Dewa Cinta: Lima Kali Pacaran

By Deri-Prabudianto

3.9K 32 1

Cerita ini merupakan salah satu dari serial Dewa Cinta yang kutulis. Ada 4 serial DC yang sudah diterbitkan. More

Dewa Cinta: Lima Kali Pacaran BAG. 1
Dewa Cinta: Lima Kali Pacaran BAG. 2
Dewa Cinta: Lima Kali Pacaran BAG. 3
Dewa Cinta: Lima Kali Pacaran BAG. 4
Dewa Cinta: Lima Kali Pacaran BAG. 6
Dewa Cinta: Lima Kali Pacaran BAG. 7
Dewa Cinta: Lima Kali Pacaran BAG. 8
Dewa Cinta: Lima Kali Pacaran BAG. 9
Dewa Cinta: Lima Kali Pacaran BAG. 10 tamat.

Dewa Cinta: Lima Kali Pacaran BAG. 5

277 1 0
By Deri-Prabudianto

Aku sibuk sekali. Akhir tahun begini pekerjaan menumpuk. Duh... Malam Natal lembur lagi deh...

Hari pertama Key melaporkan kalau Andrei tak mau menemuinya. Key menitip potato Chip itu pada penjaga.

Hari kedua Key melaporkan kondisi tetap sama.

Seminggu kemudian tetap sama. Mau tak mau Aku harus  menemui Andrei, kali ini tanpa bekingan DH lagi.

Ketika kami bertemu, Andrei terus menatap ke arah pintu. Mungkin dia mengira aku menyembunyikan Key diluar dan kalau aman disuruh masuk. Kubiarkan kecurigaannya menganga.

" Kamu bersedia bertemu denganku, kenapa gak mau menemui Key..."

Rey tak mau menjawab. Aku gak tahu kenapa harus ikutan Key memanggilnya Rey. Mungkin supaya cepat akrab.

" Diam tak menyelesaikan masalah, Rey..."

" Tak ada yg perlu diselesaikan lagi, titik !" Andrey membandel.

" Kamu memilih meringkuk dipenjara selama 8 taon ?"

" Aku sudah kehilangan segalanya. Rumahku habis buat membayar pengacara. Begitu juga mobilku ! Pekerjaanku tamat ! Apa lagi yg kupunya? Andai keluar, semua akan memandangku sinis. Mantan napi... mantan napi... Lu kira enak keluar dari sini !" semburnya.

Aku bisa memaklumi kegalauannya." Kubantu memulihkan nama baikmu, mau ? " tawarku.

Andrei diam sangat lama. Kutunggu reaksinya....

" Gimana caranya ?"

" Berapa  sebuah aransemen lagu dihargai produser ?"

" 1 - 10 juta."

Wow, ternyata mahal juga...

" Oke, kamu tulis beberapa lagu. Saya tawarkan pada produser atau penyanyi. Kalo gol, kamu dapat duitnya..."

" Benar ?"

Aku mengangguk.

" Kamu..." dia ragu.

" Aku kenal semua orang, termasuk penyanyi,  produser, sutradara dll. Pak Leo yang pemilik rekaman MX dulu teman baikku..."Maaf Tuhan, aku berbohong demi menolong orang ini.

" Dalam kondisi saya masih dipenjara?'" Nadanya sudah sangat tertarik.

" Bisa aja, sekarang di penjara kuliah aja bisa..."

" Emang bener ?" Nadanya masih kurang yakin.

" Satu saja sarat yg kuminta, terima potato chip dari Key. Dia tulus mengantarkannya. Dengan mengemil, ngopi, sambil menulis lagu bukankah ide idemu lebih deras aliran inspirasinya..."

Rey menarik narik bajunya. Gelisah....

" Baiklah... tapi itu bukan berarti aku memaafkan perbuatan pamannya !"

" Gak ada yg nyuruh kamu memaafkan perbuatan Salimin. Aku juga nggak akan memaafkan perbuatan orang tak bermoral itu. Tapi Key gak bersalah... Kamu harus memaafkannya."

