Euphoria | taekook

Galing kay Bellehiromi_

199K 20.3K 681

[END] [Written by Belle Hiromi and Norsa Mora] Jika ditanya arti seorang Kim Taehyung untuk Jeon Jungkook, ma... Higit pa

Before
00 | Prolog
01 | A Lovely Hello
02 | Beautifully Strong
03 | Happy and Salty
04 | Angry Bunny
05 | Jealousy
06 | Another Kim
07 | The Way Home
08 | Chocolate Cake With Love on Top
09 | Ocean Eyes
10 | Welcome to the Nightmares
11 | Please, Stay
12 | A Burning Monster
13 | LI(V)E
14 | The Bluest Snow
15 | His Soul is A Wonderland
16 | Aksi'dentl
17 | Dancing With the Devil
18 | The Turning Tables
19 | Romeo and Cinderella
21 | Hell is Sleeping in Your Head
22 | Perfect Storm
23 | A Graveyard of the Star
24 | His Devilish Tears
25 | An Elegy From the Sun
26 | (Not) A Splendid Adventure
27 | The Exquisite Utopia
28 | Our Pinky Date
29 | End of the Beautiful Day
30 | A Great Dysphoria
31 | Truth and Vendetta
32 | A Willing Hostage
00 | Epilog
After
After Story [1/4]
After Story [2/4]
After Story [3/4]
After Story [4/4]

20 | A Wolf in the Mirror

3.4K 467 28
Galing kay Bellehiromi_

Tegang dan mencekam. Itulah suasana yang menyelimuti ruang interogasi sekarang. Keheningan pun ikut bergabung, sebab tersangka masih saja bungkam akan pertanyaan yang diajukan.

Sedang Jungkook memperhatikan dalam diam. Rahangnya mengeras dengan tangannya yang terkepal kuat, serta matanya yang menyorot tajam lurus ke depanㅡke balik kaca bening (read : ruang interogasi) yang di sana ada Nancy. Tetapi hatinya tak bisa berdusta, ia menunggu pernyataan perempuan itu dengan harap-harap cemas.

Setengah berharap Yugyeom tidak ikut serta dalam kecelakaannya.

Dan Taehyung memperhatikan, ia sadar jika Jungkook sedang cemas. Maka tangannya bergerak perlahan membelai rambut Jungkook pelan-pelan. Menyalurkan seluruh afeksi yang sudah lama ia simpan.

Jungkook mendongak. Mendapati Taehyung yang melemparkan senyum lembut padanya. Dan perasaan memuakkan yang tadi sempat bersemayam kini menguar, tergantikan dengan perasaan nyaman dan aman.

Lalu ada tuan Jeon yang memperhatikan keduanya. Lelaki tua itu menghela napas. Ia bisa melihat dengan jelas bahwa Taehyung dengan mudah menenangkan putranya.

Juga ada nyonya Jeon yang ikut sadar akan di mana letak perhatian yang dijatuhkan suaminya. Ia membelai lembut lengan suaminya itu. Dan ketika sang suami menatapnya, nyonya Jeon memberikan senyuman hangat yang seakan mengatakan bahwa semua tidak apa; Jungkook mereka akan baik-baik saja.

Dan ketika sedikit suara Nancy terdengar, semua yang ada di ruang monitor itu segera menoleh ke sumber suara.

"Nancy?" Jongin bersuara, menanti kalimat yang ingin Nancy ucapkan.

"Bu-bukan aku..." lirih Nancy. "Bukan aku..."

"Bukan kamu? Lalu siapa yang ada di rekaman ini jika bukan kamu?" Jongin mempertontonkan rekaman yang berhasil ditangkap black box mobil milik pengemudi mabuk yang kemudian tak sengaja menabrak Jungkook. "Kembaranmu? Jangan mengatakan iya karena aku tau kamu gak punya kembaran!"

Nancy tak menjawab. Ia menutup matanya ketika Jungkook terlempar ke pembatas jalan. Nancy terisak.

"Jawab! Menangis gak akan membuatmu bebas!"

Nancy terkejut bukan main. Ia tak pernah dibentak seperti ini. Bahkan orang tuanya selalu melimpahi ia banyak kasih.

Ah.. pernah, sekali. Ia pernah dibentak seperti ini. Ia pernah dibentak hingga tak lagi sanggup menangis di malam yang dingin oleh monster dengan rupa yang manis.

Monster...

Seketika takut menyerang Nancy. Tubuhnya bergetar dan ia menggigil ketakutan. Nancy sungguh tertekan.

"Nancy? ...Nancy? Kamu kenap--"

"A-aku.. benar. Aku pelakunya dan-- d-dan aku merencanakan kecelakaan itu gak sendirian..." Nancy mengambil napas dengan sedikit bergetar. Ia menunduk bersamaan dengan air matanya yang jatuh. "Aku merencanakan kecelakaan itu bersama Kim Yugyeom."

Maka pernyataan yang Nancy lontarkan total membuat harapan Jungkook luluh lantak.

...

Rasanya begitu menyesakkan untuk Taehyung lihat ketika Jungkook menahan keras tangisannya. Benar, pemuda Jeon itu menangis dengan matanya yang terpejam sepanjang perjalanan menuju tempat ia dirawat. Namun ketika Taehyung merangkul pundaknya, maka Jungkook sudah tidak bisa menahan isakannya; ia menangis keras.

Jungkook benar-benar berada di titik terendahnya dan Taehyung merasa sangat bersalah melihatnya.

