Love Me (GOOGLE PLAY BOOK)

By CutelFishy

24.6K 1.4K 162

Sudah di hapus sebagian. Hanya ada di Google Play Book . Angelica yang jatuh cinta pada sahabatnya. Namun nya... More

Part 1
Part 3
Part 2
Part 4
Part 6
Love Me in Google Play Book
Sekuel Love Me "Only Want You"
Sekuel Only Want You - "Jeremy's Love"

Part 5

1.3K 183 23
By CutelFishy

Suara TV yang masih menyala tidak mengganggu kegiatan yang sedang mereka lakukan. Lucas terus saja mencumbu Angelica. Ia melepaskan t-shirt milik wanita itu dengan mudahnya. Rambut Angelica masih basah dan itu terlihat sexy di mata Lucas. Tangan Angelica meraih wajahnya. Dari dekat seperti ini, ia bisa menelusuri garis wajah pria itu. Dirabanya rahang yang kasar karena ditumbuhi bulu. Bibirnya mencari bibir Lucas, memagutnya dengan penuh gairah.

Angelica ketika sedang mabuk menjadi liar. Lucas menyukainya. Wanita itu mencoba melepaskan kancing kemeja Lucas satu demi satu dengan tidak sabaran. Melebarkannya agar Lucas mudah melepaskan. Kepala Angelica menunduk mengecup dadanya. Pria itu mendesah saat bibir wanita itu menempel dikulitnya. Tubuhnya terasa terbakar. Seluruh aliran darahnya mengalir deras. Napasnya tersengal-sengal. Baru kali ini ada wanita yang membuatnya seperti itu. Biasanya Lucas yang membuat gila para wanita dengan sentuhannya.

"Kau menikmatinya?" tanya Angelica dengan polosnya. Ia menatap mata hitam pekat yang berkabut gairah.

"Ya, Angel, sayang.." sahut Lucas serak. "Aku menyukainya."

"Aku senang mendengarnya," telunjuknya bermain-main di atas dada Lucas. "Belum pernah ada yang bilang kalau apa yang aku lakukan itu berguna," ucapnya sendu.

"Siapa? James?"

"Bukan, bukan dia." Telunjuknya menempel dibibir Lucas. "Aku tidak pernah berhubungan dengannya. Tidak akan pernah," lanjutnya. Angelica tertawa sendiri.  "Aku pernah berhubungan dengan dua pria," bisiknya. "Mereka bilang aku payah dalam bercinta. Apa kau bersependapat dengan mereka?" tanya Angelica dengan wajah berubah cemberut.

Ia mengangkat Angelica lalu duduk di sofa. Dan membiarkan wanita itu duduk diperutnya. "Tidak, sayang. Kau luar biasa. Hanya menciummu saja sudah membuatku terbakar."

Angelica terkikik mendengarnya. "Kau gombal," menepuk dada Lucas yang keras. Ia menarik napas dalam-dalam. "Apa yang kau sukai dariku?"

"Semuanya, bibirmu dan tubuhmu."

"Hati, apa hatiku tidak?" Angelica mulai bicara ngelantur. Lucas tertegun. "Semua pria memang seperti itu. Hanya menginginkan tubuh wanita. Mencumbu sesukanya tanpa memikirkan hatinya. Lalu dia pergi begitu saja."

"Kau mulai terlalu banyak bicara, Angel."

Angelica memeluk lehernya. Kulit tubuh mereka bersentuhan saling merasakan kehangatan dari keduanya. "Aku hanya ingin dicintai.." desahnya. Tiba-tiba wanita itu menangis tersedu-sedu. "James tidak menyukaiku."

Lucas tidak bisa bicara lagi jika wanita sudah menangis. Apalagi membicarakan pria lain saat bersamanya. Ia membencinya. Jadi benar jika Angelica menyukai James. Sebenarnya Angelica itu mudah di tebak. Tapi betapa bodohnya James tidak menyadari perasaan Angelica padanya. Tangannya mengusap punggung telanjang Angelica.

"Kau mau bercinta denganku?" bisik Angelica di telinganya. Ia sudah menghentikan tangisan bodohnya lalu menatap Lucas. Hidungnya memerah dan matanya sembab. "Kau tampan," tangannya membelai pipi Lucas sampai ke bibirnya. Mulut pria itu terbuka dikulumnya jemari Angelica. Sontak tubuh wanita itu meremang dan menggeleyar. Lucas menurunkan bokong Angelica agar bisa merasakan bagian dari tubuhnya yang menegang. Bukti jika ia menginginkan Angelica. Mulut wanita itu mengangga lebar saat merasakannya.