Lama sekali Rey tercenung sebelum menjawab... " Aku pikir pikir dulu."

Kubiarkan dia berpikir sementara aku berlalu. Berkali kali dia menatap  ke pintu. Aku menebak dia menunggu kemunculan Key, tapi aku seorang ahli strategi dalam pembelian saham: Hari ini tidak ada Key untuknya !

31 Desember, saat semua sedang merayakan pergantian tahun baru, di mejaku ada sehelai kertas, aransemen lagu dengan Judul " Bukan Cinta Buta !" kubaca berulang ulang syair lagu yg menyayat itu. Kucoba memainkan piano, tapi sumbang sekali.

Kuremat kertas itu hingga lumat, kubuang ke tong sampah. setelah itu aku menulis selembar cek dengan nilai 2 juta.

Tanggal 1 Januari  kuminta seorang kurir mengantar cek itu kepenjara dengan sedikit Note : Syair lagumu disukai produser. Sebagai bayaran awal dia kasi DP2 juta...

Tahun baruku dimulai dengan setitik kecil niat baik.

.........

Key masih terus mengantar potato chip ke penjara, mula mula dititipkan lewat penjaga, tapi ketika tahu Rey bersedia menerima pototo chip itu serta memakannya, Key memberanikan diri  menemui Rey. Rey bersedia menemui Key,tapi hanya sebatas mangambil potato chips tanpa sepatah katapun. Key merasa itu adalah sebuah kemajuan.

Key mengajakku ketemuan buat membicarakan kejadian hari itu.

" Hati Andrie bukan terbuat dari batu, Key. Batu aja tiap hari kamu tetesi air bisa berlubang, apalagi hati manusia..." kataku berfilsafat.

" Berarti ada harapan ?"

" Selagi manusia mau berusaha, selalu ada harapan." kataku optimis.

" Dewa... Kenapa aku selalu merasa nyaman berada di dekat dewa ?"

Aku tersentak mendengar pertanyaan ini. Pertanyaan ini terlalu polos, tapi maknanya bisa lebar sekali.

" Wanita suka pria yg mau mendengarkan, yg bisa mengerti mereka, yg mau memahami mereka. Kamu merasa nyaman karena aku lelaki tipe begitu. Tapi aku milik istriku, tidak berbagi dengan orang lain. Kalau kamu merasa nyaman, aku tidak keberatan seumur hidup berteman denganmu..."

" Hanya berteman... tidak lebih dari teman...?"

" Beberapa wanita yg pernah kutolong selalu mengatakan demikian. Nyaman dalam arti tidak berlebihan. Dan kami tetap berteman..." kugantung kalimat ini biar dia berpikir sendiri.

" Apa yg harus kulakukan agar bisa selalu bersama Dewa ?"

Aku memandanginya dengan kelembutan seorang dewa cinta. Dewa cinta milik semua orang, universal.

" Aku terlalu tua tuk jadi adikmu, terlalu sibuk tuk jadi abangmu... mungkin kamu bisa menganggapku orang tua angkat kalo kamu gak takut Salim iri lalu membawa samurai lagi buat memotong motong aku" kataku separo bercanda.

Key tersenyum. Senyum yg mistrius.

" Besok jangan lupa antar Potato chip tuk Andrie, ya. Semangat menulisnya mulai menyala..."

Sekali lagi Key tersenyum.

..................

Sidang Salim berjalan singkat karena tak ada pembelaan sama sekali. Semua bukti lengkap tuk mengantarnya 12 tahun meringkuk dipenjara. Sekarang tinggal menunggu pembebasan Andrei.

...............

Key dengan setia mengantar potato chip disertai kopi panas yg diisi dalam termos. Setiap pagi dia mengunjungi Rey,  suatu usaha yg harus kuacungin jempol untuk ketabahannya. Rey masih nyuekin dia. Tapi sekarang tidak mengusir lagi. Kayaknya cuman mogok bicara. Kapan kebekuan ini akan mencair? Hanya Tuhan yg tahu. Seberapa sabar Key sanggup menghadapi kebekuan ini. Juga Hanya Tuhan yg tau.