Empat puluh lima menit perjalanan kini terasa berjam-jam lamanya. Bahkan Jungkook telah tertidur dengan mata sembab di dekapan Taehyung (yang tertidur juga). Sedang tuan dan nyonya Jeon hanya diam, mereka tak kalah sedih saat mendengar putranya menangis lirih.

Hingga sampailah mereka di tujuan. Nyonya Jeon dengan tega tak tega membangunkan dua pemuda yang tengah tertidur cukup pulas. Suara lembutnya membuat Taehyung bangun yang pertama.

Taehyung melihat ke sekitar. Lalu mendapati Jungkook yang sayup-satup bangun di dekapannya. Taehyung mengerjap, rautnya tampak sedikit kebingungan.

"Taehyung, kita sudah sampai di rumah sakit," ujar nyonya Jeon.

"A-ah.. ya.."

"Jungkook? Sayang? Ayo, turun ..." Nyonya Jeon membelai rambut Jungkook dan si empunya mengangguk.

Kini mereka berjalan menuju ruang Jungkook dirawat. Nyonya Jeon mendorong kursi roda putranya dan berjalan di depan. Sedang dua pria lainnya berjalan di belakang.

"Taehyung..." Tuan Jeon memanggil lirih.

Taehyung menoleh kaku. "Y-ya?"

Tuan Jeon menghela napas. Ia menghentikan langkahnya ketika beberapa langkah lagi sampai di ruanh inap Jungkook. "Terimakasih dan... maaf."

"Y-ya..?" Taehyung menggaruk tengkuknya kikuk. "Untuk apa, paman?"

"Terimakasih sudah menjaga Jungkook. Terimakasih sudah menenangkan dirinya. Dan... terimakasih sudah mencari pelaku sebenarnya," Tuan Jeon menghela napas. "Dan maaf karena telah berburuk sangka padamu, memaki, bahkan menamparmu."

Taehyung sedikitnya menjadi linglung. Ia mengerjap bingung dan kikuk. Lagi-lagi ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Namun satu yang ia berhasil cerna, bahwa tuan Jeon yang terlihat sekarang bukan tuan Jeon yang tegas seperti biasa melainkan tuan Jeon yang sedang berada di titik lemahnya.

"Sekarang, pulanglah. Kamu sudah sejak pagi berjalan dan menemani kami," Tuan Jeon menepuk pundak Taehyung. "Pasti kamu lelah."

"A-ah.., ya..." Taehyung menghela napas, mengusir kegugupannya. "Izinkan saya berpamitan dengan Jungkook dulu sebelum pulang. Boleh?"

Tuan Jeon mengangguk mempersilahkan. Taehyung berjalan memasuki ruang inap Jungkook dan menemukan pemuda itu telah tertidur. Maka Taehyung hanya berjalan mantap menuju pemuda itu untuk membelai rambut Jungkook dan membisikkan selamat tidur.

"Jungkook titip terimakasih untukmu, Taehyung," Nyonya Jeon berujar.

Taehyung memberikan senyumnya dan mengangguk sekilas. "Sampaikan terimakasih juga dari Taehyung untuk Jungkook saat nanti ia bangun," ujarnya dan nyonya Jeon menjawab dengan anggukan.

Lalu ketika Taehyung baru akan melangkah melewati pintu, tuan Jeon bersuara. "Kemarilah besok lagi, Taehyung."

Taehyung menoleh dan tersenyum simpulㅡia mengangguk. "Pasti."

...

Sepanjang perjalanan pulang, sembari mengendari mobilnya-- Taehyung memijat pelipisnya. Otaknya tengah berkerja keras. Ia tengah mengingat-ingat.

Tak kunjung mengingat sesuatu yang ia rasa lupa, Taehyung mencengkram rambutnya. Kepalanya tiba-tiba bersuara membisikan kalimat yang tak jelas. Membuat Taehyung sakit kepala.

Apa yang terjadi?

Apa yang terlupakan?

Ada apa sebenarnya?

Taehyung memacu mobilnya lebih cepat. Membelah jalanan ibu kota yang mulai ditimbun salju-salju yang berjatuhan. Dan ketika Taehyung melihat kaca spionnya, ia menepikan mobilnya secara mendadak.

Napas Taehyung tak beraturan. Seakan ia baru saja dikejar-kejar anjing liar. Ia perlahan mendongak untuk kembali melihat kaca spionnya.

Hazelnya berkedut terkejut. Lama ia menatap spion itu dengan dahi berkerut hingga pandangannya mengabur akibat air mata yang menggenang dan siap untuk meluncur. Bibirnya bergetar hendak mengucapkan sesuatu.

"...kamu... siapa?"

Dan sosok yang Taehyung lihat kini menyeringai lebar.

|To Be Continue|

▪▪▪

Gak semudah itu untuk kalian bermimpi indah, sayang.

Well, selamat malam dan selamat beristirahat♥🌻

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

749K 67.3K 44
[END] "Karena cinta aku bertahan, karena cinta semua yg aku lakukan lebih berarti, dan karena cinta itu dirimu" -Kim Taehyung Top! Taehyung, Bottom...
67.6K 8.4K 41
[SELESAI] [ TAEKOOK X MINYOON ] "Ketika horizon itu kelabu tanpa cahaya, ketika kristal itu terus membasahi jalanan dan toko roti persimpangan dengan...
795K 82K 56
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
112K 17.1K 15
✎ kisah seorang seniman yang ingin mencari tahu tentang lelaki imut misterius dengan permen lolipop nya dan pakaian yang sedikit 'feminim'. [ INDONE...