat mengahancurkannya" dengan nada serius.
.
.
.
.
.
Pagi harinya...
"waw.. Sakura.. Kau sangat cantik" ujar ino terpukau dan bahagia.
Hari itu telah tiba, hari dimana sakura akan memulai hidup barunya bersama sasuke, hari yang penuh kebahagiaan.
Sakura yang saat ini mengenakan kimono putih, dan wajahnya yang dipolesi make up semakin memancarkan aura kecantikannya.
Rambut pinknya yang dihiasi bunga bunga, membuatnya semakin istimewa.
"bagaimana perasaanmu saat ini, sakura?" tanya ino.
"entahlah... A-aku sedikit gugup.." jawab sakura.
"tenanglah sedikit sakura.. Ayo cepat.. Kita kekuil" ujar ino.
Hari ini sakura sangat gugup, bagaimana tidak, dia akan menjadi seorang uchiha, dan akan memiliki pengalaman hidup baru.
Sakura sampai dikuil tanpa sepengetahuan siapa pun, semua orang mulai berdatangan, termasuk pemimpin dari lima negara aliansi shinobi dan guru sakura, tsunade.
Tenten dan moegi menyambut para tamu digerbang kuil, sembari menerima hadiah dari tamu untuk kedua mempelai.
saat ini sasuke sedang berada didepan jendela, melihat tamu tamu yang datang dari atas.
'kaachan.. Touchan.. Onichan.. Andaikan saja kalian semua bisa datang, bisa melihatku bersanding dengan orang yang kucintai ' batin sasuke sedih.
Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu membuat sasuke tersadar dari perasaan rindunya terhadap keluarganya.
Sakura masuk menghampiri sasuke, yang memalingkan pandangan dari jendela kearahnya, sebuah senyuman tipis terukir dari bibir sasuke.
Memandang sakura yang mengenakan kimono putih lengkap dengan penutup kepala.
"sa-sasuke kun, hm.. Apa y-yang kau laku-kan disini, sebentar lagi pendeta akan memanggil kita" sedikit gugup.
"sakura.. Sasuke kun.. Pendeta memanggil kalian!" teriak ino dari balik pintu.
"apa kau siap, sakura?" tanya sasuke.
"hn" sedikit terkejut karena tiba tiba saja sasuke bertanya.
Sakura hanya mengangguk pelan dan tersenyum untuk menjawab pertanyaan sasuke.
Sasuke mengulurkan tangannya kearah sakura, dan sakura menerima uluran tangan sasuke, mereka berdua keluar dari ruangan kuil menuju halaman kuil sambil berpegangan tangan.
" putriku.. Sangat cantik.. " ujar kizashi dengan senyum lebar, saat sakura dan sasuke muncul dihadapan mereka sambil berpegangan tangan.
"oh astaga... Mereka berdua sangat menawan" ujar tenten.
Sasuke dan sakura berjalan, munuju pendeta, lalu pendeta memulai acara pertama, yakninya menyucikan mereka berdua.
setelah itu mereka melakukan san san kudo yaitu mereka akan disuguhkan segelas sake, dan mereka harus menghirupnya selama sembilan kali.
.o0o.
Tiba saatnya, mereka telah sah menjadi sepasang suami istri, dan sekarang sakura yang telah berganti baju dengan kimono berwarna hijau toska.
Begitu juga dengan sasuke yang juga telah mengganti bajunya, berwarna merah, berdiri berdampingan didepan kuil, melihat lihat tamu yang tengah menikmati makanan atau pun menyapa mereka.
" sakura chan.." panggil hinata menghampiri sakura.
" omedatou" hinata tersenyum lebar.
" arigatou hinata" membalas senyum hinata.
" mulailah hidup barumu dengan sakura, sasuke " menepuk pundak sasuke.
" hei bisakah kau tersenyum sedikit saja dihari ini " kesal karena wajah datar sasuke.
"memulai hidup baru ya.. " ujar sakura.
"ada apa sakura?" tanya hinata.
"ah.. Aku hanya.. Tidak menyangka.. " senyum sakura.
" hn.. Aku ikut senang" seakan akan tau yang sakura maksud.
Hari mulai sore... Sekarang sakura telah bersiap untuk pindah kerumah sasuke, meninggalkan ayah dan ibunya.
Perasaan sedih dan bahagia, datang menerpa hati sakura, bahagia karena dia telah menjadi seorang istri dari pria yang dicintainya, dan sedih harus meninggalkan kedua orang tuanya.
Baginya hari telah berlalu begitu cepat, dia sama sekali tak menyangka hari ini akan terjadi.
Sekarang kizashi dan meikito telah berada dirumah sasuke, mengantarkan putri semata wayang mereka kerumah suaminya, menatap dan memeluk sakura sebelum melepaskan sakura ke sasuke.
" sasuke.. Aku serahkan putriku padamu.. Tolong jaga dia baik baik.. Berjanjilah padaku.. " kizashi mencoba menahan tangisnya.
"itu janjiku padamu.. Aku akan menepatinya" ujar sasuke.
"sakura.. Jaga dirimu baik baik.. " meikito memeluk sakura yang telah dibanjiri air mata.
"aku akan merindukan kalian" bisik sakura dalam tangisnya.
"kami juga akan merindukanmu.. Berbahagialah dengan suamimu.. " ujar meikito.