Typo berserakan
😂😂😂
Happy reading
😊
Forth tersenyum kearah Beam yang menatap tajam kearahnya
"maaf sayang..terlambat sedikit.." Forth meringis
"kebiasaan.." Beam menggelengkan kepalanya
"kamu mau makan apa sayang..? Forth hendak mencium Beam namun Beam menghindar
"tempat umum bodoh..! Beam menyikut perut Forth
Forth mengajak Beam makan malam di salah satu restaurant milik seniornya
"hi Forth..sudah lama gak kesini.." sapa seorang wanita yang terlihat sudah cukup matang usianya
"hi P'Amy.." Forth membuka menu dan menyerahkan kepada Beam "cukup sibuk Phi..jadi jarang datang kesini.." imbuh Forth tersenyum
"mmeehh..ini bukannya Beam Baramee salah satu cowok terpopuler di seluruh kampus itu...? tanya Amy
"khap Phi sawadeekap.." sapa Beam sopan tersenyum
"itu dulu Phi..sekarang dia milikku.." Forth menatap Amy
"wow..really..? Amy mengedipkan salah satu matanya kearah Beam menggoda Forth
Beam tersenyum menatap Amy yang meninggalkan tempatnya
"Baramee..! Forth mendesis
"dia cantik..apa dia sudah menikah..? tanya Beam
Forth menatap Beam tajam "Baramee jangan macam-macam..!
"apa boleh buat kebiasaan seseorang tidak akan mati begitu saja.." Beam tersenyum mengedipkan salah satu matanya kearah Forth
Forth menelan ludahnya menatap Beam "kalau bukan di tempat umum sudah aku makan kamu Beam.."
"untungnya di tempat umum.." balas Beam menggoda
Forth bangun dan pindah mendekati Beam
"ggeeezz..Forth.." Beam mencubit tangan Forth yang meraba pahanya "kembali ketempatmu.." suruh Beam
"cium aku..baru aku akan kembali ketempatku.." ancam Forth
"Forth Jaturapoom..!
"yes my Beam Jaturapoom.." senyum Forth tangannya masuk kedalam seragam Beam
Beam segera mengecup bibir Forth agar Forth segera pindah
"ao ini kecupan bukan ciuman sayang.." komplen Forth masih meraba bagian belakang Beam
Forth tersenyum puas kearah Beam yang menatapnya kesal setelah bean mencium bibirnya
"here the foods.." Amy menyajikan pesanan "kalau butuh sesuatu panggil saja aku..enjoy Forth Beam.."
"thank you Phi.." kata Beam
Beam membekap mulutnya sesaat ketika mencium aroma makanan tersebut
"kamu kenapa Beam..? tanya Forth khawatir
"aku mual Forth.." Beam menarik nafasnya dan membuangnya pelan
"kamu mau pesan makanan yang lain..? Forth menyentuh pipi Beam
"gak usah Forth.." Beam menyantap dikit demi sedikit makanan tersebut setelah merasa lebih baik
"besok aku antar kamu ke dokter.." Forth menatap Beam risau
"aku baik-baik saja Forth..gak usah berlebihan.." Beam mengunyah makanannya meskipun sedikit merasa mual
Beam menyantap makan malamnya namun pikirannya tengah memikirkan sesuatu yang tidak Forth ketahui.
Disisi lain Lam masih membeku setelah mendapatkan kecupan di pipinya oleh Oat
Lam segera menahan Oat yang hendak berjalan pergi setelah sadar apa yang terjadi
"k..kamu bilang apa tadi..? Lam bertanya memastikan ia tidak salah pendengaran
"aku menyukaimu Phi.." jawab Oat "aku tau Phi mungkin tidak melihatku seperti itu..Phi juga tidak perlu menjawabnya.." imbuh Oat menunduk matanya berkaca-kaca
Oat kembali menatap Lam ketika tangan Lam menyentuh dagunya
"kamu yakin menyukaiku..? tanya Lam dan Oat hanya mengangguk "kamu yakin ingin bersamaku..? tanya Lam lagi dan Oat pun hanya mengangguk
Lam menelan ludahnya lagi dan lagi "lihat sini.." Lam memastikan apakah Oat serius dengan ucapannya
"kamu tau..aku berkelahi..aku merokok,mabuk dan bermain wanita.." Lam menatap Oat yang menatapnya "jadi kamu harus pikirkan baik-baik apa yang kamu ucapkan.."
"aku yakin dengan perasaanku Phi..aku menyukaimu P'Lam.." jawab Oat menunduk lirih
Lam tersenyum dan mengangkat dagu Oat tanpa lagi menahan Lam mencium bibir ranum Oat lembut, awalnya hanya lumatan lembut namun lumatan tersebut menjadi dalam ketika Oat membalas ciuman tersebut
Lam merangkul pinggang Oat mendekatkan jarak mereka hingga sangat intim, Lam semakin membara ketika mendengar lenguhan kecil dari Oat yang sangat menikmati ciuman yang Lam berikan
Lam melepaskan tautannya karena pasokan udara di butuhkan, Lam menatap Oat yang memejamkan matanya
"kamu membuatku lemah.." ucap Lam kembali melumat bibir Oat dan kali ini Oat merangkulkan lengannya keleher Lam
Dari bibir, Lam beralih ke telinga dan leher putih mulus Oat
"boleh..? tanya Lam dengan nafas tersenggal-senggal, Oat hanya mengangguk karena ia pun tak dapat berbicara karena nafasnya yang berat
"aaahhhmmm..Phi.." desah Oat ketika merasakan lehernya seperti tersengat oleh sesuatu namun juga membuatnya merasa nikmat
Lam menatap hasil karyanya di leher Oat "kamu milikku imut.." Lam mengecup hidung Oat
Oat tersenyum menatap Lam "P'Lam..."
