Earphones In Your Sunset | Wo...

By bluetouch17

55.6K 8.2K 2.3K

"Aku mendengar suara seseorang dari earphoneku" Published : 31/10/18 Ended : 23/12/19 Genre : Fantasy, Romanc... More

(0) Prologue
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
-Epilogue-

(15)

1.1K 198 40
By bluetouch17

"Benarkah? Cepatlah buka, Won!", girangnya tak sabaran.

Wonwoo pun membuka kotak itu. Terkejutlah ia melihat isi di dalamnya yang berisikan puluhan foto mereka dan benda lainnya.

Mingyu dan Wonwoo pun melihat beberapa foto dan membaca keterangannya di belakang.

Hi! Ini Yoon Minju, yang paling cantik hehe. Ini waktu kami berlibur di pantai :)

Minju, 2018

Hi! Khusunya Mingyu hehe, ini aku Cho Hae Rin yang sedang menunggumu dari 2018

Hae Rin, 2018

Ini waktu kami lagi di atas laut. Lautnya jernih sekali!! Kapan-kapan main ke Jeju ya biar tahu bedanya Jeju 2018 dengan 2035 ><

Yeppeun yeoja, 2018 ♡

Ayo, tebak kami yang mana? Hehe

Mingyu dan Wonwoo membaca keterangan foto itu sambil tersenyum sendiri. Di dalam foto-foto itu terlihat sekali kalau mereka adalah kedua sahabat yang tak bisa lepas bak sendok dan garpu.

"Bagaimana? Aku cantik kan, Gyu?", tanya Hae Rin langsung pada Mingyu.

Pria berkulit tan itu pun tersenyum, "Kau cantik parah, Hae... sumpah, cantik sekali", puji Mingyu sambil memandang foto Hae Rin.

"Cantik dari Minju kan? Hehe", tambah Hae Rin sambil melirik Minju.

"Oh, itu jelas", balas Mingyu mantap.

Minju yang tak terima pun tidak mau kalah, "Hei! Lebih cantik aku lah!"

"Iya, memang lebih cantik kau", ujar Wonwoo tiba-tiba.

Minju yang tadinya kesal dengan Hae Rin dan Mingyu pun tiba-tiba terdiam. Semburat merah kembali muncul di pipi bersihnya, ia tersipu mendengar Wonwoo.

Hae Rin yang menyadari perubahan ekspresi Minju pun mengerti sesuatu diantara mereka.

"Wow, Minju malu nih, Won", jahil Hae Rin dengan ekspresi menyebalkannya.

"Ih, apaan sih!", elak Minju membela diri seraya memukul sahabatnya.

"Oh, wajah Minju memerah ya?", tanya Wonwoo yang terkesan jahil. Ia bisa bayangkan ekspresi Minju saat ini.

"Won, stop-"

"......."

"."

"Yah, terputus, Won", kesal Mingyu sambil melepas earphonenya.

"Ya, berarti sudah selesai. Begitu saja kok repot", cibir Wonwoo, masih sambil mengobrak-abrik isi kotaknya.

Ia menemukan sebuah snowball glass di dalam situ. Di bawahnya ada tertempel surat.

-------------------
To : Wonwoo

Ini untuk Wonwoo. Aku beli ini karena pertama kali earphone kita tersambung saat musim semi. Semoga kau ingat dan kita bisa bertemu secara langsung di musim semi. Di simpan, Won hehe

Minju, 2018
-------------------

"Kau dapat sesuatu dari Minju?", tanya Mingyu membuyarkan lamunan Wonwoo.

"Ah, ya. Kau dapat juga?", Wonwoo menanya balik.

Mingyu menatap syal yang ada di tangannya, "Iya, aku dapat syal. Sedikit kotor, sih. Tapi, bisa saja kubersihkan. Katanya dia buat sendiri, aku jadi senang memakainya"

Setelah itu pun mereka pulang ke rumah masing-masing dengan barang yang diberikan oleh mereka. Mingyu membawa seluruh barang dari Hae Rin dan Wonwoo membawa barang dari Minju.

