π™Όπš’ π™³πš˜πšŒπšπš˜πš› π™Έπšœ π™Όπš’...

By ochiochichio

1.5M 15.1K 2.2K

⚠️ NO CHILD AREA πŸ”ž Kisah seorang Doctor yang tampan, saat sex datang dari pasien yang imut dan menggoda. Ma... More

Examination
Playing in the α΄‹Ιͺα΄›α΄„Κœα΄‡Ι΄
There is no title
Playing in the classroom| shake in the car
Onesiamxmillenialschoice
VC Seks

Punishment from the teacher

105K 1.5K 38
By ochiochichio


⚠️21+⚠️

Judul Asli  Bac Si, Phia Duoi Cua Toi Lai Uot Roi-

\Author Bb ui/Chiov

❌Happy reading❌

***

Ujian Akhir.

Plan mengatur tumpukan buku teks. Bersiap untuk mengembalikannya ke perpustakaan.

Karena hari ini hari terakhir di kampus Plan tidak ingin Mean datang bersamanya.

Namun, karena terlalu banyak buku, Plan tidak bisa membawa semuanya. Dan ujung nya Plan meminta bantuan ke pada Mean untuk membantunya.

Setelah selesai, mereka ingin segera pulang. Tidak ada yang akan terjadi sungguh tidak akan ada apa-apa.

Nothing happened, apa kalean percaya?

Tentu saja tidak ada masalah!
Tidak akan ada yang aneh!

Saat kaki Plan hendak melangkah keluar, Mean tiba-tiba saja menarik tangan nya untuk masuk kembali ke dalam perpustakaan.

Plan samar-samar memiliki firasat buruk ketika tubuhnya di tarik di tempat yang paling tersembunyi.

Sebelum Plan bisa bereaksi, Mean menekan nya ke dalam kotak buku dan menciumnya dengan panas.

Semua terjadi begitu cepat sehingga Plan tak mampu untuk mengindar sebelum Plan jatuh dalam kenikmatan.

Tepat, saat mereka saling berciuman ada langkah kaki mendekat. Plan cepat-cepat mendorong Mean dan pura-pura mencari buku.

Orang itu menghentikan langkah sebentar sebelum pergi.

Plan merilekskan tubuhnya. Dan baru menyadari bahwa Mean menempel di punggungnya.

Pinggang sensitif nya di kelilingi oleh tangan Mean yang gatal dan membuatnya tidak nyaman.

"Kamu gila! Orang lain akan melihatnya."
Ujar Plan dan melotot.

"Jangan khawatir, tidak akan ada yang datang ke sini."
Jawab Mean sembari menggeser tanganya dari pinggang Plan turun ke pantat dan meremas memijit nya dengan menyentuh area yang basah di sekitar nya.

"Lihat, basah lagi."
Bisik Mean jail.

Untuk membiarkan Plan belajar di akhir ujian keduanya menahan diri dan tidak bercinta selama satu bulan.

Nyesek banget, kejantanannya di anggurin.

Sentuhan sederhana Mean mampu membuat Plan mudah terangsang.

Plan masih khawatir jika tiba-tiba seseorang datang dan melihat mereka berdua. Tapi apalah daya. Nafsu mengalihkan segalanya.

Plan menggigit leher Mean bahkan menggunakan gigi tairingnya untuk menggerogoti beberapa kali.

Rasa sakit yang sedikit menyengat semakin menggairahkan.

Mean mendorong tubuh Plan ke pojok di dinding dan kotak buku. Menarik celana Plan ke bawah dan mengangkat salah satu kaki Plan dan meletakkan nya di kotak buku yang berlawanan.

Sebuah lubang yang merona dan objek yang tegak mengeras di depan mata.

"Siswa yang bernama Plan Rathavit begitu nakal, perpustakaan adalah tempat untuk belajar. Bagaimana bisa kamu begitu horny?"
Ujar Mean dengan jahil.

Mean seakan berperan sebagai seorang guru. Mean menggunakan jari telunjuknya untuk bermain dengan kejantanan yang sedang ereksi.

Mendorong si mungil yang bergetar dan mengeluarkan air yang mengalir di sepanjang urat biru sebelum akhirnya menetes ke lantai.

"Tik-Tik-Tik......."

Tetes-tetes terdengar seperti tetesan air hujan yang jatuh di danau dan membantuk riak yang kental.

Plan menahan nafas, takut kalau sedikit suara akan membuat guru marah.

