[END] [Markhyuck] 17 ! Not 24

By ChiiSalun

665K 78.7K 8.9K

Haechan seorang anak berusia 17 tahun tiba-tiba terbangun dan menemukan dirinya berusia 24 tahun. Bagaimana r... More

1. Prologue
2. Confused
3. Jaemin
4. Mark
5. Lucas
6. Home
7. Hospital
8. Getting to Know
9. Enemy
10. Beautiful
11. Real Problem
12. Accident
13. The Truth
14. James
15. Taeil
Sequel 1
Sequel 2

16. END

37.6K 4.1K 626
By ChiiSalun

MarkChan

Mark berdiri dengan tidak sabar di depan pintu terminal bandara. Dirinya sekarang sedang menunggu Haechan dan Jeno yang katanya sedang dalam perjalanan menuju Korea. Setelah menyelesaikan semua urusannya dengan Jaehyun, polisi langsung menyelidiki video yang Mark berikan dan menangkap Hyeri, James, beserta ayah Mark. Mark juga sempat hampir di penjara karena tindakan mencampurkan obat bius pada minuman Hyeri, tapi dirinya bisa bebas karena keterangan James dan bantuan dari Jaehyun.

Setelahnya Mark hanya bisa menunggu kabar dari sisi Haechan yang mencari Taeil. Jeno baru saja mengabarinya kemarin dan mereka akan mengambil pesawat paling pagi untuk kembali ke Korea. Sayangnya Mark tidak mengijinkan Jaemin menjemput Haechan dan Jeno karena kondisinya, membuat Jaemin marah pada Mark tapi Mark tidak mau mempedulikannya.

Pesawat yang Haechan dan Jeno tumpangi telah tiba lima belas menit yang lalu dan Mark sedang menunggu kedua orang itu keluar dari terminal. Mark dapat melihatnya, sosok Haechan yang berjalan dengan kacamata hitam menempel di matanya. Tadinya Mark sempat bingung, tapi ia memutuskan untuk tidak mempedulikan itu semua dan langsung berlari untuk memeluk orang yang sangat ia rindukan itu.

Haechan yang sedang berjalan tentu terkejut ketika dirinya tiba-tiba dipeluk oleh orang asing, tapi ia menjadi lebih tenang ketika menyadari bahwa ia mengenal tubuh orang yang memeluknya ini dan membalas memeluk Mark balik.

"Ingat kalian ini sudah bercerai" sindir Jeno yang muncul di belakang Haechan. Yuta terkekeh pelan melihat tingkah laku pasangan yang ada di hadapannya, sementara Taeil menatap Mark bingung.

"Mark ! kami menemukan Taeil" ujar Haechan bahagia setelah melepaskan pelukan mereka. Taeilpun maju untuk menyapa Mark yang juga menundukan kepalanya pada Taeil.

"namaku Moon Taeil dan kau pasti Mark Lee ?" Mark mengangguk pelan "aku sudah mendengar banyak hal tentangmu" tambah Taeil.

"aku juga mendengar beberapa hal tentangmu" balas Mark tersenyum.

"baiklah sekarang kita menuju lab" Yuta langsung mendorong Taeil untuk maju dan memimpin mereka ke lab Taeil. Yang lain hanya mengikuti.
Mark tidak pernah melepas tangan Haechan selama mereka di perjalanan.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

"Jadi biar aku jelaskan dulu pada kalian" Mulai Taeil. Mereka sekarang berkumpul di labolatorium milik Taeil di pinggir kota Seoul. Jeno sebenarnya sudah sangat lelah, tapi ia harus mengetahui akhir dari ini semua atau dirinya tidak akan tenang.

"ini adalah alat yang kugunakan waktu itu" Mark melihat alatnya, mirip seperti helm biasa, hanya saja dengan beberapa modifikasi.

"bentuknya seperti helm" komentar Jeno.

"memang ini helm" Taeil membalas "harusnya helm ini bisa mengantar pesan pada kalian di masa lalu atau di masa depan yang akan langsung terhubung ke pikiran orang yang menggunakannya" jelas Taeil "tapi alat ini gagal dan malah bekerja tidak sesuai keinginanku" yang lain hanya mengangguk pada penjelasan Taeil.