Sesampainya di kamar, Wonwoo masih tak bosan-bosannya memandang foto-foto itu. Bahkan, ia lupa membaca surat yang diberikan Minju.
                               /\
                          /          \
                     /                    \
                /                              \
           /                                        \
      /                                                  \
/                                                            \
----------- -------
To : Wonwoo

Hai, Wonwoo! Ini aku Yoon Minju dari 2018 hehe. Aku juga masih susah percaya bahwa aku berhubungan dengan orang di 2035. Tuhan terlalu melimpahkan keajaiban padaku XD

Kau tahu, dulu saat earphone kita tersambung aku sangat ketakutan. Aku bahkan membuang earphoneku dan membeli yang baru haha. Tapi, syukurnya kau tetap berusaha menghubungiku. Meskipun kita baru benar-benar saling tersambung sebulan kemudian. Maafkan aku :')

Won, kita memang belum pernah saling bertemu. Tapi, aku merasa nyaman berbicara denganmu seolah kita adalah teman lama. Kau beruntung bisa melihat wajahku dari foto ataupun Instagram. Aku yang dari masa lalumu tidak bisa melihat apa-apa karena pada masa ini kau belum dibentuk oleh kedua orang tuamu HAHAA.

Tapi, kau akan lahir bulan Juli tahun 2018 kan? Seharusnya aku bisa menemuimu sebagai baby Jeon! Tapi, aku juga tak tahu kau di mana. Kalaupun aku tahu, aku juga bingung bagaimana menjelaskan pertemanan kita pada orang tuamu sedangkan kau baru lahir haha.

Semoga kita akan terus berhubungan sampai nanti. Aku yakin 10000% kalau Minju yang di masa depan nanti akan tetap ingat tentangmu. Hanya saja, kau belum bertemu dengan diriku di 2035. Sampai ketemu, Wonwoo!

Yoon Minju, 2018

-------------------

Pria berwajah datar itu hanya bisa tersenyum melihat surat itu. Sebesar apapun usahanya untuk membalas suratnya, hal itu tidak akan pernah terjadi.

Ia menarik napasnya dan menaruh surat itu kembali dalam kotak kayu. Diletakkannya snowball glass itu di atas meja. Tak lupa satu foto Minju ia sematkan di mejanya.

"Yang ini saja. Lucu", gumamnya sambil merapikan foto Minju bersama Coco.

*********

"Hei, Minju", sikut Hae Rin pada sahabatnya yang tengah mendengarkan lagu.

"Hm?", jawab Minju tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone.

"Kau latihan untuk audisi?", tebak Hae Rin sambil meminum jus jeruk. Minju hanya mengangguk tanda mengiyakan.

"Kita akan datang audisi bersama Jun juga?", tanya Hae Rin masih penasaran.

Minju melepas sebelah earphonenya dan menatap Hae Rin, "Iya, kenapa?"

Sahabatnya itu tengah memperhatikan mata hazel milik Minju, mencoba menjari kejujuran, "Kau masih menyukainya?"

Minju mengernyit, "Ya! Kenapa tiba-tiba-"

"Kau yakin kau masih menyukainya?"

Minju terlihat berpikir, "Iya, masih"

"Kurasa tidak"

"Masih!"

"Silakan buktikan", ucap Hae Rin sambil tersenyum miring.

Setelah bola mata Hae Rin menangkap sosok Jun yang datang ke arah mereka, Hae Rin pun pamit pulang alias tak ingin mengganggu acara mereka.

"Aku sudah buat liriknya. Ayo, kita coba", jelasnya sambil mengajak menuju ruang musik.

Di sana, Jun sudah siap berposisi pada kursi piano. Minju pun menyanyikan tiap lirik yang ditulis Jun.

