Kimjunmyeon
❤987,663likes
Kimjunmyeon Ma Chérie ☀💛🌻
View all 994 comments
Min.hoseok itu belum mandi main foto aja
Kimjunmyeon belum mandi pun seksi, dek, abang suka, bikin pengen nambah yang semalem ;) Min.hoseok
Min.hoseok gak usah bacot, please
Kookminworld kayak penganten baru di kasur mulu ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Taegiland sebulan ini kayaknya makin mesra 🌚
Pecintaoppatamvan jodohnya abang ganteng Suho 😍😍😍
Protectukesquad cantiknya bidadari kesayangan Ayah Namjoon 😭😍
Suho.for.hope nginep mulu dek, awas bunting wkwkwk Min.hoseok
Min.hoseok sekate-sekate lu Suho.for.hope
Suho.for.hope NYING GUE DI NOTIS DEK HOSIKI TENGGELAMKAN AKU TENGGELAMKAN, KU DOAIN KAU BUNTING DEK 😍😍😍 Min.hoseok
Min.hoseok KOK MALAH DI DOAIN Suho.for.hope
Ohsisehuntoh anjirrr Hoseok, kok abang baru sadar kamu indah sekali dek 😍😍😍
Chengapaketong TERKAM ABANG DEK, TERKAM Min.hoseok
Mingyutydackblack SIALAN MANTAN, KENAPA KAMU SEMAKIN BENING
Laybukanjablay Ya Allah Hoseok sini sama Iching aja 😘😘😘
Min.hoseok ^kok lupada jadi menjijikan?
Kimjunmyeon rakyat miskin tolong jangan macem-macem, emang gaji nya presdir Taehyung cukup? Ohsisehuntoh Chengapaketong Mingyutydackblack Laybukanjablay
Chengapaketong JANGAN ANCAM UANG JAJANKU PRODUSER-NIM ❤
Ohsisehuntoh ^❤❤
Mingyutydackblack ^❤❤❤
Laybukanjablay ^pada dasarnya tabiat manusia adalah selalu merasa kekurangan ❤❤❤❤❤❤
Kimtaehyung ^mau di gaji model gimana lagi coba
Kai_kj gue yakin gue seme, soalnya ngeliat ini gue sange
Ohsisehuntoh eh kalau kamu sange siapa yang nusuk, Hoseok? Biar aku sajaaa Kai_kj
Kai_kj loe kenapa sih albino?! Ohsisehuntoh
Min.hoseok BANGSAT, GUE DEPAK LOE DARI SANGGAR Kai_kj
Kai_kj EH JANGAN DONG SEOK, AKU CINTA DANCE KAYAK AKU CINTA SAMA GRATISAN :"((( Min.hoseok
Ohsisehuntoh kayak cinta sama gue juga gak tuh? Kai_kj
Kai_kj G Ohsisehuntoh
Kimjunmyeon mau gue beli nyawa loe? Kai_kj
Kai_kj anjir Ho, kok lu jadi kayak psikopat gtu, canda elah, jangan putuskan tali traktiran kita :") ❤❤❤
Siti_lisa adem banget loe bajing kayak ubin tempat wudhu masjid 😭😭😭😭 Min.hoseok
Irenebaekorangnya buat temen-temen author yang ada disini, kalo mau make jasa gue sebagai pelakor SuHope, bikin gue rebut Hoseok nya aja ya jangan Suhongong iyuh, gemas akutuh sama Hobibaaaah 😘😚
Yugyeomgans Jimin gak dapat, Hoseok boleh ugha
Kimjunmyeon gue cancel ya jadwal liburan loe berdua, syuting kejar tayang mulai besok Irenebaekorangnya Yugyeomgans
Yugyeomgans JANGAN GITU LAH BOS HOLI SYET
Irenebaekorangnya DIH NAJISUN LOE AH BOS LAKNAT DASAR BUCIN
Daehwikesyantikan ANJIR HOBIBAH UDAH JINAK
Kimjunmyeon dipikir dek ku ini hewan buas kali kak Dew Daehwikesyantikan
Panggilaja.rose aura-aura mu kayak aura bumil Min.hoseok
Kimjunmyeon iyakah dek mawar? 😳 Panggilaja.rose
Panggilaja.rose iya bang Ho, seriusan, Chaeng liatnya gituu
Min.hoseok ngaco lu Ros Panggilaja.rose
Jihoonieee eh Seokie, roje kan dulu hampir mau jadi dukun beranak, kamu gak inget komentar dia ke mommy Yoon? Min.hoseok
Bukanwendycagur MAMPUS HOSIKI, WAKTU MOMMY YOON HAMIL KAN ROJE NGOMONG GITU HAYOLO Min.hoseok
Min.hoseok diam lu tapir! Bukanwendycagur Jihoonieee