Plan sedikit merona ketika bagian pahanya di belai hangat oleh jari nakalnya Mean.

"Gu-guru, aku salah. To-tolong guru hukum aku."
Plan bicara terputus-putus.

"Aku benar-benar akan menghukum mu, tetapi tidak ada penggaris disini, lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Jawab Mean berbisik penuh nafsu.

"Guru, tolong gunakan batang daging besar mu untuk menghukum ku."
Ucap Plan memohon.

Sangat basah.
Mean Phiravich mengeluarkan kejantanannya yang besar memanjang lalu berkata.
"Terima hukuman guru mu sekarang, siswa yang penuh nafsu Plan Rathavit."

Mean mengangkat paha Plan tinggi-tinggi, mengarah lurus ke lubang kecil yang berkedut dan jleeebbbbb.....

Lubang Plan sangat basah tidak perlu foroplay. Karena ini hukuman Mean bermain tidak lembut Mean menganyun pinggulnya dengan kuat.

"Ahhkk..."
Plan tidak bisa menahan dan berteriak, tetapi dengan suara tertahan Plan menggigit bibir bawahnya tidak berani membuat kebisingan.

Mean dengan ganas menusuk berkali-kali. Tidak biasa mendengar jeritan Plan yang penuh nafsu membuat Mean bergerak mencubit pipi Plan memaksa untuk membuka mulutnya.

"Apakah kamu menyukai hukuman guru mu? Mengapa kamu tidak mengatakan apa pun, kamu tidak puas ha..?!"

"Tidak, tidak, tidak, guru, aku...., aku..., salah...., tolong teruskan...."
Plan bicara terputus-putus sambil terengah-engah.

Mean mulai bergerak lagi menjilat bibir Plan hingga koyak.
"Melihat kamu telah mengakui kesalahan mu, guru akan memberimu hadiah, kamu cukup patuh, menerima dan menikmati.."

Mean memegang paha Plan dengan cepat menemukan bahwa seluruh tubuh Plan kaku dan otot-otot nya bergetar.

Dengan posisi seperti ini membuat batang kejantanan Mean yang besar bisa mencapai lebih dalam.

Plan mengerang samar, Plan hampir melupakan bahwa mereka masih berada di perpustakaan.
"Ahkk-Ahkk...., sangat enak, sangat dalam, batang titit guru sangat luar biasa besar dan tebal. Ahkk...., tusuk aku sampai mati, lubangku akan hancur ahkkk....."

"Lihatlah seorang siswa mesum, apa yang sudah guru kamu ajarkan? Kamu sangat keras, tidakah kamu takut seseorang akan datang? Atau mungkinkah kamu benar-benar ingin orang lain datang untuk melihat bagaimana kamu terlihat sangat kusut..?"
Mean mengangkat pantat Plan dan menusuknya dari belakang.

Plan sangat gugup sehingga seluruh tubuhnya menegang. Sensasi tusukan dari belakang membawa ledakan kenikmatan, kontraksi yang semakin intens.

"Lihat lantai di tutupi dengan jus cinta Plan. Apa yang orang pikirankan jika melihatnya? Orang yang berjalan di perpustakaan dapat muncul di sini kapan saja. Kamu berani bercinta di sini."
Ujar Mean semakin jail.

Plan dengan merona meneteskan air mata. Dan Plan pun duduk di lantai dan menunggu perasaan senang setelah puncak nafsunya berlalu.

Plan perlahan memulihkan rasionalitasnya. Tubuhnya mulai berdiri membungkuk, meletakkan kedua tangan pada kotak buku, mengangkat pantatnya ke atas dan berkata.

"Guru, aku ingin lebih..."

"Plak..."

Tangan Mean menampar pantat basah Plan dengan keras.
"Kamu sangat horny, apakah kamu ingin memerasku sampai kering?"

Saat tangan Mean mulai menuntun kejantanan besarnya untuk memasuki lubang anus Plan yang basah, tiba-tiba saja terdengar suara datang dari speaker.

"Perhatian, perpustakaan akan segera di tutup, para siswa silahkan keluar pada waktu yang tepat."

Setelah mendengar itu Plan terkejut. Plan tetisak dan menangis.
"Keluar ayo pergi! Jika mereka melihat kita aku takut tidak bisa terus belajar di kampus ini."

Mean dengan cepat memulihkan akal sehatnya.
"Jangan khawatir, aku tahu ada pintu darurat yang tidak akan di tutup. Nanti kita bisa pergi lewat sana.."

