The cold boss is my future (R...

By minki0910

154K 11K 483

(Complete) Kim cheonsa adalah gadis cantik yang berbakat dan cerdas namun karna ia mengundurkan diri dari pek... More

#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#11
#12
#13
#14
#15
#16
#17
#18
#19
#20
#21(pt.2)
#22
#23
#24
#25
#26
#27
#28
#29
#30
#31
#32
#33
#34
#35
#37
#38
Bukan update
#39
#40
#41
#42
#43
#44
#45
#46
#47
#48
#49
#50
Aku mau curhat.
Gomawo MICHIN.

#36

1.8K 185 15
By minki0910

Budayakan voment!

Cheonsa yang merasa lelah karna tadi siang dia baru saja bermain petak umpat bersama para wartawan pergi ke halaman belakang untuk menenangkan diri,cheonsa memandangi indahnya langit malam yang bertaburan Bintang dengan di temani earphone yang ada di telinganya.

Yoongi yang menuruni tangga tidak sengaja melihat gadis mungil itu yang sedang memandangi gelapnya langit malam dengan terpaan angin di musim dingin.

Cheonsa memejamkan matanya untuk merasakan ketenangan, tiba-tiba saja ada yang menarik sebelah earphone miliknya dan membuatnya membuka matanya.

"Daepyonim..."ucapnya terkejut saat melihat orang yang ada di sampingnya.

Yoongi hanya menaikan sebelah alisnya dan menatap gadis itu lalu beralih menatap langit yang sama dengan gadis mungil yang ada di sampingnya itu.

'Mwo... Tiba-tiba dia duduk di sampingku tanpa berkata apapun dan menarik earphone milikku.'batin cheonsa yang masih memandangi yoongi.

"Mwo... Apa aku tidak boleh duduk di sini?" cheonsa membulatkan matanya saat mendengar yoongi berkata seperti itu.

"Annni..."ucap cheonsa tanpa ia sadari.

"Aku akan masuk."ucap yoongi yang ingin bangkit dari tempat duduknya.

"Anni... Bukan begitu... Kau bisa kemana saja ini rumahmu."ucap cheonsa yang sedikit panik.

"Apa yang kau lihat?"tanya yoongi.

"Bintang..."ucap cheonsa kembali menatap langit.

Entah apa yang yoongi rasakan tiba-tiba saja ia terpanah oleh gadis mungil itu dan tidak ingin memalingkan pandangannya dari gadis itu.

"Musim dingin akan benar-benar datang bulan ini."ucap yoongi.

"Ne..."ucap cheonsa yang masih menatap langit. "Daepyonim kau mau kemana?"tanyanya melihat yoongi pergi meninggalkannya.

Cheonsa membuka sebuah buku kecil berwarna biru dan menulis sesuatu di buku berwarna biru itu, tiba-tiba saja ada yang memberikan selimut di pundaknya dan membuatnya merasa hangat.

"O... Ini seimutku."ucap cheonsa pada yoongi.

"Ne... Khamsahamida..."ucap yoongi yang kembali duduk di samping cheonsa.

"Tapi aku sudah memberikannya untukmu."ucap cheonsa yang melepaskan selimut itu dan mengembalikannya pada yoongi.

"Aku memberikannya kembali untukmu."ucap yoongi yang memakaikan selimut itu pada cheonsa.

Cheonsa menipiskan bibirnya saat yoongi mendekat kearahnya untuk memakaikan selimut padanya.

"O... Apa kau sedang menulis sesuatu?"tanya yoongi yang melihat buku di pangkuan cheonsa.

"Ne... Aku sedang menulis."ucap cheonsa menutup buku yang tadi terbuka. "Apa daepyonim ingin membacanya?"ucap cheonsa memberikan buku itu pada yoongi.

Yoongi yang sedang diam tertekejut dan tidak percaya dengan apa yang di ucapkan cheonsa. "Aku...?"tanya yoongi.

"Ne... Daepyonim..."

