[2] E-mail | 00Line ft. 99Lin...

By ALO-EVERA

805K 186K 66.5K

❝Dead or Kill.❞ Dibaca setelah who dan 18.00 More

Prolog
《1》
《2》
《3》
《4》
《5》
《6》
《7》
《9》
《10》
《11》
《12》
《13》
《14》
《15》
《16》
《17》
《18》
《19》
《20》
《21》
《22》
《23》
Epilog

《8》

25.6K 7.1K 2.6K
By ALO-EVERA

Jinyoung menghela nafas. Sudah lima belas menit dia berjalan kaki karena malas pulang.

Tudung jaket dia pasang ke kepalanya dan dia mengeratkan jaketnya agar nggak ada orang yang mengenal dirinya.

Cuma itu yang dia lakukan supaya si pengirim email alias si peneror nggak tahu kalau itu dia.

Masalahnya, tempat ia berada saat ini cukup sepi. Nggak ada kendaran atau orang yang berlalu lalang, hanya ada pohon lebat di kanan dan kiri jalan.

"Bang Woojin, gue gak mau lo ikut campur masalah gue. Gue gak mau lo ikut celaka gara-gara gue," gumamnya pelan, nyaris berbisik.

Drrtt

Jinyoung berhenti melangkah. Tangannya merogoh saku jaketnya ketika merasakan ponselnya bergetar. Dengan malas dia membuka pesan yang baru saja masuk.


New email (2)

Lo harus pilih.

Dead or kill.


Jinyoung mengernyit. "Ini maksudnya apaan, sih? Makin lama makin gak jelas," ucapnya marah.

Jinyoung mencoba untuk mengabaikan email tersebut, tapi melihat ada pesan masuk dari nomor yang nggak dikenal, dia benar-benar emosi.

From: Private Number

Apa perlu gue perjelas? Dead or kill? Mati atau bunuh?

Lo tuh siapa, sih? Mau lo apa?

Gue cuma mau bikin hidup lo gak bahagia lagi.

Lo temen gue, kan?

Temen? Gue gak punya temen, apalagi orang kayak lo.

Lo pasti Hyunjin, berhenti ganggu hidup gue sebelum gue lapor polisi.

Gue gak bakal takut sama anceman lo. Btw, gue bukan Hyunjin. Gue cuma orang gabut yang butuh hiburan ><

Gue gak main-main, ya. Gue bakal laporin lo ke polisi sekarang juga!

Laporin aja. Lo lagi sendirian, kan? Gue bisa bunuh lo sekarang.


Sontak Jinyoung langsung menatap sekitarnya dengan waspada. Tapi sepi, nggak ada orang sama sekali. Merasa dipermainkan, Jinyoung membalas pesan orang tersebut dengan geram.

Lo gak usah nakut-nakutin gue, gue gak bakalan takut!

Oh ya? Kalo lo gak takut, ngapain lo nengok kesana kemari dengan wajah yang khawatir gitu? Haha, lo mending turutin omongan gue.

Jinyoung terdiam.

'Lo mending turutin omongan gue.'

Kayaknya kalimat itu nggak asing. Tapi siapa yang ngomong, ya?

Mendadak firasatnya menjadi buruk. Tanpa berpikir apa-apa lagi dia berjalan cepat untuk sampai ke rumah.

Tapi, dia mendengar langkah kaki dari belakang.

Ketika dia mempercepat langkahnya, suara langkah kaki tersebut juga semakin cepat.

Jinyoung melirik sekilas ke arah kiri, berharap kalau dia bisa melihat siapa yang mengikutinya dari belakang.

Namun, matanya tak sengaja menangkap seseorang yang berdiri di seberang jalan, cukup jauh darinya.

Rambut hitamnya, wajahnya, juga paras tubuhnya seketika membuatnya terkejut luar biasa.

Dia menyipitkan matanya untuk memastikan kalau orang yang dia lihat memang benar-benar dia.

Tapi yang dia dapatkan, justru perintah untuk lari.

Wajah orang itu terlihat panik, mulutnya terus mengucapkan kata lari tanpa mengeluarkan suara.

Jinyoung mengangguk samar, lalu mengambil nafas dalam-dalam. Setelah itu dia langsung berlari.

