Don't Go From Me!
Update!!!
❤️❤️❤️
Suasana panas walaupun di ruangan itu sangat sejuk akan pengaruh AC.
Desahan dan rintihan nikmat menguasai hasrat kedua manusia yang sekarang sedang terengah-engah kenikmatan karena aktivitas bercintanya.
Wanita itu merintih dan mengejang kenikmatan saat pria yang bernama Edgar itu meremas kedua gundukan kembar di dada wanita itu yang sintal dan lumayan besar, membuat Edgar menaikan tempo gerakan pinggul nya dan memainkan junior nya maju mundur di liang kewanitaan milik wanita yang sengaja di perintahnya ke mension miliknya untuk me numpahkan semua hasrat dan gairah bercintanya.
"Ahh... Ahhkk... Fasterrr...ahh!" Racau wanita itu sambil terus mendesah tak karuan.
"Ahhh" Desah Edgar yang semakin mencepatkan gerakannya.
"Ahhh...Tu ..aahhw tu..ann...aku akan ke..luar arghh"
"Bersama bitch!" Ucapnya dan langsung menghentakkan juniornya.
Edgar langsung bangkit dari ranjangnya dan menyusut keringat di keningnya.
Edgar membuang benda elastis seperti balon yang terlihat sangat lengket dan menjijikan ke dalam tong sampah begitu saja--memakai baju dan celananya yang berserakan dilantai setelah itu ia mengambil dompet berwarna Coklat tua dan membuang selembaran uang kertas yang lumayan banyak ke wanita yang masih terkapar kelelahan di kasur masih dalam keadaan Full Naked.
Wanita itu langsung memungut nya dan tersenyum senang tanpa merasa malu walaupun badannya tak memakai sehelai benangpun.
[Astaga,aku nulis apa ini berdosa sekali?
(╥﹏╥)]
"Keluarr!" Bentak Edgar sambil mengarahkan telunjuknya ke arah pintu yang ditujukan kepada jalang nya.
"Ma-maksud tuan?" Tanya bingung dan ketakutan setelah Edgar mengatakan kata-katanya.
"Cepat keluar dari rumah ku atau aku akan membunuhmu, disini!" Cetusnya dan langsung keluar.
"Baiklah jika kau mau lagi hubungi aku yah.." Ucapnya dengan nada merayu sambil menggigit bibir bawahnya.
"Gilir jalang itu, buat kalian puas malam ini, itu sebagai hadiah kalian" Perintahnya kepada para Bodyguard yang sedari tadi menunggu di luar.
Para Bodyguard itu langsung tersenyum dan segera masuk ke dalam kamar yang sudah ada wanita atau jalang tadi.
"Tuan mau kemana?" Tanya Mike bingung.
"Aku belum puas dengan jalang yang sudah di jamah banyak pria,itu menjijikan,I want a virgin" Balasnya sambil menghidupkan rokok dan menyesapnya.
"Ta-tapi tuan sangat susah mencari gadis yang masih Virgin disini"
"Oh ya tuan, saya sudah mendapatkan info tentang gadis yang tadi menabrak tuan di rumah sakit" Tuturnya lagi,sebenarnya Edgar melupakannya tapi,bagusnya Mike mengingatkan kembali pria itu.
"Bagus, berikan padaku"
Mike memberikan tablet ber-logo apel itu kepada Edgar, dan Edgar yang membaca sambil mengutak-atik tab itu dengan tersenyum licik sekilas lalu memberikan kembali kepada Mike.
Setelah itu dia langsung melangkah pergi meninggalkan Mike yang masih terdiam melihat Edgar.
"Bawa dia kepada ku" Ujarnya sebelum menghilang di balik pintu.
***
"Lepas..lepaskan aku dasar bastard... Lepasss!" Isabella terus meronta-ronta ingin di lepaskan namun tidak semudah itu bagi para pria yang sedang membawanya mereka bahkan tidak bergeming sedikit pun meskipun Isabella terus memukul-mukul nya.
Padahal Isabella sudah sempat kabur dari kedua pria suruhan kakak nya itu tapi naas Isabella kembali ditemukan saat dirinya mencoba kabur dengan kereta.
Kini hidupnya sedang dipertaruhkan, padahal harta yang berharga yang masih dia punya adalah kehormatannya tapi sekarang dengan entengnya kedua pria bertubuh besar itu membawanya paksa menuju Club malam yang berada di Los Angels sekarang.
Isabella langsung di dudukan di depan kaca rias yang langsung di tangani oleh wanita untuk meriasnya, apa yang bisa Isabella lakukan sekarang kedua tangannya di ikat kebelakang? Walaupun dia meronta ingin dilepaskan tidak akan semudah yang ia bayangkan karena kedua anak buah suruhan kakak nya tepat berada di balik pintu itu untuk menunggu Isabella yang sedang di dandani untuk di bawa ke ruangan utama yaitu club malam elit.
Tuhan tolong aku...!!
Batin Isabella di sela tangisannya,walaupun wajah nya sudah di balut oleh make up namun lebam di wajahnya masih terlihat. Ya, Isabella menangis tanpa henti sampai orang yang mendandani nya terlihat bingung karena pertama kalinya dia mengurus wanita dengan tangisannya ketakutan yang besar.
