Choco milk

By chocoariin

16.3K 540 26

#1 berdua (21/11/21) #3 ceritaterbaru (21/11/21) "Gue jadi saksi pertama Diandra nyatain perasaannya ke Dirga... More

Milk | 2
Choco | 3
Milk | 4
Choco | 5
Milk | 6
Choco | 7
Milk | 8
Choco | 9
Milk | 10
Choco | 11
Milk | 12
Choco | 13
Milk | 14
Choco | 15

Choco | 1

2.5K 79 5
By chocoariin

Launching cerita baru 🥳
Tepat pada tanggal
15 November 2021
Choco Milk resmi di publish yaaa.

Yang suka aksi kejar-kejaran sini-sini merapaatt ...
Dijamin seru
Dijamin baper
Dijamin deg-degan
Dijamin nangis kejer
Dijamin nyesek

Ga percaya?
Coba aja baca part awalnya 😏

Mulai yaaa ...

Warning ⚠️ Eza (baca : Dirga)

Hppy read❤️

**

April, 2013

Tok ... tok ... tok ...

"Siap--"

"Biaaaaan!" Teriak seseorang sambil memeluk Fabian erat.

Fabian melonggarkan pelukannya kemudian menatap heran seorang gadis mungil di hadapannya itu.

"Lo ... ngapain ke sini? Pake bawa koper segala lagi."

Gadis mungil itu tersenyum manis sambil menyerahkan sebuah amplop coklat. "Gue mau masuk di sekolah lo."

"Hah?!" Fabian terkejut mendengar penuturan gadis mungil di hadapannya itu. Pasalnya, yang ia tahu orang tua mereka berencana mengirimnya untuk sekolah di luar negeri.

"Lo ... lo gila, hah?!"

Gadis mungil itu mengerucutkan bibirnya, "Kok lo ngomong gitu sih, Kak? Lo gak suka gue masuk sekolah lo?"

"Gak gitu ... Diandra."

Gadis mungil itu adalah Diandra, adik satu-satunya milik Fabian Elvaro.

"Gue gak bakal ngerecokin lo kok di sekolah, janji!" ucap Diandra sambil membentuk huruf V dengan jari kanannya.

"Jadi nanti ..." Diandra mendorong koper miliknya masuk ke rumah Fabian, "kalau di sekolah, kita gak usah saling kenal aja. Gue gak mau kalau orang-orang tau gue adek lo."

Fabian mengerutkan keningnya, "Why?"

Diandra duduk di sofa, gadis itu kemudian mendongak sambil mengedikkan bahunya, "Gak pengen aja."

"Karena menurut gue ... gue ya gue, lo ya lo. Sama kayak kehidupan lo dua tahun belakangan ini. Lo sembunyiin identitas lo kan?!"

"Jadi ..." Diandra membongkar kopernya lalu mengeluarkan sebuah amplop tebal, "lo bisa kan urus pendaftaran gue? Gue juga mau tinggal di sini. Nanti kalau ada temen lo atau mungkin temen gue yang mau main ... salah satu harus sembunyi."

Diandra menyerahkan amplop tebal tersebut ke Fabian. "Gue cuma punya duit segini, Kak. Buat pendaftaran sekolah gue, sama buat keperluan kita beberapa bulan ke depan. Mungkin ... cukup."

"Jangan bilang atm lo--"

Diandra mengangguk, "Gue balikin ke pak Alex. Gue gak mau Kak jadi anjing peliharaan papa sama mama terus. Gue pengen hidup gue jadi milik gue seutuhnya."

Fabian duduk di sofa tepat di seberang Diandra. laki-laki itu memajukan tubuhnya, "Lo yakin mau tinggal sama gue? Lo yakin mau hidup kayak gue?"

"Gue gak punya apa-apa, Ndra. Gak punya mobil, berangkat sekolah naik bus atau angkot. Lo gak masalah?"

Diandra tersenyum, "Gue bakal coba."

"Okey, lo boleh tinggal sama gue."

**

2014.

Gadis itu tersenyum menatap laki-laki pujaan hatinya yang sedang membaca buku sambil bersandar pada tiang sekolah, namanya Dirga. Namun, gadis itu punya panggilan sendiri untuknya, Eza, nama depan dari nama lengkap Dirga. Reza Diaz Dirgantara.

Gadis itu berjalan dengan tangan kanan memegang sebuah botol minuman dingin yang sengaja ia beli untuk Eza.

"Eza," panggil gadis itu. Namun laki-laki itu tak mendengar panggilannya.

"Eza!!"

Tidak ada respon.

Akhirnya gadis itu berjalan lebih dekat dengan Dirga.

"Ezaaaa," panggil gadis itu sambil menongolkan kepalanya diantara buku dengan wajah Dirga, membuat wajahnya hanya berjarak kurang dari 10 cm dari wajah Dirga. Ia bahkan dapat merasakan hembusan napas Dirga diwajahnya.

Dirga? Tentu saja terkejut bukan main mengetahui ada seseorang yang memanggilnya.

"Lo--" ucap Dirga terhenti saat kakinya saling menyandung satu sama lain membuatnya kehilangan keseimbangan dan...

"Diandra!" Fabian menoyor kepala gadis itu agar tersadar dari lamunannya. Bayangan adegan itu perlahan memudar.