Kemudian dia menolehkan kepalanya ke belakang, ada yang berlari mengejarnya.

Pria dengan pakaian serba hitam juga masker yang menutupi wajahnya.

Jinyoung panik, dengan nafas tersengal-sengal dia mempercepat langkah larinya.

"Lo gak bakal bisa lari dari gue, Bae Jinyoung. Haha!"

"Kenapa lo ngejar gue, hah?!"

"Karena lo gak mau nurut sama gue."

Jinyoung menghadap ke depan, kepalanya menoleh ke sekitarnya, berharap kalau akan ada yang bisa membantunya.

Namun sayang, nggak ada orang.

"Lo harus mati! Haha, lo harus mati!"

Mendadak, dada Jinyoung terasa sesak, nafasnya tersengal-sengal dan wajahnya pucat.

Gawat, asmanya kambuh!

Perlahan, langkahnya semakin melambat. Tangannya mencengkram erat dadanya yang semakin sesak.

Setelah itu, dia jatuh bersimpuh ke aspal. Keringat dingin mulai bermunculan di pelipisnya.

Tangannya meraba-raba tasnya untuk mencari inhaler. Dia nggak peduli sama barang-barangnya yang berserakan.

"Lo nyari ini?"

Jinyoung mendongak, seketika matanya membulat melihat benda yang ia cari ada di genggaman orang yang mengejarnya.

Dengan lemas dia mencoba mengapai tangan orang tersebut. Namun tubuhnya langsung terjatuh.

"Ternyata gue gak perlu bersusah payah buat bunuh lo," ucap orang itu, lalu membuang inhalernya jauh-jauh.

Jinyoung mengggeleng, pandangannya mendadak memburam. Udara di sekitarnya seakan lenyap dari dunia.

"Gak seru kalo gue ngeliat lo mati begini doang." Orang itu menatap Jinyoung sejenak, lalu mengeluarkan pisaunya.

"Gue pake pisau gue, ya. Selamat tinggal, Jinyoung." Orang itu mengangkat pisaunya tinggi-tinggi sambil menyeringai.

Di saat itu juga, Jinyoung langsung ambruk tak sadarkan diri.







































Woojin berjalan santai dengan sekantung plastik makanan di genggamannya.

Dia mau main ke rumah Jinyoung karena bosen. Jihoon lagi nggak di rumah karena ada kerja kelompok.

"Huft, capek juga jalan kaki 1 kilo. Padahal kan bisa nurunin berat badan," ujarnya sambil menghela nafas lelah.

Woojin menggelengkan kepala. Dia nggak boleh capek, cowok harus kuat.

"Mana sih belokan gang rumahnya? Ini bukan, sih?" Tanyanya pada diri sendiri.

Woojin mengedikkan bahunya acuh, kalau nyasar juga bodo amat.

Woojin berharap kalau dia bisa ketemu Jinyoung supaya dia nggak gabut lagi.

Tapi, pandangan di depannya membuat kantung plastik yang digenggamnya terjatuh sehingga isinya berceceran ke tanah. Seketika darahnya mendidih.

Tanpa berpikir panjang, dia berlari dan melayangkan pukulannya kepada seorang laki-laki yang sedang berdiri dengan sebilah pisau di tangannya, di samping pemuda yang nggak asing baginya yang dalam kondisi tak sadarkan diri.

"GILA LO, YA! JADI SELAMA INI LO PELAKUNYA, CAS!"

Continue Reading

You'll Also Like

86.8K 19.4K 31
❝ Gue gak akan tidur sampe kapanpun kecuali untuk selamanya. ❞ written by¦© 2O21, RENESQUE
844K 183K 30
❝Cari buku itu secepatnya.❞ Dibaca sebelum Laboratorium & Mirror
621K 108K 21
Telah terbit dengan judul The Culprit of The Tragedy ❝ Sejak hari itu, impostor yang sesungguhnya beraksi. ❞
202K 42.1K 18
[FINISH] [ you lose, you die. ] "then i have to catch you before the elimination!" ※jangan biarkan bias mu tereliminasiㅡ jika tidak mau melihat biasm...