"eemm..?
"sekarang aku punya hak untuk melarang Phi mabuk,merokok terutama tidur dan jalan dengan siapapun terkecuali denganku..." Oat menatap Lam kematanya
Lam menelan ludahnya ia hampir tak percaya apa yang Forth rasakan kini ia juga akan merasakannya
"tidak sanggup Phi..?! Oat memainkan rambut Lam bagian belakang kepala
"asal kamu yang menggantikan semuanya.." Lam mengeluarkan smirknya mengangkat salah satu alisnya menggoda Oat
Oat mengerucutkan bibirnya membuat Lam tertawa
"akan aku lakukan yang terbaik demi kamu.." Lam mengecup bibir Oat
"Phi..kapanpun Phi mau aku siap untuk Phi.." Oat membalas kecupan Lam, jemarinya meraba dada Lam
Lam lagi-lagi terkejut oleh ucapan Oat yang tidak disangka ternyata Oat tidak sepolos yang ia kira
"tentu cantik.." Lam kembali melumat bibir Oat untuk yang sekian kalinya
Lam mengusap bibir Oat yang sedikit membekak dengan Ibu jarinya, Oat memeluk Lam mencari kehangatan
"Oat.." Lam membelai rambut Oat "apa orang tuamu tau kalau kamu.. Lam menatap Oat setelah Oat melepaskan pelukannya
"mereka tidak tau..mereka pun tidak akan mau tau apa yang aku lakukan Phi.." Oat menghela nafasnya "aku juga tidak perduli apa mereka terima atau tidak..toh mereka akan berpisah sebentar lagi.." imbuh Oat menitikan air matanya
Lam segera memeluk kembali tubuh mungil tersebut dan mengecup kepala Oat "mereka saling menghianati satu sama lain..." Oat menghapus air matanya dan menatap Lam
"jadi aku berharap Phi tidak akan menghianatiku...paling tidak Phi akan berterus terang padaku jika Phi sudah tidak lagi menginginkan kehadiranku.." Oat melihat kemata Lam
Dapat Lam lihat ada luka yang sangat dalam dimata Oat yang membuat Lam merasa sangat sakit ketika melihatnya
"jika kamu bilang kamu menyukaiku maka aku akan bilang kalau aku mencintaimu Oat.." Lam mengecup kening Oat
Mata Oat berbinar ketika kata cinta keluar dari mulut Lam untuknya, Oat mencium bibir Lam
"jadikan aku milikmu Phi..selamanya..." Oat kembali melumat bibir Lam
Lam membalas lumatan tersebut "akan..kamu akan menjadi milikku.." ucap Lam setelah melepaskan tautannya
Lam dan Oat tenggelam dalam ciuman mereka, ciuman hangat namun tidak ada nafsu hanya ada kasih sayang disana.
Sedangkan Forth harus menahan hasratnya kerena Beam yang sedang tidak enak badan, Beam mengatakan perutnya sakit seperti beberapa hari lalu
Beam juga menolak Forth untuk menciumnya dan sifat Beam yang cukup aneh karena ia tidak ingin melihat wajah Forth namun Beam juga tidak ingin Forth meninggalkannya.
Esok harinya Forth memberikan sarapan untuk Beam namun Beam enggan menyentuh bahkan menatap Forth.
Forth sangat prustasi karena sudah dua hari Beam bertingkah aneh dari mulai enggan melihat wajahnya tidak hanya pada Forth bahkan kepada orang lain pun Beam enggan bertemu
Pha, Kit dan Forth terlihat khawatir dengan kondisi Beam, meskipun Beam tidak menyentuh makanan sama sekali namun Beam masih terlihat biasa saja bahkan Beam masih sempat menonton drama
Beam yang tinggal di dormnya sendiri membuat Forth harus mondar mandir antara dorm milik Beam dan miliknya, Beam juga melarang Forth untuk tinggal di dorm milik Forth namun Beam juga enggan melihat wajah Forth
"Beam...sayang ini aku.." Forth mengetuk pintu dorm Beam
Beam membuka pintu wajahnya terlihat kesal "lain kali pake masker..aku benci lihat wajahmu Forth.." kata Beam tanpa menghiraukan perasaan Forth
"Beam kita ke dokter yah sayang..." Forth kata tanpa menyentuh Beam, karena ia tidak ingin membuat Beam menangis seperti kemarin ketika Forth menyentuhnya
"aku baik-baik saja Forth.." Beam menghela nafasnya
"tapi kamu sudah seminggu tidak masuk kuliah, bertemu dengan teman-temanmu bahkan kamu tidak keluar dari kamar sedetik pun..apalagi makan makananmu.." Forth berdiri mengamati Beam
"kamu benar-benar berisik Forth..sebaiknya kamu keluar gih..aku gak mau liat muka kamu.." Beam menutupi dirinya dengan selimut
Forth menghela nafasnya panjang, namun langkah Forth berhenti ketika ia mendengar isak tangis Beam
"sayang.." Forth mendekati Beam
"aku minta maaf Forth..aku juga gak tau kenapa aku seperti ini.." kata Beam masih menutupi dirinya dengan selimut dan menangis
"ya sudah sayang jangan menangis yah..aku gak akan ganggu kamu Ok..." Forth mengelus selimut yang menutupi Beam
"jangan tinggalkan aku Forth.." Beam kata namun ia masih didalam selimut
"aku gak akan pergi..aku disini..." Forth duduk diatas karpet dekat ranjang Beam
Forth membuka selimut yang menutupi Beam ketika cukup lama tidak mendengar ocehan Beam, Forth menyentuh pipi Beam dan mengecup kening Beam setelah memastikan bahwa Beam benar-benar tertidur.
Thanks for reading
❤❤❤