19 Januari 2010. D H membawa kabar gembira. Pengadilan tinggi Jakarta  mengabulkan permohonan kami. Dengan demikian Rey atau Andrei Winata dinyatakan bebas!!!

Aku kontan mengontak Tn Salim untuk mengabarkan kabar gembira ini, Dus menagih janji tuan Salim. Santi kami suruh menyiapkan tagihan yg totalnya berjumlah cukup lumayan:27,8 juta.

Tuan Salim sore itu juga mengantar selembar cek dengan nilai yg pas. Sungguh hebat Tuan Sanggup Bayar ini, sedikitpun dia tak menunjukkan tangan gemetar ketika menyerahkan cek itu. Dia menjabat tanganku. Aku teringat Samurai, jadi kuremas tangannya. Dia meringis dikit.

Malam sebelum pembebasan Rey ( yg kemudian memicu masalah baru) Key mengajakku malam direstoran Hotel. Key kali ini tampak gugup.

" Apa yg akan terjadi besok, Dewa? " tanyanya berkali kali.

" Gak ada papa, Key.Kita ke penjara menjemput Andrei karena dia tak punya sanak keluarga. Itu saja..."

" Masihkah dia diam aja dan nyuekin aku, dewa ?"

" Nggalah. Paling ngga dia berterima kasih pada usaha kita yg sudah maksimal ini..."

Key terdiam, tapi beberapa menit kemudian mengeluarkan pertanyaan bodoh. " Kenapa 18 bulan mengubah semua sifat dan tingkah lakunya ? Kenapa dewa ? Dulu dia periang sekali. Selalu panggil aku honey dengan mesra. Sekarang melirikpun tak sudi. Kenapa dewa ?"

" Apa yg dialaminya terlalu berat, Key. Terkurung dipenjara selama 18 bulan tanpa teman bicara. Andai seriang apapun dulunya dia, sekarang pasti lebih suka menutup mulut. Kamu akan menghadapi Rey yg baru, Key. Takkan sama lagi seperti dulu. Sifatnya jadi sinis, suka emosi...pendiam, gak suka ngomong.. gak percaya sama orang lain. Itu sudah pasti..." aku bermain dengan logika psikoalalysis.

" Mungkinkah dia kembali seperti dulu..?"

Aku ingin berbohong, tapi kupikir sebaiknya tidak. Aku menggeleng.

" Lalu aku harus gimana ?"

" Terimalah dia apa adanya. Cinta bisa meluruhkan kebekuannya. Ketabahanmu dalam melayaninya akan membuat kebekuannya mencair perlahan lahan. Semua butuh proses dan waktu..."

" Dewa yakin..?."

Aku tidak yakin, tapi aku mengangguk, berbohong demi kebaikan.

lagi lagi aku mengarang alasan capek untuk melarikan diri dari hadapan Key. Andai aku tidak kabur,  sudah pasti sejuta pertanyaan akan dia ajukan  untuk memuaskan rasa penasarannya.

............

Sipir mengatakan jam 10 kami boleh menjemput mantan tahanan,jadi kami berangkat jam 9 pagi.

DH sebagai kepala rombongan. Dewi NOT menyatakan ingin melihat momen yg berharga ini. Key datang ke kantor kamibersama bokapnya. Hanya inilah rombongan yg kami bawa.

Kami tidak masuk ke dalam tahanan. Kami ingin membiarkan Andrei berjalan keluar tuk menikmati nafas pertama udara di luar tahanan. Kami ingin melihat reaksinya, jadi kami menunggu di dalam mobil.

10.05... sosok tubuh yg dulu atletis itu berjalan loyo keluar dari rutan Cipinang. Tubuhnya sudah tidak atletis lagi, tapi kurus gering. Dia menatap silaunya matahari, menutupi dengan tangan. Selalu sama reaksi orang yg keluar dari penjara.

" REYYYYY !!!!!!!!!!!!" Key menghambur keluar dari mobilnya.

Andrei menatap asal suara. Senyumnya mengambang.