Kimjunmyeon kalau bener emang kenapa dek, kan abang mah emang akan bertanggung jawab :3 Min.hoseok
Min.jimin yaampun kak Hosikiii mau punya debayyy, Chim kalah 😍😍😍 Min.hoseok
Kimjunmyeon amiin, nyusul ya dek Jimin 😆😆😆 Min.jimin
Min.jimin amiiiin 😆
Min.hoseok HOAX CHIM :(( Min.jimin
Min.jimin wkwkwkwk
Min.jungkook njeeer kak Hoseok terkalem di antara gue dan kak Yoon, diam-diam ya ( ͡° ͜ʖ ͡°) Min.hoseok
Min.hoseok geli emot loe pls Min.jungkook
Jenniekim_jane SUDAH KU DUGONG AHAHAHAHAHA, KANE BANGET TAG AYAH BUNDA Min.seokjin Min.namjoon
Min.hoseok loe mau gue di bunuh?! Jenniekim_jane
Jenniekim_jane emang kenapa, beneran hamil loe kak?! Min.hoseok
Min.hoseok ya gak gitu juga ogeb Jenniekim_jane
Kimyoongi gak jadian sih tapi jalan bareng, gak jadian sih tapi cincin couplelan, gak jadian sih tapi bikin anak berdua Min.hoseok Kimjunmyeon
Min.hoseok ANJ Kimyoongi
Siti_lisa TERSEDAP EMANG SI MOMMY YOON Kimyoongi
Min.jungkook KAK YOON GLSSS
Jenniekim_jane Mommy Yoon jadikan aku dayang-dayangmu :") 👏 Kimyoongi
Jihoonieee MOMMY BOS UWUWUUWUW Kimyoongi
Kimjunmyeon ah mommy Yoon tahu aja, cenayang yaa 🌚 Kimyoongi
Min.seokjin AMIIIN AMIIIN 😭💕 Panggilaja.rose
Min.namjoon Hoseok jujur sama Ayah kamu udah di apain aja sama Junmyeon? Min.hoseok
Min.hoseok enggak Ayah :( Min.namjoon
Min.jungkook ^BOHONG
Siti_lisa BOHONG (2)
Bukanwendycagur BOHONG (3)
Jenniekim_jane BOHONG (4)
Daehwikesyantikan BOHONG (5)
Jihoonieee BOHONG (6)
Ohsisehuntoh BOHONG (9)
Irenebaekorangnya Hosiki jangan mengelak, kemarin gue liat bekas cupangan di leher loe :v Min.hoseok
Panggilaja.rose firasat Chaeng suka bener loh Seokie Min.hoseok
Min.hoseok ^jahat-jahat banget hiks :'(
Kimjunmyeon Ayah kalau mau marah, sama saya aja Min.namjoon
Min.namjoon oke, kalian berdua kerumah saya sekarang Min.hoseok Kimjunmyeon
Min.seokjin ^dih si aki-aki ribet -,-
__________
Hoseok sadar sepenuhnya.
Malam di mana hatinya benar-benar dalam genggaman pria otoriter itu, melebur dalam dekapannya, menikmati pening dalam pujian-pujian yang tepat berbisik dan merembes kedalam selaput pendengaran, lukisan-lukisan abstraksi dan garis impresif yang melekati setiap jengkal satu sama lain. Hoseok tersanjung setengah mati. Sepenuhnya menyerahkan diri, menyembahnya dalam setiap percintaan yang luar biasa panjang.
Hoseok sadar sepenuhnya, hatinya di renggut habis-habisan hingga puing-puing. Tidak bersisa, semuanya milik Kim Junmyeon. Tidak ada yang bisa mengambilnya, semuanya milik Kim Junmyeon.
"Bangun, Tuan pemalas Kim." Jemari lentik menyisiri surai maskulin sehitam jelaga, yang dengan seenak jidat masih bisa mengambil kesempatan untuk tidur di pahanya. Benar-benar, jam berapa sekarang? "Nanti rejekinya di patok ayam."
"Aduh, sayangku. Aku udah kaya raya." Junmyeon menangkup satu tangan Hoseok yang menyurai kusut-kusut di rambutnya, segenggam lalu mengecup tepat cincin lamarannya di jari manis.
"Bukan jadi alasan bangun siang, bangun! Aku mau ke butik." Hoseok mengelak tegas.
"Gak boleh kemana-mana, jatahin aku aja di sini."
Sontak saja, merah musim semi merambati wajah. "Abang!"
"Iya adek?"
"Dih."