"Ta-tapi Mean, nanti ada seorang guru datang untuk memeriksa."
Plan masih khawatir.

"Kalau begitu ayo pergi ke suatu tempat yang tak seorangpun tahu dan menemukan kita."
Dengan gerakan cepat Plan diangkat dan turun di pelukannya.

Lampu otomatis diaktifkan. Mean Phiravich bergerak dengan lembut jadi lampu pun tak bisa menyala.

Di pojok tangga ada sebuah meja. Tidak di ketahui mengapa maja itu di tinggalkan disana.

Tapi itu terlihat sangat bersih. Mean menanggalkan kemejanya dan menaruhnya di atas meja sebelum membiarkan Plan berbaring.

"Tidak ada yang akan menemukan kita di sini."
Bisik Mean lirih.

Plan mencium bibir Mean dengan ganas. Mean menyambut ciuman Plan jauh lebih ganas. Plan tidak ingin berbicara lagi Plan hanya ingin Mean segera menidurinya sampai mati.

Bibir mereka menyatu, lidah saling menjulur dan bermain tiada henti.

Bayangan tubuh pergelutan mereka samar-samar mantul di dinding perpustakaan hingga memperlihat kan seperti tontonan layar lebar.

Mean membaringkan tubuh Plan ke samping, mengangkat kaki ke bahunya, dan memaksa kejantanannya untuk masuk ke tempat yang paling dalam. Lubang anus.

Mean meraih sudut meja. Dalam mengalami periode gesekan panjang yang membuat nya mati rasa.

Tetapi perasaan senang masih ada, saat Plan mulai menggoyang dan nafsu pun mulai menjalar ke seluruh tubuh.

Kontraksi cepat dari lubang membantunya mencapai puncak gairah lebih cepat.

Sedetik kemudian tiba-tiba terdengar suara sepatu hak tinggi yang berhantaman dengan lantai terdengar dari balik pintu.

Itu adalah seorang guru perempuan muda. Suara itu datang dari jauh untuk mendekat lalu perlahan terdiam. Sangat cepat lalu hilang.

Plan menutup mulutnya erat tidak membiarkan dirinya membuat keributan. Dorongan dan penarikan dari belakang tidak terhenti bahkan untuk satu detik. Mean terus menusuk lubang Plan dengan panas dan gairah meluap.

Kesenangan dan kenikmatan yang luar biasa menenggelamkan akal sehat Plan. Plan menutup matanya dan mencapai klimaks untuk kesekian kali nya.

Titit-nya gemetar dan mengeluarkan cairan tipis, tetapi Plan telah mencapai batasnya.

Plan bahkan membayangkan jika Plan mencapai klimaks lagi mungkin Plan tidak akan memiliki apa-apa pun tersisa untuk di tembak.

Mean meraih paha Plan dan jari-jari nya yang kuat meremas kulit Plan yang elastis, hingga meninggalkan luka memar.

Mean mempercepat tusukan nya dan akhirnya menembakkan air maninya ke dalam lubang milik Plan.

Mean menarik setengah kejantanannya yang melunak lalu betkata.

"Tetap tutup rapat, ketika kita sampai di rumah, gurumu akan memeriksanya kembali."

Tubuh Plan gemetar dan mencoba untuk mengerutkan lubang nya, tetapi sedikit air maninya masih mengalir merembes keluar.

"Guru, aku tidak bisa menutupnya...."

Mean tersenyum dan mengeluarkan vibrator telur.

"Lihat, aku baru membelinya dan sekarang kita punya kesempatan untuk menggunkannya."

Plan menelan ludah nya, rasa tak mau, akan tetapi Plan mengikuti perintah Mean untuk memasukan vibrator telur kedalam lubang anusnya.

Vibrator telur tidak terlalu besar, tetapi itu ukuran yang tepat untuk menghentikan air mani yang mengalir keluar.

bersambung

Continue Reading

You'll Also Like

251K 27.5K 93
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...
18.8K 376 12
maless bikin deskripsi.. baca ajalah buat yang mau cuman ngingetin ini hanya cerita fiktif pengemar nggak ada sangkut pautnya sama kehidupan nyata sa...
1.7M 66.8K 43
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
13.3K 1.9K 19
Liburan yang seharusnya menjadi hari-hari menyenangkan malah membawanya pada tragedi yang tak terduga. Note : β€’ Bahasa semi baku