"Tentu," Lucas menyambar bibirnya. Keduanya berciuman kembali. Merubah posisi kini Angelica ada dalam kuasanya. Lucas tersenyum miring saat wanita itu pasrah dibawahnya.

Sampai ponselnya lagi-lagi menganggu keintiman mereka. Pria itu menggeram marah. Awalnya tidak memperdulikan sampai ketukan pintu apartemen Angelica, benar-benar membuatnya berhenti. Lucas beranjak dari atas sofa. Angelica menatapnya sayu. T-shirtnya entah dilempar kemana begitupun Lucas bertelanjang dada. Dengan kesal memakai kemejanya kembali. Pria itu belum bertindak lebih jauh pada Amgelica. Mungkin jika tidak ada peganggu mereka telah berakhir di ranjang.

"Aku harus pergi," ucapnya setelah rapih.

"Kemana?" tanya Angelica tersenyum. Ia masih mabuk.

"Pulang." Lucas menunduk untuk mengecup kening dan bibirnya sekali lagi.

"Dadah, hati-hati dijalan," ucap Angelica yang mulai mengantuk. Lucas menghela napas, ia memindahkan Angelica ke kamarnya. Tanpa di beritahu hanya ada 1 pintu dengan hiasan terpajang pasti kamar Angelica. Dan benar, Lucas membaringkannya di atas ranjang. Ia menarik selimut hingga menutupi dadanya. Dan meninggalkan apartemennya. Ia membenci pengawalnya yang selalu menganggu. Tadi dirinya berhasil kabur. Namun ketahuan juga. Pengawal itu menyadap mobilnya yang terparkir. Dan juga pengawal itu yang melihat identitas Angelica.

Lucas masuk ke mobil dengan perasaan kesal. Ia meminta langsung pulang ke rumah. Saat dipertengah jalan ia teringat tidak mengenakan jasnya. Tertinggal di apartemen Angelica. Namun bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman. Ia akan bertemu dengan wanita itu kembali.

Sampai di rumahnya yang bak istana. Lucas membuka jam tangannya ditaruhnya di atas meja. Ia mengambil botol wine yang tersedia dikamarnya. Dituangkannya ke gelas. Wine berwarna merah itu begitu indah. Lucas memandangi gelasnya. Mengingatkan pada bibir Angelica yang merah saat pesta kemarin. Napasnya terdengar berat. Ia membuka gorden menatap pemandangan taman yang terang dari cahaya lampu ditempat sudut. Ia menyesap winenya dengan perlahan.

"Wanita itu.."

***

Pagi yang cerah dengan sinar mentari menembus dari sela-sela dinding. Menyinari ruang kamar Angelica menjadi lebih terang. Ia sudah bangun dengan tampang bodoh. Tidak mengenakan pakaian dibagian atas tubuhnya. Apa yang telah dilakukannya semalam. Dirinya mengingat betul bersama siapa semalam. Kali ini lebih jelas wajah pria itu. Kepalanya berdenyut, dua hari mabuk. Ia mendesah kesal. Angelica harus benar-benar menjauhi minuman yang beralkohol rendah apalagi yang kadarnya tinggi. Ia tidak mau melakukan kebodohan lagi.

Ia beranjak keluar dari kamarnya dan berjalan sambil sesekali terhuyung mencari t-shirt yang semalam. Ternyata ada di bawah sofa. Matanya terpaku pada sebuah jas. Pria itu lupa akan jasnya. Angelica mengambil t-shirt lalu memakainya. Ia meraih jas itu lalu memeriksanya terdapat sebuah dompet yang berisikan kartu-kartu atas nama Lucas Reiner. Tidak ada kartu identitasnya. Padahal Angelica sangat penasaran dengan statusnya.

"Dasar pria misterius!" decaknya. Ia mendekatkan hidungnya ke jas. Wangi Lucas itu membuatnya melayang. "Ya ampun, apa yang aku lakukan pada jas suami orang?!" ucapnya tidak percaya. Kenapa seperti murahan menginginkan pria yang telah menikah. "Sepertinya aku harus mandi, menjernihkan pikiranku yang kotor ini!" meruntuki diri sendiri.

