Ten Rumors about the Mute Girl

By fibiway

264K 26.7K 2.3K

Orang-orang bilang ada gadis bisu di rumah itu. Dan akhirnya aku tahu bahwa itu benar setelah kejadian dimana... More

0.0 | copyright
epigraph
prologue
1 | people said, the house is haunted
2 | people said, she is from the other city
3 | people said, the carpenters have often moved house because 'she' is mute
4 | people said, they are anti-social family
5 | people said, Julia is a whiny girl
6 | the beginning
7 | the warming party
8 | why Mrs. Carpenter gets mad?
9 | the taro flavor
10 | Seth, the stalker
11 | Seth and the truth
12 | why Mrs. Carpenter gets mad? (pt.2)
13 | a middle-aged man asked us about the Carpenters' house
14 | what the hell?
15 | she; a gone girl
16 | ten rumors about the mute girl and her family
17 | Mom said that she will try
18 | but Mom never trying
19 | the Carpenters' truth
20 | a girl who was slapped
21 | what happen; why Penelope calling?
22 | Julian
24 | stupidity
23 | a big confusion
25 | a stranger
26 | he is the hero, again
27 | Herbert Carpenter
28 | she said she really sorry for her father
29 | the day with them
30 | a ticket, to Iceland
31 | me, and the sun, and the girl-who-will-go to reach her dream
32 | the truth, but not the whole truth
33 | the truth happened later, i think it's the end
34 | too late to say goodbye
35 | everything's back to normal, like when the girl has not come yet
36 | new neighbor, isn't it?
37 | yeah, they are gone
38 | a diary
39 | page 1, 30 November
41 | page 3, 10 December
42 | page 4, 12 December
43 | page 5, 15 December
44 | page 6, 28 March
45 | page 7, 30 March
46 | page 8, 31 March
47 | page 9, 3 April
48 | page 10, 30 May
49 | "nothing ever goes away..."
50 | "...until it teaches us what we need to know."
epilogue
[ author's note ]

40 | page 2, 3 December

1.3K 234 26
By fibiway

3 Desember

Sejujurnya aku ragu untuk menulisi buku ini, rasanya tidak berguna. Akhir-akhir ini aku beralih menulis sajak dalam lembar-lembar kertas bekas yang mana bertumpuk di pojokan meja kamarku. Cita-citaku? Sejujurnya belum ada. Menjadi penyair terlalu muluk-muluk dan kuyakin ibuku tidak akan menyetujuinya karena ketika aku di Islandia dulu, ibuku memasukkanku ke bimbingan menari balet. Aku tahu ia menaruh harapan pada kegiatan itu untuk kesuksesanku kelak, dianggapnya aku tidak akan bisa apa-apa selain melakukan olah tubuh. Aku tidak bisa bicara sejak lahir.

Di Islandia, aku mulai disekolahkan di sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus tingkat sekolah dasar. Tiap pulang sekolah hari Senin sampai Rabu, aku langsung ditempatkan di sanggar menari balet oleh ibuku selama ia menjemput Aimee Whitney, kembaranku di sekolah dasar untuk anak pada umumnya, anak normal. Seingatku, ibuku tidak pernah pilih kasih dengan kami (aku dan Aimee). Ketika Aimee meminta susu kocok rasa taro pada ibuku, ibuku selalu membelikan dua, untuk Aimee dan aku juga (padahal sebenarnya, aku tidak terlalu suka susu, apalagi rasa taro, membuatku mual).

Hari ini ibuku terlihat sangat frustasi ketika penjaga flat menagih uang sewa. Ibuku meminta waktu satu minggu lagi untuk melunasi, hanya saja, rasanya tetap tidak mungkin katanya. Kata ibu, uang kami hanya cukup untuk terbang ke Islandia bukannya untuk membayar ini itu. Ketika kutanya kenapa uangnya bisa habis, ibuku menangis lagi, membanting semua barang, bahkan barang-barangku di kamar juga termasuk. Ia bilang ia menyesal. Selama hampir setiap hari semenjak kedatangan kami ke Minnesota, ibuku hanya menghabiskan uangnya untuk berbelanja dan sebagian lainnya untuk bersenang-senang seperti menonton film dan menonton pertunjukkan. Dan selama itu juga, aku dibiarkan di apartemen selama hampir seluruh hari. Seperti tujuan kami sebenarnya ke sini, kami hanya berniat untuk berlibur, tidak lebih. Tidak ada sekolah, tidak ada Islandia, tidak ada kesedihan dan tidak ada ayah. Tapi sebenarnya tujuan itu kurasa hanya diperuntukkan bagi ibuku; bukan buatku.

Hingga akhirnya, sampai bulan Desember ini, kami belum berniat untuk pulang ke Islandia karena persoalan uang. Ibuku akhir-akhir ini selalu frustasi, mendekam diri di kamar, kadang-kadang meracau sendiri. Ketika kudekati ia, aku diusir dan malah bilang bahwa hidupku tidak berguna untuknya, anak bisu yang tidak bisa apa-apa. Ia bilang juga, "Kenapa harus kau yang ada di sini?! Kenapa bukan Aimee?!" katanya. Lalu, ia meracau lagi, bicara pada tembok, "Aimee, ibu merindukanmu." []

Continue Reading

You'll Also Like

111K 15K 33
(CHICKLIT-MYSTERY-comedy) Rate: 16+ (kissing scene, bad words, adult jokes) Ada tiga hal yang harus diketahui setiap orang di dunia. Pertama, kepingi...
54.9K 6.1K 42
Happy Quarantine by Anneliese Shofia [Winner Wattys 2021 - Fiksi Penggemar] Pandemi virus ini tidak hanya dialami oleh para Muggle. Di dunia sihir pu...
5.1M 215K 52
On Going ā— Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
336K 11.2K 16
Saat Aderaldo Cetta Early menginginkan sesuatu atau seseorang, tidak boleh ada yang menghalanginya. Baginya Naara Kiva memenuhi semua syarat yang ia...