"Berjanjilah jangan pergi lagi, disinilah bersamaku. Aku sangat mencintaimu." ucap Taehyung mengenggam tangan wanita itu dan menatapnya dalam.
"Maafkan aku Taehyung-ah, kita tidak bisa bersama lagi." wanita itu menunduk, wajahnya terlihat sangat sedih.
"Keㅡkenapa?" tanya Taehyung dengan mata yang sudah memerah itu, ia menahan air matanya untuk tidak lolos.
"Dunia kita berbeda sekarang, kita tidak akan bisa bersama dengan dunia yang berbeda ini." ucap wanita itu sendu, perlahan ia melepaskan genggaman Taehyung yang menjerat tangannya.
"Aku akan ikut bersamamu! Didunia yang sama..." ucap Taehyung yang membuat Irene melototkan matanya.
"Jangan Taehyung-ah!" larang Irene halus.
"Kenapa? Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?" Taehyung menundukkan kepalanya, tanpa ia sadari butiran bening itu sudah membasahi wajahnya.
"Buㅡbukan begitu Taehyung, hanya saja sekarang kita sudah berbeda..."
"Bisakah kita menghapus dan menghilangan perbedaan itu? Aku sangat merindukanmu, sayang."
Irene tersenyum kecil lalu mengusap lembut wajah Taehyung, menghapus butiran bening yang terus keluar dari pelupuk mata lelaki itu.
"Maaf Taehyung, tidak bisa."
"Hanya kau satu-satunya orang yang mengerti aku Irene-ah... Kenapa kau sekarang berubah? Kau tidak mengerti aku lagi. Aku sangat hancur karna kepergianmu."
"Aku tidak berubah, aku sama. Hanya saja kita tidak di takdirkan untuk bersama, aku bukan takdirmu."
"Kenapa rasanya aku seperti di permainkan oleh takdir?"
Lagi-lagi Irene tersenyum kecil. "Itulah hidup. Hidup yang sudah di gariskan Tuhan untuk umatnya."
"Lihatlah Taehyung, orang yang selama ini mencintaimu dengan tulus dan sepenuh hati." lanjut Irene.
Taehyung mengernyitkan keningnya bingung dan bertanya-tanya.
"Sinb..."
Satu nama yang bisa membuat Taehyung naik darah, ia sangat-sangat benci mendengar nama itu.
"Apa yang kau maksud? Dia hanyalah wanita pembawa sial, wanita yang menyebabkan kita seperti ini." ucap Taehyung berusaha untuk tidak emosi.
Irene menggeleng pelan. "Kau salah Taehyung, tidak ada yang salah di sini. Semuanya sudah takdir Tuhan."
"Aku tidak perduli dengan takdir! Aku hanya ingin dirimu kembali bersamaku. Tolong, jangan larang aku, Irene..."
"Taehyung..." Irene menatap Taehyung sangat dalam.
"Kau tahu? Orang yang sudah meninggal hanya di beri waktu 40 hari untuk menyelesaikan masalahnya di dunia, tapi aku?"
"Aku terjebak di dunia ini, karna masalahku yang belum selesai. Apa kaㅡkau mau aku terus terjebak di dunia ini? Aku sangat merindukan ayah dan ibuku, aku ingin kembali berkumpul bersama mereka di sana."
Taehyung menggeleng lemah. "Aㅡaku tidak mau..."
"Kau mencintaiku?"
Taehyung mengangguk.
"Jika kau memang mencintaiku, tolong bantu aku pergi dengan tenang."
Taehyung mengenggam tangan Irene lagi dan menatap manik mata wanita yang ia cintai itu.
"Irene..."
"Iklaskan kepergianku, dan minta maaf lah pada Sinb."
"Dia wanita yang sangat baik, tapi kau selama ini sudah terlalu jahat padanya, kau sangat menyakitinya."
"Perbaiki semuanya, minta maaflah padanya sebelum semuanya terlambat dan berakhir dengan penyesalan."
"Aku pergi, semuanya ada padamu Taehyung."
"Selamat tinggal..."