" Aku BEBASSSSSSSSSSSSSSSSSS!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" teriaknya sambil melempar tasnya entah kemana (tas berisi barang miliknya yg disita polisi saat dia ditahan). Key memburu hingga tiba didepan Rey. Langkahnya terhenti. Kami menahan nafas. Rey sudah bersuara, tapi apakah sudi berbicara dengan Key ?

Tidak ada pembicaraan. Keduanya saling menatap. Tidak ada yg bereaksi sama sekali.

Aku deg degan. Ini adegan yg berbahaya. Saya menduga Key akan mendapat tiga hal: satu, tamparan yg keras dipipi (putus), dua, sebuah pelukan hangat (lanjut), ketiga,  Rey berjalan pergi dengan kecuekannya (tamat).

Kami menahan nafas. Dewi Not memandangku seperti pengen bertanya apa yg akan terjadi. Aku geleng geleng kepala.

Keduanya masih saling menatap. Mungkin sedang mengukur kadar cinta yg tersisa. Atau sedang menunggu siapa yg bereaksi duluan. Ini sebuah pertunjukkan pertempuran antara ego  atau cinta yang bicara.

Aku menghela nafas berat. Reaksi lambat begini biasanya negatif...

Tapi ternyata dugaanku salah. Key membuka kedua lengannya seperti merpati yg siap terbang. Melihat hal itu, Rey menyerbunya. Keduanya saling berdekapan.

Kami membiarkan keduanya berpelukan sekitar 10 menit,lalu kami bertepuk tangan. Tn Salim nongol dari mobilnya dan menghampiri putri dan calon menantunya.

" Mari kita pulang..." ajak tn Salim.

" Aku tak bisa pulang. Rumahku sudah terjual. Aku homelesss." kata Andrei.

" Tinggal dirumahku aja..." kata Key ceria. Aku menduga Rey kembali bertempur dengan egonya di dalam pikirannya.

Andrei menggeleng. Kebekuan kembali bergema. Aku maju perlahan lahan. " Di kantor kami ada tempat istirahat, ada pantri ala kadarnya, ada kamar mandi. Untuk sementara Rei tinggal di kantor aja. Setuju teman teman?" Aku meminta persetujuan pada Dewi NOT dan D H, sedangkan D A dan DS hari ini absen.

" NO Prob !" kata DH.

" Ya, tinggallah dikantor kami sesukamu, sampai kamu memperoleh pekerjaan dan mencari rumah sendiri." kata Dewi Not bijak.

Tn salim tampak setuju karena gak ngasi komentar.

Andrei mengangguk. Kami semua senang dan menyilahkan Andrei naik ke mobil kami. Andrei tidak membantah...

Sampai dikantor Andrei seperti orang bingung melihat kegiatan kami. Beberapa pemain (saham) sedang berkumpul buat bercanda. Key menggandeng tangan Rey buat diajak melihat kamar yg biasa kami gunakan untuk tidur siang. Sekarang kamar itu dipinjamkan ke Andrei.

Tn Salim langsung pulang, sedangkan Key menemani Rey hampir dua jam, setelah itu dia kembali ke kantornya.

Malamnya Key datang lagi. Dia meminta ijin pada kami untuk mengajak Rei keluar makan malam. Kami semua ikut bergembira melihat dua sejoli yg kini berbaikan kembali.

Jam 11 aku masih membalas chat curhat di FB saat Key mengantar Rey pulang. Keduanya tampak masih beku, tapi sudah saling berbicara.

Key menjabat tanganku " Thanks dewa... benar benar thank tuk segala pertolongan, nasehat, saran kerja keras dan waktu yg telah dewa berikan tuk mengembalikan Rey kepangkuan Key..."

" Kebahagiaanmu adalah kedamaian bagi saya.." kataku merendah.

" Dengan apa harus kubalas semua ini?Kurasa seumur hidup takkan terbayar hutang ini..." tangannya masih menjabat tanganku.

" Tak perlu membayar karena emang gak ada utang. Senyummu sudah membayar segalanya..." kataku diplomatis.