"aku membuat helm ini sama seperti tujuh tahun yang lalu dimana Haechan berhasil agar Haechan bisa kembali ke waktunya di tujuh tahun yang lalu. Sayangnya helm ini tidak bisa digunakan lagi saat itu dan aku harus menyiapkan alat ini untuk saat seperti ini" Mark makin tidak mengerti dengan penjelasan Taeil, begitu juga Jeno, bahkan Yuta.

"alat ini akan mulai bekerja setelah dua puluh empat jam. Dan akan mulai membawamu kembali saat kau tidak sadarkan diri setelah dua puluh empat jam itu berlalu" Taeil menjelaskan lagi.

"maksudmu ?" tanya Haechan bingung.

"kau akan kembali ke waktumu setelah dua puluh empat jam saat kau tertidur" jawab Taeil "jadi mungkin kau memiliki waktu untuk mengucapkan selamat tinggal ?" Taeil menyarankan.

Disana Haechan terdiam, tiba-tiba memproses apa yang akan terjadi padanya dan lalu hati kecilnya mulai berkata lain. Kenapa Haechan harus kembali ? Mereka sudah berhasil menyingkirkan Hyeri jadi tidak ada lagi yang harus mereka khawatirkan. Haechan bisa memilih untuk tinggal disini dan menjalani hari-harinya di sini. Bersama Mark.

"Apa aku harus kembali ?" tanya Haechan akhirnya "bagaimana kalau aku tidak mau kembali dan ingin tetap berada disini ?" Taeil membulatkan matanya, dirinya terkejut karena pernyataan Haechan ini. Mereka jauh-jauh mencarinya ke Jepang agar Haechan bisa kembali kan ?

"Haechan, dengar, ini bukan waktumu, kau tetap harus kembali" Yuta menjawab. Lalu Haechan menggelengkan kepalanya.

"bagaimana kalau ini semua ternyata hanya mimpi ? Bagaimana kalau takdirku berbeda dengan Haechan kalian ?" Haechan mulai ketakutan. Bagaimana kalau ia kembali dan tidak dapat menemukan Mark di waktunya ?

"takdir kalian sama. kalau takdir kalian berbeda mungkin kau tidak akan disini sekarang dan meminta bantuan padaku" Taeil menambahkan.

"Kau harus kembali Haechan" Jeno memulai "masalahmu denganku mungkin sudah selesai. Tapi tidak dengan diriku yang ada di waktumu" Jeno menambahkan.

"kau memang harus kembali" lalu Mark berbicara. Mark mengelus pipi Haechan pelan, membuat orang di sekitar mereka ingin muntah karena afeksi yang Mark berikan pada mantannya.

"aku mencintaimu, tapi kau bukanlah dirimu yang menghabiskan waktu bertahun-tahun berjuang bersamaku" ujar Mark. Haechan terdiam, apa yang Mark katakan benar dan Haechan yakin Mark merindukan Haechan yang selalu bersamanya disaat susah maupun senang.

"tapi bagaimana jika kita bertemu dan kau tidak mencintaiku ?" tanya Haechan takut. Haechan takut, dirinya sudah terlalu dalam jatuh pada pesona Mark.

"aku akan selalu mencintaimu, dulu ataupun sekarang" balas Mark lalu mencium bibir Haechan dengan cepat. Yang lain ? Hanya menonton dengan tidak suka, apalagi mengingat Taeil dan Jeno masih single.

"aku takut" gumam Haechan. Taeil menghela nafas panjang.

"kau mungkin ingin terus berada disini, tapi apa kau tidak kasihan pada Haechan yang harus terjebak di waktumu ? Dia juga berhak atas kebahagiaan yang sudah ia capai sekarang, kau harus mencari semua kebahagiaanmu sendiri Chan" Taeil mengingatkan. Lalu Haechan terdiam, benar juga, Haechan yang bertukar dengannya pasti sekarang sedang menunggu agar dirinya bisa kembali ke waktunya.