"Hi to you from a far
I'm here to stand for you
I'm here to love you

I see you come
But, what do you come for?
Is it too confident for me to believe
that I'm the reason you're here?

When you smile, everything has changed
My life is changing
You become the sunshine of my life
Even you don't realize
But, every little thing you do
makes me alive

And once again, I ask
Do you fall for me?"

Semua lirik yang dinyanyikan Minju terasa sangat nyata baginya. Entah mengapa, ia seperti merasakan lagu ini berisi tentang kisah mereka.

"Lirikmu bagus sekali...", puji Minju sambil ternganga. Ia sungguh terpukau.

Jun tersenyum dan berdiri, "Lagu ini untukmu"

Wajah Minju langsung memerah. Ia hanya bisa menatap arah lain dan mengalihkan topik.

"Jun, sudah jam 5. Pulang yuk", ajak Minju keluar. Jun pun juga bersiap untuk pulang.

"Aku antar sampai rumah. Tidak ada penolakan", kata Jun sambil tersenyum dan langsung merangkul bahu Minju menuju pintu keluar.

Selama di bus mereka bercerita mengenai audisi yang diadakan seminggu lagi oleh pihak Star X. Hingga tak terasa bus telah berhenti. Mereka berdua pun turun.

Mereka mulai berjalan kaki di tempat para pejalan kaki. Langit sudah mulai gelap dan hanya menyisakan warna senja.

Saat di perjalanan, Minju menangkap sosok ibu paruh baya yang kesulitan menyeberang jalan. Ia terhenti sebentar untuk mengecek keadaan.

"Jun, kau lihat ibu itu? Sepertinya dia kesusahan", komentar Minju sambil menatap ibu berbaju cokelat itu jalan sangat perlahan.

"Ah, yang itu. Kenapa?", tanya Jun kembali pada Minju.

Dahi Minju spontan mengkerut. Ia merasa janggal dengan apa yang dikatan Jun, "Kok kenapa sih? Ya, kita bantulah. Aku mau ke sana",

Minju yang bersiap lari ke sana pun ditahan oleh tangan Jun, "Tidak usah, Minju. Nanti akan ada yang membantunya. Kita sudah telat menuju rumahmu. Nanti malah aku yang ketinggalan bus"

"Jun?", tanya Minju keheranan.

"Tuh, lihat. Ada kan yang membantunya? Sudah kita pulang saja", ajak Jun sambil merangkul bahu Minju.

Minju pun menoleh sebentar untuk memastikan apa yang ia dengar. Dan benar, wanita paruh baya itu telah dibantu oleh seorang wanita muda. Akhirnya, Minju bisa bernapas lega.

"Ayo", ajak Jun sambil tersenyum.

Minju tak menjawab, hanya mengangguk dan mengikuti langkah pria keturunan Cina itu.

*******

TBC

Hi! Minggu ini double update ya karena minggu depan aku gak bisa update TT

Btw, ada yang mau berbagi pokok doa di sini? Jadi, persekutuan rohani aku lagi ngadain semacam berdoa untuk orang-orang gitu selama seminggu untuk 1 pokok doa. Yah, aku kepikiran reader di sini juga sih karena aku senang kalian baca ff ini :') yg mau comment yaaa hehe

Anyway, makasih banyakk udah mampirr aku seneng banget ad yg baca. God bless youu ♥♥

Continue Reading

You'll Also Like

2.9M 314K 49
Canaria Adelia atau kerap di sapa Kana harus menjalani sisa hidupnya dengan cara yang menyakitkan, saat berada diambang kematian Kana dikejutkan deng...
7.1M 371K 46
Daisy Mahesa, seorang model terkenal. Ia juga merupakan putri tunggal dari keluarga Mahesa. Menjadi seorang model merupakan mimpinya, namun sayang ka...
122K 11.4K 32
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
97.9K 11.8K 15
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 3) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ____...