"Tidak usah tidak apa lagi pula itu buku harianmu bukan?"ucap yoongi.

"Gwencahanha... Aku sudah mengizinkannya."ucap cheonsa memberikan buku itu pada yoongi dengan senyumannya.

Yoongi menerima buku itu dan membuka buku milik cheonsa itu.

'Di malam yang hangat aku merasakan semua cinta...
Cinta dari seseorang yang begitu berharga untukku...
Lalu aku tertidur dengan perasaan yang sangat bahagia...

Dan saat aku terbangun...
Aku mendapatkan kesedihan...
Kesedihan dari orang yang sama yang memberiku semua cinta.'

'Salju... Saat aku melihat salju aku mengingat seseorang yang memberiku Cinta dan juga kesedihan...

Tapi aku tidak kecewa dengan itu
Karna dia salju dalam hidupku dia seperti salju pertama di musim dingin.

Salju yang Indah, putih dan lembut...
Tapi salju juga dingin dan bisa melukai kita jika kita terjatuh di atasnya.'

'Aku pernah meminta seseorang untuk pergi dari kehidupanku selamanya...
Karna aku berfikir dia telah menyakitiku

Dan saat aku sadar bahwa dia adalah orang yang selalu membuatku bahagia dan selalu melindungiku... Aku terlambat

Aku terlambat dan aku benar-benar hampir kehilangannya untuk selamanya...
Dan saat itu terjadi aku merasakan sesak dalam hatiku dan aku seperti mendengar suara bola yang sangat besar menggelinding sangat keras ke arahku

Suara itu terdengar bum...bum... Dan membuatku hancur saat menyadari bahwa dia akan benar-benar pergi dariku.'

Yoongi membaca beberapa lembar dari buku milik cheonsa dan merasakan bahwa semua yang cheonsa tulis memiliki pesan berarti dalam setiap kata yang terangkai menjadi kalimat.

"Ini seperti puisi..."ucap yoongi menutup buku biru itu.

"Aku hanya menulis apa yang sedang aku rasakan."ucap cheonsa dengan malu.

"Salju dia Indah, putih dan lembut...
Tapi salju juga dingin dan bisa melukai kita jika kita terjatuh di atasnya."ucap yoongi meletakan buku itu di antara mereka.

Cheonsa terkejut saat mendengar yoongi mengucapkan itu dan memandang bingung yoongi.

"Itu yang paling berkesan dan selalu teringat sejak aku membacanya tadi."ucap yoongi menatap hangat cheonsa.

"Bukan hanya salju yang seperti itu tapi juga hati dan perasaan."

"Ya... Kau benar."ucap yoongi mengembalikan buku itu dan beranjak untuk pergi.

"Oppa... Bogosiepo..."ucap cheonsa yang menatap langit.

"Apa kau mengatakan sesuatu?"tanya yoongi.

"Anniya..."ucapnya yang kembali menatap langit.

Yoongi pergi masuk dan menuju dapur untuk mengambil minum sebelum ia kembali ke kamarnya.

Tiba-tiba saja ponsel cheonsa berdering cheonsa langsung mengambilnya dan mengangkat telpon itu.

"Ya... Benar aku cheonsa..."ucapnya menjawab sebuah telfon

Yoongi hanya memandangi cheonsa  dari tangga saat ia ingin kembali ke kamarnya dan terus memandang gadis mungil itu dengan tatapan hangat.

"Dia penuh dengan keceriaan."ucap yoongi.

Baru saja bibir yoongi berhenti mengucap ia terkejut saat melihat cheonsa tiba-tiba saja menekuk lututnya dan menenggelamkan wajahnya kedalam lipatan tangannya di atas lututnya. Yoongi yang melihatnya menjadi bingung karna tadi dia penuh dengan keceriaan dan sekarang dia bersedih.

Cheonsa yang mendengar langkah kaki dengan cepat menghapus air matanya dan kembali tersenyum.

"Ada apa?"tanya yoongi yang membawa sekaleng minuman.