"Kau bisa menemukan Mark lebih cepat kau tau" ujar Jeno "aku dan Mark berteman sejak kecil, kurasa aku tidak akan keberatan memberimu info tentang Mark setelah apa yang aku lakukan padamu" Jeno menambahkan, Haechan lalu mengangguk pelan dan setuju untuk kembali menggunakan alat milik Taeil.

Selamat tinggal semuanya

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Mark, Haechan, dan Jeno kembali ke apatermen Jeno setelah menyelesaikan semua urusan mereka dengan Taeil. Mereka menceritakan semuanya pada Jaemin dan Jaemin hanya bisa tersenyum karen lega akhirnya masalah yang mereka hadapi akan benar-benar selesai. Mereka sudah selesai mengurus masalah Hyeri, walau belum jelas hukuman apa yang akan mereka terima atas kejahatannya, Jaemin hanya bersyukur Mark sudah tidak harus berurusan dengan keluarganya dan Hyeri lagi. Sebenarnya Jaemin sudah tidak sabar untuk melihat Haechannya kembali. Jangan salah paham, Jaemin akan selalu menyukai Haechan, tapi benar tujuh tahun kenangan bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan dan jika mereka akan mendapatkannya kembali, Jaemin rela memberikan apapun.

"jadi kau akan kembali besok ?" tanya Jaemin antusias. Haechan merasa seperti diusir dari tempat ini, tapi ia tidak boleh menunjukan kesedihannya. Jadi Haechan hanya menganggukan kepalanya.

"sudah lebih dari delapan belas jam dan harusnya alat itu bekerja setelah dua puluh empat jam" Jeno menjelaskan. Jaemin mengangguk lagi.

"kau tau, mungkin ini terlihat seperti aku tidak suka kau berada disini. Tapi aku sangat mencintaimu kau tau, sebagai sahabatku" ujar Jaemin. Haechan hanya terdiam "aku yang ada di waktumu akan merasa sangat sedih jika harus kehilanganmu lebih lama lagi. Kau menghilang ke Jeju tidaklah sebentar kau tau" Jaemin lalu mulai menangis, ia berusaha mengusap air matanya. Sekarang semuanya jelas, ketika Haechan bilang kalau dirinya akan pergi ke Jeju untuk sementara waktu. Waktu itu Haechan bukanlah Haechan yang berumur tujuh belas tahun, tapi Haechan yang sedang menunggu agar ia bisa kembali ke waktunya.

"jaga dirimu baik-baik" Jaemin memeluk Haechan untuk yang terakhir kali sebelum Mark mengajak Haechan agar mereka bisa pulang ke rumah mereka.

Haechan meminta Mark agar dirinya bisa membuatkan makanan untuk Mark untuk yang terakhir kalinya sambil menahan tangisannya. Besok, dirinya tidak akan berada disini lagi. Mark hanya setuju, sebenarnya Mark juga sedih, mengetahui bagaimana sikap Haechan di masa lalu membuatnya tambah mencintai Haechan lebih dalam lagi, tapi mau bagaimanapun Mark sudah memiliki Haechannya sendiri, yang sangat ia rindukan.

"maafkan aku" gumam Haechan pelan. Mereka sudah menyelesaikan makan malam mereka dan hanya tiduran di atas tempat tidur tanpa membersihkan diri mereka "aku pasti sangat merepotkanmu belakangan ini" Mark menggelengkan kepalanya. Apa yang terjadi pada mereka adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.

"tapi Mark, aku sudah sangat mencintaimu, bagaimana ini ? aku bahkan tidak mau tertidur" gumam Haechan. Mark memeluk Haechan lebih erat, Mark mencium Haechan pelan dan dalam, menjawab semua pertanyaan bahwa Mark juga sangat mencintai Haechan. Entah apa yang mereka lakukan setelahnya, tapi Haechan berhasil tertidur di pelukan Mark setelahnya dan cerita ini berakhir disini.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Haechan terbangun keesokan harinya. Entah kenapa tapi Haechan dapat merasakan wangi air asin di udara yang ia hirup. Haechan bangun perlahan, mengamati sekitar dan menyadari bahwa dirinya tidak mengetahui tempat ia bangun. Dengan buru-buru Haechan turun dari tempat tidurnya, Haechan sadar ia menggunakan piyama biru yang belum pernah ia gunakan sebelumnya dan langsung pergi keluar dari kamar itu.