***

Mobilnya menuju ke butik, satu hari tidak ke sana membuatnya tidak enak hati. Ada janji yang dibatalkan. James meneleponnya meminta maaf karena tidak ada waktu untuknya. Ia sedang sibuk dengan pekerjaannya menyita banyak waktu. Angelica memahaminya, tapi ada yang aneh. Biasanya kalau sibuk kerja, pasti James akan menginap ke apartemennya berkeluh kesah. Tapi kali ini tidak. Ia sedikit curiga dengan James. Angelica memarkirkan mobilnya di depan butik. Ia langsung berjalan ke ruangannya. Tidak lama Lory datang membawa pakaiann yang sudah jadi untuk di pasang di boneka agar Angelica melihat hasilnya.

"Cultch mu sudah kembali?" tanya Lory sambil memakaikan boneka itu pakaian.

"Ya," Angelica tidak mau menatap Lory. Ia menyibukan diri dengan laptopnya.

"Kurir?"

"Tentu saja, Lory. Memangnya siapa lagi," Ia berusaha untuk tetap tenang. Meskipun jantungnya berdegu kencang mengingat momen semalam dengan Lucas. Dirinya harus menjauh dari Lucas, ia tidak mau terbawa hanyut. Pria itu sangat mudah memperngaruhinya.

Lory menaikkan bahunya. "Angel, bagaimana menurutmu?" tidak menyahutinya. Ia berbalik melihat bossnya itu sedang melamun. "Angel!!" panggilnya dengan suara lebih keras membuat Angelica terperanjat kaget.

"Kau mengagetiku, Lory!" ucap Angelica. Ia berdiri mendekati patung tersebut. Pakaian hasil rancangannya untuk sebuah pesta. Gaun malam berwarna putih dengan payet-payet berkilau di daerah dada dan pinggangnya. Rok yang lebar di atas lutut membuatnya terkesan seksi. "Perfect, cepat telepon si pemesan untuk melihat dan mencobanya."

"Baik, Mrs. Miller."

"Ah, Lory.." ia merangkul leher Lory dari belakang. "Terimakasih atas bantuanmu."

"Sama-sama," Lory menepuk-nepuk tangannya. "Penjualan pakaian kita bulan ini meningkat, dari online pun sama."

"Syukurlah, kau kan tahu aku harus membayar tempat ini dengan harga yang cukup mahal."

"Aku mengerti, Angel. Apa kau tidak berpikir tentang pernikahan?" tanya Lory. "Usiamu sudah dua puluh delapan tahun."

Angelica langsung melepaskan rangkulannya. Ia berjalan menjauh dari Lory ke mejanya. "Aku belum ingin. Aku mau fokus agar butikku stabil, Lory. Lagipula belum ada pria yang mau serius denganku." Ia berpura-pura menyusun kertas.

"Aku berdoa semoga kau bertemu dengan pria yang mencintaimu tulus, Angel."

"Ya, semoga saja." Angelica hanya bisa tersenyum kecut. Siapa pria yang mau dengannya? Sahabatnya saja tidak pernah meliriknya sebagai wanita. Hanya persahabatan. Hati tidak pernah bisa dipaksakan. Ia sadar akan itu. Tuhan belum mengizinkannya untuk bahagia karena masih menyimpan perasaannya hanya untuk James. Dua kali berhubungan dengan pria lain tidak ada gunanya. Malah membuatnya semakin tersiksa. Ada yang bilang jika patah hati obatnya adalah pria lain. Nyatanya itu tidak berhasil baginya. Angelica tidak bisa melepaskan hatinya untuk orang lain. Ia memang bodoh, sangat bodoh.

INFOOO!! INFOOO!!! 🎉🎉🎉

Bagi yg Akun Play Book nya beruntung dpt kredit 40ribu atau 25ribu lho. Cek akun Play book kalian siapa tau dapat kan lumayan bgt!! 😆😆

Klo yg ini dpt kredit Rp. 25.000 👇👇

Sorry typo & absurd

Thankyuuu 😘😘😘

Continue Reading

You'll Also Like

360K 13.4K 30
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...
STRANGER By yanjah

General Fiction

181K 20.7K 30
Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak t...
598K 1.7K 7
Tukang ojek online yang mengarahkan nafsu sesatnya pada customer. Disclaimer: 21++++ Berisi konten dewasa
526K 87.2K 30
βœ’ λ…Έλ―Ό [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...