"Tidak ada..."ucap cheonsa yang memasang earphone di telinganya dan memalingkan pandangannya agar tidak di lihat yoongi.

"Hey radar ada apa?"tanya yoongi lagi yang menarik earphone dari telinga cheonsa.

"Sudah ku katakan tidak ada!"bentak cheonsa yang berdiri dan pergi.

Yoongi langsung menarik kasar cheonsa dan agar membuat gadis itu menghadapnya tapi gadis itu masih menolak menatapnya dan air mata terjatuh membasahi tangan yoongi yang menggenggam tangan cheonsa.

"Ada apa?"ucap yoongi dengan lembut.

"Daepyonim pernahkah kau merasa sangat bersalah?"tanya cheonsa yang masih tertunduk.

"Ada apa? bicaralah padaku..."pinta yoongi dengan lembut. "Anggap aku sebagai cermin dan bicarakan semuanya."yoongi mengangkat dagu cheonsa agar menatapnya dan mengusap air mata di pipinya.

"Pernahkah kau di salahkan meskipun kau tidak tahu apa kesalahan yang sudah kau buat?"tanya cheonsa menatap yoongi dengan penuh kesedihan.

Yoongi hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun dan masih menggenggam tangan cheonsa.

"Dan pernahkah kau merasa sangat bersalah karna tuduhan itu?"ucap cheonsa yang terisak. "Pernahkah kau berfikir untuk pergi dari dunia ini?"ucap cheonsa dengan tangisan yang semakin pecah.

Yoongi hanya memandang sendu gadis mungil di hadapannya itu dan mengusap air mata yang mengalir dari mata gadis itu.

"Jika aku boleh memilih aku tidak ingin ada di dunia." yoongi yang mendengar ucapan cheonsa terkejut dan langsung menariknya.

Yoongi menarik gadis itu dan mendekapnya dengan lembut ia merasa hancur saat mendengar gadis itu berkata jika tidak ingin ada di dunia.

"Jangan berkata seperti itu."ucap yoongi yang memeluk cheonsa.

Cheonsa semakin menangis sejadi jadinya saat yoongi menariknya ke dalam pelukannya.

"A... Aku... Aku benar-benar tidak ingin ada di dunia."ucapnya tesendu sendu.

Yoongi semakin merasa hancur saat gadis yang ada di pelukannya itu menangis dengan sangat hancur dan berkata seperti itu.

"Aku tidak ingin ada di dunia lagi."ucapnya yang masih menangis dalam pelukan yoongi. "Aku ingin mengakhiri___."ucapannya di hentikan oleh suara yang sangat lembut.

"Jangan mengucapkan sepatah kata lagi."ucap yoongi mengusap lembut rambut cheonsa. "Lebih baik kau menangis saja... Menangislah sampai air matamu itu kering."

Cheonsa merasa sedikit tenang berada dalam pelukan pria itu meskipun apa yang yoongi ucapkan masih sedikit dingin meskipun dia mengucapkannya dengan lembut.

"Apa kau tau aku pernah merasakan semua yang kau rasakan sekarang dan aku hampir melakukan apa yang ingin kau lakukan."cheonsa mengangkat kepalanya dan memandang yoongi saat mendengar ucapannya.

"Tapi aku bertemu dengan mereka yang membuatku sadar."ucap yoongi mengajak cheonsa kembali duduk.

Cheonsa masih meneteskan air mata meskipun dia sekarang sudah merasa sedikit tenang.

"Cintailah dirimu sendiri."cheonsa memandang bingung saat yoongi mengatakan itu.

"Yang harus kau cintai di dunia ini adalah dirimu meskipun kau buruk kau harus tetap mencintai dirimu sendiri... Jika kau sudah bisa mencintai dirimu pasti kau bisa mencintai yang lain dan kau akan bersinar bukan hanya kau tapi yang ada di sekitarmu juga akan bersinar."ucap yoongi.

