Ineffable Fate | Na Jaemin

Av SeviaLee

5.4K 1.6K 2.8K

Hanya kisah sepasang sahabat yang ditakdirkan bersama namun tidak bersatu. Menjalani takdir yang luar biasa d... Mer

°° 【PREFACE】 °°
1. Retrouvailles
2. His Support
3. Inception of Love
4. Convoluted Situation
5. Unimagine Decision
6. Human Penitence
7. An Incident
8. Conceal Cryptic
9. Really Started
10. His Destiny?
12. Mission From Him
13. Doubt
14. Fighting Na!
15. Human Vitamin
16.1 Game Center
16.2 Lies
17.1 He Want Confess His Love

11. A Rioters

180 69 98
Av SeviaLee


Aku menatap tteokbokkiku sambil menghela nafas malas, anak lelaki di depanku terus tersenyum sambil menatapku manis. Dia memajukan kursinya hingga kursinya hampir membentur meja. Setelah mengerucutkan bibirnya singkat dia mencondongkan tubuh ke depan dan menopang dagunya dengan tangan, membuatku mendadak melahap tteokbokkiku dengan sebal.

"Uhuk uhhukkk." Aku terbatuk, saus gochujang itu sepertinya masuk ke hidungku dan membuatku batuk. Mark khawatir dan memberikan minum kepadaku, sementara anak lelaki itu menyodorkan tisu kepadaku.

"Apa kau yang mengajaknya?" tanyaku pada Mark marah.

"Yak tidak, aku bahkan tidak ke dorm NCT Dream seminggu ini. Renjun-ah kenapa kau di sini?"

"Akhirnya setelah sepuluh menit ada yang menanyaiku, sungguh kalian berdua tega mengabaikan keberadaanku di sini," gerutu Renjun sambil kembali ke posisi awal lalu melirik arlojinya.

"Aku datang ke sini karena ingin menjadi reporter tentunya. Saekyu-ya apa kau bertengkar dengan Jaemin?" tanya Renjun.

"Tentu saja tidak, kenapa dia harus melakukannya," respon Mark menyahuti.

"Hey! Apa yang Jaemin katakan padamu?" tanyaku kesal. Dengan cepat aku bisa menebak bahwa ini ada hubungannya dengan Jaemin.

Aku masih teringat saat Jaemin menelponku tadi malam. Dia terdengar lebih serius dari biasanya. Dia bilang dia sedang jatuh cinta, orang waras mana yang akan mempercayai hal ini? Ya, aku sebagai salah satu dari orang waras itu sangat tidak mempercayainya. Bagaimana bisa dia jatuh cinta pada perempuan padahal dia tidak pernah bertemu perempuan beberapa saat ini. Eum ye, jangan hitung aku ya!

Ah tapi akhirnya aku mengerti, dia bersikap aneh dan terus menanyaiku pertanyaan-pertanyaan itu karena dia terus memikirkan gadis yang dia lihat di depan gedung SMent--yang entah bagaimana bisa dia yakini sebagai takdirnya. Serta entah ini takdir atau kebetulan gadis itu adalah adiknya Huang Renjun! Ya Si reporter itu.

Karena Jaemin malu dia menyuruhku untuk menggali informasi dari Renjun tentang adiknya, sial aku tidak percaya Jaemin mempunyai rasa malu.

Si Sialan itu bilang dia sedang jatuh cinta, aku terus tertawa tidak percaya pada awalnya. Tapi sebagai sahabat yang baik aku berjanji akan membantunya. Jaemin menyuruhku bertemu Renjun, aku mengatakan sudah ada janji dan dengan ceroboh aku mengatakan aku akan makan tteokbokki dengan Mark di kedai Kalsun sepulang sekolah.

Jaemin terkejut, dia bertanya kenapa bisa aku memiliki janji bertemu dengan Mark. Aku juga terkejut menyadari kecerobohanku, aku merasa sangat bodoh setiap kali memikirkan Mark. Akupun segera mengakhiri telponku dengan Jaemin tadi malam sebelum Jaemin bertanya banyak.

"Tidak banyak, dia hanya bilang kau akan bertemu dengan Mark hyung disini, aku tidak tahu kenapa dia memberitahuku," ucap Renjun tiba-tiba.

"Apa? Jadi kau kesini karena perintah Jaemin? Kau disini untuk mengawasi kami? Seharusnya aku tidak memberitahu Jaemin!" seruku kesal, Mark menatapku dengan tatapan 'Kenapa kau memberitahu Jaemin'.

"Tidak, Jaemin tidak menyuruhku. Dia hanya memberi tahuku, maka dari itu aku datang. Aku penasaran apa kalian bertengkar?" tanya Renjun.

"Tidak," jawabku cepat. Sungguh sialan Jaemin! Aku rasa dia memberitahu Renjun tentang acaraku dengan Mark agar bisa memantau kami sekaligus mempercepat prosesku dalam menggali informasi.

"Ah begitu. Saekyu-ya apa kamu  tahu aku tertarik kepadamu? Aku tidak bisa percaya kamu bisa bersama Haechan secepat ini," ujar Renjun sambil berusaha meraih tanganku.