Detik demi detik tubuh Irene mulai memudar dan berakhir menghilang, tidak terlihat lagi.
****
"Irene..."
"Irene, kau dimana sayang?"
"IRENE!"
"IRENE!!"
Sinb terlonjak kaget mendengar teriakan Taehyung.
"Taeㅡtaehyung? Kau suㅡsudah sadar?" ucap Sinb membelalakkan matanya terkejut kemudian bangkit dari duduknya.
Taehyung menatap Sinb lemah.
"Ahkk kepalaku!" Taehyung memegang kepalanya yang tiba-tiba sakit.
Jungkook dan Yerin yang berada di luar lantas masuk ke ruang rawat Taehyung.
"Sinb, apa yang terjadi?" tanya Yerin yang membulatkan matanya melihat Taehyung yang sudah sadar namun kesakitan.
Setelah memanggil dokter Yerin segera menghubungi ny.Kim dan tn.Kim.
Keduanya tiba dan menatap kaget melihat keberadaan Sinb dan juga Jungkook.
"Apa yang kalian lakukan di sini?!" kaget ny.Kim.
"Yerin kenapa mereka bisa ada di sini?!"
Yerin menunduk.
Ya, selama ini karna Yerin lah Sinb bisa berada di sini tanpa sepengetahuan ny.Kim dan tn.Kim.
Yerin adalah wanita yang baik.
"Sinb, mau apa lagi kauㅡ"
"Ahkk sakit!"
"Sinb kau kenapa?" Jungkook panik melihat Sinb yang sangat kesakitan memegangi perut besarnya secara tiba-tiba.
"Sakit, perutku sakit!" mata Sinb mulai berair.
"Seㅡsepertinya Sinb akan melahirkan." ucap Yerin tak kalah paniknya.
"Sakit ahkk... Sakit..." Sinb terus menjerit kesakitan.
"Rasanya ada yang mau keluar, ahkk!"
"Yerin, tolong panggil dokter!"
Yerin mengangguk dan dengan cepat memanggil dokter.
"Sinb tahan sebentar."
"Sakittttt, Jungkook ahkk!" Sinb meremas kuat baju kaos Jungkook.
Tak perlu waktu lama akhirnya dokter datang dan dengan lekas membawa Sinb ke ruang persalinan.
"Tuan, nyonya? Taehyung ingin bertemu dengan kalian." ucap dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat Taehyung.
"Taㅡtaehyung sudah sadar?"
Dokter itu mengangguk.
Dengan hati gembira ny.Kim dan tn.Kim segera masuk untuk menemui Taehyung. Sedangkan Yerin dan Jungkook mengantarkan Sinb ke ruang persalinan.
"Taehyung..." mata ny.Kim berkaca-kaca melihat anaknya itu sudah sadar dari koma nya.
"Eomma..." ucap Taehyung pelan.
"Taehyung! Eomma dan appa sangat merindukanmu sayang..."
"Kenapa badanku tidak bisa di gerakan..."
Ny.Kim dan tn.Kim lantas beralih menatap dokter, meminta penjelasan.
"Dok badan saya kenapa?" tanya Taehyung bingung.
"Untuk sementara anggota badan anda belum bisa digerakan tuan." ucap dokter itu, membuat ketiganya kaget.
"Apa dok?!" itu ny.Kim, ia kaget mendengar pernyataan dokter barusan.
"Saya kenapa dok?"
"Anda mengalami kecelakaan dan koma selama kurang lebih 8 bulan."
"8 bulan?"
Taehyung menjadi teringat sesuatu.
"Dimana Sinb?"
Tn.Kim mengernyitkan keningnya menatap Taehyung. "Ada apa Taehyung?"
"Dimana Sinb?"
"Untuk apa kau mencari wanita jahat itu Taehyung!"
"Aㅡaku..."
"Ingin bertemu dengannya."
TBC
Ayo mungkin kemaren ada yang team VRene?
Ucapkan selamat tinggal pada VRene:(
...
Hope🙏 Give me Vote and Comment.
Thankyouu and See you. 💜