Tangis cheonsa malah kembali pecah dan membuat yoongi kembali mendekapnya, gadis itu semakin menenggelamkan kepalanya dalam dekapan pria yang memeluknya itu.

Yoongi merasakan hal aneh mengapa kali ini ia tidak ingin melepaskan gadis yang ada dalam pelukannya itu dan detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Menangislah... Itu tidak akan membuatmu menjadi seorang yang lemah."ucap yoongi.

Cheonsa merasa sangat nyaman berada dalam dekapan yoongi dan tanpa mereka sadari mereka sudah sangat lama berada di luar dengan udara yang sangat dingin.

"Ayo kita masuk."ucap yoongi dengan lembut. "Ayolah masuk."ucapnya menepuk lembut pundak gadis yang ada di dekapannya itu.

Saat ia menunduk dan melihat wajah cheonsa ternyata cheonsa tertidur di dalam pelukannya meskipun ia masih terisak karna menangis.

"Aku selalu membawamu di punggungku karna aku tidak ingin menatap wajah mungilmu itu."ucap yoongi yang mencoba untuk menggendong cheonsa.

Ia meletakkan tangannya di bawah lutut dan juga leher cheonsa untuk membawanya masuk ke dalam.

"Wajahnya sejuk dan juga hangat seperti musim semi."ucap yoongi yang memperhatikan wajah cheonsa saat menggendongnya.

Yoongi tertegun menatap wajah cheonsa saat membaringkan cheonsa di kamarnya, saat tanpa sengaja tangan yoongi menyentuh dahi cheonsa ia terkejut.

"Dingin...."ucap yoongi yang kembali menyentuh dahi cheonsa dengan lembut bukan hanya dahi bahkan yoongi juga menggenggam tangan dan kaki cheonsa memastikan apakah suhu tubuh cheonsa benar-benar dingin.

Yoongi langsung mengambil ponsel dari sakunya dan menelfon jungkook.

"Ada apa hyung...?"ucap jungkook dengan suara mengantuk.

"Cepat ke rumahku."pinta yoongi.

"Aish... Hyung ini sudah malam."ucap jungkook yang kesal karna ia sedang tidur saat yoongi menelfonnya. "Ada apa memangnya?"

"Suhu tubuhnya dingin."ucap yoongi yang cemas.

"Kau bisa menghubungi dokter hyung."

"Ini sudah jam 12 malam tidak mungkin dokter akan ke sini...Cepatlah ke sini."

"Hyung aku sedang tidur... Jika aku kesana dengan keadaan mengantuk maka aku bisa celaka."

"Beritahu bagai mana caranya membuat suhu tubuh menjadi normal atau hangat?"ucap yoongi yang bingung.

"Beri dia selimut tebal yang sangat tebal."ucap jungkook dengan setengah sadar.

"Sudah tapi suhu tubuhnya masih dingin."ucap yoongi yang semakin cemas.

"Mengapa kau tidak memeluknya suhu tubuhmu yang hangat akan membuat suhu tubuhnya juga hangat... Aku ingin kembali tidur."ucap jungkook menutup telfonnya.

"Hya... Jungkook... Jungkook ah...!."ucap yoongi kesal saat jungkook menutup pangiilannya.

Yoongi yang panik mencoba meminta bantuan dari semua temannya melalui group merka tapi kasihannya yoongi tidak ada satupun orang yang meresponnya.

"Apa yang harus aku lakukan?"ucapnya memandang cheonsa yang entah terisak karna tidur saat menangis atau karna kedinginan.

Yoongi memikirkan ucapan bodoh jungkook dan semakin merasa bodoh karna ia tidak ingin melakukannya.

"Jika aku memeluknya aku akan tertidur di sini,tapi jika aku tidak melakukannya dia bisa saja mati kedinginan."ucap yoongi yang bingung. "Baiklah aku akan memeluknya sampai suhu tubuhnya normal dan aku tidak boleh tertidur di sini."

Yoongi naik ke atas ranjang dan mendekap cheonsa dan membuat posisi yang nyaman untuk cheonsa, yoongi menyelimuti cheonsa dan juga memeluknya agar suhu tubuhnya menjadi normal kembali.

