Starting 2020
Kapan kalian pertama kali baca cerita ini?
WARNING ⚠️
21+
🌺🌺🌺
Keduanya terengah-engah oleh permainan tersebut, desahan dan rintihan pelepasan terdengar mengalun seperti video dewasa yang sering di tonton kaum pria.
Edgar Lion Claderon telah berhasil menangkap sepuluh orang karyawannya yang kabur setelah berhasil membocorkan rahasia perusahaan miliknya. Miris, diantaranya adalah seorang wanita. Mereka kabur setelah mengkhianati Edgar, walaupun begitu sangat mudah untuk menemukan mereka tanpa harus lama mencari. Tentu saja, tindakan kesepuluh karyawannya itu tidak membuatnya gentar.
Edgar memang sudah tahu sejak awal jika mereka itu sedang berkhianat tapi dengan santainya, Edgar membiarkan mereka bahkan ia sendiri yang sengaja memudahkan mereka untuk menjalankan misinya hanya untuk bermain-main dengan para pecundang tersebut.
Dengan kecerdasan dan kepintarannya tidak mudah untuk menjatuhkan seorang Edgar Lion, satu langkah mereka mengusik ketentramannya maka seribu langkah untuk Edgar menghabisi mereka.
"Ampun Sir! tolong lepaskan saya!" Pinta salah satu tawanan wanita yang sudah babak belur karna hantaman besi dari salah satu anak buah Edgar yang sekarang sedang ia rasakan sakitnya.
Edgar dengan santai menyeruput segelas air berwarna emas tanpa menghiraukan ucapan dan perkataan para tawanan dihadapannya, bahkan ia sesekali tersenyum licik kepada mereka dan saat mereka meminta ampunan dengan sadisnya Edgar memerintahkan anak buahnya untuk menaikan tempo pukulannya dan bahkan ia menyuruh anak buahnya untuk langsung melenyapkan mereka dihadapannya sendiri. Dan terbukti sudah ada empat orang pria tawanan terkapar tak berdaya dan pastinya sudah tak bernafas lagi dengan sekujur tubuh mereka dipenuhi luka tusukan, sayatan bahkan ada pula salah-satu tubuh mereka yang terputus dan itu sangat mengerikan,tapi tidak bagi Edgar ia malah mengagumi cara membunuh anak buah nya yang menurutnya itu adalah tontonan mengasikan.
"Permisi tuan, kita harus pergi menemui—" Sudah tahu betul atas ucapan Mike yang akan menyuruhnya pergi dari tontonan nya ini, Edgar langsung memotong ucapan Mike, tangan kanannya itu yang sudah sangat ia percayai selama sembilan tahun ini.
"Bereskan semuanya dan gilir wanita yang tersisa untuk kalian nikmati dengan gratis, dan bereskan setelah nya, jika tidak kalian yang akan aku bereskan. Paham!?" Ucapnya bernada ancaman sebelum ia melenggang pergi dari ruangan itu sambil di ikuti kedua bodyguard dan Mike yang sedari tadi ikut menonton aktifitas berdarah itu..
"Baik, tuan" Jawabnya barengan.
Mobil sport mewah itu melaju kencang meninggalkan Mansion di perumahan elite termewah di dunia, Beverly hills; mobil mewah milik Edgar membelah jalanan kota Los Angeles Tentu saja Edgar yang mengemudinya memang jarang ia mengemudi sendiri, tapi entah mengapa ia sangat senang karena sekarang usaha dan sahamnya laku pesat dipasaran.
Edgar dan anak buah nya turun dari mobil yang berbeda dan langsung membuntuti kemanapun Boss nya melangkah. Dan saat ini mereka berjalan ke sebuah rumah sakit yang bertuliskan 'L Y N Hospital' tentu saja, dari namanya sudah diketahui pasti Edgar lah pemiliknya, bukan hanya rumah sakit ini saja aset milik pria tersebut, pemilik perusahaan L Y N Company, L Y N Corp. Dan Diamond Bright atau sering disebut banyak orang sebagai DB Paradise.
LYN adalah nama tengah pria yang berarti 'Lion'. Edgar bahkan hampir memiliki empat puluh lima persen saham di kota seperti; Los Angeles, Las Vegas, bahkan yang paling besar yaitu ada di ibu kota Amerika serikat, Washington D.C yang berada di bawah pimpinannya yaitu perusahaan DB Paradise yang bergerak di bidang pengelolaan logam mulia yang menarik bisnis perdagangan tambang mas, permata dan logam mulia lainnya.