Hoseok meneleng kasar Junmyeon dan membuang kepala itu ke sisi, bangkit dari kasur sembari terhentak-hentak. Sedangkan sang pria tua menangkap gelagat imut tersebut, dan tergelak gemas. Mereka harus menikah secepat yang ia bisa usahakan, pokoknya harus! Junmyeon tidak mau melewatkan wajah lucu kesayangannya itu setiap pagi, setiap hari, setiap detik-detik kebersamaan mereka. Tidak butuh sarapan, hanya butuh Min Hoseok. Junmyeon berdiri dari peradabannya untuk mandi.
"Abang, mau makan apa?" Hoseok menyahut lewat ekor matanya, dan kelereng itu kembali bergulir dengan panik. Beribu sial dan bala tentaranya, Kim Junmyeon memamerkan lekukan tubuh dengan presisi yang luar biasa sempurna, usai mandi, basah, sekaligus panas. Rengkuhan tak kenal tempat sukses membuat jantung Hoseok kembali berdetak dalam frekuensi maksimum, begitu lekat, punggung sempit itu merasakan segala afeksi Junmyeon dari kecupan ringan dan otot-otot tangan yang membelenggu, membaliknya tubuhnya diktatorial.
"Bibirmu."
Sambaran terburu di tengkuknya. Bibir tebal Junmyeon melumat seluruh inti hingga langit-langit Hoseok. Seperti pacu aliran darah yang menggebu-gebu. Membungkam sistem motorik keduanya dengan verbalisme yang mengadiksi dari deruan napas masing-masing. Pujian yang menyanjung hingga bintang dan semesta, meraba seluruh keindahan mataharinya. Melarikan diri ke perpotongan leher yang bersih tanpa cacat, mulus tanpa celah, tempat berkelana paling candu bagi Junmyeon. Mengecapnya bagai kanvas putih yang mendesak korelasi warna dari goresan seni. Membubuhi jenjangnya kalau Hoseok tidak memekik terkesiap. Kuku-kuku tumpul membuka jalur penetrasi aliran luka di bisep Junmyeon dengan transparan, mau tidak mau. "Ju-Junmyeon, aku harus ke butik."
"Main sebentar?" Alisnya naik turun usil, hanya seperti itu saja. Tapi membakar lawannya hingga ubun-ubun.
"AKU MAU KE BUTIK!"
Dan api yang memercik raga Junmyeon seketika tersiram seember penuh air beku.
.
Di butik Hoseok merasa keadaanya tak semakin baik. Kalau boleh jujur, sedari kemarin tubuhnya terasa asing, meranggas dan membuatnya ingin lepas dari raga, bukan ingin mati. Hanya rasanya benar-benar tak tertahankan. Rematan yang ke sembilan, kertas sketsa itu mengkhianati navigasinya dan jatuh di lantai jati yang apatis. Semua warna dan cahaya seperti berputar-putar, segala jenis raksi seperti memutuskan tali persahabatan.
"Wen, jauh-jauh sana, bau!"
"Enak aja, gue udah mandi Seokie!" Wendy otomatis membela diri sendiri, tidak terima begitu saja opini sepihak rekannya, namun sepersekon ia membaui ketiak kanan dan kirinya, kembali kepalanya terangkat pongah. "Parfum gue pun gak ganti-ganti!"
"Hoseok, gue beliin makanan kesukaan loe, belum makan, 'kan?" Jihoon buru-buru meraih tangan Hoseok dan mengusapnya perhatian ketika air muka Hoseok kuyu, seperti mendesis tidak suka, jauhkan, jauhkan. Mual sekali. Sedangkan tangan lainnya diam-diam mercengkram ujung meja berkeringat. "Gak enak badan?"
"Entahlah, gue mau pulang ke rumah Ayah."
"Loe demam Seok, gue anter ya─"
"Telat makan atau hamil?" Spasi kosong itu diisi oleh pekikan tak etis, kelewat polos, kelewat tak berdosa. Hoseok bersumpah ia ingin menyumpah serapah, tapi rasanya sama sekali tidak bergairah.
Wendy menepuk singkat bibir gadis itu. "Rose!"
Perdebatan sengit yang sama sekali tak di harapkan membuatnya semakin ingin anestesi. Hoseok merasakan telinganya berdesis penging, seperti ketel mendidih, disusul rasa lebam di sisi kiri wajahnya, derap-derap kaki yang mendekat dan panik. Lantai kayu jati yang apatis.
Dan gelap.
.
"Keluarga Min Hoseok?"
"Saya!" Junmyeon mengajukan diri di tengah-tengah respirasi yang tersendat dan sisa-sisa kelimpungan. Bagaimana tidak jika ia harus menerima telfon darurat dari Jihoon yang menyeret nama Hoseok beserta rekap kejadian di butik dan jantungnya mencelos nyaris kehilangan kinerja. "Mari pak, kita bicara sebentar."