"Aku tidak boleh tertidur."ucapnya pada dirinya sendiri dan mendekap cheonsa dalam pelukannya.

Cheonsa yang tak sadar mungkin merasakan hangat dari yoongi juga mendekat dan semakin mendekap ke arah yoongi dan membuatnya terkejut hari semakin malam dan tanpa yoongi sadari ia tertidur di kamar cheonsa dan masih mendekap gadis itu.

07:00 KST

Jimin yang terbangun langsung membuka ponselnya dan melihat banyak sekali pesan dari yoongi di group.

"Ada apa hyung?"balas jimin yang mencantumkan nama yoongi.

"Mengapa sangat ribut?"balas seokjin dan taehyung.

"Tidak bisa kalian baca yoongi hyung butuh dokter semalam untuk nona kim."balas namjoon.

"Hya... Namjoon, taehyung kalian tinggal di tempat yang sama mengapa mengobrol melalui group?"ucap hoseok.

"Kau sendiri berada di sampingku hyung."balas jimin.

"Sudah-sudah di mana yoongi?"balas seokjin.

"Tidak tahu mungkin di rumah sakit bersama cheonsa atau sedang tidur..."balas namjoon.

"Andwe...."balas jungkook dengan panik.

"Hya... Ada apa?"tanya jimin.

"Tadi malam yoongi hyung memberitahuku bahwa suhu tubuhnya dingin."balas jungkook yang panik.

"Lalu?"jawab taehyung dengan mudahnya.

"Aku menyuruhnya untuk memeluknya dan mengatakan bahwa suhu tubuhnya yang hangat akan membuat suhu tubuh yang lain akan hangat juga."jawab jungkook.

"Dan aku tidak menyadari bahawa yang di maksud hyung adalah nuna."tambah jungkook.

"Hya... Kau sangat cerdas..."balas jimin.

"Tunggu sebentar,berarti yoongi hyung tidur bersama nona kim begitu maksudmu?"jawab namjoon.

"Daebak..."ucap taehyung.

"Hyung aku bodoh... Memberikan solusi tanpa tahu masalahnya."ucap jungkook.

"Tidak kau pintar sekali kau sangat pintar."ucap seokjin dengan nada marah.

"Ya... Kau sangat cerdas menyatukan sepasang kekasih yanh terpisah."ucap jimin meledek.

Cerita sedikit ya...

Gak tau kenapa pas buat chapter ini gak butuh waktu lama padahal tadinya aku lagi buntu banget dan tiba-tiba buka cerita ini dan langsung bisa di selesain,mungkin karna itu jadi ceritanya gak nyambung

Jangan lupa vote sama comentnya karna itu penting banget loh!.

Continue Reading

You'll Also Like

82.5K 5.9K 23
Kelanjutan dari serunya cerita keluarga Min Yoongi dan Min Nara dengan anak-anaknya. ~ Min Yoongi ~ Min Nara ~ Min Jongwon ~ Min Yoora © - J_Ra21
56.1K 5.9K 27
Dia gadis ceroboh, pelupa, dan pembuat onar. Hari itu ia mendadak dipindahkerjakan ke sebuah perusahaan raksasa bertitel Genius Inc. Aneh? Memang. Ka...
19.7K 1.3K 14
[TAMAT] メ𝗗𝗶𝗷𝗼𝗱𝗼𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝗲𝗹𝗮𝗸𝗶 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗽𝘂𝗻𝘆𝗮𝗶 𝗱𝘂𝗮 𝗸𝗲𝗽𝗿𝗶𝗯𝗮𝗱𝗶𝗮𝗻 𝗮𝗻𝗲𝗵メ . " Aku mencintaimu " ...
83.4K 5.4K 45
Min Yoongi seorang pengusaha kaya yang berhati dingin seperti es. Han Hyoora sedang memulai lembaran baru kehidupannya lagi dan banyak keajaiban yg...