Itulah sebabnya Edgar adalah pengusaha paling berpengaruh di kawasan Amerika. Bahkan ia menjadi salah satu penakluk pebisnis muda terkaya dan sangat populer bahkan reputasi dan kekayaannya hampir menyamai Pengusaha terkaya di dunia yaitu Steven Welkeman yang juga bergerak di bidang Oilmigas dan pertambangan. Usaha dan bisnis miliknya sangat populer dalam negeri bahkan luar negeri, tak pernah terlewatkan setiap harinya berita bisnis di majalah, koran, tabloid bahkan Tv. Selalu saja ada dia di dalamnya, entah itu sebagai wawancara mengenai perusahaan nya maupun sebagai contoh motivasi yang dituliskan oleh si pembawa berita.
Edgar berjalan dengan tegas diikuti bodyguard nya dengan setelan jas dan kaca mata hitam mereka, membuat para suster, dokter dan orang-orang di sekitarnya tak bisa berpaling dari wajah tampan Edgar.
"Astaga, dia itukan Edgar Lion. Dia jauh lebih tampan jika dilihat langsung" Bisik seorang wanita kepada kedua temannya percis di sebelah Edgar yang sedang berjalan tanpa menghiraukan bisikan orang-orang yang membanggakan dirinya.
•••
"Aku harus kabur dari sini, persetan dengan Kak Jeslyn. Aku tidak akan menurutinya" Ucap Isabella geram dan langsung menarik infus di tangannya sambil sesekali mendesah menahan sakit hingga akhirnya ia berhasil membuang selang kecil itu dari tangannya dan turun dari bangkar rumah sakit dan langsung berlari keluar walaupun masih dengan pakaian rumah sakitnya.
Saat sudah keluar dia langsung berlari menyusuri lobi rumah sakit, saat ia akan masuk ke dalam lift dia dikejutkan dengan dua pria berbadan kekar yang sangat ia yakini bahwa itu adalah suruhan kakak angkatnya untuk membawanya pergi dari rumah sakit ini. Tubuh Isabella sangat terguncang ketakutan karena orang yang selalu bersamanya dan dianggap sebagai kakak kandungnya sendiri ingin menjual nya ke CASINO NIGHT CLUB.
Siapa yang tidak tahu club elit yang sangat populer di Amerika, yang menarik harga sangat besar bagi para slut disana apalagi bagi gadis yang masih perawan seperti Isabella. Negara bebas seperti Amerika ini sudah sangat sukar mendapatkan seorang gadis perawan, bahkan banyak pula para wanita yang kehilangan harapan untuk menjual dirinya di sana hanya untuk selembaran uang. Bukan hanya gadis atau model dalam negeri saja yang menjadi santapan bagi pria berdasi disana, banyak wanita dari luar negeri pula yang sengaja di datangkan ke sana dalam rangka Perdagangan manusia.
Isabella juga sangat kesal dan sedih pada perubahan sikap kakak nya yang sangat baik dan perhatian kepadanya sebelum kedua orang tuanya meninggal. Tetapi, setelah itu sikap nya berubah drastis sampai-sampai tega ingin menjualnya ke kelab malam tersebut.
"Tuhan, aku mohon selamat kan aku dari mereka yang ingin menyakitiku" Doa Isabella dalam hati, dia sangat bingung akan pergi kemana ia sekarang? Ia tidak punya tujuan dalam langkahnya.
Isabella langsung membalikan badannya agar tidak dilihat oleh kedua orang suruhan kakak nya itu dan berpura-pura duduk di kursi roda sambil membelakangi kedua orang dibelakangnya yang sedang berjalan terburu-buru.
Isabella langsung berlari dan menekan lift dengan cepat.
"Itu dia masuk lift, cepat kejar!" Perintah pria yang tak sengaja melihat Isabella masuk ke dalam lift. Kedua pria itu langsung berlari kembali menuju lift untuk menangkap Isabella namun naas pintu lift itu sudah tertutup rapih.
"Sial! dia lolos ayo kejar dia!" Ucapnya geram sambil melihat sekitar dan masuk ke pintu lift yang lain.
Isabella sangat takut di dalam lift tak hentinya ia mengepalkan tangannya untuk ber doa.
Setelah pintu lift terbuka Isabella langsung berlari keluar tanpa menghiraukan sekitar.
Brugg!!!
Isabella menubruk seseorang. Dalam hatinya ia sangat takut dan kalut. Takut jika orang yang di tabraknya adalah suruhan kakak nya—ia mencoba memberanikan diri untuk melihat siapa orang yang ada di hadapannya itu.