Key tertawa. Dia permisi pada semua orang untuk pulang. Andrei mengantarnya sampai ke pintu, setelah itu dia masuk kekamarnya.

Aku pulang jam 12 malam. Kuminta dia menutup pintu...

..................

Kukira semua sudah beres, ternyata belum. Badai terakhir akan segera datang. Badai yg luar biasa dashyat yg tidak kami antisipasi sebelumnya.

Besoknya saat aku ngantor, Rey menarik kursi dan duduk didepanku.

" Dewa, lagu yg kutulis dulu itu produser mana yg beli ?"

Aku tersentak. Otakku Hang. Beginilah kalo menipu orang. Selalu ada buntutnya.

" Alvira " jawabku sembarangan.

" Perasaannya belum pernah dengar perusahaan kayak gitu. Perusahaan baru ya...?"

" Ya. ya..." jawabku gugup. Duh... kenapa aku tak mempersiapkan hal ini.? Duh.. teledor sekali aku kali ini.

" Dewa, bolehkah aku jalan jalan keluar menemui teman temanku? Aku pengen nyari orderan menulis lagu..."

" Ya, boleh aja. Kamu sekarang bebas, Rey. Tidak dipenjara lagi. Mau kemana aja kamu bisa "

" Makasih dewa, atas segala jerih payah dalam pembebasan saya..." Rey menjabat tanganku erat sekali. Dan anehnya, dia tersenyum. Senyum yg tak pernah kulihat sejak aku menemuinya pertama kali di penjara.

Setelah itu Rey melangkah keluar dari kantor dengan pede. Dia membalas salam beberapa pemain. Tidak ada yg curiga sama sekali sandiwaranya di pagi itu.

Siangnya Key datang buat mengajak pacarnya makan siang. Tapi dia harus menelan kekecewaan karena Rei sedang keluar.

" Duh, ketemu pacar lama langsung lupa sama dewa ya...gak ngajak dewa makan siang lagi ya..." godaku.

" Akh... dewa !! godain orang terus kerjanya !" muka Key merah delima.

Aku gak menggodanya lagi. Key menunggu dengan gelisah sampai jam dua. Rey baru saja keluar dari penjara, tidak ada hp sehingga tak bisa dihubungi.

" Entar malam aja datangnya, Key. Rey bilang mau nyari orderan lagu. Pasti  pulangnya malam."

" Oke."

Duh, cepat sekali keceriaannya kembali. Anak muda maklum ajalah... dunia masih milik mereka.

..........

Aku sibuk menangasi kasus Deni. Jadi hari ini sama sekali lupa kalo sampai jam 8 malam Rey masih belum pulang. Key sudah muncul sejak jam 6. Sudah 2 jam dia menunggu dengan gelisah.

Jam 9 Rey masih belum pulang.

Jam 10, 11, bahkan 11.30 tetap Rey belum pulang.

Jam 12 aku pengen pulang. Jadi kuajak Key pulang bersama sambil menghiburnya kalo Rey itu baru keluar dari penjara, pasti banyak yg mau dia ceritain ke teman temannya. Key mengerti.

....

22 Januari Rey tetap tak pulang. Key gelisah setengah mati. Tidak ada alat komunikasi yg bisa menghubungkannya dengan Rey. Key berusaha nyari ke mantan studio yg suka mengorder lagunya Rey. Produsernya mengatakan Rei tak pernah datang kestudio itu. Aku mulai curiga sesuatu sudah terjadi.

23 Januari, tidak ada kabar sama sekali tentang Rey. Semua mulai cemas. Kecurigaanku semakin jelas.

24 Januari 2010... Tuan Salim mengetahui kaburnya Andrei Winata. Beliau menuntuk kami mengembalikan uangnnya yang 27.8 juta. Aku terhenyak !!!!

bersambung ke bab 6

Continue Reading

You'll Also Like

522K 4.2K 16
WARNING 18+ !! Kenzya Adristy Princessa seorang putri terakhir dari keluarga M&J group yang diasingkan karena kecerobohannya. Ia hanya di beri satu...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...