"Bian!" sungut Diandra sambil mengelus-elus bekas toyoran Fabian.

"Lo panggil gue apa tadi?" tanya Fabian sambil duduk di kursi belajar milik Diandra.

Diandra melengos, "Salah-salah. Mulut gue salah. Kak Bian maksud gue."

"Lo ngapain masuk kamar gue? Gak ketok pintu dulu lagi, kalau gue lagi bugil gimana coba?!"

Fabian kembali menoyor kepala Diandra benar-benar kesal dengan adik sematawayangnya itu.

"Udah ribuan kali gue ketokin tuh pintu, kagak juga lo buka!"

"Ah, lebay. Paling gak sampe ribuan," sahut Diandra.

"Lo mikirin siapa? Si Dirga?" tanya Fabian.

Diandra mengangguk dengan senyum cerah. "Eza lagi apa ya, Kak sekarang?"

Fabian menghela napasnya, ia tidak habis pikir jika adiknya itu benar-benar menyukai Dirga.

"Namanya Dirga atuh Diandra, bukan Eza."

Diandra menggeleng, "Panggilan kesayangan gue."

Lagi, Fabian kembali menghela napasnya. "Terserah lo deh. Gue cuma mau bilang, Dirga gak bakal suka sama lo!"

Hidung Diandra mengerut mendengar ucapan Fabian.

"Kenapa? Lo tau darimana?"

"Masa lo gak tau alasannya, Ndra?"

Diandra menggeleng polos.

"Karna lo jelek!"

"FABIAN!" teriak Diandra sambil melempar bantal yang ada di dekatnya.

"Anjir," umpat Fabian.

"Udah ah, bubar! Gue kesini bukan buat bahas Dirga."

Diandra merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil memejamkan matanya. "Kalau mau bahas temen lo, jawaban gue tetep sama ya, Kak."

"Ini beda orang, Ndra."

Diandra menggeleng, "Gak mau Kakak ganteng. Gue cuma mau Eza doang!"

"Lo tau gak, temen gue yang waktu itu nyanyi di acara MOS lo?"

Diandra duduk, wajahnya nampak berpikir sejenak. "Kak Leon?"

Fabian mengangguk. "Kali ini dia yang minta nomor lo."

"Seriusan?" tanya Diandra dengan mata berbinar.

"Iyaa."

"Kak Leon yang ganteng itu?"

Fabian mengangguk.

"Yang manis itu? Yang kalau senyum ada lubang di pipi kanan kirinya?"

Fabian kembali mengangguk.

"LO SERIUSAN, KAK?"

"Iya Diandra. Jadi gue kasih nih nomor lo?"

"Astagfirullah Diandra sadar ... astagfirullah ingat Eza, Ndra!" seru Diandra berulang kali sambil mengelus dadanya.

Fabian hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Diandra.

"Jangan, Kaaak! Gak boleh kasih nomor gue ke siapapun. Nanti Eza cemburu."

"Dirga gak bakal peduli sama lo, Ndra!"

Diandra menggeleng, "Lo gak tau isi hati dia. Siapa tahu sebenarnya dia suka sama gue, tapi dia malu."

Fabian terdiam sambil menatap Diandra iba, "Lo udah ngejar dia dari awal lo jadi peserta MOS di SMA, tapi liat udah satu tahun ini dia masih gak peduli kan sama lo?!"

Diandra menggeleng sambil berdiri berjalan ke arah jendela, "Ini nih yang bikin lo gak maju-maju. Terlalu pesimis jadi orang!"

"Gue kasih tau nih, Kak. Perasaan itu bakal berubah seiring berjalannya waktu. Dari yang awalnya biasa aja jadi suka. Dari yang awalnya suka jadi gak suka."

"Dan gue belum denger penolakan dari dia secara langsung. Jadi ... masih ada kesempatan buat gue denger kata suka dari dia."

"Selamat malam Ezaaa," teriak Diandra sambil melambaikan tangannya dari jendela.

"Ezaaa," panggil Diandra lagi.

Karena penasaran, Fabian berjalan ke arah Diandra dan berdiri di belakang gadis itu.

"Iya, ada apa?" sahut Dirga.

"Jangan lupa mimpiin aku," ucap Diandra sambil tersenyum.

Tidak ada jawaban dari laki-laki yang sedang memarkirkan sepedanya itu.

"Ezaaa," panggil Diandra lagi.

Dirga mendongak menatap gadis yang sedang memanggilnya.

"Neoreul joahaeyo!" ucap Diandra sambil membentuk simbol hati menggunakan jari telunjuk dan jempolnya.

"Diandra!" tegur Fabian sambil cepat-cepat menutup jendela kamar Diandra dan menjauhkan gadis itu dari jendela.

"Ganggu aja lo, Kak!"

"Gue gak habis pikir punya adek kayak lo!"

Diandra tersenyum. "Gue bakal buktiin kalau gue bisa buat Eza suka sama gue!"

**

Continue Reading

You'll Also Like

3.7M 175K 64
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
996K 95.8K 52
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
266K 3.5K 9
INTINYA JN HAREM BERMEKI/BERMEMEK ONLY ONESHOOT OR TWOSHOOT. BXB AREA‼️ JENO : SUB JAN SALPAK SALPAK? JAUH² SNA MOHON BIJAK DLM MEMBACA. HOMOPHOBIC G...
388K 21.5K 71
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...