Dan.. Tatapannya tercengang ketika melihat orang dihadapan nya saat ini adalah seorang malaikat tak bersayap.
•••
Edgar sangat kesal hari ini. Sungguh emosinya sudah tidak bisa ia bendung lagi saat ketika baru pertama kalinya ada seseorang yang berani menabraknya.
Edgar langsung mengibaskan kemejanya dengan tangannya merasa jijik ketika ia melihat seorang yang menabraknya, menggunakan pakaian rumah sakit dan dia sudah pasti pasien rumah sakitnya. Bagaimana jika ia tertular nanti?
"Don't you have fucking eyes?" Bentaknya sangat keras membuat para Bodyguard dan orang-orang melihat ke arah Edgar dan langsung berbisik-bisik, ada pula yang memfoto Edgar dan kegirangan karena melihat Pria itu di sina.
Bella langsung menengadahkan kepalanya melihat siapa orang yang membentaknya.
"Ma-maafkan aku, aku tidak melihat mu, maaf !" ucapnya tergugu dan langsung pergi begitu saja.
"Beraninya dia pergi begitu saja. Cari info gadis sialan itu, dan bawa ke hadapanku,cepat!" Bentaknya pada para Bodyguard nya yang langsung pergi tidak ingin terkena amukan tuannya.
"Sialll... kemana gadis itu?" Ujar orang yang tadi mengejar Isabella yang telah kehilangan jejaknya.
"Apa dia sedang mencari gadis tadi? Menarik!" Gumam Edgar sambil terus melihat kedua pria di depannya yang terus mencari-cari di setiap penjuru rumah sakit yang begitu luas ini.
"Dasar bodoh! Satu gadis saja kalian tidak becus!" Cibir Edgar kepada kedua orang itu meremehkan dengan nada sarkas yang begitu kental.
"Berani sekali kau mengatakan itu, siapa kau?" Balas salah satu orang tadi karena merasa Edgar meremehkannya.
"Heyy.. Kau yang beraninya mengatakan itu kepada tuan Edgar, apa kau tidak tahu siapa dia Huh?" Tempas Mike dengan menekankan ucapannya.
Kedua orang itu hanya termenung dan sesekali melihat penampilan Edgar dari kaki sampai kepala yang menurut mereka sangat berkharisma dan dirasanya sangat familiar. Benar juga sudah terbukti dari namanya saja 'Lion' sepertinya pria itu mendapat kharismatik dari seekor singa. Sifatnya yang angkuh, dingin, arogan dan brengsek itu mewakili semua tentang Edgar si Lion.
"Hahh.. Maafkan kami tuan.. maafkan kami!" ujarnya tergugu setelah mengetahui siapa orang dihadapannya itu, mereka langsung ketakutan karena orang yang tadi ia cemooh adalah seorang Pengusaha terkenal Edgar.
Edgar tidak menjawabnya dan hanya tersenyum licik. Seperti sudah mengerti Mike langsung memerintahkan para Bodyguard Edgar untuk membawa kedua orang tersebut.
Sebenarnya Edgar sangat jarang mendatangi rumah sakit ini, walaupun hanya untuk mengecek dan memantaunya. Pasalnya, semua itu sudah tak perlu ia hiraukan. Rumah sakit nya ini di jalankan oleh orang kepercayaannya Morgan sebagai CEO nya tetapi tentu saja saham sepenuhnya milik Edgar—Morgan adalah sahabatnya juga yang sudah sangat ia percayai seperti Mike karena mereka bertiga adalah sahabat baik sejak SMA.
Tujuan Edgar kemari bukan untuk mengecek atau bertemu dengan sahabatnya Morgan, ia kemari akan menjual beberapa barang bisnisnya dan transaksi tersebut selalu dilakukan disini.
Lagi pula ia membangun rumah sakit ini hanya untuk mempermudahkan jalan bisnis nya saja.
"Maaf tuan, kenapa kita melakukan transaksi nya di rooftop bukan diruangan biasa kita-" Tanya Mike yang sudah berada di Atas gedung rumah sakit tersebut yang mempertontonkan pemandangan kota Washington dari ketinggian.
Ckkk....
Edgar berdecak kepada Mike karena menurutnya Mike terlalu banyak bicara, padahal dia sudah tahu kenapa. Mike yang mendengar decakan Edgar langsung tunduk dan memilih kembali berdiri di belakang Edgar yang sedang duduk dengan rokok dan minuman alkoholnya.
Berhubung ini adalah First Debut cerita ini jadiii....
Please..please..please
Next..please give me your vote and comment...
100 First stars for the next publish❤