"Ahhh Haechan kau sudah bangun" Haechan mengenalinya, sosok yang sedang duduk di sofa sambil menikmati secangkir kopi dan menonton berita.

"Taeil hyung ?" panggil Haechan tidak yakin. Taeil menatap Haechan bingung, tapi Haechan juga lebih bingung karena dirinya bangun di tempat Taeil, apa semua yang ia alami bukanlah mimpi ?

"aku sudah membuat sarapan, ada disana" Taeil menunjuk ke meja makan dan kembali menikmati kopinya.

"apa yang aku alami ? semuanya bukan mimpi ?" tanya Haechan akhirnya. Taeil hampir menjatuhkan kopinya kalau saja ia tidak ingat kalau kopi itu masih panas dan bisa membakar kakinya.

"apa maksudmu ?" tanya Taeil memastikan.

"aku yang pergi ke tujuh tahun yang akan datang" Haechan menjelaskan. Taeil langsung menyimpan kopinya dan buru-buru menghampiri Haechan.

"kau Haechan ? umurmu tujuh belas tahun ?" Haechan mengangguk pada pertanyaan Taeil "kau sudah kembali... Kau benar-benar kembali" Taeil hampir menangis, tidak percaya jika Haechan bisa kembali karena dirinya juga. Taeil jujur saja sangat senang sekarang.

"kurasa aku sudah tidak bisa ke masa depan, huh" ujar Haechan sedih. Taeil tersenyum lembut pada Haechan.

"kau bisa menjalani masa depanmu sendiri sekarang, jadi bagaimana apa kau mau menceritakan apa yang kau alami padaku ?" Haechan mengangguk lalu duduk bersama Taeil untuk menceritakan pengalamannya yang bagaikan roller coaster di masa depan. Taeil mendengarkan dengan antusias, dan dirinya berjanji pada Haechan untuk kembali mengembangkan alat yang sama demi keperluan masa depan mereka. Setelahnya Haechan keluar meninggalkan Taeil untuk berjalan di sekitar pantai Jeju.

Setelah berjalan selama satu jam akhirnya butiran bening jatuh dari matanya, ketika Haechan sadar dirinya sekarang tidak memiliki seorang Mark yang akan memeluknya, hati Haechan terasa kosong dan hampa, tapi dirinya tetap harus menjalani hari esok dan kembali ke Seoul untuk kembali menjalani kehidupannya sebagai murid SMA, bersama sahabatnya Jaemin dan Renjun dan juga mungkin Jeno.

END

Akhirnya tamat juga , mungkin agak ngebut dari chapter-chapter sebelumnya karena emang aku gatau mau nambahin apalagi.

Makasih buat semua yang udah baca ff unfaedah ini . Yang ninggalin vote apalagi komen , i really really really love you !!!

Mungkin kalau kalian ada kritik sama saran buat aku bisa komen-komen di bawah xD

Sebenernya dari cerita ini bisa jadi cerita lain. Bisa cerita Haechan pas muda atau bisa cerita pas udah nikah . Well, tapi yang ini udah selesai, Haechan udah pulang.

okeeee sekali makasih buat yang mau mampir kesini . Maafkan jika banyak kesalahan dan keanehan di ff ini.

BYE !!

Continue Reading

You'll Also Like

102K 13K 19
[ Completed ] || Fantasy Fiction •GS to BxB •Surreptitious - Dengan arti lain, Rahasia. Summary : Lee Minhyung, Raja Iblis tingkat ketujuh yang dikur...
3K 239 4
Di dunia yang penuh dengan keajaiban dan petualangan, banyak orang bermimpi menjadi protagonis yang berani dan perkasa. Tapi tidak dengan Samuel Reha...
1.3M 17.9K 45
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
69.5K 7.5K 25
" kamu ga sendirian angelina Christy " -chk