"Lepaskan! Dia ini sudah jadi milik Haechan! Mereka saling mencintai! Tidak usah aku kamu aku kamu!" bentak Mark sambil menahan tangan Renjun.

"Ah. Huft baiklah aku akan berhenti berharap untuk sekarang. Tapi jika Haechan sudah tidak mencintaimu datanglah kepadaku karena aku yang akan mencintaimu," ucap Renjun sambil memanyunkan bibirnya. Aku tertawa kecil, dia sangat lucu.

"Kita bisa menjadi teman," ucapku riang. Renjun cemberut namun selang beberapa saat dia akhirnya mengangguk dan tersenyum manis.

Mark menatap Renjun gemas, lalu berdehem dan menyuruh Renjun melanjutkan makannya. Renjun pun memakan tteokbokkinya dengan lahap.

"Apa kamu benar-benar berpacaran dengan Haechan? Bukan Jaemin?" tanya Renjun tiba-tiba. Aku memegangi dahiku--merasa frustasi.

"Kalian sudah berteman, tidak bisakah kau berbicara santai tanpa nada aneh itu?" tanya Mark kesal saat melihat reaksiku.

"Baiklah, Saekyu-ya jawab pertanyaan Oppa," ucap Renjun sambil menatap Mark tajam.

"Oppa?" tanyaku kaget, Mark tertawa.

"Apakah kau 'benar-benar' berpacaran dengan Haechan karena mencintainya? Aku tidak akan percaya jika tidak mendengarnya darimu langsung," ujar Renjun kesal. Aku memegangi kepalaku dan mengangguk malas.

"Ah baiklah Saekyu-ya, apa kau lebih mencintai Haechan daripada Jaemin? Seperti apakah perbandingan mereka?" tanya Renjun sambil mengibaratkan garpu adalah aku dan dua tteok adalah Haechan dan Jaemin. Sungguh laknat kau Huang Renjun.

"Aku sudah bilang seperti apa Jaemin kan? Bagiku dia seperti kakak sekaligus sahabat."

"Sedangkan Haechan adalah lelaki, ah seseorang yang manis," ucap Mark melanjutkan kata-kataku. Aku malu, wajahku memerah.

"Aku cemburu pada Haechan," ujar Renjun seraya memasukkan kue beras pedas itu ke mulutnya.

"Semua orang juga cemburu, mungkin termasuk aku," gumam Mark yang membuatku tersentak kaget sekaligus malu.

"Ah sudah, sudah. Cari topik lain," timpal Renjun.

"Btw apa kalian punya adik perempuan yang seumuran denganku?" tanyaku sambil memandang mereka, mungkin ini saatnya untuk menjalankan misi dari Jaemin.

"Aku hanya punya hyung, jika kau mau kau bisa menjadi adikku," ucap Mark sambil tertawa. Aku tersenyum.

"Aku memiliki adik perempuan, namanya Huang Mi Xian. Dia seumuran Jisung," ucap Renjun.

"Berarti seumuran denganku? Ah bisakah aku berteman dengannya?" tanyaku mencoba bereaksi senatural mungkin.

"Kebetulan dia sedang berada di Korea, apa kau mau dia datang ke sini?" tanya Renjun, aku terkejut--rasanya seperti sedang mendapat jackpot. Sungguh sempurna!

"Ya! ya panggil Mixian, tapi kita harus pindah tempat. Bagaimana kalau kita ke cafe supaya lebih santai?" tanyaku sambil berdiri membereskan tasku, terlihat sangat antusias tapi untunglah tidak terasa mencurigakan. Mark yang tidak mengerti hanya memandangku penuh tanya.

"Hm tapi jangan banyak berharap karena dia sedikit pemalu, ibuku membatasi pergaulannya jadi dia tidak punya banyak teman dan kurang bisa bersosialisasi," ujar Renjun menjelaskan.

"Tak masalah," ucapku sambil beranjak untuk membayar. Mark menahanku.

"Biarkan aku yang membayarnya," ujar Mark.

"Tidak, biar aku yang membayar," ucapku kesal.

"Ah bagaimana kalau setengah-setengah, aku tidak bisa membiarkan seorang gadis membayar makananku," tutur Mark.

"Tidak usah, ini adalah rasa terima kasihku," kataku santai.

"Jangan begini, aku sudah tidak membencimu. Anggap ini seperti seorang kakak yang sedang membelikan adiknya camilan." Mark menepuk pundakku pelan.

"Biarkan Oppa ini membayar semuanya," lanjut Mark menggoda, aku akhirnya tertawa mengiyakan. Renjun menatap kami tidak peduli, dan meraih ponselnya untuk menelpon adiknya.

"Aku minta maaf untuk segalanya," ucap Mark sambil menatapku.

"Sudah kuduga kau akan mengucapkan maaf suatu hari, dan aku bahagia suatu hari itu adalah hari ini," batinku senang.

"Saekyu-ya maafkan aku," ucap Mark lagi. Aku mengangguk pelan lalu memukul lengannya gemas.

BERSAMBUNG

Sepiak's note: YOOO ANNYEONG, Saia kembali update eaps mamanx 🌚🌚. Ahh mohon komennya eaps.

Fortsett å les

You'll Also Like

405K 41.1K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
422K 34.2K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
796K 82.2K 56
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
290K 24.5K 36
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...