"Jadi begini, penyebab Hoseok pingsan karna belum ada makanan masuk, mungkin juga faktor lelah dan tekanan sentimen yang naik turun secara drastis. Suhu tubuhnya cukup tinggi. Tapi tak apa, ibu hamil muda memang seperti itu, apalagi ini baru dua minggu. Kalau bisa jangan bikin dia capek-capek dulu ya."
Kedua bola matanya mencuat, nyaris keluar dari tempatnya, Junmyeon bersumpah seluruh aliran darahnya membeku dan pekikan tercekat tepat di ujung kerongkongan.
"Pak, apa ada yang salah?"
Kepulan teh panas tanpa gula ia sesap seperlahan mungkin, lancar dan hangat mengalir hingga kerongkongan dan rongga-rongga dadanya, reaksi pertama tubuh menerima rangsangan baru dan berbeda. Hoseok merasa sedikit lebih baik dan memutuskan untuk menikmati pening abnormal hingga petang walau harus menyinggung kalau ruangan pasien bukanlah hal yang akan Hoseok pilih diantara hal yang tak dapat ia pilih. Tiga serangkai itu harus kembali ke butik, dengan janji akan menjemputnya sepulang nanti. Hingga satu hal mengusik dan kesadaran benar-benar menyergap akal sehatnya brutal.
"Hoseok." Junmyeon yang datang, membuka pintu begitu lembut, berjalan ke arahnya begitu tertahan.
Ketika ia berusaha untuk menyelami iris kelabu kekasihnya, Junmyeon kelu, sepenuhnya kelu. Tangan dingin menyentuh hati-hati jemari lentik bagai porselen, takut menghancurkannya, bagai sesuatu yang selalu ia miliki, mengecupnya agung dan lamat-lamat diatas cincin persembahan dari sebuah ketulusan. Syarafnya berdenyut bahagia, Hoseok yang memiliki detak jantungnya. Semakin ia pandang, Junmyeon semakin jatuh cinta hingga fungsi otaknya stagnan. Walaupun presensi terindah itu mengernyit kebingunan, penuh pertanyaan.
"Loh, abang kok bisa tau aku disini?"
Junmyeon mengecup pelan kening Hoseok.
"Kita akan jadi mamah papah, dek. Apa kamu percaya?" Berat, lirih. Dan tepat sasaran, Hoseok merasakannya hingga sukma walau terdengar seperti guyonan sore hari yang selalu terlontarkan. Tapi entah mengapa, Hoseok ingin percaya. Sangat percaya hingga rasa cemas itu semakin menjadi-jadi. "Kamu menyempurnakanku. Kamu sempurna."
Kontak Hoseok melebarkan kedua atensi nya, menatapi lamat Junmyeon bagai niskala. Perasaan bercampur aduk, meluruh dan tidak berdaya; sekelumit cemas, ketakutan, kebahagiaan berserta segala sesuatu di antara mereka yang berusaha memanifestasikan diri. Hatinya lebur dalam berbagai definisi, silabelnya patah-patah, rasanya sungguh sempurna dalam dekapan pria nya.
"Ka-kamu, kamu makan apa satu bulan bisa bikin aku hamil!" Junmyeon tidak peduli jika Hoseok meraung di dekapannya, memukulinya dengan beringgas. Tak henti membubuhkan kecupan ringan, di mana saja, kening, kelopak mata, hidung bangir, bibir ceri, di wajah manis kesukaannya. Di mana saja. Ia bahagia, sangat bahagia hingga rasanya mengaliri seluruh lokomosi. Junmyeon menyela dengan intonasinya yang semakin kacau dalam suka cita ketika menyaksikan Hoseoknya berpolah skeptis, "Aku mencintaimu, aku sangat. Apalagi Hoseok? Aku ingin mengatakan segala hal untukmu, aku ingin membawa semesta kedalam ucapanku, yang bisa menggambarkan betapa kamu begitu indah saat ini. Seandainya berlian dan emas hanyalah kata-kata. Kalau Cleopatra adalah makhluk tercantik, ia harus bersujud di kakimu, ma chérie."
"Hentikan Junmyeon,"
Akhirnya, ia bisa bahagia. Akhirnya jiwa sekarat ini bahagia.
"Aku sangat mencintai kalian berdua. Apa kalian juga cinta pada papah, hm?"
"Hiks. Dasar bodoh..."
Keduanya boleh berbahagia, untuk saat ini. Mengilhami kebisuan dalam detik yang tak peduli haruskah ia maju atau mundur.
"Jangan takut, kita hadapi bersama, kalau bukan kamu, siapa yang harus ku genggam?"
Sampai Ayah Namjoon sendiri yang mendengar dua pengakuan berdosa.
__________
Min.hoseok
❤941,624likes
Min.hoseok Mon Chér ♡
Min.hoseok turned off the comment
_*_*_*_
Apa ini, huhu...