"Tenanglah, jangan menangis terus kau menghancurkan make up mu,menyusahkan ku saja" Ujar wanita yang bernama Ana itu kesal.
"Aku ingin, keluar dari sini, kumohon bantu aku"Pinta Isabella parau.
"Apaa? Heyy, nona apa kau sedang bercanda? Kau itu akan menjadi lelangan disini, tenanglah jika nanti ada pria yang akan membeli badanmu mahal kau akan pergi dari sini, maybe"
"Aku tidak mau, aku bukan barang yang harus di lelang"
"Dasar bitch kenapa kau membentak ku?".
Plakkkk!!
Satu tamparan mendarat di wajah Isabella sampai Isabella terpental dan jatuh ke lantai, Isabella hanya bisa menangis menahan perih di pipinya.
Apa begini hidupmu Isabella? Terdampar di neraka seperti ini.
Apa sekotor ini masa depanmu, sampai kau merasakan penghianatan dari orang yang sangat kau percaya sendiri?
Isabella mencoba berdiri dengan bersusah payah karena tangannya yang masih terikat.
•••
"Silahkan tuan Claderon!" ujar pelayan club itu mempersilahkan Edgar untuk duduk di ruangan yang selalu ia kunjungi jika ke club ini, yaitu ruangan khusus 'Private Room' yang hanya untuknya disana.
Edgar duduk sambil sesekali meneguk minuman minuman yang diyakini itu adalah minuman beralkohol.
sesaat kemudian seorang pria ber jas hitam masuk keruangan Edgar yang diikuti para wanita cantik nan seksi itu kedalam.
Mata tajam Edgar langsung menatap tubuh-tubuh indah itu seperti ia akan langsung memangsanya.Dan memang inilah kebiasaan Edgar yaitu bermain dengan kendalinya setiap hari bersama para wanita-wanita yang gila akan tubuh dan uang nya.
Edgar adalah pria tampan, dingin, dan arogan. Apapun keinginannya harus segera menjadi miliknya apapun yang ia tak senangi harus segera ia buang dan bereskan, bukan hanya itu, Billionaire muda seperti Edgar Lion Claderon merupakan pria yang gila akan wanita, hampir setiap hari Edgar selalu menyewa para jalang hanya untuk memuaskan nafsunya.
"Permisi tuan Edgar,mereka adalah wanita yang akan di lelang malam ini, sebelum itu apa anda ingin mengambil salah satunya?" ujar pria itu yang merupakan petinggi di club tersebut.
"Benarkah? Apa hanya ini yang kalian punya? Ckk... membosankan" Edgar mendengus bosan lalu seketika tatapan para wanita yang berdiri sekitar sepuluh orang di hadapannya menunjukan tatapan sensual nya karena Edgar mengatakan bahwa mereka membosankan.
"Tidak tuan, jika anda memilih saya percayalah aku bisa bertahan walaupun dua puluh empat jam penuh" Ujar wanita yang memakai dress hitam seksi yang langsung menghampiri Edgar.
"Are you still a virgin?"
Tap!!
Semua mata wanita di dalam ruangan itu langsung terperangah akan ucapan Edgar yang menanyakan 'apa kalian masih perawan?'
Mereka tidak bisa menjawabnya, mereka hanya bisa menunduk dengan wajah yang tak bisa di ekspresikan, bahkan wanita yang tadi maju ke hadapan Edgar langsung mundur seketika.
Ayolah bagaimana mungkin mereka masih perawan, terlihat dari tatapan wajah mereka yang sudah sangat erotis dan bergairah walaupun hanya melihat tubuh Edgar saja sudah menampakan bahwa mereka hanyalah para jalang dengan kedok sebagai model papan atas yang sedang membutuhkan uang besar untuk perawatan tubuhnya atau apalah di club ini.
"JAWAB!" ujar Edgar lagi dengan nada tinggi.
"Maaf tuan, tapi sangat sulit mendapatkan wanita virgin disini kalaupun ada pasti mereka masih dibawah umur kami tidak akan bisa mendapatkan gadis yang masih dibawah umur jikalau bisa itu harus keinginannya sendiri dan bukan hasil perdagangan manusia" Tutur pria tadi menjelaskan faktanya walaupun dengan nada ketakutan dan tidak berani menatap Edgar.
"Tapi-tapi ada seorang gadis disini satu lagi, apa tuan ingin melihatnya!" Lanjutnya sembari memberikan senyum terbaiknya agar Edgar tidak marah dan bosan di club nya tersebut.
"Bawa dia kemari!" Balas Edgar.
Pria itu langsung pergi bersama para gadis yang dibawanya yang menurut Edgar membosankan.
Semua wanita yang keluar dari ruangan itu langsung mendengus kesal, tidak ada seorangpun yang terpilih oleh Edgar untuk memuaskan hasrat pria itu. Padahal semua gadis disana sangat mengharapkan Edgar lah yang membeli tubuh mereka dan mendapatkan uang yang besar dari Edgar.
➖➖➖➖
TBC~
Jangan lupa vote dan komennya yaa,,,
Karena itu membantu Mimin untuk terus update...
Typo bertebaran mohon di maafkan.